Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN / DECISION MAKING

Disusun Oleh:

1. Nurul Azizah Adiyani 211103003


2. Silva Zulfiatul Fauziah 211103004
3. Aura Lailatul Febriani Krisvianti Putri 211103009
4. Dicky Chandra Ardiyansyah 211103028
5. Sholikhatul Bahrul Ilmiyah 211103037

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Konsep Pengambilan Keputusan / Decission Making ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah ‘ Konsep Dasar Keperawatan II ’. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep
Pengambilan Keputusan / Decission Making bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diah Fauzia
Zuhroh,S.Kep.,Ns.,M.Kes , selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Pengambilan Keputusan.......................................................................4
B. Teknik Pengambilan Keputusan.............................................................................5
C. Jenis – Jenis Keputusan..........................................................................................5
D. Dasar Pengambilan Keputusan...............................................................................6
E. Tahapan Pengambilan Keputusan...........................................................................7
BAB III : PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB 1
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah adalah
kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan
keperawatan. Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan
membutuhkan pemikiran kritis dan analisis yang dapat ditingkatkan dalam
praktek. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian tujuan
dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih alternatif.
Tidak semua pengambilan keputusan dimulai dengan situasi masalah.
Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan
keputusan. Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan antara “apa
yang ada dan apa yang seharusnya ada”. Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus
memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan
adanya bimbingan dan role model di lingkungan kerjanya.
Kelompok mengangkat skenario yang didalamnya terdapat konflik
antara pihak rumah sakit dan keluarga, sehingga dapat diungkap cara
pengambilan keputusa yang efektif dan efisien terhadap pemecahan
masalah yang terjadi, perilaku caring sebagai dasar etik, dan solusi yang
tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengambilan keputusan (Decision Making)?
2. Apa saja Teknik yang digunakan dalam pengambilan keputusan?
3. Apa saja jenis-jenis keputusan?
4. Apa saja dasar-dasar dalam pengambilan keputusan?
5. Bagaimana tahapan dalam pengambilan Keputusan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan.
2. Untuk mengetahui Teknik yang digunakan dalam pengambilan
keputusan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan.
4. Untuk mengetahui dasar-dasar dalam pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui tahapan dalam pengambilan keputusan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Decision making atau pengambilan keputusan merupakan komponen yang
sangat penting dalam kehidupan tiap individu, termasuk dalam sebuah
organisasi.
Pengambilan keputusan juga dapat mempengaruhi kesuksesan ataupun
kegagalan seseorang dalam hidupnya, termasuk dalam kesuksesan ataupun
kegagalan sebuah organisasi.
Keputusan dikatakan berkualitas jika mampu memecahkan masalah yang
dihadapi seseorang atau organisasi. Keputusan yang efektif juga ditunjukkan
dengan tidak adanya resistensi pada pelaksana dan pihakpihak yang terkait
langsung dengan keputusan. Akhirnya keputusan yang efektif terjadi bila
dekat dengan waktu terjadinya permasalahan yang akan dipecahkan. Artinya
keputusan yang efektif adalah keputusan yang dibuat dengan baik dan dapat
diimplementasikan dengan baik pula.
Situasi keputusan yang bernilai positif atau negarif dikaitkan dengan enam
kesiapan yaitu: ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, ketersediaan
sumber daya manusia yang kompeten, untuk menjaga hubungan kerja sama
dengan pemerintah kabupaten atau kota, untuk mengakomodasi keinginan
kabupaten atau kota guna berpartisipasi dalam pengelolaan pendidikan
menengah, efisiensi operasional pendidikan, dan kemudahan operasional
pendidikan.
Kombinasi dari alternatif kejadian dan situasi keputusan akan dihitung
dengan menambahkan nilai positif dan mengurangkan nilai yang negatif.
Alternatif kejadian yang memiliki nilai positif paling tinggi yang akan diambil
sebagai alternatif terpilih karena memiliki kelayakan paling tinggi untuk dapat
berhasil bila dioperasikan. Artinya model yang terpilih adalah yang memiliki
efektivitas paling tinggi dan kemungkinan berhasilnya juga paling tinggi.
Perawat merupakan tenaga profesional yang bertanggungjawab dalam
memberikan proses keperawatan kepada klien. Berdasarkan hal tersebut
perawat harus mampu mengambil keputusan klinis sebagai upaya membantu
pasien dalam memecahkan masalah dan menemukan jalan keluar dari setiap
masalah keperawatan yang dialami pasien. Perawat selalu dihadapkan dengan
berbagai masalah klinis dalam memberikan perawatan terhadap pasien.
Perawat yang profesional tentu saja akan mampu mengambil keputusan klinis
agar masalah pasien dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
Kurangnya kemampuan perawat dalam mengambil keputusan dalam
situasi yang krisis tentu saja akan membahayakan pasien dan menimbulkan
kerugian bagi pasien, diantaranya pasien akan terlambat untuk mendapatkan

2
bantuan hidup, kondisi pasien akan semakin memburuk dan akibat yang
paling fatal adalah kematian.

B. Teknik Pengambilan Keputusan


1. Teknik pengambilan keputusan expected values.
Teknik ini mempertimbangkan kemungkinan munculnya kejadian dan
kemungkinan hasil. Kombinasi dua kemungkinan tersebut menghasilkan
nilai moneter yang diharapkan. Kejadian yang memiliki nilai moneter
paling tinggi akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan
2. Teknik pengambilan keputusan payoff tables.
Teknik ini memperhitungkan alternatif kejadian yang muncul dan
alternative situasi yang menguntungkan atau tidak mengungtungkan.
Kombinasi kedua alternative tersebut akan memberikan gambaran hasil
moneter yang berbeda-beda. Kejadian yang memberi hasil maksimal akan
menjadi pilihan seorang pengambil keputusan untuk memecahkan
masalah.
3. Teknik pengambilan keputusan decision trees.
Keputusan dilakukan dengan cara membuat anatomi sebuah pohon
yang terdiri dari titik dan cabang. Penilaian kejadian dimulai dari titik
dengan melewati cabang, setiap cabang mengambarkan kemungkinan
keberhasilan sebuah kejadian. Semakin besar kemungkinan
keberhasilannnya akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan.
Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Peningkatan kemampuan berpikir kritis akan meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan. Mutu asuhan keperawatan menjadi alat
utama menjaga kepercayaan pelanggan pelayanan. Asuhan keperawatan
bermutu dilakukan dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis
perawat dalam melakukan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan
didasarkan pada pendekatan pengambilan keputusan yang dapat
ditingkatkan dengan berpikir kritis. Berpikir kritis dalam keperawatan
merupakan keterampilan berpikir perawat menguji berbagai alas an secara
rasional sebelum mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan.

C. Jenis – Jenis Keputusan


Dalam menganalisis keputus, Herbert Simon membedakan dua jenis
keputusan, (dalam Gutosudarmo & Sudita, 2016) yaitu:

1) Keputusan yang diprogram Merupakan keputusan yang bersifat rutin


dan dilakukan secara berulang-ulang. Permasalahan ini umumnya agak
sederhana dan solusinya relatif mudah.

3
2) Keputusan yang tidak diprogram Merupakan keputusan baru, tidak
terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat
dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah,
apakah karena masalah belum pernah terjadi atau karena
permasalahannya sangat kompleks dan penting. Keputusan yang tidak
diprogram memerlukan penanganan khusus dan proses pemecahan
masalah dangan intusi dan kreatifitas.

D. Dasar pengambilan Keputusan :

Menurut Terry (dalam Isnaini, 2013) menjelaskan dasar-dasar dari


pengambilan keputusan yang berlaku antara lain:
1. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar dan faktor kejiwaan
lain.
2. Pengalaman
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman untuk
meneyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat
bermanfaat bagi pengetahuan prkatis. Pengalaman dan kemampuan untuk
memperkirakan apa yang menjadi larat belakang masalah dan bagaimana
arah penyelesaian sangat membantu dalam memudahkan pemecahan
masalah.
3. Fakta
Keputusan yang berdasarka sejumlah fakta, data atau informasi yang
cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun
untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan
menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial.
Keputusan berdasarkan weweng kadangkala oleh pembuat keputusan
sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi
kabur atau kurang jelas.
5. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah-
masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih
bersifat objektif.

4
E. Proses Pengambilan keputusan (Decision Making)
Kotler 24, menjelaskan proses pengambilan keputusan antara lain
sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah
Dalam hal ini diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah
yang ada di dalam suatu keadaan.
b. Pengumpulan dan penganalisis data
Pengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan
menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah
yang ada.
c. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan caracara pemecahannya.
d. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk
memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan
yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif
dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif
yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
e. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil
keputusan harus mampu menerima dampak yang positif atau
negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus
juga mempunyai alternatif yang lain.
f. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan Seharusnya pimpinan dapat
mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat. Jadi, proses
pengambilan keputusan terstruktur atas identifikasi masalah,
pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan alternatif-
alternatif kebijakan, pemilihan salah satu alternatif terbaik,
pelaksanaan keputusan, pemantauan dan pengevaluasian hasil
pelaksanaan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan seorang perawat harus bisa berpikir kritis
dan dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko.
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah
dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat menganalisis
setiap permasalahan yang ada sebelum mengambil keputusan. Dalam
setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil
keputusan.

B. Saran
Perawat merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab dalam
memberikan proses keperawatan kepada klien. Berdasarkan hal tersebut
perawat harus mampu mengambil keputusan klinis sebagai upaya membantu
pasien dalam memecahkan masalah dan menemukan jalan keluar dari setiap
masalah keperawatan yang dialami pasien. Perawat selalu dihadapkan dengan
berbagai masalah klinis dalam memberikan perawatan terhadap pasien.
Perawat yang profesional tentu saja akan mampu mengambil keputusan klinis
agar masalah pasien dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/pr9fm/download/?format=pdf

Anda mungkin juga menyukai