Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat hidayahNya-
lah kami dapat menyelesaikan makala ini. Makalah yang berjudul “konsep dan prinsip gizi
Makalah ini tidak dapat terselesaikan apabila tidak adanya bantuan dari pihak lain.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami selaku penulis makalah ingin mengucapkan
terima kasih yang telah mengampu kami agar dapat membuat makalah konsep dan prinsip
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini penuh dengan
kekurangan, baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Akhir kata
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli
makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang
secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak. Anak balita memang sudah
bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi mereka pun bisa menolak makanan
yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga
harus berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi
kegemaran si anak. Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan
badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan
otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terluhat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus
dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak,
dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
Kelompok ini merupakan usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja.
Kondisi penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah
pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian
terhadap penampilan fisik khususnya pada anak perempuan.Anak-anak yang sedang
memasuki masa sekolah biasanya akan mulai banyak bermain di luarsehingga banyak
pengaruh dari luar yang akan mempengaruhi asupan gizinya, di sampingitu pengaruh teman,
tawaran makanan jajanan, aktivitasyang tinggi dan keterpaparan terhadap penyakit infeksi
menjadi tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa itu konsep dan prinsip pada anak sekolah?
2. Jelaskan masalah yang terjadi pada gizi anak sekolah?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi asupan makan anak sekolah?
4. Apa saja kebutuhan energi dan zat gizi pada anak sekolah?
5. Apa saja prinsip pemberian makanan pada anak sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok ini merupakan usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja. Kondisi
penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan
cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap
penampilan fisik khususnya pada anak perempuan.Anak-anak yang sedang memasuki masa
sekolah biasanya akan mulai banyak bermain di luarsehingga banyak pengaruh dari luar yang
akan mempengaruhi asupan gizinya, di sampingitu pengaruh teman, tawaran makanan
jajanan, aktivitasyang tinggi dan keterpaparan terhadap penyakit infeksi menjadi tinggi.
Masa yang menyulitkan yaitu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah
dan dimana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh
orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Masa anak tidak rapi yaitu masa dimana anak cenderung tidak
memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan, dan kamarnya sangat
berantakan. Sekalipun ada peraturan keluarga yang ketat mengenai kerapihan
dan perawatan barang-barangnya, hanya beberapa saja yang taat, kecuali
kalau orang tua mengharuskan melakukannya dan mengancam dengan
hukuman.Tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa anak sekolah
ini antara lain adalah sebagai berikut:
Masalah gizi yang sering ditemukan dan berdampak pada prestasi belajar
dan pertumbuhan fisik anak SD antara lain Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin
Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah pengaruh dari luar, bisa dari teman-temannyaatau dari media. Pada masa-masa
inilah perhatian ibu atau pengasuh terhadap pola konsumsi makanan anak harus
tingkatkan..
anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang
sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai
oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai
warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya
D. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA ANAK SEKOLAH
1 .Energi Penggunaan energi dalam tubuh adalah sebesar 50% untuk metabolisme basal,
5 –10 % untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan, 25 % untuk aktivitasfisik dan 10%
terbuang melalui feses. Anjuran pemenuhan energi sehari diperoleh dari 50 -60%
karbohidrat, 15 –35% lemak dan 10 –15%
2. protein.
3. Lipid
Merupakan substansi yang terdiri dari lemak, minyak dan kolesterol. Asam lemak
merupakan bagian terbesar dari lipid sehinggaharus disediakan dalam diet karena
tidak disintesis oleh tubuh sendiri. Asupan lemak pada anak sekolah dianjurkan
berasal dari sumber lemak essensial seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras
merah
4. Karbohidrat
Berfungi untuk sumber utama energi,pertumbuhan dan aktivitas, membentuk
jaringan tubuh bersamaprotein. Kebutuhan karbohidrat untuk balita adalah 45 –60%
total kebutuhan energi. Beberapa sumber gula sebagai komponen karbohidrat harus
dibatasi tidak lebih dari 10%, antara lain gula murni, kue, permen cokelat, dll.
5. Mikronutrient
Digunakan untuk Pertumbuhan sel epitel, metabolisme karbohidrat dan
keseimbangan cairan tubuh, proses oksidasi dalam sel, penyerapan kalsium dan fosfor
oleh vit D, mencegah perdarahan dan pembelahan sel (vitamin E), pembentukan
protrombin dalam proses pembekuan darah (vitaminK)
6. Cairan
air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia secara umum. Pada
anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, air juga merupakan kebutuhan &
bagian dari kehidupan manusia sehingga asupan air pun sebaiknya seimbang dengan
jumlah yang dikeluarkan. Asupan air yang kurang akan menimbulkan masalah
kesehatan, begitupun sebaliknya asupan air yang berlebih juga dapat menimbulkan
masalah kesehatan, khususnya pada anak yang menderita penyakit ginjal & gagal
jantung . Kebutuhan rata-rata cairan untuk anak sekolah adalah 1ml/Kkal/hr
Pada prinsipnya makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan anak harus
memenuhi kebutuhan nutrisinya. Makanan tersebut sebaiknya terdiri dari makanan pokok,
lauk pauk, sayur, dan buah. Pengaturan waktu makan yang benar juga harus diperhatikan,
Biakan waktu makan utama 3 kali sehari dan selingan 2 kali sehari.
Pengaturan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan makan yang baik. Dengan
memenuhi kebutuhan tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya masalah gizi pada anak
sekolah, baik gizi kurang maupun kegemukan pada anak.Pemenuhan vitamin dan mineral
dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Tujuan terpenuhinya zat-
zat gizi tersebut dapat memberikan daya tahan terhadap infeksi, mencegah kebutaan, dan
meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, dan kacang-
kacangan. Begitu pula dengan zat besi yang dapat diperoleh dari makanan hewani seperti
daging, ayam dan ikan. Aktivitasdan kebersihan lingkungan perlu juga diperhatikan untuk
mencapai tujuan tumbuh kembang yang optimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rendahnya asupan gizi anak usia sekolah diakibatkan oleh banyak faktor. Anak usia
sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang rendah atau buruk. Pada usia ini pola makan
anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Jajanan yang banyak dijual di
sekolah-sekolah termasuk ke dalam makanan yang tidak bergizi sehingga dapat dikatakan
bahwa anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang buruk.
Asupan gizi yang buruk dapat berakibat fatal apabila terus dibiarkan, defisiensi kalori
yang dihasilkan protein akan menimbulkan penyakit seperti marasmus dan kwashiorkor,
defisiensi zat besi akan mengganggu kerja hemoglobin dalam transportasi O2 keseluruh
tubuh, defisiensi zat seng akan mengganggu proses metabolism protein. Selain itu, buruknya
status gizi anak sekolah semakin memperburuk kondisi bangsa Indonesia karena generasi
penerusnya tidak produktif. Perbaikan status gizi dengan asupan gizi yang baik akan
memberikan banyak perubahan. Orang tua saat ini terlalu membiarkan anaknya
mengkonsumsi jajanan yang ada di sekolah. Membiasakan anak untuk sarapan pagi sebelum
berangkat sekolah merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemungkinan anak
membeli makanan di luar rumah.
B. Saran
Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan makanan yang bergizi dan
mengajarkan anak untuk mengonsumsi atau memilih makanan yang bergizi. Pendekatan yang
baik dengan anak dan komunikasi atau cara penyampain pendidikan dasar mengenai
makanan yang bergizi dapat membuat anak lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau
jajanan. Perhatian dari kedua orang tua sangat diperlukan terutama pada jajanan dan makanan
kesukaannya. Makanan yang diberikan saat dirumah hendaknya memperhatikan nilai gizi
dengan menyesuaikan kondisi social ekonomi keluarga.
Peran guru di sekolah sangat dibutuhkan guna memberikan pendidikan dasar dan
pengawasan secara aktif mengenai makanan atau jajanan yang baik dikonsumsi dan tidak
baik untuk dikonsumsi. Perlu pengawasan di sekitar lingkungan sekolah akan jajanan yang
bergizi dan tidak bergizi dan melarang pedagang di sekitar sekolah menjual makanan yang
tidak bergizi.
Perlu penanganan secara khusus dari pemerintah untuk menangani permasalahan ini.
Sosialisasi mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak sekolah dasar dapat dilakukan
sebagai upaya promotif untuk meningkatkan status gizi anak sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Eva Ellya Sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info
Media.
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Ayubi, Dian. 2007. Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI
Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM
UI L.
Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Wawa. 2011. 6 Kebiasaan Anak agar Mau Makan Sehat. http://kompas.com. Diakses
16 Desember 2012.