Anda di halaman 1dari 20

TUGAS II.

KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR KRITIS

MAKALAH TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

NAMA : Ns.SRY YULISTI,S.Kep


NIM : G2U122024
KELAS : IKM B

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya
makalah ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Teknik
pengambilan keputusan dalam kepemimpinan” ini disajikan berdasarkan pengetahuan dan
referensi dari beberapa sumber yang ada. Ucapan terimakasih penulis sampaikan juga kepada
dosen pengajar. dan semua pihak yang telah membantu demi selesainya makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan.  Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis perlukan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan pembuatan makalah dimasa yang akan datang. Penulis
berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan juga pada penulis sendiri.

Kendari, OKTOBER 2022

PENULIS
DAFTAR ISI
hal
Kata Pengantar………………………………………………………………….….…..…..i
Daftar Isi……………………………………………………………………….....………..ii
BAB I
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….…...……..….. 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….……..….... 2
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………….....….................... 2
BAB II
2.1.   Definisi pengambilan Keputusan………………………………………………………… 4
2.2.   Tujuan pengambilan keputusan…………….…………………………..…...…………. ...4
2.3.   Dasar pengambilan keputusan……………………………………..……….................…..5
2.4. Faktor – faktor yang di perhatikan dalam pengambilan keputusan……………………... .6
2.5. Proses pengambilan keputusan………………………………………………………… .7
2.6. Keterbatasan dalam pengambilan keputusan………………………………………….…..8
2.7. Memperbaiki keputusan……………………………………………………………….…..9
BAB III
3.1.   Kesimpulan……………………………………………………………………………. ..10
3.2   Saran………………………………………………………………………………..….... 11

Daftar Pustaka………………………………………………………………..….………..…... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
masalah. Pengambilan keputusan ialah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapi dengan
tegas, dan tiap pemimpin harus mengetahui yang dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah,
agar pasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak
bergerak, agar pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan lancar, efektif, teratur dan
efesien.
Pengambilan keputusan yang tepatlah yang akan menghasilkan suatu perubahan terhadap
organisasi ke arah yang lebih baik, tapi sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan
berdampak buruk pada organisasi. Menurut Robbins (2007), pengambilan keputusan adalah
penentuan pilihan di antara dua atau lebih alternatif. Terry dan Rue (2003) menyatakan bahwa
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih,
tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif-
alternatif yang memungkinkan. Handoko (2012:130), mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan dapat di definisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil
yang di inginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak,
tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama.
Proses kehidupan organisasi diwarnai oleh aktivitas pengambilan keputusan. Semenjak
tahapan paling awal dari keberadaan sebuah organisasi, keputusan harus sudah diambil. Tujuan
yang hendak dicapai adalah sebuah pertanyaan awal yang harus dijawab sebelum seluruh
aktivitas organisasi berjalan. Menjawab pertanyaan seperti itu pada dasarnya adalah mengambil
keputusan. Pertanyaan pertama tersebut akan diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan lain secara
terus-menerus selama proses organisasi masih berlangsung. Ini berarti bahwa selama sebuah
organisasi masih eksis, keputusan demi keputusan harus selalu diambil. Pengambilan keputusan
adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif pemecahan masalah yang tersedia, atau,
proses pemikiran dan tindakan yang menghasilkan pilihan tingkah-laku. Pada setiap organisasi
peran keputusan sangat penting karena berpengaruh terhadap seluruh kegiatan yang
dilaksanakan. Suatu hal yang sangat prinsip untuk diperhatikan dalam proses pengambilan
keputusan yaitu tingkat kualitas keputusan, manfaatnya bagi organisasi serta adanya dukungan
yang positif dari segenap stakeholderpihak terhadap proses pengambilan keputusan. Proses
pengambilan keputusan organisasi dapat dilakukan sejak awal sampai dengan lahirnya
keputusan. Hal ini perlu dilakukan agar keputusan yang dihasilkan berkualitas dan dapat di
ketahui dengan pasti alur pengambilan keputusan yang dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, perlu adanya kajian mengenai “Teknik Pengambilan
Keputusan”.
.

1.1. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pengambilan keputusa menurud para ahli?


2. Apa saja tujuan pengambilan keputusan?
3. Apa saja Jenis Keputusan?
4. Apa saja dasar pengambilan keputusan?
5. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan?
6. Bagaimana proses pengambilan pengetahuan?
7. Apa saja keterbabatasan dalam pengambilan keputusan?
8. Bagaimana cara memperbaiki keputusan?

1.3.           Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang pengartian teknik
pengambilan keputasan.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang tujuan pengambilan keputusan.
3. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang jenis keputusan
4. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca dasar pengambilan keputusa.
5. Untuk memberikan pengetahuna kepada para pembaca faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan
6. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang proses pengambilan
pengetahuan.
7. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang keterbatasan dalam
pengambilan keputusan.
8. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang bagaiman cara memperbaiki
keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli

Pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya

adalah :

 G. R. Terry :Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan


yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
 Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif. 
 Horold dan Cyril O'Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara alternatifmengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan,
suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber
yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. 

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa:

Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi
seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang
diambil bukan hanya dinila dari konsekwensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui
berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan
salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga :
a. Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis
situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat
perspektif daripada deskriptif
b. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh
dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk
menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual
dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya
c. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara tindakan untuk mengatasi
masalah. Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti, Identifikasi masalah,
mendefinisikan masalah, memformulasikan dan mengembangkan alternative,
implementasi keputusan, serta evaluasi keputusan.

2.2 Tujuan Pengambilan Keputusan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai


tujuan organisasinya yang di mana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancar
dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-
hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan
oleh pimpinan. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah
tersebut.

2.3 Jenis  Keputusan 

Terdapat beberapa jenis keputusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan


keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri
atas:

1. Keputusan strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam
sebuah perusahaan.

2. Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.

3. Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen bawah,
misalnya operator mesin di lantai produksi.

Berdasarkan pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:

 Keputusan terprogram. Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan dan


prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan
pasti.
 Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang
tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung jenis masalahnya. Biasanya,
masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat
diprediksi.

 Keputusan tidak terstruktur. Disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui


pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.

2.4 Dasar Pengambilan Keputusan

 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusan
intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu : pengambilan keputusan oleh satu pihak
sehingga mudah untuk memutuskan. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah
yang bersifat kemanusiaan. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan
waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi,
pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari
pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya
diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

 Pengambilan Keputusan Rasional

Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang
dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang
dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat,
keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat
terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu. 

 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta


Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah
fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data.
Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus
diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan
keputusan.

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang
merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang
cukup itu sangat sulit.

 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat


apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi
pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah
terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama
atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat
menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal
tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah.
Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis.
Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang
masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan
pemecaha masalah.

 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang


Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki.
Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan
organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki
beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya
oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang
resmi maka akan lebih permanent sifatnya. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang
semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik
dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering
melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
jelas.

2.5. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry,


yaitu:

 Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

 Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

 Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.

 Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.

 Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.

 Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. 

 Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang


lebih baik.

 Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.


 Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.

2.6. Proses Pengambilan Keputusan

Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan : 


 Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
 Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
 Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
 Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama
saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan meliputi :
 Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada
di dalam suatu organisasi.

 Pengumpulan dan penganalisis data

Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat


membantu memecahkan masalah yang ada.

 Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan

Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-
cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya
alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab
itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk
mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode
perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:

 Perkiraan dalam arti Proyeksi, Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari
data yang telah terkumpul dan tersusun secara kronologis.

 Perkiraan dalam arti prediksi, Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan


analisis sebab akibat. 

 Perkiraan dalam arti konjeksi, Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi
(perasaan). Intuisi disini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan
seseorang untuk mengolah perasaan. 

 Pemilihan salah satu alternatif terbaik 

Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah
tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam
pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan
alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.

 Pelaksanaan keputusan

Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima


dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin
harus juga mempunyai alternatif yang lain.

 Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan

Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari


keputusan yang telah dibuat.

2.7. Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan

Keterbatasan dalam pengambilan keputusan yang rasional terdiri atas:


1. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki dapat menyebabkan keputusan yang diambil
walaupun rasional tidak dapat dijalankan. Keterbatasan itu dapat berupa keterbatasan
keuangan, fasilitas dan lain sebagainya.

2. Informasi sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Tetapi, informasi yang


sering kali justru menyulitkan para pengambil keputusan untuk menentukan alternatif
penyelesaian masalah. Oleh karena itu, pengambil keputusan dituntut untuk dapat
memilah dan memilih informasi-informasi yang benar-benar relevan dengan
keputusan yang diambil.

3. Faktor alamiah manusia termasuk pengambil keputusan bahwa kita tidak dapat benar-
benar mengingat keseluruhan dari apa-apa yang pernah kita dapatkan maupun kita
lakukan. Akibat ini, maka kadangkala keputusan yang diambil bisa jadi tidak tepat
karena disebabkan oleh hal ini.

4. Faktor keahlian juga sangat menentukan. Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu
keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah keahlian untuk
mengambil keputusan. Jika keputusan terkait bisnis,namun pengambil keputusan
tidak memiliki keahlian yang memadai dan miskin pengalaman dalam dunia bisnis,
bisa jadi keputusan yang diambil akan keliru dan tidak tepat.

2.8. Memperbaiki Keputusan

Berbagai keterbatasan memungkinkan terjadinya ketiak sesuaian dalam implementasi


kegiatan. Akibatnya, masalah yang hendak diselesaikan belum juga dapat dipecahkan melalui
alternatif yang telah diambil. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan atas keputusan yang telah
diambil.  Di antara upaya yang dapat diambil adalah:

 Penggunaan Aturan Terhadap Alternatif Keputusan, Dilakukan untuk memastikan


apakah alternatif keputusan yang diambil akan memenuhi kriteria-kriteria yang di
anggap harus dipenuhi untuk setiap keputusan
 Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif Keputusan, Pengujian dapat dilakukan
dengan melakukan simulasi atas skenario dari alternatif-alternatif yang mungkin
dilakukan.
 Pengambilan Keputusan Secara Berkelompok. Untuk meminimalkan keterbatasan
dan kelemahan dalam pengambilan keputusan, maka keputusan dapat diambil
melalui jalan berkelompok. Di antara alternatif teknik pengambilan keputusan ini
adalah:

 Teknik Curah Ide (brainstorming). Kelompok diharapkan untuk


menghasilkan solusi kreatif atau imajinatif terhadap masalah organisasi.
Hal-hal yang harus diperhatikan:

 Tidak ada ide yang konyol. Anggota-anggota kelompok didorong


untuk mengeluarkan ide-ide ekstrem atau tidak wajar

 Tiap ide yang keluar adalah ide kelompok, bukan ide individu
yang menyatakannya. Jadi, anggota kelompok menggunakan dan
membangun ide dari anggota lain yang sudah ada

 Tidak ada ide yang dikritik, Tujuan sesi ini adalah menghasilkan
ide, bukan mengevaluasi ide

 Brainstorming di lakukan pembentukan ide-ide dalam kelompok


melalui diskusi non-kritis

 Meningkatkan hasil kreatif dari kelompok


 Mengikuti serangkaian aturan dasar

 Teknik Kelompok Nominal (Nominal Group Technique), Metode


pengambilan keputusan yang terjadi dalam suatu pertemuan yang sangat
terstrukturdan Keputusan kelompok didasarkan pada penilaian matematis
dari voting
 Teknik DELPHI (Delphi Technique). Metode penetapan keputusan yang
membandingkan pendapat-pendapat anonim terkait topik bahasan melalui
sekumpulan kuesioner berurutan. Teknik ini memiliki keuntungan yang
didapat dari memiliki beberapa penilai dan menghilangkan pengaruh bias
yang mungkin terjadi pada interaksi tatap muka

 
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan


1. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara tindakan untuk mengatasi
masalah. Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti, Identifikasi
masalah, mendefinisikan masalah, memformulasikan dan mengembangkan
alternative, implementasi keputusan, serta evaluasi keputusan.
2. Tujuan dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah
sehingga semua kegiatan yang di laksanakan dapat berjalan lancar dan tujuan
dapat dicapai dengan mudah dan efisien.
3. Jenis  Keputusan terdiri dari keputusan strategis,keputusan taktis,keputusan
operasional, keputusan terprogram,keputaan tidak terprogram dan keputusan tidak
berstruktur.
4. Dasar pengambilan keputusan terdiri dari pengambilan keputusan berdasarkan
intitusi, pengambilan keputusan berdasarkan rasional, pengambilan keputusan
berdasarka fakta, pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman dan
pengambilan keputusan berdasarkan wewenang.
5. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut
Terry, yaitu:
 Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional
maupun yang rasional
 Dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
 Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-
alternatif tandingan.
 Tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
 Membutuhkan waktu yang cukup lama. 
 Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
 Keputusan itu benar.
 Tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
6. Proses Pengambilan Keputusan terdiri dari Intelligence, design , Choice,
Implementation.
7. Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan terdiri atas keterbatasan sumber
daya, dituntut untuk dapat memilah dan memilih informasi-informasi yang benar-
benar relevan dengan keputusan yang diambil, faktor alamiah manusia dan faktor
keahlian.
8. Memperbaiki Keputusan dengan cara penggunaan aturan terhadap alternatif
keputusan, pengujian terhadap berbagai alternatif keputusan, pengambilan
keputusan secara berkelompok. 
9. Teknik pengambilan keputusan ini terdiri dari teknik Curah Ide (brainstorming),
teknik Kelompok Nominal (Nominal Group Technique) dan Teknik DELPHI.

3.2   Saran

        Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis,


maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada
pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
BPFE.

2. Haudi, (2021). Teknik Pengambilan Keputusan, Insan Cendekia Mandiri.

3. Muhyadi, M. (2003). Teknik Pengambilan Keputusan. Efisiensi: Kajian Ilmu


Administrasi, 3(2).

4. Robbins, S dan Coulter, M. 2007, Manajemen. Edisi Kedelapan, Jakarta : PT Indeks.

5. Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Grasindo

6. Terry, George, R, dan Rue, Leslie W. 2003. Dasar-Dasar Manejemen. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

7. James K. Van Fleet, 1973, 22 manajemen kepemimpinan, Jakarta:Mitra


8. Purwnto, yadi, 2001, makalah: manajemen PT.Cendekia Informatika, Jakarta
9. http://sdmatr.wordpress.com/2012/12/06/kepemimpinan-mempengaruhi-dalam-proses-
pengambilan-keputusan/
10. w. Brown steven, 1998, manajemen kepemimpinan, Jakarta: Profesional books 
11. Aynul. 2009. "Leadership: Definisi Pemimpin". (Online).
(Http://referensikepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html, diakses
11 November 2011).

Anda mungkin juga menyukai