DI SUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMMAD FARHAN HIBATULLAH
NIM : 144012016067
PRODI : D III KEPERAWATAN
i
KATA PENGANTAR
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makanan Sehat BErgizi dan Seimbang ............... 3
2.2 Bahan Makanan dan Zat Makanan ........................................ 3
2.3 konsep Dasar Makanan Sehat dan Bergizi ............................ 5
2.4 Pengelolaan Bahan Makanan ................................................ 7
2.5.Peranan Keluarga Terhadap makanan Sehat ........................ 8
2.6 Menjaga Makanan Sehat dan Bergizi ................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi.
Dapat dipastikan bahwa setiap negara mempunyai makanan khas masing-
masing.
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dicerna oleh tubuh dan
mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan merupakan
salah satu kebutuhan primer yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Sebab, makanan diperlukan manusia untuk kesehatan dan sumber tenaga
dalam melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari.
Makanan sehat adalah makanan yang memenuhi syarat kesehatan meliputi
higienis, bergizi dan seimbang. Makanan dikatakan higienis apabila makanan
tidak mengandung kuman atau zat-zat yang membahayakan tubuh. Hal ini
sangat berkaitan erat pada pemilihan dan proses pengolahan bahan makanan.
Makanan bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral dalam jumlah berkecukupan sesuai degan
kebutuhan tubuh. Sedangkan makanan seimbang adalah makanan yang
kebutuhan jumlah gizi di sesuaikan dengan golongan usia, jenis kelamin,
kesehatan dan aktifitas fisik.
3
tidak lengkap. Bahan makanan pokok merupakan sumber utama kalori
atau energi. Contohnya padi, gandum, jagung dan lain-lain.
2. Bahan Makanan Lauk-Pauk
Kelompok bahan makanan ini merupakan sumber utama protein di dalam
hidangan. Berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi dua, yaitu
pertama berasal dari hewani (protein hewani), contohnya ikan, daging,
telur dan lain-lain. Kedua berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati),
contohnya kacang-kacangan, kedelai dan hasil olahnya, yaitu tahu dan
tempe.
3. Bahan Makanan Sayur dan Bahan Makanan Buah
Kedua bahan makanan ini termasuk bahan nabati. Sayur merupakan
berbagai bagian tumbuhan, seperti daun, akar, batang, dan bunga, bahkan
buahnya yang masih muda. Sedangkan yang digolongkan bahan makanan
buah biasanya yang sudah tua atau yang sudah matang. Bahan makanan
buah dan sayur pada umumnya merupakan penghasil vitamin dan
mineral, contohnya apel, jeruk, mangga dan lain-lain. Namun ada pula
buah-buahan yang menghasilkan lemak, contohnya alpukat.
Zat makanan adalah satuan zat-zat gizi yang terkandung pada bahan makanan
yang nantinya akan diuraikan dan diserap melalui dinding usus dan masuk ke
dalam cairan tubuh setelah dikonsumsi di dalam alat pencernaan. Zat-zat
makanan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Fungsi
dari zat makanan secara umum adalah:
1. Sebagai sumber energi atau tenaga.
2. Menyokong pertumbuhan badan.
3. Memelihara jaringan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak.
4. Mengatur metabolisme.
5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
(antibodies).
Apabila tubuh tidak cukup mendapat zat-zat gizi, maka salah satu fungsi
tersebut akan menderita gangguan dan hambatan, bahkan akan menjalar ke
gannguan fungsi-fungsi yang lain.
4
2.3. Konsep Dasar Makanan Sehat Dan Bergizi
5
Kedua, terdapat pada tingkat tiga yang berisi makanan sumber zat
pembangun/protein, dibuat secara terpisah antara hewani dan nabati
(sebelumnya digabungkan).
Ketiga, penempatan minyak dan lemak pada puncak tertinggi tumpeng
yang sebelumnya tidak ada.
Keempat, adanya petunjuk penggunaan masing-masing golongan makanan
tersebut dalam bentuk porsi dan kata "gunakan seperlunya" untuk minyak
dan lemak (lihat gambar).
6
Makanlah makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Sumber yang
baik adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan
daging.
Pemberian ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan. Pemberian ASI
secara eksklusif ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
hingga umur 4 bulan, setelah itu perlu diberikan makanan pendamping air
susu ibu (MP-ASI).
Biasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik dan
meningkatkan produktivitas kerja.
Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya, yaitu minimal 2 liter atau
setara dengan 8 gelas setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh dapat
berlangsung dengan lancar dan seimbang.
Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk mencapai berat
badan normal dan mengimbangi konsumsi energi yang berlebihan.
Hindari minum minuman beralkohol.
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas dari cemaran
bahan kimia dan mikroba berbahaya, yang dapat menyebabkan sakit.
Bacalah label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui komposisi
bahan penyusun, komposisi gizi dan tanggal kadaluarsa.
Hampir semua makanan yang kita konsumsi merupakan hasil olahan dari
tangan manusia. Kebanyakan bahan pangan yang kita peroleh tidak
sepenuhnya dapat diterima langsung oleh tubuh kita, namun harus diproses
dan dimasak terlebih dahulu untuk membuatnya lebih lezat dan bergizi.
Selain itu, sebagian bahan pangan tercemari mikroba dan serangga sehingga
masih butuh beberapa tindakan untuk diolah agar menghasilkan makanan
yang higienis dan aman diterima oleh tubuh kita.
Pengolahan bahan makanan sangat penting bagi kebutuhan pangan
masyarakat. Dengan memasaknya, bahan makanan menjadi lebih mudah
dicerna dan zat-zat makanan menjadi tersedia untuk diserap dan dipergunakan
oleh tubuh. Tetapi mengolah dan memasak bahan makanan dapat pula
7
mempengaruhi resistensi nilai gizi terutama vitamin yang ada pada bahan
makanan tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan ketika pengolahan
makanan adalah sebagai beikut:
1. Pisahkanlah bahan makanan mentah berupa daging ternak, unggas serta
ikan dari bahan makanan lain. Simpan bahan-bahan makanan di dalam
wadah tertutup rapat. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontak kontak
bahan makanan mentah dengan makanan jadi dan yang telah dimasak.
Karena bahan makanan mentah masih mengandung mikroorganisme
berbahaya yang dapat mencemari bahan makanan lain yang siap saji.
2. Untuk mempersiapkan makanan yang berkuah, pastikan air kuah
mendidih mencapai suhu 70C, terutama pengolahan bahan makanan
daging ternak dan unggas, pastikan kaldu termasak berwarna jernih. Hal
ini untuk menjaga makanan aman dari bakteri. Karena pada suhu 70C-
lah mikroorganisme dapat mati dalam waktu hanya 30 detik.
3. Bagian dalam dari daging mentah pada umumnya bebas dari kuman.
Bakteri umumnya hidup di bagian luar daging. Jadi memakan bagian
dalam daging yang masih merah tidaklah berbahaya, contohnya pada
olahan daging dengan metode grill.
4. Dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan
makanan, oleh karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya
harus selalu terjaga dan diperhatikan.
5. Sebaiknya sayuran dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong atau dikupas.
Hal ini dikarenakan agar vitamin dan mineral tidak larut dengan aliran air
ketika proses pencucian.
6. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan
sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang
untuk menularkan penyakit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus
selalu dalam keadan sehat dan terampil.
8
orang tua sangat berperan dalam menjaga pola makan yang sehat dan
seimbang bagi anak karena biasanya anak akan meniru pola makan yang ada
di keluarga. Dengan mengatur asupan makanannya supaya tetap sehat dan
seimbang, maka kesehatan dan kecerdasan anak akan dapat terjaga untuk
menjamin masa depannya.
Makanan keluarga diusahakan dapat memenuhi selera makan seluruh anggota
keluarga, tetapi juga tetap diperhitungkan besarnya anggaran yang
dibutuhkan. Menu makanan keluarga sebaiknya disusun minimal untuk
seminggu dan menu tersebut maksimal berlaku selama 1 bulan. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kejenuhan anggota keluarga terhadap menu
tersebut. Penyusunan menu keluarga yang demikian lebih menguntungkan
daripada setiap hari harus merencanakan menu keluarga. Adapun keuntungan
tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Mengetahui seringnya suatu jenis bahan makanan atau makanan itu
disajikan sehingga tidak menimbulkan kebosanan (kejenuhan).
2. Tidak memerlukan waktu khusus setiap hari untuk menyusun menu
keluarga yang baik.
3. Lebih mudah untuk membuat variasi menu yang sesuai dengan
keinginan seluruh anggota keluarga.
4. Banyaknya bahan makanan dan biaya yang diperlukan untuk konsumsi
makanan dapat diperhitungkan dengan baik.
5. Pola menu makanan keluarga akan merata setiap harinya, dalam artian
tidak terlalu sederhana maupun tidak terlalu mewah.
9
obesitas. Namun, ada beberapa kebutuhan nutrisi yang harus diperhatikan
dalam keluarga, antara lain:
1. Makanan yang beraneka ragam. Jangan mencoba untuk mengisi
kebutuhan gizi dengan menu makanan yang sama untuk setiap harinya.
Selain mendapatkan semua nutrisi yan dibutuhkan, juga akan membatasi
tubuh untuk setiap pestisida atau zat beracun yang mungkin ada dalam
suatu makanan tertentu.
2. Perbanyak mengkonsumsi makanan tinggi serat dan antioksidan yaitu
buah-buahan dan sayuran. Hal ini sangat membantu proses metabolisme
tubuh.
3. Kurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi. Lemak
jenuh akan meningkatkan kadar kolestrol darah dan memiliki yang
merugikan bagi kesehatan tubuh.
4. Mempertahankan asupan kalsium dengan berkecukupan. Kalsium
berfungsi untuk kesehatan tulang dan gigi yang kuat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas adalah status kesehatan masyarakat terutama status gizi
dalam keluarga. Dimana kualitas sumber daya manusia dewasa sangat
tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan sejak dalam kandungan,
bayi, anak dan remaja.
Untuk mendapatkan status gizi keluarga yang baik diperlukan pengetahuan,
kemampuan dan perilaku gizi yang baik dan benar bagi setiap anggota
keluarga. Perilaku gizi yang baik dan benar adalah perilaku untuk
mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, baik
macam maupun kualitasnya.
3.2. Saran
Masalah gizi yang terjadi dimasyarakat dapat di kurangi frekuensinya dengan
membuat masyarakat sadar betapa pentingnya status gizi yang baik bagi diri
mereka sendiri. Sehingga penyuluhan mengenai pentingnya zat gizi ini
penting untuk sering dilakukan mengingat banyak masyarakat yang masih
belum mengerti mengenai cara menciptakan status gizi yang baik dan cara
mengatasai masalah status gizi buruk bila memang telah terjadi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Harris, Robert S. 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan. Bandung : ITB
DR. Arum Atmawikarta, MPH. 2009. Kamus Gizi. Jakarta : PT Kompas Media
Nusantara
PROF. DR. Achmad Djaeni Sediaoetama, Msc. 004. Ilmu Gizi. Jilid 1. Jakarta :
PT.Dian Rakyat
https://mhs.blog.ui.ac.id/.../definisi-gizi-ilmu-gizi-serta-fungsi-dari-gizi/
https://briyudistira.wordpress.com/2013/09/11/ilmu-gizi/
www.slideshare.net/salaiman/ilmu-gizipengertiandanruanglingkup
https://agungswastika.wordpress.com/kesehatan/makanan-sehat-seimbang/
12