DI SUSUN OLEH :
Puji Dan Syukur Saya Haturkan Kehadirat Tuhan Yang Tuhan Esa Karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tentang“Status
Pertumbuhan Anak Sekolah” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini Saya mengalami banyak kesulitan namun atas bantuan dan
bimbingan, motivasi yang tiada hentinya disertai harapan yang optimis Sehingga Makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari
makalah ini dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang
hati Saya menerima segala kritikan dan saran dari pembaca.
Akhir kata Saya berharap semoga makalah ini dapa tmemberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.Latar Belakang.....................................................................................................................3
2.Rumusan Masalah...............................................................................................................3
3.Tujuan..................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
1.Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar.............................................................4
2.Pengertian Status Gizi.........................................................................................................4
3.Pengukuran Status gizi anak usia sekolah...........................................................................5
4.Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi.....................................................................6
5.Pola makan Anak Sekolah ..................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
1.Kesimpulan..........................................................................................................................9
2.Saran..................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Masalah gizi anak usia sekolah dasar bukanlah masalah baru. Masalah gizi yang terjadi
merupakan hal biasa yang dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang. Masalah
ini disebabkan oleh faktor bertambahnya jumlah penduduk, ekonomi, sosial dan budaya
masyarakat. Indonesia saat ini masih menghadapi masalah gizi pada anak usia 6-12 tahun
dimana masih ditemukannya anak-anak yang mengalami gizi kurang dan gizi berlebih yang
terjadi di Indonesia. Masalah gizi yang terjadi umumnya disebabkan oleh faktor pendapatan,
persediaan pangan, kualitas lingkungan (sanitasi), pemahaman masyarakat tentang gizi
seimbang, dan pola makan penduduk (Aryanti dan Ngadiarti, 2012)
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan persiapan sejak dini.
Salah satu unsur penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan sejak
dalam kandungan adalah nutrisi. Karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air
merupakan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya.
Peningkatan status gizi untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas harusnya
dimulai sedini mungkin, salah satunya dimulai sejak anak usia sekolah dasar (Pahlevi,
2012). Anak usia sekolah dasar merupakan anak-anak yang masih berusia rata-rata antara 6-
12 tahun dimana anak usia ini masih bergantung dengan orang tua. Anak-anak ini
merupakan golongan yang memerlukan perhatian lebih dalam konsumsi makanan. Anak
usia sekolah dasar memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan aktif sehingga diperlukan
zat gizi yang seimbang untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan anak. Pemberian
makanan yang bergizi, seimbang dan beraneka ragam jenis akan memenuhi kebutuhan gizi
anak (Par’i, Wiyono dan Harjatmo, 2017)
Anak usia sekolah dasar pada saat di sekolah mulai belajar untuk memilih makanan atau
minuman yang akan dikonsumsinya sendiri tanpa kontrol dari orang tua. Apabila anak tidak
dibekali dengan pemahaman untuk memilih makanan yang sehat maka anak bisa memilih
makanan yang tidak sehat yang masih di jual di sekolah-sekolah sehingga bisa
menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu (Restuastuti, Handayani dan Ernalia, 2012).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang dihitung menggunakan nilai
Z-score menunjukkan bahwa secara nasional kurus menurut anak usia sekolah (5-12 tahun)
sebesar 6,8%, sangat kurus sebesar 2,4%. Sedangkan prevalensi gemuk anak usia sekolah
dasar (5-12 tahun) secara nasional sebesar 10,8% dan prevalensi obesitas pada anak usia
sekolah dasar sebesar 9,2% (Kemenkes, 2018).
B. RumusanMasalah
1. Apa pertumbuhan anak sekolah?
2. Apa Masalah gizi anak sekolah ?
3. Pengukuran status gizi anak sekolah?
4. Pola makan anak sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui pertumbuhan anak sekolah
2. Untuk mengatuhi masalah gizi anak sekolah
3. Untuk mengatuhi status gizi anak sekolah
4. Untuk mengatahui pola makan anak sekolah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pokok. Selain fortifikasi, menu sekolah juga dievaluasi untuk meningkatkan variasi
serta kandungan gizi
Di Indonesia sendiri, program intervensi gizi yang sudah dilakukan sejak tahun
2016 adalah Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) dari Kemendikbud. Bentuk
kegiatannya adalah pemberian asupan gizi dan pendidikan gizi pada siswa SD yang
terindikasi mengalami defisit asupan gizi dan protein di wilayah yang memiliki
tingkat stunting tinggi. Program dilakukan secara bertahap ke berbagai wilayah di
Indonesia.
5
Penentuan Status Gizi Berdasarkan Z score indeks IMT/U Anak usia 5-18 tahun
Z score Status Gizi
<-3SD Gizi Buruk
-3 SD s/d + <-2 Gizi Kurag
SD
-2 SD s/d +1 SD Gizi Baik
+1 SD s/d +2 SD Gizi Lebih
>+2 SD Obesitas
D. POLA MAKAN
6
yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering kita jumpai
terutama di daerah pedesaan, misalnya: larangan terhadap anak untuk makan telur,
ikan ataupun daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada dan hanya diwarisi
secara turun temurun dasarnya anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan
seperti itu guna keperluan pertumbuhan tubuhnya
1. Anjuran untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik tersebut
adalah
2. Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak
mengenal nutrisi, misalnya dengan menggambarkan atau melakukan
aktivitas bermain yang lain.
3. Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan dengan
frekuensi yang lebih sering, yaitu 4 sampai 5 kali sehari. Apabila memberi
makanan padat, seperti nasi, 3 kali dalam sehari, berikan makanan ringan di
antara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1 sampai 2 kali sehari.
4. Izinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan
terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya dengan tertib dan rapi.
5. Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak
harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi gizi seimbang.
6. Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta perasaannya
saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif
dengan anda atau anggota keluarga.
7.
b) Lingkungan Sekolah
Lingkungan Sekolah adalah Suatu tempat yang menyediakan beberapa macam
makanan dan minuman yang dapat melayani kebutuhan anak di sekolah setiap hari.
Bila anak hidup dalam suatu lingkungan tertentu, maka anak akan memperlihatkan
pola tingkah laku yang khas dari lingkungannya. Disekolah anak diatur dengan tata
aturan yang ada khususnya tentang kebersihan kantin sekolah sebagai upaya untuk
memberikan stimulus baru bagi perkembangan kreativitas anak.
7
Studi lain dilaporkan oleh surat kabar The Guardian Menunjukkan kalua
gangguan dalam rutinitas harian, termasuk jadwal makan dan tidur tidak teratur serta
sering melewatkan sarapan, bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas saat
dewasa. Selain karena metabolism tubuh yang jadi lebih lambat, makan tidak teratur
juga mendorong anak untuk lebih banyak makan cemilan berkalori tinggi di luar jam
makan. Jika tak segera diatasi, kebiasaan anak makan tidak teratur juga bisa
mengganggu perkembangan fisik, kognitif, dan emosional, 13 serta meningkatkan
risiko sindrom metabolik yang bisa memicu diabetes dalam jangka Panjang.
Pola makan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan disertai pemilihan bahan
makanan yang tepat akan melahirkan status gizi yang baik. Asupan makanan yang
melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit lain
yang disebabkan oleh kelebihan zat gizi. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang
dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit. Gizi
yang adekuat memegang peranan yang penting selama usia sekolah untuk menjamin
anak-anak tersebut mencapai potensi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang
penuh atau optimal. BB sering menjadi masalah, memicu terjadinya peningkatan
prevalensi obesitas dan munculnya gangguan makan (malnutrisi). Gizi yang adekuat,
terutama sarapan yang cukup,berhubungan dengan peningkatan kinerja akademik di
sekolah dan menurunkan frekuensi ketidakhadiran siswa
8
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan sosialiasi atau penyuluhan bagi orang tua
serta anak-anak muridnya, mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan
menu-menu makanan yang sehat dan sesuai dengan gizi yang seimbang karena
masih terdapat anak yang memiliki gizi kurang dan gizi berlebih. Pentingnya
mencukupi makanan secara seimbang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak
Bagi Orang Tua
Bagi orang tua hendaknya memperhatikan asupan gizi bagi anak-anak. Agar
anak-anak dapat mendapatkan gizi yang baik dan tumbuh kembang yang optimal.
9
DAFTAR PUSTAKA
Almatzier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2001 3. Pahlevi
AE. Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar. 2012
Yudesti Ira, Nanang Prayitno. Perbedaan Status Gizi Anak Perbedaan Status Gizi Anak
SD Kelas IV Dan V Di SD Unggulan (06 Pagi Makasar) Dan SD Non Unggulan (09 Pagi
Pinang Ranti) Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2012 [Internet]. Jakarta. Jurnal
Ilmiah Kesehatan: 2013 [about 5 screen]
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau. Penilaian Status Gizi Anak
Usia Sekolah Dasar dan Pelatihan Pangan Jajanan Sehat Anak sekolah Dasar pekanbaru
[Internet] Laporan Pengabdian Masyrakat c2012. Restuastuti Tuti: 2012 [about 12
screen]
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Edisi.2. Jakarta: EGC; 2014
10