Anda di halaman 1dari 9

NAMA : FADLAN ABDUL FUAD MANURUNG

NIM : P07520221071

KELAS : 1B

PRODI/JURUSAN : SARJANA TERAPAN/KEPERAWATAN

MATKUL : ILMU GIZI

DOSEN PENGAMPU : ROHANI RETNAULI SIMANJUNTAK, S.Gz, M.Gz

1. Jelaskan karakteristik dari masa anak sekolah

Jawaban:

A. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Secara umum karakteristik siswa sekolah dasar yaitu kemampuan anak berpikir berkembang
dari konkret menuju abstrak, dimana anak tidak boleh dipaksakan menuju tahap perkembangan
berikutnya. Anak harus paham terlebih dahulu materi yang telah disampaikan sebelumnya,
kemudian guru baru boleh melanjutkan ke tahap selanjutnya. Selain itu, anak membutuhkan
kegiatan belajar melalui pengalaman langsung karena cocok untuk anak di tingkat sekolah dasar
melalui konstruktivistik. Kemudia, Karakteristik yang lain yaitu dari egoisentris mulai
berempati, membutuhkan bahasa yang efektif dan mudah dimengerti, menyukai hal yang berbau
permainan, rasa keingintahuan yang tinggi, anak-anak sekolah dasar juga cenderung mencari
perhatian dan di usia seperti ini mereka lebih senang bekerja sama karena mereka lebih suka
melakukan suatu hal dengan bersama-sama.

https://www.silabus.web.id/karakteristik-peserta-didik-pada-jenjang-sekolah-dasar/

B. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama

Karakteristik siswa sekolah menengah pertama identik dengan mereka mulai memasuki
suatu masa yang disebut dengan masa pubertas. Dimasa ini, mereka juga akan memasuki usia
remaja. Karakteristik dan sifat dimasa ini sangatlah rapuh dan rumit. Karena disini mereka
sangat mudah terpengaruh jika mereka memilih pergaulan dan lingkungan yang salah.
Karakteristik mereka itu seperti terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan,
mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder, kecenderungan ambivalensi serta keinginan menyendiri
dengan keinginan bergaul serta keinginan utuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan
bimbingan dan bantuan dari orang tua, senang membandingkan kaedah-kaedah nilai-nilai etika
atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa, mulai
mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan,
reaksi dan ekspresi emosi masih labil, mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap
perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial, kecenderungan minat dan pilihan karier
relatif sudah lebih jelas.

http://siln-riyadh.kemdikbud.go.id/smp/2020/04/16/karakteristik-siswa-sekolah-menengah-
pertama-smp/

C. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas

Anak di usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak jelas dalam
rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada periode
transisi, yaitu dari periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut
mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak mau
dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara rill
belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa. Perubahan-perubahan tersebut akhirnya
berdampak pada perkembangan fisik, kognitif, afektif, dan juga psikomotorik mereka. Mereka
mulai mencari pengetahuan dan menerapkan pengetahuan tersebut, biasanya ini terjadi karena
mereka telah memikirkan tujuan karir dan kehidupan mereka kedepannya. Karakteristik yang
paling menonjol di usia ini adalah ketididakstabilan emosional. Seperti sayang, marah, bangga
dan rasa malu, cinta dan benci, harapan dan putus asa.

https://fis18nisaandani.blogspot.com/2019/08/karakteristik-siswa-sma.html

2. Sebutkan permasalahan gizi yang sering terjadi pada kelompok anak sekolah

Jawaban:

1. Wasting (kurus)

Di Indonesia, anak-anak cenderung memiliki tubuh yang kurus, apalagi bila dibesarkan
dalam keluarga berpenghasilan rendah atau miskin. Kurusnya tubuh anak (wasting) umumnya
disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi.

Kurus akibat gizi kurang dapat meningkatkan risiko anak terkena berbagai penyakit infeksi, dan
gangguan hormonal, yang berdampak buruk pada kesehatannya. Masalah gizi ini dapat dicegah
dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

2. Obesitas

Masalah gizi di Indonesia Kemenkes selanjutnya, yaitu obesitas. Anak-anak di Indonesia


biasanya kurang mendapat asupan serat sayur dan buah, sering mengonsumsi makanan
berpenyedap, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Hal tersebut dapat membuat pola makan
anak tidak sesuai dengan gizi seimbang, sehingga meningkatkan risiko kegemukan, bahkan
mengalami obesitas.
Obesitas dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit hipertensi, diabetes melitus, kanker,
osteoporosis, dan kondisi lainnya, yang dapat menurunkan produktivitas dan usia harapan
hidup.

Akan tetapi, permasalahan gizi di Indonesia ini dapat dicegah dengan mengatur pola dan porsi
makan, mengonsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik, serta tidur yang cukup.

3. Stunting (bertubuh pendek)

Kebanyakan anak di Indonesia memiliki tinggi badan yang pendek. Rata-rata tinggi anak
Indonesia, lebih pendek daripada standar WHO. Mayoritas anak laki-laki lebih pendek 12,5 cm.
Sementara itu, rata-rata anak perempuan lebih pendek 9,8 cm.

Tubuh pendek (stunting) pada masa kanak-kanak dapat diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis
atau kegagalan pertumbuhan. Masalah gizi di Indonesia ini juga dapat menimbulkan berbagai
dampak.

Beberapa di antaranya adalah penurunan kekebalan tubuh, fungsi kognitif, hingga gangguan
sistem metabolisme. Gangguan tersebut dapat menimbulkan risiko penyakit hipertensi, obesitas,
jantung koroner, dan diabetes melitus.

4. Anemia

Anemia pada anak sebagian besar diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Cukup banyak
anak Indonesia yang mengalami anemia atau kekurangan darah. Anemia dapat berdampak
buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, dan produktivitas.

Akan tetapi, permasalahan gizi di Indonesia ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan
tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C, dan zinc.

5. Kurang vitamin A (KVA)

Kekurangan vitamin A termasuk ke dalam masalah gizi di Indonesia. Walaupun masalah ini
sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A bisa berbahaya. Kondisi ini bisa menyebabkan
gangguan penglihatan hingga kebutaan pada anak-anak.

Selain itu, kekurangan vitamin A juga meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat infeksi
berat, seperti diare dan campak. Namun, Indonesia telah melakukan penanggulangan dengan
pemberian kapsul vitamin A setiap 6 bulan di puskesmas.

6. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Kekurangan iodium dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak. Hal tersebut
mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif dan motorik yang memengaruhi kinerja anak
di sekolah. Selain itu, kekurangan iodium pada anak juga dapat memicu hipotiroidisme
(rendahnya hormon tiroid) dan penyakit gondok.
Penanggulangan GAKI dilakukan dengan mewajibkan semua garam yang beredar harus
mengandung iodium sekurang-kurangnya 30 ppm. Oleh sebab itu, pastikan Anda menggunakan
garam beryodium unuk mencegah masalah gizi di Indonesia ini.

https://www.sehatq.com/artikel/masalah-gizi-anak-Indonesia-yang-akrab-di-telinga-Anda

3. Jelaskan factor apa saja yang memengaruhi munculnya masalah gizi pada anak
sekolah

Jawaban:

1. Ekonomi

Salah satu faktor yang paling dialami oleh banyak keluarga di Indonesia adalah masalah
ekonomi yang rendah. Ekonomi yang sulit, pekerjaan, dan penghasilan yang tak mencukupi,
dan mahalnya harga bahan makanan membuat orangtua mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan gizi anak. Padahal, usia 1-3 tahun merupakan masa kritis bagi anak untuk mengalami
masalah gizi buruk.

2. Sanitasi

Kondisi rumah dengan sanitasi yang kurang baik akan membuat kesehatan penghuni rumah,
khususnya anak-anak, akan terganggu. Sanitasi yang buruk juga akan mencemari berbagai
bahan makanan yang akan dimasak.

3. Pendidikan

Orangtua seharusnya menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan akan kecukupan gizi


anak. Namun tingkat pendidikan yang rendah membuat orangtua tidak mampu menyediakan
asupan yang bergizi bagi anak-anak mereka. "Ibu merupakan kunci dari pemenuhan gizi anak-
anak, dan kunci untuk mengatasi gizi buruk," kata Saptawati. Ketidaktahuan akan manfaat
pemberian gizi yang cukup pada anak akan membuat orangtua cenderung menganggap gizi
bukan hal yang penting.

4. Perilaku orangtua

Orangtua sering mengganggap bahwa mereka tahu segala sesuatu, sehingga tidak
menyadari bahwa mereka masih membutuhkan bimbingan dari para ahli medis dalam mengatasi
masalah gizi dan kesehatan. "Ada persepsi yang salah dari para orangtua ketika mereka datang
ke posyandu. Seringkali mereka malas datang karena takut diceramahi dan dimarahi dokter
tentang masalah gizi," ujarnya. Perilaku orangtua yang seperti ini membuat anak akan terus
berada dalam kondisi gizi buruk dan menyebabkan anak menjadi sering sakit.
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/01/30/13325976/
Faktor.Utama.Penyebab.Gizi.Buruk.Anak

4. Bagaimana prinsip pemberian makan pada kelompok anak sekolah

Jawaban:

a. Energi diberikan tinggi untuk menyediakan energi yang cukup agar protein tidak
dipecah menjadi energi
b. Protein diberikan tinggi untuk menunjng pertumbuhan dan menggantikan apabila
terdapat sel-sel yang rusak
c. Lemak diberikan cukup untuk menyediakan alat transpor vitamin larut lemak
d. .Vitamin dan mineral cukup untuk menunjang proses metabolisme tubuh
e. Cairan dan serat yang cukup untuk melancarkan proses defekasi
f. Mudah cerna, tekstur makanan tidak terlalu keras agar tidak merusak gigi yang masih
gigi susu.
g. Suhu makanan tidak terlalu panas dan dingin, agar tidak merusak gigi dan menghindari
terkena pilek.
h. Memberikan daging dan sayur yang tidak liat agar makanan yang disajikan terkonsumsi
habis.

https://adingpintar.files.wordpress.com/2016/12/prinsip-pemberian-makan-anak-sekolah.pdf

5. Jelaskan karakteristik dari masa remaja

Jawaban:

Karakteristik perkembangan normal yang terjadi pada remaja dalam menjalankan tugas
perkembangannya dalam mencapai identitas diri antara lain menilai diri secara objektif dan
merencanakan untuk mengaktualisasikan kemampuannya. Dengan demikian pada fase ini,
seorang remaja akan :

a. Menilai rasa identitas pribadi

b. Meningkatkan minat pada lawan jenis

c. Menggabungkan perubahan seks sekunder ke dalam citra tubuh

Memulai perumusan tujuan okupasional

d. Memulai pemisahan diri dari otoritas keluarga

https://seputarpengertian.blogspot.com/2017/05/pengertian-remaja-serta-karakteristik.html?m=1
6. Sebutkan permasalahan gizi yang mempengaruhi munculnya masalah gizi pada
remaja

Jawaban:

1. Wasting (kurus)

Di Indonesia, anak-anak cenderung memiliki tubuh yang kurus, apalagi bila dibesarkan
dalam keluarga berpenghasilan rendah atau miskin. Kurusnya tubuh anak (wasting) umumnya
disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi.

Kurus akibat gizi kurang dapat meningkatkan risiko anak terkena berbagai penyakit infeksi, dan
gangguan hormonal, yang berdampak buruk pada kesehatannya. Masalah gizi ini dapat dicegah
dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

2. Obesitas

Masalah gizi di Indonesia Kemenkes selanjutnya, yaitu obesitas. Anak-anak di Indonesia


biasanya kurang mendapat asupan serat sayur dan buah, sering mengonsumsi makanan
berpenyedap, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Hal tersebut dapat membuat pola makan
anak tidak sesuai dengan gizi seimbang, sehingga meningkatkan risiko kegemukan, bahkan
mengalami obesitas.

Obesitas dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit hipertensi, diabetes melitus, kanker,
osteoporosis, dan kondisi lainnya, yang dapat menurunkan produktivitas dan usia harapan
hidup.

Akan tetapi, permasalahan gizi di Indonesia ini dapat dicegah dengan mengatur pola dan porsi
makan, mengonsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik, serta tidur yang cukup.

3. Stunting (bertubuh pendek)

Kebanyakan anak di Indonesia memiliki tinggi badan yang pendek. Rata-rata tinggi anak
Indonesia, lebih pendek daripada standar WHO. Mayoritas anak laki-laki lebih pendek 12,5 cm.
Sementara itu, rata-rata anak perempuan lebih pendek 9,8 cm.

Tubuh pendek (stunting) pada masa kanak-kanak dapat diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis
atau kegagalan pertumbuhan. Masalah gizi di Indonesia ini juga dapat menimbulkan berbagai
dampak.

Beberapa di antaranya adalah penurunan kekebalan tubuh, fungsi kognitif, hingga gangguan
sistem metabolisme. Gangguan tersebut dapat menimbulkan risiko penyakit hipertensi, obesitas,
jantung koroner, dan diabetes melitus.

4. Anemia
Anemia pada anak sebagian besar diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Cukup banyak
anak Indonesia yang mengalami anemia atau kekurangan darah. Anemia dapat berdampak
buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, dan produktivitas.

Akan tetapi, permasalahan gizi di Indonesia ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan
tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C, dan zinc.

5. Kurang vitamin A (KVA)

Kekurangan vitamin A termasuk ke dalam masalah gizi di Indonesia. Walaupun masalah ini
sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A bisa berbahaya. Kondisi ini bisa menyebabkan
gangguan penglihatan hingga kebutaan pada anak-anak.

Selain itu, kekurangan vitamin A juga meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat infeksi
berat, seperti diare dan campak. Namun, Indonesia telah melakukan penanggulangan dengan
pemberian kapsul vitamin A setiap 6 bulan di puskesmas.

6. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Kekurangan iodium dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak. Hal tersebut
mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif dan motorik yang memengaruhi kinerja anak
di sekolah. Selain itu, kekurangan iodium pada anak juga dapat memicu hipotiroidisme
(rendahnya hormon tiroid) dan penyakit gondok.

Penanggulangan GAKI dilakukan dengan mewajibkan semua garam yang beredar harus
mengandung iodium sekurang-kurangnya 30 ppm. Oleh sebab itu, pastikan Anda menggunakan
garam beryodium unuk mencegah masalah gizi di Indonesia ini.

https://www.sehatq.com/artikel/masalah-gizi-anak-Indonesia-yang-akrab-di-telinga-Anda

7. Jelaskan factor apa saja yang memengaruhi munculnya masalah gizi pada remaja

Jawaban:

Masalah gizi merupakan hal yang umum terjadi, terutama di Indonesia. Masalah gizi timbul
karena terjadi suatu ketidak seimbangan atau gangguan antara asupan yang diterima dengan
kebutuhan tubuh. Ketidak seimbangan tersebut bisa berarti kelebihan maupun kekurangan gizi.

Saat ini di masalah gizi di Indonesia semakin kerap terjadi dan harus ditangani dengan
serius. Beberapa faktor penyebab masalah gizi di Indonesia, antara lain :
a. Konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi
syarat gizi seimbang.

b. Penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama
diare, cacingan dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Hal ini terjadi karena lingkungan dan
kualitas hidup yang kurang sehat.

c. Ketersediaan pangan di keluarga, pola asuh, dan juga akses informasi mengenai gizi dan
kesehatan.

d. Tingkat kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi.

https://www.emc.id/id/care-plus/masalah-gizi-paling-umum-pada-remaja

8. Bagaimana prinsip pemberian makan pada kelompok remaja

Jawaban:

Menurut WHO/ UNFPA, remaja adalah anak berumur 10-19 tahun. Di umur 10-15 tahun,
terjadi masa pertumbuhan cepat (growth spurt), yang merupakan tahap pertama dari serangkaian
perubahan menuju kematangan fisik dan seksual. Ciri-ciri seks sekunder semakin tampak,
seperti tercapainya kematangan fertilitas, perubahan signifikan dalam kematangan psikologis
dan kognitif. Secara alamiah, anak perempuan lebih cepat mengalami pubertas daripada anak
lelaki. Pertumbuhan cepat ini juga ditandai dengan pertambahan pesat Berat Badan (BB) dan
tinggi badan (TB). Puncak pertambahan pesat TB terjadi di umur 11 tahun pada remaja
perempuan dan sekitar 14 tahun pada remaja laki-laki. Di atas 15 tahun, derajat pertumbuhan
badan mulai berkurang, lalu berhenti di umur 18 tahun, memasuki dewasa.

Masa remaja merupakan tahap transisi penting pertumbuhan dari masa anak-anak menjadi
dewasa. Mengingat aktivitas fisik yang umumnya banyak dilakukan oleh remaja, seperti
sekolah, olahraga, hobi, kursus dan ke-organisasi-an, remaja memerlukan asupan zat gizi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk memenuhi kecukupan proteinnya, remaja bisa diperkenalkan dengan berbagai sumber
protein hewani seperti telur, ikan, daging, unggas, susu dan hasil olahannya. Serta sumber
protein nabati pada kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan susu kedelai.
Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Khusus bagi remaja perempuan,
perhatikan juga asupan zat besi, folat, vitamin A, vitamin C dan berbagai vitamin B untuk
menghindari anemia dan masalah gizi lainnya. Makanan yang kaya akan zat gizi tersebut,
banyak terdapat pada hati, daging, unggas, kuning telur, serealia kasar, sayur dan buah, serta
kacang-kacangan. Sertakan konsumsi air minimal 2 liter sehari.

Mengutip dari IDAI, pemberian nutrisi dari sumber makanan serta gizi pada masa remaja
bertujuan untuk:
1. Memaksimalkan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta organ reproduksi
remaja.

2. Memberikan cukup cadangan zat gizi dalam tubuh agar tak mudah sakit.

3. Mencegah serangan berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh makanan seperti
penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.

4. Mendorong agar anak mau menerapkan kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.

Oleh karena sedang menjalani perkembangan fisik, psikologis, serta pubertas, pemenuhan gizi
seimbang pada remaja merupakan hal yang harus dilakukan.

Hal ini karena ketika remaja mengalami kekurangan berbagai zat gizi tertentu, bisa
menimbulkan dampak buruk bahkan sampai ia beranjak dewasa.

Sumber makanan untuk memenuhi gizi anak remaja :

a. Karbohidrat : - Karbohidrat sederhana

- Karbohidrat kompleks

b. Protein : - Protein hewani

- Protein nabati

c. Lemak

d. Serat

e. Vitamin

f. Mineral

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-remaja/kebutuhan-gizi-remaja/

Anda mungkin juga menyukai