DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan..........................................................................................
Saran................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini gangguan kesehatan cenderung karena gizi salah (malnutrition). Gizi salah
adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara alternatif maupun
absolut satu atau lebih dari zat gizi. Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perubahan status gizi. Penyakit infeksi terjadi karena adanya interaksi
antara agen penyakit, pejamu, dan lingkungan. Status gizi merupakan hasil pemenuhan
kebutuhan fisiologis.
Keadaan gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit infeksi yang saling terkait.
Apabila seseorang tidak mendapat asupan gizi yang cukup akan mengalami kekurangan
gizi dan sakit. Antara kecukupan gizi dan penyakit infeksi terdapat hubungan sebab akibat
yang timbal balik dan sangat erat. Gizi buruk menyebabkan mudahnya terjadi infeksi
karena daya tahan tubuh yang menurun. Sebaliknya pula infeksi yang sering diderita akan
menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi sedangkan nafsu makan biasanya menurun
jika terjadi penyakit infeksi, sehingga dapat menyebabkan seseorang yang tadi gizinya
baik akan menderita gangguan gizi. Sehingga disini terlihat interaksi antara konsumsi
makanan yang kuramerupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Infeksi bisa menjadi
gangguan gizi melalui beberapa cara yaitu mempengaruhi nafsu makan, kehilangan
makanan karena diare dan muntahmuntah atau mempengaruhi metabolisme makanan dan
infeksi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Menjabarkan hubungan penyakit infeksi dan gizi.
2. Menjelaskan definisi penyakit infeksi.
3. Menjelaskan penyebab dari penyakit infeksi.
4. Menjabarkan jenis-jenis penyakit infeksi.
5. Menjelaskan cara pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Demam berdarah
Demam tinggi.
Sakit kepala.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk melakukan 3M Plus sebagai
langkah pencegahan penyakit demam berdarah, yaitu menguras tempat penampungan
air, menutup rapat tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang dapat
menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
2. Malaria
Selain itu, langkah pencegahan malaria tambahan bisa dilakukan dengan cara
mengonsumsi obat antimalaria profilaksis, yaitu doksisiklin, sesuai resep dokter.
3. Skistosomiasis
Skistosomiasis adalah salah satu jenis penyakit tropis yang disebabkan oleh cacing
parasit skistosoma. Jenis parasit ini banyak ditemukan di kolam, danau, sungai, waduk,
atau kanal di daerah tropis atau subtropis.
Pusing
Demam
Menggigil
Batuk
Jika semakin parah, skistosomiasis bisa menyebabkan gejala yang lebih berat, seperti urine
atau tinja yang disertai darah, pembengkakan pada perut, ginjal, atau limpa, dan bahkan
kelumpuhan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit tropis ini, Anda disarankan untuk menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sekitar serta menyaring dan memasak air hingga benar-
benar matang sebelum diminum.
4. Infeksi jamur
Jamur penyebab infeksi mudah tumbuh di daerah beriklim tropis yang bersuhu hangat
dan lembap. Kondisi lingkungan yang seperti ini membuat orang yang tinggal di daerah
tropis berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi jamur.
Beberapa jenis infeksi jamur yang sering ditemukan di negara tropis, seperti Indonesia,
antara lain jamur kuku, kurap, panu, dan kandidiasis. Infeksi jamur ini bisa terjadi di
bagain tubuh mana pun, seperti tangan, kaki, dan wajah.
Panu kandidiasis
Berbagai jenis infeksi jamur pada kulit tersebut disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari
kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, kebersihan tubuh yang kurang terjaga, hingga
daya tahan tubuh yang lemah.
Infeksi jamur tersebut dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:
Jaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dan mengeringkan tubuh
setelahnya.
Hindari berbagi penggunaan peralatan pribadi, seperti handuk dan pakaian, dengan
orang lain.
Gunakan pakaian yang bersih dan mudah menyerap keringat.
5. Tuberkulosis
Selain paru-paru, TB juga dapat menyerang organ lain, seperti kelenjar getah bening, otak,
tulang, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit.
Penderita TB bisa mengalami gejala berupa penurunan berat badan, keringat dingin,
lemas, batuk berdarah, serta batuk yang tidak membaik dalam waktu lebih dari 3 minggu.
TB perlu diobati dengan obat antituberkulosis selama minimal 6 bulan tanpa putus obat.
Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan TB kepada orang lain serta
mencegah terjadinya TB MDR atau TB yang kebal obat.
6. Kusta
Penyakit kusta lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah
serta tinggal di daerah endemik kusta, termasuk Indonesia, India, dan China.
Selain penyakit-penyakit di atas, ada beberapa penyakit tropis lain yang juga perlu Anda
waspadai, seperti trakoma, rabies, chikungunya, kolera, leptospirosis, dan frambusia.
Faktor iklim yang menyebabkan tingginya kasus penyakit tropis di Indonesia dan beberapa
negara tropis lainnya memang tidak bisa dihindari.
Akan tetapi, risiko terkena penyakit tropis bisa berkurang jika Anda rutin menjaga
kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan sekitar dengan cara sering mencuci
tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menggunakan masker saat
bepergian, serta tidak membuang sampah sembarangan.
- Pengobatan Infeksi
Penanganan infeksi disesuaikan dengan organisme yang menyebabkannya dan bagian
tubuh yang terinfeksi. Umumnya penanganan infeksi dilakukan dengan pemberian obat
atau operasi. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani infeksi meliputi:
Obat untuk menangani infeksi tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet,
kaplet, salep, krim, hingga suntik. Dosis dan jenis masing-masing obat perlu
disesuaikan dengan kondisi dan riwayat pasien. Hindari menggunakan obat tanpa
terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Selain pemberian obat, beberapa jenis infeksi juga perlu ditangani dengan operasi.
Operasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita, organisme
penyebab, dan riwayat kesehatan pasien. Misalnya, pada penyakit katup jantung akibat
infeksi, maka perlu dilakukan operasi untuk mengganti katup jantung.
- Pencegahan Infeksi
Semua jenis penyakit infeksi pada dasarnya dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya infeksi adalah:
Menjaga kebersihan.
Tidak berbagi pakai barang pribadi, seperti sikat gigi, handuk, atau sepatu.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saran untuk bisa mencegah penyakit infeksi bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya
seperti menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, menjaga kontak langsung dengan
hewan, cuci tangan yang bersih, tidak jajan sembarangan, perhatikan asupan makanan dan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/286575-penyakit-infeksi-dan-pola-makan-
dengan-k-c9ef9d8a.pdf
https://www.alodokter.com/7-jenis-penyakit-tropis-dan-cara-pencegahannya
https://images.app.goo.gl/6fx5R1YFxMH8mtdV9
https://images.app.goo.gl/MvvoknSbzPUj1FoVA
https://images.app.goo.gl/5x1UnJFFpLsvtT2CA
https://images.app.goo.gl/jpDkjUDc75KFeV9G9
https://images.app.goo.gl/evxdNiGME5FYGLEn9
https://images.app.goo.gl/m1xcd1js5WMn3rtMA