OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kelas 1B prodi sarjana terapan jurusan keperawatan diberikan
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan. Meskipun dalam pembuatannya banyak
hambatan yang penulis alami, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, Ibu Yufdel,
S. Kep, Ns, M. Kes. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yang
telah memberikan arahan serta motivasi dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa mengucap doa,
keluarga yang telah memberikan kontribusi ide yang baik, dan teman-teman yang telah
memberikan dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang menunjang penulis untuk membuat makalah ini
dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih luas mengenai
konsep berpikir kritis untuk pengambilan keputusan di dalam bidang keperawatan. Oleh
karena itu penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua
pembaca. Penulis mohon maaf apabila makalah ini memiliki kekurangan dan penulis
menyadari masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Karena itu, penulis sangat
mengharapkan akan pemberian saran dan kritik yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Abstrak ………………………………………………………………………
BAB I ………………………………………………………………………..
BAB II ………………………………………………………………………
ISI …………………………………………………………………………...
A. Kesimpulan ………………………………………………………
i
BAB I
PENDAHULUAN
Perawat yang profesional tentu saja akan mampu mengambil keputusan klinis agar
masalah pasien dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Kurangnya kemampuan perawat
dalam mengambil keputusan dalam situasi. yang kritis tentu saja akan membahayakan
pasien dan menimbulkan kerugian bagi pasien, diantaranya pasien akan terlambat untuk
mendapatkan bantuan hidup, kondisi pasien akan semakin memburuk dan akibat yang
paling fatal adalah kematian.
i
1.2 Rumusan Masalah
i
BAB II
ISI
7. Evaluasi.
i
• Mendefinisikan Masalah
Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang
sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena itu
diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat.
Untuk itu manajer perawat dan bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan
belajar dari pengalaman di masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.
• Pengumpulan Data
Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis
yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
3. Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana
dan kebijakan organisasi?
i
7. Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?
• Penentuan Alternatif
• Evaluasi
i
2.3 Pengambilan Keputusan Dengan Berpikir Kritis
Sesuai model pengambilan keputusan terdapat dua proses pengambilan keputusan yaitu
proses rutin dalam pengambilan keputusan terprogram dan proses kreatif dalam
pengambilan keputusan tak terprogram.
1) Identifikasi Masalah
2) Pemilihan Alternatif
3) Alternatif piluhan
4) Implementasi keputusan
5) Evaluasi
2) Persiapan
i
3) Pematangan pemikiran
4) Penjelasan
5) Pembuktian
6) Implementasi keputusan
7) Evaluasi
Keputusan dilakukan dengan cara membuat anatomi sebuah pohon yang terdiri
dari titik dan cabang. Penilaian kejadian dimulai dari titik dengan melewati cabang,
setiap cabang mengambarkan kemungkinan keberhasilan sebuah kejadian. Semakin
besar kemungkinan keberhasilannnya akan menjadi pilihan seorang pengambil
keputusan.
i
Proses keperawatan merupakan metode perencanaan dan pemberian asuhan
keperawatan yang rasional dan sistematis secara individual untuk individu, keluarga,
kelompok dan
1.pengkajian,
2.analisis
3.perencanaan,
4.implementasi
5.evaluasi
Tahap kedua dalam proses keperawatan yaitu diagnosis. Diagnosis adalah proses
analisis dan sintesis data. Pada analisis data dilakukan perbandingan antara data dan
standar, mengelompokkan data dan mengidentifikasi kesenjangan dan
ketidakkonsistenan data. Kemudian merumuskan pernyataan diagnosis keperawatan dan
mendokumentasikan diagnosis tersebut dalam rencana asuhan keperawatan.
i
seorang perawat harus memiliki keterampilan kognitif, interpersonal, dan teknis. Pada
proses implementasi ini biasanya mengkaji kembali klien, melakukan supervisi terhadap
asuhan yang didelegasikan dan mendokumentasikan tindakan keperawatan.
Evaluasi adalah fase terakhir dalam proses keperawatan yang yang mengukur tingkat
pencapaian tujuan atau hasil. Fase ini juga melakukan identifikasi terhadap faktor yang
mempengaruhi pencapaian baik positif maupun negatif. Evaluasi ini berjalan kontinu.
Aktivitasnya meliputi membandingkan antara data dan hasil, menarik kesimpulan
tentang suatu masalah, keputusan untuk melanjutkan, memodifikasi atau mengakhiri
rencana asuhan keperawatan. Oleh karena itu, fase-fase dalam proses keperawatan
saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Keberhasilan evaluasi bergantung pada
fase-fase sebelumnya. Hasil akhir yang diharpakn harus dinyatakan secara konkret.
Manfaat dari proses keperawatan ini adalah agar perawat membantu klien dalam
memperoleh persetujuan mengenai hasil terapi untuk memdapatkan kesehatan yang
lebih baik
i
BAB III
KESIMPULAN
i
NAMA-NAMA ANGGOTA KELAS 1 B
1. ADELIA. (P07520221051)
i
24. KANTRI SITOHANG. (P07520221075)
i
50. WINA MARETTINA BANUREA. (
DAFTAR PUSTAKA
i
i