Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Pasti

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Andi Alfian Ramadan (105721103719)
Fitri Ramadhani (105721103619)
Rosdiayanti (105721104819)
Wahyuni Sahara (105721106819)
Anggi Kirana (105721118919)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR


FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN KELAS MANAJEMEN 19B
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan ke hadirat Allah Ta ’ala.
Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “ Pengambilan
Keputusan Dalam Kondisi Pasti ” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dosen pembimbing kami, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ke tidak sesuain materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Makassar, 9 November 2021

Kelompok 1

Iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….............................................IV

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..................................................V

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah…………………………………............……..........................................1
C. Tujuan Penulisan…………………………......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Pasti……………….....................................2


B. Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti…..................2
C. Model deterministik Keputusan dalam Keadaan Pasti........................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7

A. Kesimpulan……………………….................................................................................7
B. Saran………………………………………………………..........................................................7
DAFTAR PUSTAKA…...................................................................................................…..8

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keputusan adalah suatu pilihan yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan ,ada perbedaan penting di antara
keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan di
artikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan
itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew and Wilson lebih melihat pada
kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang
lebih dinamis ,yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena
terdiri atas satu seri aktivitas yang berkaitan dan tidak hanya di anggap sebagai tindakan
bijaksana.

Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih di antara sekian banyak
alternatif keputusan yang mungkin. Alternatif keputusan meliputi keputusan ada kepastian,
keputusan berisiko, keputusan ketidakpastian, dan keputusan dalam konflik. Keputusan bisa
di buat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang sama sehingga mudah
dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mungkin serupa dengan situasi yang pernah
dialami.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana menentukan Pengambilan Keputusan dalam kondisi pasti ?

2. Apa saja teknik penyelesaian pengambilan keputusan kondisi pasti ?

3. Bagaimana tahap-tahap dalam mengambil Keputusan dalam Keadaan Pasti ?

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan yang diharapkan dari makalah ini


1. Agar pembaca dapat memahami apa itu keputusan dalam kondisi pasti.
2. Pembaca dapat memahami dan dapat secara tepat melihat peluang pasti.
3. Pembaca dapat menentukan langkah yang harus di pertimbangkan dalam
mengambil keputusan .
4. Pembaca dapat memahami teknik-teknik dalam pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Pasti

Pasti artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil


keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang
adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentang hasil dari
berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty) yaitu pengambilan
keputusan di mana berlangsung hal-hal :
1. Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini
berarti dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan
pasti.
2. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap sehingga
dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
3. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.
4. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah
rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
5. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang
bersifat deterministik.
6. Teknik penyelesaiannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain,
teknik pemrograman linear, analisis jaringan dan teori antrian.
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan telah
lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti. Sehingga kita dapat
meramalkan secara tepat hasil dari tindakan (action). Misalnya, dalam persoalan
linear programming kita dapat mengetahui berapa jumlah keuntungan (profit)
maksimum yang bisa diperoleh setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis
bahan dan kebutuhan input bagi masing-masing jenis produk.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti. Kita tahu dengan pasti arah untuk berangkat ke kampus, restoran
favorit, atau obat yang mujarab. Hal-hal semacam itu sudah rutin kita laksanakan
sehingga tidak perlu pemikiran yang mendalam.

B. Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti

2
1. Linear Programming atau Pemrograman Linier
Adalah metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan
dan meminimalkan biaya. Linear programming banyak diterapkan dalam
masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. LP berkaitan dengan
penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik
yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier
(Siringoringo, 2005).
Dalam model LP dikenal dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan
(objective function) dan fungsi-fungsi batasan (constraint function). Fungsi
tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran di dalam
permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber
daya-sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal dan
memperoleh biaya minimal. Sedang fungsi batasan merupakan bentuk
penyajian secara matematis p-batasan kapasitas yang tersedia yang akan
dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan.
Asumsi dasar dalam linear programing yaitu :
❖ Proportionality, dimanah naik turunnya nilai Z (tujuan) dan
penggunaan sumber daya akan berubah secara sebanding dengan
perubahan tingkat kegiatannya.
❖ Contoh : Z = C1X1 + X2C2 + ...........+ CnXn
❖ Penambahan 1 unit X1 akan menaikkan nilai Z sebesar C1, dan
seterusnya
❖ Additivity, dimanah nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi atau kenaikan dari nilai Z yang diakibatkan oleh
kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi
bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lainnya.
❖ Divisibility, dimanah output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan
dapat berupa bilangan pecahan.
❖ Deterministik, dimanah semua parameter yang terdapat dalam linier
programing dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.
2. Analisis Jaringan
Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis jaringan digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari
serangkaikan pekerjaan. Masalah-masalah yang dimaksud antara lain adalah:
❖ Waktu penyelesaian dari serangkaian pekerjaan tersebut.
❖ Biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan serangkaian
pekerjaan tersebut.
❖ Waktu menganggur yang terjadi di setiap pekerjaan.

3
Analisis jaringan ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan jasa
konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton yang dibuat untuk keperluan
perusahaan pesawat terbang Lockhead. Metode yang biasanya digunakan
sering disebut dengan PERT yang merupakan singkatan dari Program
Evaluation and Review Technique.
Beberapa contoh serangkaian pekerjaan yang dapat diselesaikan
dengan analisis jaringan antara lain adalah serangkaian pekerjaan produksi,
serangkaian pekerjaan membangun gedung, serangkaian pekerjaan
mengganti mesin yang rusak dll.

Istilah – istilah dalam analisis jaringan antara lain adalah :


❖ Aktivitas, adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan
sumber daya (waktu, tenaga, biaya). Aktivitas ini biasanya
disimbolkan dengan anak panah.
❖ Kejadian, adalah permulaan atau akhir dari sebuah aktivitas, dan
disimbolkan dengan sebuah lingkaran.
❖ Jalur kritis adalah sebuah jalur yang waktu penyelesaian serangkaian
pekerjaannya paling besar/panjang.
❖ Beberapa hal yang penting dalam analisis jaringan adalah :
❖ Sebelum suatu aktivitas dimulai, semua aktivitas yang
mendahuluinya (yang menjadi syarat) harus sudah selesai dikerjakan
terlebih dahulu.
❖ Anak panah yang menjadi simbol sebuah aktivitas hanya
menunjukkan arah dan urutan kejadian, jadi panjang pendek dan
bentuknya tidak akan memberi pengaruh apa pun.
❖ Lingkaran, yang merupakan simbol dari kejadian, diberi nomor
sedemikian rupa sehingga tidak memiliki nomor yang sama dan
sebaiknya berurutan, sehingga dapat menggambarkan urutan
kejadian. Biasanya nomor yang lebih kecil diletakkan di kejadian awal
(permulaan anak panah).
❖ Dua buah kejadian (lingkaran) hanya dapat dihubungkan dengan satu
anak panah.
❖ Sebuah rangkaian pekerjaan hanya dapat dimulai dan diakhiri dengan
sebuah kejadian (lingkaran).
3. Teori Antrian
Teori antrian diciptakan oleh A.K. Erlang pada tahun 1909 yang pada
saat itu mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon dan
keterlambatan pelayanannya. Teori antrian dirancang untuk memperkirakan
berapa banyak langganan menunggu dalam suatu garis antrian, kepanjangan

4
garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas pelayanan dan apa yang terjadi bila
waktu pelayanan atau pola kedatangan berubah.

Biasanya antrian terlihat setiap harinya pada :


❖ Deretan mobil yang mengantari untuk mengambil tiket atau
membayar jalan tol
❖ Antrian pengambilan DNU dan DNS mahasiswa guna darma di loket
BAAK
❖ Antrian penonton yang ingin membeli karcis bioskop
❖ Menunggu pesanan pada suatu restoran
❖ Kedatangan kapal di suatu pelabuhan
❖ Sistem antrian terdiri dari sistem pelayanan komersial, sistem
pelayanan bisnis industri, sistem pelayanan transportasi dan sistem
pelayanan sosial.
Macam-macam aturan antrian
❖ FIFO: First in First out
o Kedatangan pelanggan pertama menerima pelayanan lebih
dulu.
o Contoh: Membeli tiket bioskop
❖ LIFO: Last in First out
o Kedatangan terakhir menerima pelayanan lebih dulu.
o Contoh: pembongkaran barang dari truk
❖ Random (acak)
o Penerimaan pelayanan secara acak
o Contoh: penanganan terhadap pasien gawat di rumah sakit,
pengawasan mutu barang dalam quality control.

Macam-macam struktur kedatangan dan pelayanan


❖ Satu barisan dan satu fase pelayanan Datang Pelayanan Keluar
o Contoh: seorang pelayan toko, seorang tukang cukur.
❖ Satu barisan dan beberapa fase/urutan pelayanan Datang Pelayanan
fase 1 Pelayanan fase 2 Pelayanan fase 3 Keluar
o Contoh: pengurusan ijin usaha, pendaftaran ulang
mahasiswa.
❖ Satu atau beberapa barisan dan lebih dari satu
o Contoh: pelayanan di bank dengan beberapa teller
o Satu atau beberapa barisan dan beberapa fase pelayanan
o Contoh: pelayanan di rumah sakit oleh perawat

5
C. Model deterministik Keputusan dalam Keadaan Pasti
Pada lingkungan yang serba pasti manajemen memiliki informasi dengan
tingkat kebenaran seratus persen sehingga keadaan yang dihadapi juga menjadi
pasti dan hanya ada satu hasil untuk setiap alternatif keputusan. Itulah sebabnya
model ini dikenal pula sebagai model yang deterministik karena hasil putusan itu
telah bisa diketahui sebelumnya.
Karena situasi yang akan dihadapi serba pasti, maka hanya ada satu situasi
yang akan dihadapi. Dalam hal ini, pembuat keputusan bisa mengendalikan nilai
putusan dengan cara pemilihan alternatif putusan yang tersedia tanpa harus merasa
khawatir bahwa hasil keputusan itu tidak akan seperti yang diharapkan.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang memiliki anggaran rutin per
minggu dan dituangkan ke dalam fungsi matematik berikut :
700X1+1500X2+1000X3+3500X4

Di mana, AR : anggaran rutin per minggu


X1 : pembelian bensin sepeda motor
X2 : frekuensi membeli makan per minggu
X3 : frekuensi membeli rokok per minggu

X4 : frekuensi menonton film per minggu


Dalam hal ini, mahasiswa itu bisa mengendalikan anggaran rutinnya dengan
cara mengendalikan Xi. Hasil putusannya,yaitu berapa besar anggaran rutinnya
sangat tergantung kepada alternatif yang dipilihnya,yaitu kombinasi nilai Xi. Pilihan
kombinasi ini akan menghasilkan nilai AR tertentu yang bisa diduga sebelumnya
secara pasti. Jika mahasiswa itu memilih alternatif pembelian bensin empat liter per
minggu, dua puluh kali makan per minggu, pembelian rokok satu bungkus per
minggu,nonton film satu kali per minggu, maka ia dengan pasti bisa mengetahui hasil
putusannya yaitu :

AR=700(4) + 1500(20) + 1000(1) + 3500(1) = Rp 37.300,00

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Suatu keputusan dalam kondisi pasti apa-bila hasil setiap alternatif


tindakan dapat ditentukan dengan pasti. Dalam kondisi pasti ini, pengambil
keputu-san secara pasti mengetahui yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Kondisi pasti didukung oleh informasi yang lengkap sehingga diramalkan secara
tepat hasil dari suatu tindakan.
Ada beberapa teknik penyelesaian peng-ambilan keputusan kondisi
pasti :
1. Program linear
2. Jaringan Kerja (Network)
3. Analisis Antrian

B. Saran
Penulis sangat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak
Kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
Menyarankan kepada semua pihak yang membaca agar bisa menambahkan
Literatur – literatur supaya dapat menambah pengetahuan kita.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://witarahmawati.blogspot.co.id/2014/11/pengambilan-keputusan-dalam-
kondisi.

htmlhttp://witarahmawati.blogspot.co.id/2014/11/pengambilan-keputusan-
dalam-kondisi.
htmlhttp://arisbudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7409/Bab+8_Analis
is+Jaringan.pdf
http://nrisdiani.blogspot.com/2012/03/14teknik-pengambilan-keputusan.html

Anda mungkin juga menyukai