Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Devi Utari
Lurike Apriyani
Maya
Melanda Puspita A.
Rahmi Sundari
Dosen Pembimbing:
D4 KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “gizi pada anak usia
sekolah “Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Gizi dalam Komunitas atas
terselesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang tidak bisa disebut satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
keterbatasan pengetahuan penulis oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya 99mikian
penulis berharap, semoga apa yang sudah penulis persembahkan ini dapat bermanfaat
khususnya pada penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Masalah Gizi Pada Anak Sekolah ..............................................3
B. Perbaikan Gizi Anak Sekolah ....................................................3
C. Kebutuhan Gizi Untuk Anak Sekolah ........................................8
D. Contoh Makanan Bervariasi Untuk Anak Sekolah ....................9
E. Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah ............................14
F. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah Dan
Alasan Mengapa Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Sangat
Perlu Diperhatikan ....................................................................14
G. Faktor Yang Mempengaruhi Anak Mengonsumsi Jajanan
Tidak Sehat ................................................................................21
F. Perhitungan Kebutuhan Gizi Untuk Anak ................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ciri anak usia sekolah (6-12 tahun) yang sehat diantaranya adalah banyak bermain
diluar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta beresiko terpapar sumber
penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat. Pada tahapan usia ini, anak masih tumbuh
sehingga kebutuhan zat gizi juga meningkat. Karena sebagian besar waktu anak disiang
hari berada di sekolah, menurut survey BPOM pangan jajanan menyumbang 31,1%
energy dan 27,4% protein.
Di antara perilaku resiko anak sekolah adalah kegemukan, yaitu ketika terjadi
kelebihan konsumsi pangan kaya energy, lemak jenuh, gula, dan garam, tetapi cenderung
sedikit mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan serealia. Asupan zat gizi yang
berlebihan tersebut tidak diiringi dengan pengeluaran energy yang cukup karena anak
kurang melakukan aktivitas fisiik akibat game online, televise, gadget, atau terbatasnya
lapangan disekitar rumah dan sekolah untuk bermain.
Pedoman gizi seimbang (PGS) dapat digunakan sebagai panduan dalam perilaku ntuk
anak dapat hidup bergizi dan sehat. PGS tersebut ditetapkan oleh kementereian kesehatan
dengan keputusan No.41 tahun 2014. PGS untuk kelompok anak usia sekolah adalah :
1. Biasakan makn tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
2. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
4. Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah
5. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan, dan makanan selingan yang manis,
asin, dan berlemak.
6. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan
sebelum tidur
7. Hindari merokok
Status gizi anak usia sekolah Pada saat ini tidak hanya terbatas pada masalah
kelebihan gizi ( obesitas). Selain obesitas, perilaku jajan diperkotaan yang tidak sehat
menjadi masalah utama terutama terkait dengan resiko konsumsi pangan yang tidak
aman dan higienis. Sebagian besar masalah gizi lain pada anak sekolah adalah
kekurangan gizi, seperti anak yang pertumbuhannya terhambat (tinggi dan berat
badan tidak sesuai standar normal). Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa selain
kekurangan gizi, prevalensi anak sekolah yang menderita anemia masih tinggi, dan
hasil tes urine pada anak sekolah juga masih ditemukan defisiensi yodium.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja masalah gizi pada anak sekolah ?
2. Bagaimana perbaikan gizi pada anak sekolah ?
3. Apa saja kebutuhan gizi pada anak sekolah ?
4. Bagaimana upaya peningkatan gizi pada anak sekolah ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi gizi pada anak sekolah dan alasan mengapa
kebutuhan gizi anak sekolah sangat perlu diperhatikan.
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
4. Kurang Vitamin A
Kurang vitamin A (KVA) menyebabkan kerusakan sel yang menghasilka
metaplasi keratinasi pada jaringan epitel, seperti pada saluran pernapasan dan
pencernan. KVA dapat terjai karena menurunnya cadangan vitamin A di hari serta
menurunnya kadar serum vitamin A. vitamin A diperlukan oleh retina mata untuk
pembentukkan rodopsin dan pemeliharaa diferensiasi jaringan epitel. KVA pada anak-
anak terutama terjai karena terkait dengan masalah kemisikinan, pendidikan rendah,
dan kurangnya asupan makanan sumber citamin A.
Makana yang rendah kandungan vitamin A biasanya juga rendah kandungan
protein dan lemak. Pangan sumber vitamin A ialah sayur dan buah-buahan berwarna,
seperti dan singkong, bayam, tomat, kankung, daun ubi jalar, wortel, papaya, daun
sawi hijau, buncis, daun katuk, mangga, jeruk,jambu biji, telur, ikan dan hati.
1600-1850 2100
Energy (kkal)
2000
Protein (g)
60
35-49 56
Karbohidrat (g)
275
Vitamin A (mcg) 70
600
62-72
Vitamin C (mg) 600
50
Vitamin B (mg) 50
450-500
1,0
Yodium (mcg) 14
0,8-0,9
120
120
8-9
5-11
120
Sumber AKG,2013.
nasi 4½p 5p 4p
sayuran 3p 3p
2-3 p
buah 4p 4p
tempe 3p 3p 3p
daging 2½p 2p
2-3p
susu 1p 1p
minyak 2p 5p 5p
gula 2p 2p
1p
4-5p
2p
Keterangan p=porsi
Beberapa hal yang menjadi catatan dalam penerapan gizi seimbang pada anak
sekolah :
1. Keseimbangan gizi diperoleh apabila hidangan sehari hari terdiri dari tiga
kelompok bahan makakanan sekaligus, dengan jumlah yang cukup.
2. Makanan umumnya hanya mengandung satu atau bebeapa zat gizi.
3. Makanan dikatakan memenuhi gizi seimbang jika jumlahnya seimbang dan
jenisnya sesuai dengan kebutuhan tubuh.
4. Seorang anak harus makan berbagai jenis makanan (beragam) agar dapat
memperoleh semua zat gizi tersebut.
5. Berbagai jenis makanan artinya tidak hanya makan makanan yang
disenangi (favorit) misalnya lauk pauk tidak hanya makan daging sapid an
ayam saja, tetapi juga makan tahu, tempe oncom, ikan, atau telur.
6. Untuk memperoleh semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
7. Keseimbangan makanan diperoleh dengan pola makan 3 kali sehari, yang
terdiri dari makan pagi (sarapan), makan siang, dan makan malam. Jenis
makanan yang dikonsumsi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran,
buah dan minum air putih paling sedikit 6 gelas per hari.
8. Hindari makan pagi, siang, dan malam dengan jenis yang sama misalanya
untuk makan pagi, siang dan malam hanya makan bakso atau mie instan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dipahami dalam kelompok pangan
sebagai penyusun gizi seimbang.
F. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah Dan Alasan Mengapa
Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Sangat Perlu Diperhatikan
1. Usia sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan
paling pesat kedua setelah masa balita. Kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangat diperlukan
.pendidikan juga digalakkan untuk perkembangan mental yang mengacu pada
kemampuan anak di masa sekarang yang akan datang. Asupan gizi diperlukan untuk
memenuhi keduanya, yaitu fisik dan mental anak. Fisik dan mental merupakan dua
hal yang berbeda, tetapi saling berkaitan.
2. Selalu aktif
Semakin tinggi tingkat aktivitas tubuh, energy dan zat gizi yang diperlukan
juga akan semakin banyak. Anak usia SD atau usia sekolah merupakan usia yang
senang bermain. Anak senang menghabiskan waktunya untuk belajar memahami
lingkungan sekitar sehingga diperlukan asupan energy dan zat gizi yang banyak
untuk menunjang aktivitas fisik.
3. Perubahan sikap terhadap makanan
Anak usia SD tidak dapat ditebak terkait selera makan yang saat ini sedang ia
sukai. Perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh diluar, seperti teman sebaya, keluarga, maupun media.
4. Anak lebih suka pangan dengan organoleptik yang tegas.
Anak usia sekolah telah terbukti sangat sulit untuk mengonsumsi makan-
makanan yang sedang ia menyukai makanan yang disukai.
Secara umum dalam ilmu Biologi, gizi bisa dibagi menjadi lima kelompok utama, yakni
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kelima zat gizi tersebut sangat
dibutuhkan bagi manusia untuk proses pertumbuhan, metabolisme tubuh, dan proses-
proses di dalam tubuh lainnya.
Kebutuhan gizi bayi dan anak relatif lebih besar bila dibandingkan dengan orang dewasa,
hal ini dikarenakan pada usia bayi dan anak pertumbuhan terjadi secara pesat.
Untuk tiap 3 tahun pertambahan umur, maka kebutuhan energi / kalori mengalami
penurunan sebanyak 10 kkal/kg BB
Cara Hitung Berat Badan Ideal (BBI) pada usia kurang dari 10 th
BAYI (umur dlm bln : 2) + 4
ANAK (umur dlm th * 2) + 8
Contoh:
jika balita kita berusia 2 tahun, maka BBI nya adalah:
(2 thn x2)+8 =12kg
Menentukan Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Total Per Hari
usia 0-1 th :
P: 110 – 120(kkal/kg Bb)
W: 110 – 120(kkal/kg Bb)
usia 1-3 th :
P: 100(kkal/kg Bb)
W: 100(kkal/kg Bb)
usia 4-6 th :
P: 90(kkal/kg Bb)
W: 90(kkal/kg Bb)
usia 6-9 th :
P: 80-90(kkal/kg Bb)
W: 60-80(kkal/kg Bb)
usia 10-14 th :
P: 50-70(kkal/kg Bb)
W: 40-55(kkal/kg Bb)
usia 14-15 th :
P: 40-50(kkal/kg Bb)
W: 40(kkal/kg Bb)
Kebutuhan protein, angka kebutuhan protein tergantung mutu protein, semakin baik mutu
protein semakin rendah angka kebutuhan protein.
ATAU
Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi sehari, dapat dihitung
dengan rumus :
Kebutuhan Protein = (10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram
Contoh Kebutuhan Kalori Anak usia 2 th:
Protein 10% dari total kalori = (10% x 1200 kal) : 4 = 30 gram
Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak adalah sebesar 20% dari total kebutuhan energi sehari, dapat dihitung
dengan rumus :
Kebutuhan lemak = (20% x Total Energi Harian) : 9 = x gram
Kebutuhan Karbohidrat adalah sisa dari total energi harian dikurangi prosentase protein
dan lemak.
Contoh Kebutuhan Kalori Anak usia 2 th:
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak =
(70% x 1200 kal) : 4 = 210 gram
Jumlah kebutuhan yang seharusnya dikonsumsi anak secara garis besar sebagai berikut :
Pembagian Makanan Sehari Diet 1200 kalori 30 gram Protein :
Jika dilihat dari susunan diatas, bahan makanan terbesar yang dikonsumsi adalah nasi.
Namun tidak lantas nasi menjadi patokan utama konsumsi anak. Karena pada dasarnya
sumber karbohidrat tidak hanya berasal dari nasi.
Jika balita anda tergolong anak yang sulit makan nasi, alternatif bahan penukar dari
golongan sumber karbohidrat :
Ket. : 1 Satuan Penukar mengandung = 175 kalori, 4 gram protein, 40 gram karbohidrat
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan
besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ada
beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi ntuk anak.
Pada usia sekolah, tubuh memerlukan zat gizi tidak hanya untuk proses kehidupan,
tetapi lebih dari itu, juga untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Oleh sebab itu,
anak memerlukan zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein dan juga zat gizi
mikro seperti vitamin dan mineral. Dalam siklus kehidupan, tubuh seorang anak masih
akan mengalami pertumbuhan, yaitu badan menjadi bertambah tinggi dan membesar.
Sesuai dengan grafik pertumbuhan tanner, seorang anak masih akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat ( growth spurt) kedua setelah masa kanak-kanak.
B. Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk dapat
menambah pengetahuan dalam hal sistem nilai budaya, norma, hukum, perubahan
kebudayaan karena pengaruh dari luar dan peran mahasiswa dalam kebudayaan.
Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyusunan makalah berikutnya yang lebih sempurna lagi
DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah,supariasa nyoman dewa .2017. ilmu gizi teori dan aplikasi, Jakarta :EGC
Almatsier sunita,dkk, 2011, gizi seimbang dalam daur kehidupan, Jakarta : gramedia
pustaka utama
Santoso soegeng, ranti lies anne, 1998 kesehatan gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Beck E Mary, 1995, ilmu gizi dan diet, Jakarta : yayasan essentia medica
Persatuan ahli gizi Indonesia, rumah sakit Dr.cipto mangunkusumo, 1988, penuntun
diit anak, Jakarta : Gramedia pustaka utama