Oleh
Kelompok 6
Arica (1611216065)
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
ETIKA PROFESI GIZI
A. Definisi
Kata etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun berbeda
artinya. Pertama berasal dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang
kedua dari kata ethos, yang artinya perasaan batin atau kencenderungan batin yang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen P dan K, 1988), etika dijelaskan
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak)
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/ masyarakat.
Nilai-nilai etika harus diletakkan sebagai landasan atau dasar pertimbangan dalam
“Nilai” dimaksudkan kondisi atau kualitas suatu benda atau suatu kegiatan yang
karena ia tetap mengacu pada konteks sosial yang membentuk individu dan yang pada
gilirannya dipengaruhi olehnya. Aspek nilai inilah yang menjadikan etika sebagai
suatu teori mengenai hubungan antar pribadi dan membedakannya dari nilai-nilai
intelektual atau estetis semata-mata. Nilai etis secara logis dapat diwujudkan dalam
Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri. Perkataan etika itu identik dengan perkataan moral, karena moral menyangkut akhlak
diartikan pula bahwa perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang
berlaku di masyarakat.
C. Fungsi Etika
Menurut Bertens, (1994) Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur
perilakunya.
Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.Etika
mempunyai arti lagi yaitu ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika disini sama artinya
D. Macam-Macam Etika
Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika Deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan
Etika normatif, yaitu etika yang mengajarkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Etika Normatif juga memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
dilakukan.
E. Pembagian Etika
manusia bertindak secara etis, bagaimana pula manusia bersikap etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat pula dianalogkan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori etika.
Etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan.
Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam
kehidupannya dan kegiatan profesi khusus yang dilandasi dengan etika moral. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud Bagaimana manusia bersikap atau melakukan tindakan
10. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai
kebutuhan pelayanan
Ahli gizi atau Registered Dietitien (RD) adalah sarjana gizi yang telah mengikuti
pendidikan profesi gizi (dietetic internship) dan dinyatakan lulus setelah mengikuti ujian
kompetensi profesi gizi, yang kemudian diberi hak untuk mengurus ijin memberikan
memonitor dan mengevaluasi perkembangan kondisi pasien. Selain itu, RD juga bertugas
melakukan edukasi gizi untuk pencegahan penyakit dan konseling gizi untuk kondisi kronis
(ADA, 2007).
1. Kurangnya jumlah tenaga ahli gizi di rumah sakit sehingga belum dapat mencakup
semua ruang rawat inap dan masih merangkap tugas yang lain.
2. Belum terbentuknya tim asuhan gizi yang solid, sehingga praktek kolaborasi antara
ahli gizi dan profesi yang lain belum berjalan secara maksimal.
caliper, pita LILA. Alat yang dipakai selama ini kebanyakan hanya medline dan
4. Kurangnya kunjungan ahli gizi ke ruang rawat inap yang menjadi tanggung-jawabnya
Ahli Gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam upaya memelihara dan
memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui upaya
perbaikan gizi, pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu terkait.
Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi olehfalsafah dan nilainilai
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
A. Kewajiban Umum
2. Menjunjung tinggi nama baik profesi gizi dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan
1. Memelihara dan meningkatkan status gizi klien baik dalam lingkup institusi
2. Menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat yang dilayaninya baik pada saat klien
masih atau sudah tidak dalam pelayanannya, bahkan juga setelah klien meninggal
setiap klien yang dilayani dan peka terhadap perbedaan budaya, dan tidak melakukan
diskriminasi dalam hal suku, agama, ras, status sosial, jenis kelamin, usia dan tidak
5. Memberikan informasi kepada klien dengan tepat dan jelas, sehingga memungkinkan
berkonsultasi dan merujuk kepada ahli gizi lain yang mempunyai keahlian.
informasi yang salah dan praktek yang tidak etis berkaitan dengan gizi, pangan
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi sehingga dapat mencegah masalah
gizi di masyarakat.
4. Peka terhadap status gizi masyarakat untuk mencegah terjadinya masalah gizi dan
5. Memberi contoh hidup sehat dengan pola makan dan aktifitas fisik yang seimbang
6. Dalam bekerja sama dengan profesional lain di masyarakat, Ahli Gizi berkewajiban
bantuan lain dengan sungguh-sungguh demi tercapainya status gizi dan kesehatan
optimal di masyarakat.
senantiasa tidak dengan cara yang salah atau, menyebabkan salah interpretasi atau
menyesatkan masyarakat.
1. Melakukan promosi gizi, memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat secara
profesi.
menjalankan profesinya sesuai perkembangan ilmu dan teknologi terkini serta peka
pendapat serta senantiasa menunjukan kerendahan hati dan mau menerima pendapat
kepentingan pribadi termasuk menerima uang selain imbalan yang layak sesuai
gizi diperkerjakan).
5. Tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, dan memaksa orang lain untuk
melawan hukum.
6. Memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat bekerja dengan baik.
kebesaran seseorang.
1. Ahli Gizi wajib menjunjung tinggi nama baik profesi Gizi dengan menunjukan Sikap,
menyesatkan
c. Ahli Gizi dituntut bersikap disiplin, jujur, ramah, sopan, menghargai orang lain
2. Ahli Gizi wajib menghargai profesi lain dan menjalin hubungan kerja sama yang
baik.
Ahli Gizi dalam melaksanakan upaya perbaikan gizi, berkaitan dan tidak lepas
dengan profesi lain. Ahli Gizi hendaknya menjalin hubungan kerja sama yang serasi
dengan profesi dan organisasi lain untuk peningkatan status gizi masyarakat.
Dalam menjalin kerjasama ini seorang Ahli Gizi hendaknya menghargai wewenang dan
1. https://intanwellisyaputri.wordpress.com/