Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PEMBUATAN KEPUTUSAN

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Manajemen


Dosen Pengampu : Dr. KH. A. Hilman Umar Bashori, M.Pd.

Kelompok 3 – Pengantar Ilmu Manajemen

Penyusun : Egy Faturrahman


Ikbal Maulana Ibrahim
Ridwan Muhamad Akbar
Riyan Ismail

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS SYARI’AH


(STIEBS NU)
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyusun

makalah ini dengan baik.Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW,yang kita nantikan syafa’atnya diyaumil qiyamah

nanti.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu

Manajemen yang akan membahas materi tentang pembuatan keputusan.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Besar

harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang

membacanya.

Garut, 03 November 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Tujuan............................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 4


2.1. Pengertian dan Pentingnya Pembuatan Keputusan................................. 4
2.2. Tipe-Tipe Keputusan ................................................................................... 6
2.3. Berbagai Situasi Pengambilan Keputusan............................................... 9
2.4. Dasar Pengambilan Keputusan ............................................................... 12
2.5. Proses Pembuatan Keputusan ............................................................... 13
2.6. Metoda Dalam Mengambil Keputusan .................................................... 15

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 19


3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA… ........................................................................................... 22


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi
perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan
perubahan
yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Proses
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi
beserta
administrasi dapat berjalan terus dengan lancar.
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian
masalah,
pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-
alternatif
tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan
seorang
pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui
dan
menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan
kemampuan
pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan
kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan
manajemen.

1
Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan
pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Sedangkan
dalam
tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian
terhadap
hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan
keputusan yang telah dilakukan. Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu
organisasi adalah pembuatan keputusan.
Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan
keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari
pengambilan
keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai
suatu
sistem organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan

masalah,yaitu:

1. Apa pengertian pembuatan keputusan ?


2. Apa saja tipe-tipe keputusan ?
3. Hambatan apa saja yang ada dalam dasar pengambilan keputusan dan

bagaimana caramengatasinya?

4. Dan lain sebagainya.

2
1.3 Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :

1) Mengetahui pengertian pembuatan keputusan

2) Mengetahui tipe-tipe keputusan

3) Mengetahui berbagai situsai keputusan

4) Cara dasar pengambilan keputusan

5) Proses pembuatan keputusan, dan

6) Metode dalam mengambil keputusan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Pentingnya Pembuatan Keputusan

( Pengertian Pembuatan Keputusan )

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini

memainkan peran penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi

perencanaan.

Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka

Panjang yang dapat dibuat manajer. Pembuatan keputusan (decision making)

menggambarkan proses melalui

bagaimana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah

tertentu. Handoko (2000 : 129) mengatakan bahwa pengambilan keputusan

merupakan hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi.

Mengambil keputusan

kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali.

4
1. Aspek Pengambilan Keputusan

Terdapat tiga aspek dalam pengambilan keputusan (Janis & Mann, 1977), yaitu:

Pertama , kemampuan mempertimbangkan beberapa pilihan, Individu tidak

hanya

memikirkan manfaat terbesar yang akan didapatkan,

tetapi juga berbagai macam pertimbangan dari pilihan yang dipilih maupun

yang tidak dipilih.

Kedua, kemampuan menghadapi tntangaan untuk mencapai situasi yang

diinginkan.

Berbagai tantangan yang kemungkinan akan dihadapi oleh individu dapat dilalui

dengan baik. Berkenaan dengan ketidakpastian, sehingga pilihan yang telah

dipilih tiak dapat diubah lagi. Ketiga, kemampuan untuk menerima resiko yang

ada.

Sedangkan menurut faqih (2012) aspek-aspek pengambilan keputusan studi

lanjut menurut Hasan antara lain :

1) Memahamai potensi diri. Memahami potensi diri dimaksudkan siswa

memiliki

kesanggupan untuk membentuk suatu gambaran tentang dirinya sendiri,

tentang kelebihan, kekurangan, sifat-sifat, bakat dan minat yang ada dalam

dirinya.

5
2) Memahami lingkungan. Memahami lingkungan dimaksudkan siswa memiliki

kesanggupan untuk memahami dan menggambarkan keadaan lingkungannya

baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar seingga

menunjukkan suatu keadaan yang jelas.

3) Menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan studi lanjut.

Menemukan hambatan dalam mengambil keputusan berarti siswa sangup

menemukan, mengidentifikasi, keadaan yang menghambatnya dalam

mengambil keputusan.

4) Memutuskan pilihan berdasarkan alternatif yang ada. Memutuskan pilhan

berdasarkan alternatif yang ada berarti siswa mampu memahami diri,

memahami keadaa lingkungan, dan mampu menemukan hambatan dalam

mengambil keputusan studi lanjut yang kemudian hal tersebut menjadi bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan

2.2 Tipe-tipe keputusan

Jenis-jenis keputusan dibedakan menjadi tiga macam yaitu keputusan

terstruktur, keputusan tidak terstruktur, dan keputusan semi terstruktur

6
1. Keputusan Terstruktur

Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang telah diketahui

sebelumnya. Proses pengambilan keputusan seperti ini biasanya didasarkan atas

teknik-teknik tertentu dan sudah dibuat standarnya. Kategori keputusan ini juga

dapat dikatakan suatu proses jawaban secara otomatis

pada kebijakan yang sudah ditentukan sebelumnya. Secara alamiah hampir

semua masalah rutin dan

berulang memiliki parameter-parameter persoalan yang telah diketahui dan

terdefinisi dengan baik, sehingga jawaban atau proses pengambilan keputusan

pun bersifat rutin dan terjadwal.

Keputusan Terstruktur mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk

solusi standar yang ada.

Keputusan terstruktur (structured decision) bersifat berulang-ulang, rutin, dan

dipahami dengan baik hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat

yang lebih rendah dalam suatu

organisasi. Sebagai contoh, keputusan untuk memberikan kredit ke para

pelanggan lama, hanya membutuhkan pengetahuan tentang batas kredit

pelanggan dan saldo saat ini, keputusan pembelian bahan baku untuk

persediaan, pemberian cuti, pemutusan sambungan telepon.Keputusan yang

terstruktur sering kali dapat diotomatisasikan.

7
2. Keputusan Tak Terstruktur

Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan berbagai persoalan baru.

Keputusan tidak terstruktur biasanya juga berkaitan dengan persoalan yang

cukup pelik, karena banyak parameter yang tidak diketahui atau belum

diketahui. Oleh karena itu,

untuk mengambil keputusan ini biasanya intuisi serta pengalaman seorang

pelaku organisasi akan sangat membantu

Keputusan Tak terstruktur, adalah “fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak

ada solusi yang mengikutinya. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3

fase proses yang terstruktur keputusan tidak terstruktur (unstructured decision)

bukan merupakan keputusan yang berulang dan rutin.

Contohnya adalah memilih sampul depan sebuah majalah, mengontrak

manajemen tingkat senior, dan memilih proyek penelitian awal yang akan

dilakukan. Tidak ada kerangka atau model yang dapat memecahkan masalah

sejenis ini. Bahkan, dibutuhkan banyak sekali pertimbangan dan intuisi.

Walaupun demikian, keputusan tidak terstruktur dapat didukung oleh bantuan

dari keputusan yang diambil berdasar hasil komputer, yang berfungsi untuk

memfasilitasi pengumpulan informasi dari berbagai sumber.

8
Contohnya adalah keputusan untuk pengembangan teknologi baru,

pengembangan jenis usaha baru, keputusan untuk bergabung dengan

perusahaan lain, perekrutan eksekutif.

3. Keputusan Semi terstruktur

Terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semua dari fase-fase yang

ada.Keputusan semi terstruktur (semistructured decision) ditandai dengan

peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan,

dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan

subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal. Menetapkan anggaran

pemasaran untuk suatu produk baru adalah contoh dari keputusan semi

terstruktur. Walaupun keputusan seperti ini biasanya tidak dapat secara penuh

diotomatisasikan, namun sering didukung oleh bantuan dari keputusan yang

diambil berdasar hasil dari komputer (computer-based decision). Contoh

keputusan jenis ini adalah investasi keuangan, pengevaluasian kredit,

penjadwalan produksi, pemberian dana rehabilitasi sekolah, dan pengendalian

persediaan.

2.3 Berbagai Situasi Pengambilan Keputusan

I. Langkah pertama : Identifikasi keputusan yang perlu diambil

Saat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri Anda:

9
 Apa masalah yang perlu dipecahkan?

 Apa gol yang ingin dicapai dengan menerapkan keputusan ini?

 Bagaimana Anda akan mengukur kesuksesan?

Semua pertanyaan ini adalah teknik penetapan gol umum yang akhirnya akan

membantu Anda menemukan solusi tepat. Saat sudah ditentukan dengan jelas,

Anda akan memiliki lebih banyak informasi untuk menghasilkan keputusan

terbaik guna memecahkan masalah.

II. Langkah kedua: Kumpulkan informasi relevan

Mengumpulkan informasi terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah

penting untuk mengambil keputusan matang. Apa tim Anda memiliki data

historis yang berkaitan dengan masalah ini? Adakah yang pernah mencoba

memecahkan masalah ini sebelumnya?

Mencari informasi di luar tim atau perusahaan Anda juga penting. Pengambilan

keputusan efektif memerlukan informasi dari banyak sumber berbeda. Temukan

sumber daya eksternal, baik dengan melakukan riset pasar, bekerja sama dengan

konsultan,

10
atau berbincang dengan kolega di perusahaan lain yang memiliki pengalaman

relevan. Mengumpulkan informasi membantu tim menemukan solusi berbeda

untuk masalah Anda.

III. Langkah ketiga : Cari solusi alternatif

Langkah ini mewajibkan Anda untuk mencari banyak solusi berbeda untuk

masalah yang dihadapi. Menemukan lebih dari satu alternatif sangat penting

dalam pengambilan keputusan bisnis karena pemangku kepentingan berbeda

mungkin memiliki kebutuhan berbeda, tergantung peran mereka.

Contohnya, jika perusahaan mencari alat manajemen kerja, tim desain mungkin

memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tim pengembangan. Memilih hanya

satu solusi di awal mungkin bukan tindakan tepat.

IV. Langkah keempat : Pertimbangan bukti

Inilah saat Anda mengambil semua solusi berbeda yang ditemukan dan

menganalisis caranya menangani masalah awal Anda. Tim mulai mengidentifikasi

pro dan kontra setiap opsi dan mengeliminasi alternatif dari pilihan-pilihan itu.

11
Ada beberapa cara umum di mana tim dapat menganalisis dan

mempertimbangkan bukti opsi: (1) daftar pro dan kontra, (2) analisis SWOT, (3)

matriks keputusan

V. Pilih dari sejumlah alternatif

VI. Ambil Tindakan

VII. Tinjau keputusan anda dan pengaruhnya ( baik & buruk )

2.4 Dasar Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari

proses mental atau kognitif (sadar) yang membawa pada pemilihan suatu jalur

tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan

keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.

Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan

serta capaian. Dalam proses pengambilan keputusan bisa jadi berupa rasional

atau irasional. Proses pengambilan keputusan adalah proses penalaran

berdasarkan asumsi nilai, preferensi, dan keyakinan pembuat keputusan. Dalam

proses memutuskan tentang sesuatu yang penting dapat dilakukan baik itu

individu, sekelompok orang atau dalam suatu organisasi.

12
2.5 Proses Pembuatan Keputusan

Menuru Freddy Rangkuti (2008) proses pengambilan keputusan memiliki berapa

tahapan sebagai berikut :

Tahap 1

Pemahaman dan Pemecahan Masalah. Para manager kerap kali menghadapi

kenyataan bahwa masalah yang didapat sebenarnya sulit selesaikan atau bahkan

sering hanya menyimpulkan masalah, bukan penyebab awal. Para manager

dapat menyimpulkan dalam mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara.

Pertama, manager secara teori dapat menguji hubungan sebab-akibat. Kedua

manager dapat mencari penyimpangan atau perubahan dari yang normal dan

secara teoritis.

Tahap 2

Pengumpulan dan Analisis Data yang akurat. Setelah manajer menemukan dan

merumuskan untuk memcahkan masalah, manajer harus memutuskan

langkah langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-

data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang akurat akan

mendapatkan informasi tersebut.

Tahap 3

Pegembangan Alternatif-Alternatif. kebiasan untuk menerima alternatif

keputusan pertama yang simpel sering mengesampingkan manager dari

13
pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan

sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kehendak untuk membuat

keputusan terlalu cepat dan melakukan keputusan yang benar. Manager harus

memilih suatu pendapat yang cukup baik, walaupun bukan pendapat yang

sempurna atau baik. Tahap 4

Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengumpulkan sekumpulan

alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manager harus

mengevaluasi untuk menilai efektifitas pada setiap alternatif.

Tahap 5

Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan menggambarkan hasil

evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah

informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.

Tahap 6

Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik telah dipilih, para manager

arus membuat keputusan untuk melakukan berbagai permasalahan dan masalah

yang mungkin akan terjadi dalam penggunaan keputusan. Dalam hal ini,

manager perlu mengendalikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai

pengaruh dibuatnya suatu keputusan.

14
Tahap 7

Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu di

perhatikan Manajer harus dapat memecahkan masalah apakah implementasi

dilakukan dengan baik dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.

2.6 Metoda Dalam Mengambil Keputusan

 Decision Matrix

Metode decision matrix dapat membantumu mengevaluasi berbagai

pilihan secara menyeluruh untuk mengambil keputusan.

 Daftar pros/cons

Dalam metode ini, kamu membandingkan seluruh keuntungan dan

kekurangan dari beragam keputusan.

 Decision Tree

Analisis statistik dapat membantumu memahami masalah yang

membutuhkan proses decision making secara bertahap.

 Cost-Benefit Analysis

Cost-benefit analysis adalah metode pengambilan keputusan yang

digunakan jika setiap pilihan memiliki dampak terhadap finansial.

15
Metode ini dapat membantumu menilai biaya dari setiap opsi keputusan dan

keuntungan yang dimilikinya.

 Teknik Multivoting

Multivoting adalah metode decision making yang sangat berguna

terutama jika ingin dilakukan secara kolaboratif.

Metode ini membantu kelompok mengerucutkan opsi dengan memilih

keputusan sesuai kebutuhan setiap individu di dalamnya.

 Influence Diagram

Metode pengambilan keputusan lain yang bisa digunakan adalah influence

diagram.

Influence diagram memungkinkanmu untuk mempertimbangkan setiap

variabel yang terlibat dalam suatu keputusan.

 Trial and Eror

Trial and error adalah metode pengambilan keputusan yang tergolong

‘aktif’. Karena, kamu dapat mengetes beragam opsi keputusan dan menilai

hasilnya.

16
 Pareto analysis

Analisis pareto adalah sebuah metode pengambilan keputusan di mana

kamu menilai setiap opsi dari proses decision making yang kompleks dan

berdampak besar.

 Analisis SWOT

Metode pengambilan keputusan lain yang bisa digunakan adalah analisis

SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats).

Analisis SWOT membantumu dalam mengevaluasi setiap aspek dari opsi

keputusan yang ada ketika proses decision making.

 Analisis PEST

Analisis PEST (political, economic, social, technological) memungkinkanmu

untuk menilai beragam faktor eksternal yang dapat memengaruhi hasil

dari sebuah opsi keputusan.

Metode ini sangat berguna ketika dihadapi masalah yang

mengharuskanmu untuk memerhatikan tren terkini dan juga memprediksi

hal tersebut di masa depan.

17
 Feasibility Study

Metode selanjutnya yang dapat membantumu dalam pengambilan

keputusan adalah feasibility study.

Dengan feasibility study, kamu bisa mengetahui dampak dari setiap

keputusan yang bisa diambil melalui analisis hasil potensialnya.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses

melalui bagaimana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu

masalah tertentu. Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting

bagi individu maupun organisasi. Terdapat tiga aspek dalam pengambilan

keputusan (Janis & Mann, 1977), yaitu :Pertama , kemampuan

mempertimbangkan beberapa pilihan, Individu tidak hanya memikirkan manfaat

terbesar yang akan didapatkan, tetapi juga berbagai macam pertimbangan dari

pilihan yang dipilih maupun yang tidak dipilih. Kedua, kemampuan menghadapi

tntangaan untuk mencapai situasi yang diinginkan. Berbagai tantangan yang

kemungkinan akan dihadapi oleh individu dapat dilalui dengan baik. Berkenaan

dengan ketidakpastian, sehingga pilihan yang telah dipilih tidak dapat diubah

lagi. Ketiga, kemampuan untuk menerima resiko yang ada. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi, antara lain: 1) Posisi kedudukan . 2) Masalah. 3) Situasi ., 4)

Kondisi dan 5) Tujuan. Proses pembuatan keputusan seorang manajer yaitu: 1)

Pemahaman dan perumusan masalah, 2) Pengumpulan dan analisa data yang

relevan.

19
3) Pengembangan alternatif-alternatif. 4) Evaluasi alternatif-alternatif. 5)

Pemilihan alternatif terbaik. 6) Implementasi keputusan, 7) Evaluasi hasil-hasil

keputusan. Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahapan : Tahap 1.

Pemahaman dan Pemecahan Masalah. Tahap 2 Pengumpulan dan Analisis Data

yang akurat. Tahap 3 Pegembangan Alternatif-Alternatif. Tahap 4 Evaluasi

Alterna f Alterna f. Tahap 5 Pemilihan Alterna f Terbaik. Tahap 6

Implementasi Keputusan . Tahap 7 Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Analisis

SWOT adalah indentifikasi secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan, termasuk strategi pemasaran. Analisis ini didasarkan logika yang

dapat memaksimalkan Strengths (Kekuatan), Opportunities (Peluang),

Weaknesses (Kelemahan), dan Treats (Ancaman). Proses pengambilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,

strategi, dan kebijakan organisasi. Tim pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan merupakan jantung kegiatan keputusan. Tempat pengendali internal

merupakan persepsi orang –orang mengenai kemapuan mereka untuk

melakukan tindakan khusus, seperti memecahkan masalah. Penggunaan metode

pemecahan masalah yang efektif cenderung dapat menjamin bahwa akar

permasalahan sudah diidentifikasi, ditentukan, dianalisis, dan diukur. Dengan

menggunakan masukan ganda dan metode pemecahan masalah yang menjamun

penemuan akar permasalahan, tim bisa menjajaki permasalahan kenbali menuju

ke sebab awal masalah itu.

20
Dengan mengidentifikasi akar permasalahan, dapat menggalakkan penyeleksian

solusi yang berhadapan langsung dengan pemecahan daripada gejala-gejala saja.

21
DAFTAR PUSAKA

Alawiyyah, sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Berbagai Organisasi

Manajemen, al hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo, 1987. Al

Ghadhban, Munir, Metode Edukatif pada Sirah Nabawiah, Pendidikan

Kepemiminan. Anonim,2011.Pengambilan Keputusan dalam Manajemen (Online),

http://rizwarassundawi.blogspot.com/2011/05/makalah-pengambilan keputusan-

dalam.html (diakses tanggal 12 Mei 2021) Covey, Stephen R. (1991). The 7 Habbits

of Highly Effective People New York: A Fireside Book. Ability : Journal of Education

and Social Analysis Volume 2, Issue 3, Juli 2021 Page : 83-92 92 Duke, Daniel L., and

Canady, Robert L. (1991). School Policy. New York: McGraw Hill, Inc. Hargreaves,

Andy., and Reynolds, David. (1989). Educational Politicies: Controversies and

Qritiques. Wiltshere: The Falmer Press. Hough, J.R. (1984). Educational Policy. New

York: st. Martin’s Press. Kami, Michael J. (1988). Trigger Points. Singapore: McGraw

Hill International Editions. Rifai, Muhammad (2020) Pengambilan Keputusan .

Jakarta : KENCANA Water, Dan. (1991). 21st Century Management. Singapore:

Prentice Hal

Anda mungkin juga menyukai