OLEH :
KELOMPOK I
SALMAH : 1802031017
ISMI SALSABILLAH : 1802031063
MARIYANA : 1802031012
FAKHRUNISA SEKAR ANJANI : 18020310
BUTENIA : 18020310
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan mata kuliah Dietetika Penyakit Infeksi Dan Defisiensi
“Makanan Lunak”..
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan laporan ini. Adapun
pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Ibu Agnes Sry Vera Nababan SST, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Dietetika Penyakit Tidak Menular.
2. Ibu Winda Sauci Br. Panjaitan, S.Tr.Gz selaku laboran Gizi Institut Kesehatan
Helvetia.
3. Ibu Nurul Rahmadani Br. S, Pandia, S.Tr.Gz selaku laboran Gizi Institut Kesehatan
Helvetia.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum................................................................. 2
1.3. Manfaat Praktikum............................................................... 2
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan........................................................................... 14
5.2. Saran..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
hidupnya (1). Asupan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan gizi adalah
jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang untuk hidup sehat. Kebutuhan zat gizi
masing – masing orang berbeda, salah satunya karena faktor genetika. Kegunaan perhitungan
kebutuhan gizi adalah sebagai evaluasi konsumsi pangan dan gizi. Sedangkan kecukupan gizi
yang dianjurkan (recommended dietary allowances / RDA) adalah jumlah zat gizi yang
diperlukan seseorang atau rata – rata kelompok orang agar hampir semua orang dapat hidup
sehat (4).
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan instalasi Gizi Rumah Sakit
Ortopedi sebagai unit pelayanan gizi rumah sakit untuk memenuhi asupan zat gizi pada
pasien. Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat
hidupnya (1).
Pasien selain dari pengobatan diperlukan asupan makanan dan harus menghabiskan
makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan agar mendapatkan tingkat penyembuhan yang
optimal. Seperti halnya makanan yang disediakan oleh instalasi gizi makanan tersebut sudah
diperhitungkan jumlah dan mutu gizi dan harus dihabiskan pasien agar penyembuhan
4
berjalan sesuai dengan program yang ditetapkan. Pasien yang tidak menghabiskan makanan
dalam waktu yang lama akan menyebabkan pasien mengalami defisiensi zat gizi. Ini berarti
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah di kunyah,
ditelan, dan dicerna dibandingkan dengan makanan biasa. Makanan ini mengandung
cukup zat-zat gizi, asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup.
Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau
Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak yang
mudah di telan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit (2).
2. Makanan di berikan dalam bentuk cincang atau lunak sesuai dengan keadaan penyakit
3. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makanan lengkap 2 kali selingan
4. Makanan mudah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam (2).
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan
penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan
mengunya dan menelan, serta sebagai perpindahan dari makanan sering ke makanan biasa
(2).
6
Energi 2097 Kkal Besi 21,8 Mg
Kalsium 871 Mg
puding: guls:madu
Sumber protein hewani Daging, ikan, ayam, unggas Daging dan ayam berlemak
Sumber protein nabati Tempe dan tahu direbus, Tempe, tahu dan kacang-
7
Sayuran Sayuran tidak banyak serat Sayuran banyak serat seperti
tomat, kecap.
jus sayuran dan jus buah, air alkohol dan soda seperti bir,
kopi kental.
8
Selingan Es krim, puding Kue kacang, kue kenari,
9
BAB III
METODE PERCOBAAN
10
3) Bayam 50 gr
4) Ikan tenggiri 75 gram
5) Minyak goreng 10 gr
6) Kecap bango 5 gr
7) Pepaya 100 gr
8) Daun pisang
9) Bawang putih 10 gr
10) Bawang merah 15 gr
11) Cabe merah 15 gr
12) Daun salam 3 gr
13) Lengkuas 3gr
14) Jahe 5gr
15) Kunyit 5 gr
16) Ladaku bubuk 2 gr
17) Kemiri 5 gr
18) Garam 5 gr
19) Tempe 50 gr
11
Balurkan garam dan lada pada ikan
Campurkan bumbu halus (cabe merah, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam,
lada, kemiri dan jahe.
Bungkus ikan dengan daun pisang dengan diberi daun salam dan potongan sereh
Kukus sebentar, lalu panggang sampai matang dan harum
c. Bening bayam jagung
Bersihkan sayur bayam dan jagung terlebih dahulu
Siapkan wajan dan masukkan air, ketika sudah mendidih masukkan potongan
bawang merah dan cabe
Kemudian masukkan jagung terlebih dahulu
Lalu masukkan bayam untuk yang terakhir
Beri garam sedikit, lalu aduk
Ketika sayur sudah matang, angkat dan sajikan.
d. Tempe kecap
Siapkan wajan dan minyak goreng sedikit untuk menumis
Tumis bawang merah, bawang putih, dan cabe murah
Masukkan air sedikit saja
Masukkan kecap manis dan juga saori saus tiram
Masukkan tempe dan tunggu hingga matang
Lalu hidangkan.
e. Pepaya
Kupas buah pepaya dan hidangkan.
12
3.4 Diagram Alir
Bahan Pangan
Penyediaan
Pencucian
Penimbangan
Pemotongan
Pengolahan/Pemasakan
Penyajian
Pembersihan dan
penyimpanan alat praktikum
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
==================================================================
===
Jumlah Zat Gizi Menu Makanan Lunak
==================================================================
===
Food Amount energy carbohydr.
___________________________________________________________________________
___
Nasi
beras putih giling 75 g 270.7 kcal 59.6 g
Meal analysis: energy 270.7 kcal (40 %), carbohydrate 59.6 g (53 %)
Meal analysis: energy 117.6 kcal (17 %), carbohydrate 26.9 g (24 %)
14
garam 2g 0.0 kcal 0.0 g
cabe merah 5g 1.4 kcal 0.3 g
kunyit 5g 16.3 kcal 2.9 g
bawang merah 5g 2.2 kcal 0.5 g
bawang putih 5g 4.4 kcal 1.0 g
kemiri 5g 29.4 kcal 1.0 g
jahe 5g 3.3 kcal 0.8 g
Tempe Kecap
tempe kedele murni 50 g 99.5 kcal 8.5 g
kecap 5g 3.0 kcal 0.3 g
bawang merah 5g 2.2 kcal 0.5 g
bawang putih 5g 4.4 kcal 1.0 g
cabe merah 5g 1.4 kcal 0.3 g
==================================================================
===
Result
==================================================================
===
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
___________________________________________________________________________
___
energy 678.7 kcal 2036.3 kcal 33 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 38.1 g(22%) 60.1 g(12 %) 63 %
fat 11.0 g(14%) 69.1 g(< 30 %) 16 %
carbohydr. 113.4 g(65%) 290.7 g(> 55 %) 39 %
dietary fiber 9.6 g 30.0 g 32 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 4.4 g 10.0 g 44 %
cholesterol 24.8 mg - -
Vit. A 461.3 µg 800.0 µg 58 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E (eq.) 4.1 mg 12.0 mg 35 %
Vit. B1 0.5 mg 1.0 mg 48 %
Vit. B2 0.4 mg 1.2 mg 32 %
Vit. B6 0.8 mg 1.2 mg 67 %
15
tot. fol.acid 185.9 µg 400.0 µg 46 %
Vit. C 95.1 mg 100.0 mg 95 %
sodium 1916.7 mg 2000.0 mg 96 %
potassium 1428.9 mg 3500.0 mg 41 %
calcium 199.2 mg 1000.0 mg 20 %
magnesium 226.4 mg 310.0 mg 73 %
phosphorus 541.0 mg 700.0 mg 77 %
iron 5.8 mg 15.0 mg 39 %
zinc 3.3 mg 7.0 mg 47 %
4.2. Pembahasan
1. Proses Pengolahan :
a. Penyediaan bahan pangan
Bahan makanan disediakan sesuai dengan menu yang sudah dipilih merupakan
tahap awal dalam proses pengolahan makanan.
b. Pencucian
Bahan makanan dicuci hingga bersih terlwbih dahulu dengan air mengalir. Hal ini
bertujuan agar bahan makanan yang ingin diolah higienis.
c. Penimbangan
Bahan makanan yang sudah dicuci ditimbang dengan ukuran yang sudah
ditentukan. Hal ini bertujuan agar menu yang disediakan sesuai dengan kebutuhan
yang telah dihitung sebelumnya.
d. Pemotongan
Bahan makanan dipotong terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan dalam
pengolahan bahan makanan. Hal ini bertujuan agar bahan makanan lebih mudah
diolah.
e. Pengolahan (pemasakan)
Bahan makanan yang sudah dipotong diolah sesuai denganmenu yang telah
dipilih.pengolahan dilakukan dengan cara menumis, menggoreng dan merebus.
f. Penyajian
Bahan makanan yang sudah diolah disajikan diatas wadah baik piring ataupun
mangkuk.
g. Pembersihan dan penyimpanan alat
Setelah penyajian, maka alat praktikum yang telah digunakan dicuci hingga bersih
kemudian alat praktikum dikembalikan ditempat semula.
16
2. Bahan
a. Beras
Beras merupakan sumber karbohidrat komplek. Beras termasuk bahan
makanan yang dapat dikonsumsi bagi siapapun. Beras merupakan sumber vitamin
dan mineral seperti niacin, vitamin D, kalsium, serat, besi, tiamin dan riboflavin.
Vitamin memberikan fondasi untuk metabolisme tubuh dan fungsi umum sistem
organ, karena vitamin sangat dibutuhkan untuk banyak aktivitas dalam tubuh.
b. Tempe
Tempe termasuk makanan yang bergizi karena mengandung vitamin B12 dan
merupakan sumber protein yang lengkap. Terdapat 9 asam amino esensial yang
terkandung dalam tempe. Asam amino tersebut dibutuhkan tubuh untuk kesehatan
tulang dan otot.
c. Jagung
Jagung adalah makanan yang mengandung banyak mineral seperti
magnesium, mangan, zat besi, tembaga, zinc, dan selenium yang sangat penting
untuk fungsi organ tubuh. Fosfor yang terkandung dalam jagung juga penting
untuk menjaga kesehatan tulang dan fungsi ginjal.
d. Bayam
Kandungan vitamin dan mineral pada bayam adalah vitamin A, C, K, B6, B9, E,
asam folat, zat besi, kalsium, kalium, dan magnesium. Selain itu, bayam juga
memiliki kandungan senyawa tumbuhan penting: Lutein. Lutein dapat membantu
memperbaiki kesehatan mata.
e. Ikan tenggiri
Ikan tenggiri sangat kaya akan nutrisi. Penyajian terbaiknya yaitu 3,5 persen (100
gram), 200 persen dari Referensi Daily Intake (RDI) untuk vitamin B12, dan 100
persen untuk selenium. Kandungan omega-3 utuh terbaik jika disajikan sebanyak
4,107 mg per porsi dalam satu potong tenggiri atau 5.134 mg.
f. Pepaya
Adapun manfaat buah pepaya, meliputi: Pepaya memiliki efek antioksidan yang
kuat, yang dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko beberapa
penyakit. Kandungan vitamin C dan likopen pepaya yang tinggi dapat
meningkatkan kesehatan jantung dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
17
Menu yang dibuat pada praktik ini adalah nasi putih lunak, bening bayam jagung,
pepes ikan, tempe kecap dan pepaya. Dalam menu bentuk makanan lunak diatas, komponen
gizi sudah terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan buah buahan.
Pengolahan tidak memakai bumbu-bumbu yang terlalu merangsang hanya saja
penambahan lada dan cabe tetapi dalam jumlah yang sedikit. Dan dalam menu diatas tidak
ada tersedia snack (cemilan) yang seharusnya dibuatkan untuk pasien, karena buah bukan
termasuk cemilan. Untuk pantangan makanan, tidak ada bahan makanan khusus yang tidak
dianjurkan pada bentuk makanan lunak ini. Yang perlu diperhatikan adalah bumbu atau
bahan makanan tersebut mudah dicerna dengan semua makanan yang berbentuk lunak agar
memudahkan pasien dalam mengkonsumsi makanannya.
18
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah di kunyah,
ditelan, dan dicerna dibandingkan dengan makanan biasa. Makanan ini mengandung
cukup zat-zat gizi, asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah
cukup. Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada
pasien atau sebagai perpindahan dari makanan sering ke makanan biasa.
Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak
yang mudah di telan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
Menu bentuk makanan lunak diatas, komponen gizi sudah terdiri dari
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan buah buahan.
5.2. Saran
1. Sebaiknya ditambahkan menu snack selain dari buah.
2. Perhatikan dalam memilih bumbu yang digunakan, diharapkan dopat memilih
bumbu yang tidak terlalu tajam.
19
DAFTAR PUSTAKA
(1) Rosary, Y. A. 2002. Hubungan Antara Asupan Energi dan Asupan Protein dengan
Status Gizi pada Manusia Lanjut di Keluarga Jebres Surakarta. Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
(2) Almatsier, S. (2004). Penuntun diet.EGC. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
(3) Yayuk Farida Baliwati, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penerbit : Swadaya.
Jakarta.
(4) Darwin Karyadi & Muhilai, 1992. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Penerbit : PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
20