Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN


Diajukan Sebagai Tugas Mandiri
Mata Kuliah Pengantar Manajemen

OLEH :
Nur Sofa Ulfiatul Islamiyah
NIM. 12020121433
LOKAL B

JURUSAN HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
tidak lupa pula kami ucapkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembuatan Keputusan
dalam Manajemen ” ini tepat pada waktunya.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
baik dari penyusunan makalah hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca mengenai
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Pekanbaru, 12 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Perumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Permasalahan.............................................................................................3
D. Manfaat..................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................4
A. Definisi Keputusan Menurut Para Ahli..................................................................4
B. Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Alli..............................................6
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................7
A. Antara Keputusan dan Masalah..............................................................................7
B. Pengambilan Keputusan.........................................................................................7
C. Praktek Membuat Keputusan...............................................................................13
D. Melaksanakan Keputusan.....................................................................................13
BAB IV PENUTUP........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau
lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan,
ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan
adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan
termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat
perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya
dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang
lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai
proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya
dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Benar kata orang bijak "Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan, maka
anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup". Manajemen
menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem
Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk
manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang
berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat
menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian banyak
alternatif keputusan yang mungkin. Alternaif keputusan meliputi keputusan ada
kepastian, keputusan beresiko, keputusinketidakpastian dan keputusan dalam
konflik. Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk
persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang
dihadapi mugnkin serupa dengan situasi yang pemah dialami, tetapi ada ciri
khusus dari permasalahan yang baru timbul.

1
Teori Pengambilan Keputusan
 Keputusan yang baru mungkin, persoalan baru yang belum pernah dialami
sebelumnya.
 Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputussan adalah
kegiatan pengumpulan Informasi darimana suatu apresiasi mengenai situasi
keputusan dapat dibuat.
 Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk kepentingan
sendiri maupun kepentingan kelompok.
 Lingkungan keputusan dapat sampai tak terbatas.

Empat Kategori Keputusan


Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty)
Suasana dikatakan certainty jika semua informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan diketahui secara sempurna dan tidak berubah. Sebagai contoh dalam
merumuskan model.
1. Keputusan dalam keadaan resiko (risk)
Suasana dikatakan risk jika informasi sempuma tak tersedia, tetapi seluruh
peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk
mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas
amat berperan.
2. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty)
Suasana dikatakan uncertainty jika seluruh peristiwa yang mungkin terjadi
diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing.
3. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan
berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya
memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan
pesaing

2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahan dalam
makalah ini adalah bagaimana cara mengambil keputusan yang efektif dan cara
mengambil keputusan yang kreatif sesuai metode dan teori pengambilan
keputusan?

C. Tujuan Permasalahan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang efektif.
2. Mengambil keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan
keputusan.

D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini, yaitu:
1. Wawasan mahasiswa/i bertambah luas
2. 2 Keputusan dalam manajemen dapat efektif dan efisien.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Keputusan Menurut Para Ahli


1. Herbert A. Samen
Seorang ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap
utama dalam proses pengambilan kepuan:
a. Amenekan tahap awal ini shagai penelusuran kondisi lingkungan yang
memerlukan pengambilan kepuasan.
b. Aktivitas devan Selama tahap kodus, mungkin terjadi tintakan penemuan,
pengetahuan, dan analisis masalah.
c. Aktivitas memilih Tahap ketiga dan terakler merupakan pilihan sebenarnya-
memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.

Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya memiliki


tindakan tertentu dan yang tersedia. Sedangkan Mintaberg a koleganja
mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu:
 Tahap identifikasi
 Tahap pengembangan, dan
 Tahap seleksi

2. James A.F. Stoner


Keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alteratif. Definisi ini
mengandung tiga pengertian, yaitu
a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
b. Ada beberapa ahemasif yang harus dipilih salah satu yang terbaik dan
c. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada

3. Prajali Ammadirjo
Keputusan adalah satu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu
masalah dengan menjatuhkan pilihan podasu hemat

4
4. Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hokamshaxi Apabila semua fakta dan
situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat baik pengawas maupun
pelaksana mau mental hokumannya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan
mentauti perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi im merupakan wewenang
dari hukum situasi

5. Ralph C. Davis
Kepan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapnya dengan tegas. Suatu
kepuasan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan
harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam
hubungannya dengan perencanaan Keputusan dapat pula herupa tindakan terhadap
pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.

Dari pengertian-pengertian keputusan diatas dapat ditarik kesimpulan hahwa


keputusan merupakan sama pemecahan masalah sebagai suatu hikumsitani yang
dilakukan melalui pemilihan sanualternative dari beberapa alternative.
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapnya dengan wa Hal
itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ape yang
harus dilakukan dan setenanya mengenai umur-mur perencanaan Dapat juga
dikatakan haiwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran
yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk memecalkannulah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan mam kegiatan yang sung vital. Jiwa
kepemimpinan seorang ia dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat allah keputusan yang
berbchet dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupaka keseimbangan
antara disiplin yang harus ditegakkan dan lap manusiawi terhadap baseshon
Kepuasan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri
pada human relations

5
B. Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Alli
Setelah pengertikepinnan disampaikan, kiranya perla pala diiku dengan
pengertian tenting "pengambilan keputusan Ada beberapa defini tentang
pengambilan kepuasan dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan
pembuatan keputusan, yaitu:
1. George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alimin perilaku diri d alteratif atau
lebih tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
organisas yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan situ diantara alternatif-
altematif yang dimungkinkan
2. Sundung P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah satu pendekatan yang sistematis terhalap
hakikat suatu masalah pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang
dan alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menung perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat
3. James A. F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih satu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas maka dapin ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu
diambil dengan sengaja, tidak secara kebensten, dan tidak boleh sembarangan.
Masalahnya lebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya hans didasarkan pemilihan alternant baik dan alteri yang ada agar
dapat lebih diterima oleh semua pihak.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Antara Keputusan dan Masalah


Sejauh mana pun perbedaan yang terjadi diantara pandangan Etzioni dan
LendPlom mengenai metode ideal dalam membuat keputusan kreatif,
tetapaipraktek membuat keputusan kreatif merupakan hasil yang pasti ketika
sukses dalam memecahkan masalah. Pemilihan langkah pertama yang tepat dalam
pemecahan masalah untuk membuat keputusan harus dianggap sebagai pembuka
untuk memecahkan masalah. Seperti diketahui, berbagai masalah insani akan
selalu ada untuk selamanya. Anehnya, jarang sekali masalah itu mudah
dipecahkan. Meskipun demikian, disamping terdapat perbedaan pemahaman dan
upaya menyelesaikannya, masalah-masalah tersebut menuntut penggunaan akal
secara sempurna untuk memecahkannya..
Manusia, sebagaimana diketahui bersama, berbeda kapasitasnya dalam
menyelesaikan suatu persoalan, sementara masalah mere kapun tentu berbeda
pula. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada manfaatnya untuk
mengikuti suatu metode tertentu dalam memecahkan semua masalah manusia.
Dalam realitasnya, penggunaan rasio kadang-kadang lebih berguna dalam
memecahkan masalah daripada unsur lainnya. Hal terpenting di sini adalah bahwa
kita mesti mengetahui secara persis kapan pertama kalinya penetapan peragaman
masalah yang mesti dihadapi, kemudian baru berpikir secara rasional mengenai
cara atau metode untuk menghadapi dan memecahkannya.

B. Pengambilan Keputusan
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang
dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu
masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan
yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil
dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah
yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif

7
terbaik dari beberapa pilihan altematif yang tersedia. Ada beberapa teori yang
paling sering digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu:
1. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima
oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai
beberapa unsur :
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat
dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-
masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut
prioritas masalah).
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat
keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara
saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan,
nilai, dan sasaran yang ditetapkan
2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh
oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan. Teori ini memiliki
pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif
yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif
ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal.
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab
dan akibatnya.

8
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur
dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan
tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau
melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang
dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi yaitu pengamatan terpadu (Mixid
Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat
fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan
arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan keputusan fundamental
sesudah ke putusin-keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu menurut
Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional
komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model
pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang
menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model
inkremental dalam proses pengambilan keputusan.
Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk mengambil
keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu:
1. Metode Konservatif/Konvensional
Menurut lendplomanda akan dinilai konservatif bila dalam membuat
keputusan, anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah
yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan
menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain
dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri
anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam
beberapa kasus terbukti banyak berhasil. Metode ini memiliki beberapa

9
keistimewaan yang disebut dengan istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu
dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang lain.
Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka:
a. Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.
b. Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama.
c. Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada
kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan
pemikiran pemikiraan baru.
d. Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas.
e. Perkembangan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru dalam
membuat keputusan keputusan yang efektif.
2. Metode Rasional
Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata mata
menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai
dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan persoalan
yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja,
mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan
memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan
keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang
berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana
yang efektif.
Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh yang
baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail
mengumpulkan data, mendiagnosis masalah menilai berbagai kemungkinan.
kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam
mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal dengan
demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis.
3. Metode Pemograman Linier
Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti bahwa fungsi
matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua
programming, kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan

10
demikian, secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik
perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi
matematika yang berbentuk model linier oleh karena itu dalam penerapanya linier
programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang
optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.
Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah: sesuatu
modal matematik teknik matematik tyang digunakan untuk mencari cara terbaik
dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang
saling berkompetensi dengan menggunakan model linier.
Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II angkatan perang inggris dan
amerika serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks.yaitu mengalokasikan
sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan
operasi perang yang luar biasa besar skalanya.kunci sukses kedua angkatan
tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses pengambilan keputusan yang
tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta logistiknya ke berbagai tempat yang
membutuhkan.keputuan tersebut ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri
dari pada ilmuwan yang melakukan penelitian.
4. Metode Pemograman Integrer
Dalam kehidupan sehari hari snagt banyak pengambil keputusan yang
membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat
mempertanyakan "berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini"?, pengusaha
akan bertanya "berapa jumlah karyawan yang harus diterima berdasarkan
tambahan investasi"?, atau developer yang menanyakan." berapa gedung yang
harus dibangun tahun ini"? mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2
setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.
Contoh kasusnya seperti ini: suatu perusahaan otomotif memproduksi dua
jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta.
sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya
Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200
juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan.

11
Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang diraihnya
sebesar mungkin?
5. Metode Peramalan
Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan turunanya.
mislanya ramalan cuaca, ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik
bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai
kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang,tapi
caranya tidak perlu sama, cara meramal pertumbuhan ekonomi tentu berbeda
dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologmaupun paranormal.
Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat/teknik
untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang
dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan, baik data masa lalu
maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini
bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh para
normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja atau
teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat dijelaskan secara
matematik maupun statistik.
Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa
depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan
terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan
berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang perusahaan
tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya
prodiksiprintertersebut saat ini akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat
dlammenga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut. Diagram Berikut
Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan Keputusan Didasarkan
Pada Sifat Masalah
Keterangan:
K = Kualitas
P = Penerimaan

12
C. Praktek Membuat Keputusan
Berkenaan dengan tema ini, ada tiga istilah yang hampir sama digunakan.
yaitu shina'atalqarar (memproses keputusan), 'ittikhadzalqarar (membuat
keputusan), dan "ishdaralqarar (mengeluarkan keputusan) untuk direalisasikan.
shina'atalqarar sebagaimana pemahaman kami, merupakan suatu proses integral
pembuatan keputusan dari awal sampai final/akhir. Suatu upaya terus menerus
menyiapkan apa saja hal-hal pokok dalam pembuatan keputusan sampai
ditemukan alternatif bagus pada puncak proses pengambilan keputusan, yaitu
terealisasikannya tujuan utama disampingtepecahkannya suatu problem.
Istilah 'ittikhadz al qarar merupakan langkah dalam proses pembuatan
keputusan, yaitu melakukan pemilihan terhadap alternatif yang dianggap paling
ideal. Menurut pemahaman kami, "ittikhadzalqarar itu juga mencakup tiga
menilainya, lalu memilih altematif yang paling ideal.
Istilah 'ishdaralqarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir dari
perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi suatu
keputusan yang ideal sekalipun jika tanpa tanfidz atau ralisasi, yakni
pembuktiannya. Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tampa
disertai perangkat yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya.
Tidak bermakna pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada
anggota tanpa kontrol, apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan
sepenuhnya kepada bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan dan membuktikan segala
penunjangnya. Namun jika begitu keadaannya, pada akhirnya jumlah
keputusannya akan menjadi banyak sekali sesuai dengan jumlah pelaksanaannya.

D. Melaksanakan Keputusan
Sesungguhnya manfaat dari suatu keputusan apapun adalah terdapat dalam
realitas pelaksanaannya." (Hisyam al Thalib)
Kisah Kendi Madu
Pernah ada seorang pengangguran menemukan kendi yang tergantung pada suatu
pohon. Kendi tersebut didapatkannya dalam keadaan penuh madu. Ia

13
mengucapkan la'ilahaillallah (tiada tuhan selain Allah), lalu ia mengatakan:
"Betapa Allah telah memberikan kesenangan kepadaku." Setelah ia meminum
beberapa teguk dan merasakan kelezatannya, ia ketiduran di bawah pohon itu
sambil memegang tongkat yang ia bawa dalam perjalananny. Setelah tertidur. la
bermimpi membuat keputusan yang bermacam-macam, antara lain berkenaan
dengan madu yang dengan mudahnya didapatkannya itu, seperti keputusan
berikut:
 Apakah aku lebih baik menjual kendi ini dengan madunya?
 Apakah aku menginvestasikan harta ini supaya menjadi lebih banyak la
 Setelah itu aku akan membangun rumah indah. Aku pun akan menikah dan
mempunyai anak, lalu aku akan mendidiknya.
 Jika anak itu telah deawasa dan baik, aku akan memberikan kepadanya segala
kebutuhannya.
 Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya lewat
tongkat ini.
Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala keputusan
mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena tongkat.
lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan sisa-sisa madu
dengan lidahnya, tiba-tiba padamlah api mimpinya, sedangkan harapan pun masih
mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya telah hancur.n
(demikianlah kisah kendi madu itu).
Pelajarannya, cukuplah sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera
menetapkan satu keputusan, kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah
tidur (bermimpi). Banyak keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret
sehingga tidak lebih dari sekadar mimpi kosong belaka.

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai kesimpulan
yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dua puluh lima
kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat keputusan
kreatif, efektif, dan praktis
1. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah yang maha kuasa.
2. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat
keputusan.
3. Melakukan musyawarah(sharingexperiences) untuk membuat keputusan.
4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat
keputusan.
5. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh
tertipu (terprovokasi).
6. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam mengkaji keputusan.
7. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam mengambil keputusan.
8. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala keputusan.
9. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom)
10. Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan.
11. Segala bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati proporsional
tetapi jangan mensakralkan.
12. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan cita-cita yang ideal.
13. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil keputusan
14. Mesti ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara
vertikas dan horizontal.
15. Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan. 16.
Sederhana dalam kuantitas (jumlah) keputusan yang di ambil.
16. Perlu adanya inovasi dan kreatifitas baru dalam membuat keputusan.

15
17. Mesti mengedepankan sikap optimistik daripada sikap pesimistis.
18. Kealpaan itu merupakan tabiat manusia.
19. Berani bertanggungjawab ketika mengambil keputusan.
20. Hindari upaya mengambil keputusan dari menara gading (otoriter).
21. Sinergikan antara pengalaman orang tua dan semangat anak muda.
22. Tidak menjadi "Yes Man", tidak meniru orang lain secara membabi buta
dalam membuat keputusan.
23. Mengedepankan sikap lemah lembut daripada cara keras dan paksa.
24. Jangan sembarang menolak opini terlalu dini.

B. Saran
1. Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari
beberapa aspek yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua
pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa
membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat
perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih
memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang
lebih baik.
2. Disarankan kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan
agar sering memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih
mahasiswa/i dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyyah sayyid, Dr., Membuat keputusan Mnajerial dalam Pelbagai Organisasi


Manajemen, l hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo, 1987
Al Ghadhban, Munir, Metode Edukatif pada Sirah Nbawiah, Pendidikan
Kepemimpinan
Ridha, Akrim, Dr 2003. Cara Cerdas Mengambil Keputusan. Bandung : PT
Syaamil Cipta Media

17

Anda mungkin juga menyukai