Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPERAWATAN

OLEH:

KELAS 1B SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kelas 1B prodi sarjana terapan jurusan keperawatan diberikan
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan. Meskipun dalam pembuatannya banyak
hambatan yang penulis alami, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, Ibu Yufdel,
S. Kep, Ns, M. Kes. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yang
telah memberikan arahan serta motivasi dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa mengucap doa,
keluarga yang telah memberikan kontribusi ide yang baik, dan teman-teman yang telah
memberikan dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang menunjang penulis untuk membuat makalah ini
dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih luas mengenai
konsep berpikir kritis untuk pengambilan keputusan di dalam bidang keperawatan. Oleh
karena itu penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua
pembaca. Penulis mohon maaf apabila makalah ini memiliki kekurangan dan penulis
menyadari masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Karena itu, penulis sangat
mengharapkan akan pemberian saran dan kritik yang membangun.

Medan, 26 November 2021

Penyusun

Kelas 1B Sarjana Terapan Keperawatan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

Abstrak ………………………………………………………………………

BAB I ………………………………………………………………………..

1. Latar Belakang …………………………………………………..


2. Rumusan Masalah ………………………………………………
3. Tujuan Makalah …………………………………………………

BAB II ………………………………………………………………………

ISI …………………………………………………………………………...

1. Pengambilan Keputusan …………………………………………


2. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan …………………………..
3. Pengambilan Keputusan Dengan Berpikir Kritis ………………..
4. Pentingnya Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan ……….
5. Teknik pengambilan keputusan …………………………………...
6. Proses Keperawatan sebagai Kerangka Kerja Praktik Keperawatan

BAB III ………………………………………………………………………

A. Kesimpulan ………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Decision making atau pengambilan keputusan merupakan komponen yang sangat


penting dalam kehidupan tiap individu, termasuk dalam sebuah organisasi.

Pengambilan keputusan juga dapat mempengaruhi kesuksesan ataupun kegagalan


seseorang dalam hidupnya, termasuk dalam kesuksesan ataupun kegagalan sebuah
organisasi. Keputusan dikatakan berkualitas jika mampu memecahkan masalah yang
dihadapi seseorang atau organisasi. Keputusan yang efektif juga ditunjukkan dengan
tidak adanya resistensi pada pelaksana dan pihak- pihak yang terkait langsung dengan
keputusan. Akhirnya keputusan yang efektif terjadi bila dekat dengan waktu terjadinya
permasalahan yang akan dipecahkan. Artinya keputusan yang efektif adalah keputusan
yang dibuat dengan baik dan dapat diimplementasikan dengan baik pula.

Perawat merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab dalam memberikan


proses keperawatan kepada klien. Berdasarkan hal tersebut perawat harus mampu
mengambil keputusan klinis sebagai upaya membantu pasien dalam memecahkan
masalah dan menemukan jalan keluar dari setiap masalah keperawatan yang dialami
pasien. Perawat selalu dihadapkan dengan berbagai masalah klinis dalam memberikan
perawatan terhadap pasien.

Perawat yang profesional tentu saja akan mampu mengambil keputusan klinis agar
masalah pasien dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Kurangnya kemampuan perawat
dalam mengambil keputusan dalam situasi. yang kritis tentu saja akan membahayakan
pasien dan menimbulkan kerugian bagi pasien, diantaranya pasien akan terlambat untuk
mendapatkan bantuan hidup, kondisi pasien akan semakin memburuk dan akibat yang
paling fatal adalah kematian.

i
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengambilan keputusan yang benar?

2. Apa saja Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan?

3. Bagaimana Pengambilan Keputusan Dengan Berpikir Kritis ?

4. Apakah Penting Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan?

5. Apa saja Teknik pengambilan keputusan?

6. Proses Keperawatan sebagai Kerangka Kerja Praktik Keperawatan

1.3 Tujuan Makalah

Dapat mengetahui pengambilan keputusan yang benar,karakteristik dan Teknik


dalam pengambilan keputusan keperawatan dimana pengambilan keputusan
keperawatan ini dapat menggambarkan pelayanan yang berfokus pada pasien,lebih
aman, dan dilandasi perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan.

i
BAB II

ISI

2.1 Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah yang berfokus


pada analisa situasi yang sulit untuk mengambil solusi yang memutuskan permasalah
tersebut. Pengambilan keputusan dengan konsep berfikir kritis dalam keperawatan
merupakan hal yang kompleks, karena menyangkut permasalahan manusia. Oleh karena
itu seorang perawat dituntut untuk dapat memutuskan sesuatu dengan baik dan tidak
merugikan orang lain yang berlandaskan etika profesi keperawatan.

Dalam pengambilan keputusan perawat harus mempertimbangkan segala aspek,


baik dari pasien itu sendiri, keluarga pasien, tenaga kesehatan lain, dan psiko, sosial,
dan cultural yang diterapkan, Perawat juga harus ikut membantu klien ataupun keluarga
klien dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kesehatan klien. Oleh
sebab itu sangat penting untuk perawat dalam belajar dan memahami bagaimana
mengambil keputusan yang tepat dan tidak melanggar etika profesi keperawatan diikuti
konsep berfikir kritis yang sudah dimiliki perawat itu sendiri.

2.2 Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan

1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.

2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.

3. Mengolah fakta dan data.

4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.

5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.

6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.

7. Evaluasi.

i
• Mendefinisikan Masalah

Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang
sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena itu
diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat.
Untuk itu manajer perawat dan bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan
belajar dari pengalaman di masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.

• Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara berkesinambungan melalui


proses yang sistematis, sehingga upaya untuk mengantisipasi keadaan/masalah yang
mungkin timbul akan lebih mudah dilaksanakan seperti ;

1. Apakah masalah yang dihadapi diketahui dengan jelas?

2. Apakah keadaan yang dihadapi merupakan masalah sebenarnya?

3. Apakah sistem pelaporan di dalam organisasi sudah memungkinkan untuk prediksi


secara tepat?

• Analisa Fakta dan Data

Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis
yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut :

1. Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah?

2. Apa latar belakang dari masalah?

3. Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana
dan kebijakan organisasi?

4. Apa konsekuensi atas keputusan yang diambil?

5. Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas organisasi?

6. Apakah waktu pengambilan tepat?

i
7. Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?

• Penentuan Alternatif

Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas


kemampuan menganalisa kekuatan dan kelemahan alternatif-alternatif yang dihadapi.
Dalam usaha menganalisa alternatif yang ada seseorang perlu memperhitungkan :

1. Siapa yang terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?

2. Tindakan apa yang diperlukan ?

3. Reaksi apa yang mungkin timbul ?

4. Dimana sumber reaksi tersebut ?

5. Interaksi apa yang diperlukan ?

• Penentuan Pilihan yang Terbaik

Pada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan pengambilan resiko.


Pada umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika diduga bahwa pilihan itu
akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. Namun demkian perlu dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat
moderat.

• Evaluasi

Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas dalam


melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar bagi seseorang
untuk menilai dirinya sendiri secara obyektif. Oleh karena itu pelaksanaan penilaian
dapat diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam proses
pengambilan keputusan untuk memperoleh tingkat obyektivitas setinggi mungkin.
Untuk proses evaluasi perlu diperhatikan mengenai tempat dan siapa yang bertanggung
jawab serta kapan hal tersebut dilaksanakan, contoh; sebelumnya manajer menetapkan
suatu kebijakan baru dalam merespon keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa
kegiatan itu efektif perlu kerja sama dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana
penemuan itu akan dikomunikasikan kepada personal lainnya.

i
2.3 Pengambilan Keputusan Dengan Berpikir Kritis

Pengambilan keputusan klinis keperawatan dengan cara berfikir kritis. Perawat


membutuhkan cara berpikir kritis dalam praktiknya. Berpikir kritis akan berguna untuk
pengambilan keputusan dalam menetapkan kondisi pasien atau klien perawat tersebut.
Kesalahan dalam menetapkan kondisi pasien akan mempengaruhi kualitas kan kuantitas
perawatan yang diberikan kepada pasien tersebut. Dalam bertugas, perawat juga
menggunakan diagnosis keperawatan agar perkembangan kondisi kesehatan pasien
dapat lebih terdata dan dapat ditetapkan pelayanan-pelayanan yang akan diberikan
selanjutnya.

2.4 Pentingnya Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan

Pengambilan keputusan dalam keperawatan merupakan adalah hal yang sangat


penting karena akan memengaruhi asuhan keperawatan yang karena diberikan.
Pengambilan keputusan ini sendiri mencakup semua penilian dari segala aspek dan
kegiatan yang diperlukan guna untuk mencari pilihan keputusan yang terbaik.

Sesuai model pengambilan keputusan terdapat dua proses pengambilan keputusan yaitu
proses rutin dalam pengambilan keputusan terprogram dan proses kreatif dalam
pengambilan keputusan tak terprogram.

Proses rutin (Keputusan terprogram)

1) Identifikasi Masalah

2) Pemilihan Alternatif

3) Alternatif piluhan

4) Implementasi keputusan

5) Evaluasi

Proses kreatif (Keputusan tak terprogram)

1) Merasa adanya kebutuhan

2) Persiapan

i
3) Pematangan pemikiran

4) Penjelasan

5) Pembuktian

6) Implementasi keputusan

7) Evaluasi

2.5 Teknik pengambilan keputusan

1.Teknik pengambilan keputusan expected values.

Teknik ini mempertimbangkan kemungkinan munculnya kejadian dan


kemungkinan hasil. Kombinasi dua kemungkinan tersebut menghasilkan nilai moneter
yang diharapkan. Kejadian yang memiliki nilai moneter paling tinggi akan menjadi
pilihan seorang pengambil keputusan.

2.Teknik pengambilan keputusan payoff tables.

Teknik ini memperhitungkan alternatif kejadian yang muncul dan alternative


situasi yang menguntungkan atau tidak mengungtungkan. Kombinasi kedua alternative
tersebut akan memberikan gambaran hasil moneter yang berbeda-beda.Kejadian yang
memberi hasil maksimal akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan untuk
memecahkan masalah.

3.Teknik pengambilan keputusan decision trees.

Keputusan dilakukan dengan cara membuat anatomi sebuah pohon yang terdiri
dari titik dan cabang. Penilaian kejadian dimulai dari titik dengan melewati cabang,
setiap cabang mengambarkan kemungkinan keberhasilan sebuah kejadian. Semakin
besar kemungkinan keberhasilannnya akan menjadi pilihan seorang pengambil
keputusan.

2.6 Proses Keperawatan sebagai Kerangka Kerja Praktik Keperawatan

i
Proses keperawatan merupakan metode perencanaan dan pemberian asuhan
keperawatan yang rasional dan sistematis secara individual untuk individu, keluarga,
kelompok dan

masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan klien, masalah


kesehatan yang aktual dan menyusun rencana serta intervensi keperawatan untuk
menyelesaikan masalah. Proses keperawatan memiliki karakteristik yang
memungkinkan respons terhadap perubahan kesehatan klien. Karakteristik ini meliputi
sifat  proses keperawatan yang siklis dan dinamis, berfokus pada penyelesaian masalah,
berpusat pada klien, dapat diterapkan secara universal, dan  penggunaan pemikiran yang
kritis (Kozier dkk, 2010).

Ada lima fase dalam proses keperawatan diantaranya

1.pengkajian,

2.analisis

3.perencanaan,

4.implementasi

5.evaluasi

Pengkajian berupa  pengumpulan, pengumpulan, pengaturan, validasi dan dokumentasi


data yang sistematis dan berkesinambungan. Pengkajian keperawatan harus mencakup
persepsi kebutuhan klien, masalah kesehatan, pengalaman terkait, dan praktik
keperawatan.

Tahap kedua dalam proses keperawatan yaitu diagnosis. Diagnosis adalah proses
analisis dan sintesis data. Pada analisis data dilakukan  perbandingan antara data dan
standar, mengelompokkan data dan mengidentifikasi kesenjangan dan
ketidakkonsistenan data. Kemudian merumuskan pernyataan diagnosis keperawatan dan
mendokumentasikan diagnosis tersebut dalam rencana asuhan keperawatan.

Jika diagnosis telah selesai, maka dilanjutkan dengan perencanaan. Perencanaan


merupakan cara untuk mencegah atau menyelasaikan masalah yang teridentifikasi pada
klien. Aktivitas pada proses perencanaan yaitu menetapkan prioritas dan tujuan,
memilih strategi keperawatan dan rencana asuhan keperawatan. Perencanaan ini
melibatkan perawat, klien, individu pendukung, dan pemberi asuhan lain.

Implementasi merupakan fase dimana perawat melaksanakan intervensi keperawatan


yang direncanakan. Agar berhasil dalam mengimplementasikan asuhan keperawatan,

i
seorang perawat harus memiliki keterampilan kognitif, interpersonal, dan teknis. Pada
proses implementasi ini biasanya mengkaji kembali klien, melakukan supervisi terhadap
asuhan yang didelegasikan dan mendokumentasikan tindakan keperawatan.

Evaluasi adalah fase terakhir dalam proses keperawatan yang yang mengukur tingkat
pencapaian tujuan atau hasil. Fase ini juga melakukan identifikasi terhadap faktor yang
mempengaruhi pencapaian baik positif maupun negatif. Evaluasi ini berjalan kontinu.
Aktivitasnya meliputi membandingkan antara data dan hasil, menarik kesimpulan
tentang suatu masalah, keputusan untuk melanjutkan, memodifikasi atau mengakhiri
rencana asuhan keperawatan. Oleh karena itu, fase-fase dalam proses keperawatan
saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Keberhasilan evaluasi bergantung pada
fase-fase sebelumnya. Hasil akhir yang diharpakn harus dinyatakan secara konkret.
Manfaat dari proses keperawatan ini adalah agar perawat membantu klien dalam
memperoleh persetujuan mengenai hasil terapi untuk memdapatkan kesehatan yang
lebih baik

i
BAB III

KESIMPULAN

Seorang perawatan harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan


dan memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai konsekuensi
dari keputusan yang telah diambilnya. Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah yang difokuskan
untuk memecahkan masalah secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan
berfikir kritis dengan menggunakan pendidikan dan pengalaman yang berharga yang
cukup efektif dalam pemecahan masalah.

i
NAMA-NAMA ANGGOTA KELAS 1 B

1. ADELIA. (P07520221051)

2. ADINDA DWI MUTIARA. (P07520221052)

3. ADINDA NECIA PUTRI MARPAUNG. (P07520221053)

4. AGNESIA PUTRI MARGARETHA SINAGA. (P07520221054)

5. AISYAH SAIPULLAH RAZAK. (P07520221055)

6. ALIFIA PUTRI SURYANIMAN. (P07520221056)

7. ANASTASYA BR.BANUREA. (P07520221057)

8. ANGELA SINABUTAR. (P07520221058)

9. ANGELITA YOLANDA. (P07520221059)

10. ANGGA KHARISMA PRATAMA. (P07520221060)

11. ANGJELIKA BR SITEPU. (P07520221061)

12. ANNISA PUTRI NEGARA POHAN. (P07520221062)

13. CAHYANTI. (P07520221063)

14. CELINTIA SIMAMORA. (P07520221064)

15. DEFFI SINTYA LESTARI. (P07520221065)

16. DHEA RANTI YOLANDA. (P07520221067)

17. DIVA FATIHAH SALSALBILAH. (P07520221068)

18. EKY KANIA TANTRI. (P07520221069)

19. ELFRIDA SALSABILA RITONGA. (P07520221070)

20. FADLAN ABDUL FUAD MANURUNG. (P07520221071)

21. HUTRI LUMBANTORUAN. (P07520221072)

22. INGGRID ELFHIA TOBING. (P07520221073)

23. JENITA GABRIELA SIMANJORANG. (P07520221074)

i
24. KANTRI SITOHANG. (P07520221075)

25. LIDYA EUNIKE WARUWU.( P07520221076)

26. LOPIAN FERBRIANI GSV. SILABAN. (P07520221077)

27. M HASAN PARINDURI. (P07520221078)

28. MARELLA SIMANGUNSONG. (P07520221079)

29. MARLINDA SILALAHI. (P07520221080)

30. MARSHA LUTHFI YANA MANURUNG. (P07520221081)

31. MELVA YUNIARTI MANULLANG. (P07520221082)

32. NADYA AURELLYA PARAMITA HUTABARAT. (P07520221083)

33. NIKITA ESTETIKA BR TARIGAN. (P07520221084)

34. NURUL HARIMA AL-AQISHA LUBIS. (P07520221085)

35. PATRICIA OKTAVYANA HUTAGALUNG. (P07520221086)

36. PUTRI MUTIARA PASARIBU. (P07520221087)

37. REHMALEMNA SARAGIH. (P07520221089)

38. RIZKI CHOIRIAH PANE. (P07520221090)

39. ROMAULI HASUGIAN. (P07520221091)

40. ROSA NATALIA SITORUS. (P07520221092)

41. RUTH LELIYANA PASARIBU. (P07520221093)

42. SAFRINA DILAH SIPAHUTAR. (P07520221094)

43. SALWA VELLYSHA DAULAY. (P07520221095)

44. SAMARIA ANISA HABEAHAN. (P07520221096)

45. SEPTI APOI PANJAITAN. (P07520221097)

46. TENGKU CICI RAHMAWATI. (P07520221098)

47. TENGKU FADILA AZZAHRA. (P07520221099)

48. UMMU SALAMAH MUNTHE. (P07520221100)

49. WANDHA MUSTIKA SUGIARTO. (

i
50. WINA MARETTINA BANUREA. (

51. YESA IGNASIA BR BUKIT. (

52. YOAN AMELIA PUTRI. (

DAFTAR PUSTAKA

Pengambilan keputusan dalam keperawatan

Pengertian dan konsep pengambilan keputusan

Peran perawat dalam pengambilan keputusan

Teknik dalam pengambilan keputusan perawat

i
i

Anda mungkin juga menyukai