Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK ANAK SEKOLAH

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Kartini Renngur

2. Ema Ana Inuhan

3. Pubelina Leunupun

4. Lambertha Lesli Ngutra

5. Angriani Renuw

6. Victoria Ningsi Leisubun

7. Nesya Ningrung Hanoatubun

8. Erlangga Inuhan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Tidak lupa kami megucapkan terima kasih kepada ibu Erni J.K. Putnarubun,

S.ST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Gizi dan Diet yang telah memberikan

tugas ini kepada kami.

Makalah ini memuat tentang Kebutuhan Nutrisi Untuk Anak Sekolah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kami mengharapkan kritik, dan saran dari semua pihak untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya.

Langgur, 16 Februari 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................ ii

DAFTAR ISI......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................ 2

1.3. Tujuan............................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi Dan Usia Anak Sekolah ................... 3

2.2. Fungsi Nutrisi Untuk Anak Sekolah................................ 3

2.3. Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah ................. 4

2.4. Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi

Gizi Pada Usia Anak Sekolah.......................................... 6

2.5. Gangguan Nutrisi Pada Anak Sekolah........................... 8

2.6. Upaya Peningkatan Nutrisi Pada Anak Sekolah............ 14

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...................................................................... 15

3.2. Saran ................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta

mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan

makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,

pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan

jaringan tubuh (Rock CL, 2004).

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat

gizi,yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang

dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka

ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi

kesehatan. apalagi untuk anak dalam masa sekolah, makanan merupakan

sumber untuk membuat anak cerdas.

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Health

Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya

diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan

sehari-harinya. Inilah yang mendorong kami untuk member makalah

tentang gizi anak sekolah.(Istiqomah, 2008).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari nutrisi dan usia anak sekolah ?

2. Apa fungsi nutrisi untuk anak usia sekolah ?

3. Apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah ?


4. Factor apa saja yang mempengaruhi nutrisi pada anak sekolah ?

5. Apa saja gangguan nutrisi pada anak sekolah ?

6. Bagaimana upaya peningkatan nutrisi pada anak sekolah ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian nutrisi dan anak usia sekolah

2. Mengetahui fungsi nutrisi untuk anak usia sekolah

3. Mengetahui asupan makanan untuk anak usia sekolah

4. Mengetahui factor yang mempengaruhi nutrisi pada anak sekolah

5. Mengetahui gangguan nutrisi pada anak sekolah

6. Mengetahui bagaimana upaya peningkatan nutrisi pada anak sekolah


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi Dan Usia Anak Sekolah

2.1.1.Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan

makanan ubtuk mementuk energi, mempertahankan kesehatan,

pertumbuhan dan untuk berlangsunnya fungsi normal setiap organ

dan jaringan tubuh (Rock CL 2004).

2.1.2.Pengertian Usia Anak Sekolah

Beberapa tentang pengertian usia anak sekolah

- UU no 20 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan WHO yang

dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan

yang belum menikah.

- American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan

rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari

fetus (janin) hingga usia 21 tahun.

- Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan

fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik

kesehatannya.

- Pembagian golongannya :

1. Taman kanak-kanan (prasekolah usia usia 4-6 tahun

2. Sekolah dasar 7-12 tahun

3. Remaja 13-18 tahun

2.2. Fungsi Nutrisi Untuk Anak Sekolah

1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal


2. Memperbaiki gizi anak

3. Menentukan perkembagan anak untuk usia selanjutnya.

2.3. Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah

Kebutuhan gizi berkaitan dengan proses tubuh makanan sehari-

hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang

dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak

dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial

tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari

makanan. Bila dikelompokkan ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu:

1. Memberi energy zat-zat gizi yang dapat memberikan energy adalah

karbohidrat, lemak dan protein. Oksidsi zat-zat gizi ini menghasilkan

energy yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh protein, mineral, dan air

adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk

membentuk sel-sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang

rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.

3. Mengatur proses tubuh protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan

untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air

didalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam

proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak

proses lain yang terjadi didalam tubuh termasuk proses penuaan.

Angka kecukupan gizi dan angka kebutuhan gizi angka kecukupan

gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh

untuk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok

umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi
berada dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka

kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan

seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.

AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk

masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam

penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-

rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka

diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam

menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh

terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam

tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat

dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian

dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi,

pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang

dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di

absrorpsi. Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu

dilakukan memberi variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang

nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di

Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5

Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal

juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti

pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan

oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia

sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarnawarni.

Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan
yang berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun

menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan

yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga

mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG

harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu: 

a. Variasi makanan

b. Pola hidup bersih

c. Menghindari rokok, alcohol, dan narkoba

d. Aktivitas fisik

Pantau BB Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi

makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk

dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah

yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh 5 masalah

gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan.

Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan.

Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang

berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat

ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta

dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak

defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan

yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di

masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan,

yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun

hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat
gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini

berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan

dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal

yang sangat amat penting.

Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang

optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam

merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor

bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang

ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan

sosial serta kebutuhan fisik anak. Selain kedua faktor tersebut, faktor yang

berperan dalam proses tumbuh kembang anak dapat ditentukan oleh

keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya

menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status

gizi anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan.

Kualitas makanan ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh

anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam, yaitu gizi

lebih dan gizi kurang. Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat

menimbulkan penyakit. Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan

kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan

masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan

kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan dalam

mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka

berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau


jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat

atau lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk

melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian

yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut

zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya

dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau

hewan. Satu macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua

keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-masing

bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam

maupun banyaknya.

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Usia Anak Sekolah

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt

Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya

diperhatikan detil untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan

sehari-harinya. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan

kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa

kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-pointnya :

Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah

1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan. Anak Sd yang berusia

sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat

kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan

menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap

kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk

perkembangan mental yang mengacu pada skil anak. Asupan gizi

diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak.


Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda

namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat

mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang

dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk

itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan

gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh

disini.

2. Selalu Aktif. Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan

energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia

sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan

waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu

perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang

aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah

tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan

mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.

3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan. Anak Usia SD tidak dapat di

tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan

sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian

ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus

digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi. Telah terbukti, anak usia

sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makananmakanan

yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan

yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak
mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik

anak untuk mengkonsumsinya. Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat

anda manfaatkan pada saat anda membeli makanan dimanapun, tidak

hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan yang

sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

2.5. Gangguam Nutrisi Pada Anak Sekolah

Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak.

Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat

mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan

komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan

terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan

yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan

mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang

kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-

penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat

ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat

usia lanjut. Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah

dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat

besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas

biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi

kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan

karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan

nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak

rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan

yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang


kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya

kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas

kaki saat beraktifitas. Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup

memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari beberapa penelitian yang

dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak usia

sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun.

Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari

Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak

94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi

yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari

dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan

semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada

kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan

fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto,

ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku

yang ada. Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan

masalah gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya

malnutrisi.

Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan asupan

nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang

dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan

nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan

individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung

oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika

asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak
optimal. Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya,

terutama dari pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak

pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini

anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan,

sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga. Anak dengan usia sekolah dasar

sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan yang

diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat

badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak

melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan

makanan yang mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan.

Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki

usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.

Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat

aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar.

Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak

anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan

garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat

kenyang dan mengurangi nafsu makan anak. Asupan gizi pada anak usia

sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anak-anak usia

ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang

tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi

berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam

hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di

Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada

khususnya.
2.6. Upaya Peningkatan Nutrisi Pada Anak Sekolah

WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health

Promoting School, melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh

upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas adalah :

a) Promotif dan Pencegahan

1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll) 2.

2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani

3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular

4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah

5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah

6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar

7. Imunisasi anak sekolah

b) Kuratif dan rehabilitasi.

1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah.

2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah.

3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan

perilaku dan gangguan belajar.


BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan

makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,

pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan

jaringan tubuh

Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan

tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian

sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh

manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit. 

3.2. Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk

diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat

dilakukan dengan cara makanmakanan yang bergizi,memenuhi berbagai

vitamin, dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal

tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh

manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.


DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta: Kencana

Arisman,Dr.2003.Buku Ajar Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan.Jakarta:EGC

Moehji,Sjahmien.2003.Ilmu Gizi dan Penanggulangan Gizi Buruk.Jakarta:PT


Bhratara Niaga Media.

Anda mungkin juga menyukai