Anda di halaman 1dari 18

GIZI PADA ANAK SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Ujian Kenaikan Pangkat/Jenjang Jabatan

Disusun Oleh :

NIP.

PUSKESMAS TANGGULANGIN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO

TAHUN 2023
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa permasalahan yang tertulis dalam


karya tulis saya ini adalah benar-benar permasalahan actual pada Instansi tempat
saya bekerja. Permasalahan tersebut belum pernah diangkat sebagai karya tulis
dalam Ujian/Seleksi apa pun di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

Saya mempertanggungjawabkan bahwa apa yang tertulis dalam Karya


Tulis ini adalah benar adanya dan merupakan hasil karya saya sendiri. Segala
kutipan karya pihak lain telah saya tulis dengan menyebutkan sumbernya.
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya plagiasi maka saya rela hasil
Ujian/Seleksi saya dibatalkan beserta segala konsekuensinya.

Mengetahui dan Menyetujui Sidoarjo, ................. 2023


Kepala Puskesmas Tanggulangin Penulis

dr. Prufiana, M.M


NIP. 197609222007012006

Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo

Dr. Fenny Apridawati, S.KM, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 196804131991032010 
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Gizi pada Anak Sekolah”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Ujian


Kenaikan Pangkat/Jenjang Jabatan. Makalah ini tidak akan terlaksana tanpa
bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu , pada
kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Prufiana, M.M. selaku Kepala Puskesmas Tanggulangin


2. Rekan-rekan staf karyawan Puskesmas Tanggulangin.
Dengan segala kerendahan hati, saya selaku penulis makalah
mengharapkan kritik,dan saran yang bersifat membangun demi mengevaluasi
peningkatan makalah ini, agar selanjutnya lebih baik. Harapan saya semoga
makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Sidoarjo, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1   Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2   Tujuan..................................................................................................... 1
1.3   Manfaat................................................................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN............................................................................... 3
2.1.  Pengertian Gizi Dan Usia Anak Sekolah................................................ 3
2.2.   Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah.......................................................... 3
2.3.   Asupan Makanan untuk Anak Usia Sekolah......................................... 3
2.4.  Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.......................... 7
2.5.   Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah....................................................... 8
2.6.   Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah....................................... 10
BAB III PENUTUP....................................................................................... 11
3.1.  Kesimpulan............................................................................................ 11
3.2.   Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1      LATAR BELAKANG


Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ –
organ,serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.
Oleh karena itu,setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan.
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi
untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat
anak cerdas.
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt
Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya
diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-
harinya.inilah yang mendorong kami untuk member makalah tentang gizi anak
sekolah.(istiqomah, 2008)

1.2      TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1.     Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
2.    Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3.    Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4.    Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.
5.    Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6.    Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.
1.3      MANFAAT
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:
1. Bidan
Bagi bidan, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa gizi
anak sekolah adalah sangat penting dan memrlukan perhatian lebih,
dan sangat menunjang untuk kelansungan karier bidan.
2. Tenaga Gizi
Bagi tenaga gizi, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa
materi gizi untuk anak usia sekolah sangat dibutuhkan untuk evaluasi
terhadap kebutuhan nutrisi anak pra sekolah.
3. Masyarakat
Bagi masyarakat, khususnya untuk para ibu diharapkan dapat
memperhatikan gizi anaknya, terutam yang masih berusia sekolah
yang sangat membutuhkan asupan gizi yang banyak untuk
pertumbuhannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1      PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH


1.      Pengertian Gizi
Gizi merupakan  ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin
ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit
(pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu
yang mempelajari hal  ihwal makanan, dikaitkan dengan  kesehatan tubuh.
2. Pengertian Usia Anak Sekolah
Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
a.       UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang
dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang
belum menikah
b.      American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan
rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus
(janin) hingga usia 21 tahun.
c.       Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik
dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
d.      Pembagian golongannya:
1.      Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2.      Sekolah dasar 7-12 tahun
3.      Remaja 13-18 tahun

2.2       FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH


1.      Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
2.      Memperbaiki gizi anak
3.      Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

2.3      ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH


1.      Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan
semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya,
bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami
kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi
yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga
fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan
tubuh untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena
itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti
sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat
pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin
diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal
saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh
termasuk proses penuaan.

2.      Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi


Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi
yang diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu.
Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary
requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal
yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk
masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam
penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-
rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka
diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk  individu. Dalam
menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh
terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam
tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian
dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi,
pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang
dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di
absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan
memberi variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya
diharapkan cukup dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia
pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu
pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh
seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau
sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang
tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang
berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu,
selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang
disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga
mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG
harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
a.       Variasi makanan
b.      Pola hidup bersih
c.       Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
d.      Aktivitas fisik
e.       Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap
hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi
dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan
dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat
mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak
juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga
dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai
aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat,
jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat
sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain
melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia.
Makan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara
pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan
dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika
menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping
kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan
zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka
pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah
suatu hal yang sangat amat penting.

3.      Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang


Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang
optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor
bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor
yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan
fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses
tumbuh kembang anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya,
dan teman bermain. Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh
tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan
oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh
kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan
penyakit. Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan
suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu
sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan
sekolah juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi
oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman
sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan
yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup
memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu
terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-
unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia
mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan tidak
dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan,
karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang
berlainan macam maupun banyaknya
2.4      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA
SEKOLAH
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization)
adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk
masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi
dan zat gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya
memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa
kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-pointnya :

Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah


1.      Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap
kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan
mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental
anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun
saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh
kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil
pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.

2.      Selalu Aktif.


Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan
semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang
senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui
lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang
banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang
perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat
disarankan untuk mempelajarinya.

3.      Perubahan Sikap Terhadap Makanan.


Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang
ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu
terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4.      Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.


Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat
mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa
pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah
makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah
sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda
membeli makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat
penjualan produk makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih
dan beli.

2.5     GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH


Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan
nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal
tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan
pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat
mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian
nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan
penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat
ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia
lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara
lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada
gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena
konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal
tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal
tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan
membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi
makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang
kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci
tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini
dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah
dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan
kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati
Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta,
didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka
kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi
Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya
menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak
usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan
prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35%
anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi
berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak
yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari
biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan
tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi
juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan
tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien
lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak
optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari
pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar
perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang
disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan
berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih
banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan
makanan yang mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan
anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga
memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat
aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan
sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai
makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan
tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu
makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya.
Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk
mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari
berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi
anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada
khususnya.

2.6   UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH


WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting
School, melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan
rehabilitatif yang berkualitas adalah :
a)        Promotif dan Pencegahan
1.    Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2.    Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3.    Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4.    Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5.    Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6.    Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7.    Imunisasi anak sekolah
b)        Kuratif dan rehabilitasi.
1.    Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2.    Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3.    Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan
gangguan belajar
BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN
Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan
terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

3.2    SARAN
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dan beragam atau
bervariasi, dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal
tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia
bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkasuciindriyanti.blogspot.com/2013/08/makalah-ilmu-gizi-kebutuhan-
nutrisi.html
http://anisfadil.blogspot.com/2013/04/gizi-pada-anak-usia-sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai