Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM DIETETIKA PENYAKIT INFEKSI DAN

DEFISIENSI (DIET PENYAKIT KANDUNG EMPEDU)

DOSEN PENGAMPU : AGNES SRY VERA NABABAN SST, M.KES

OLEH :
KELOMPOK I
SALMAH : 1802031017
ISMI SALSABILLAH : 1802031063
MARIYANA : 1802031012
FAKHRUNISA SEKAR ANJANI : 1802031018
BUTENIA : 1802031054

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan mata kuliah Dietetika Penyakit Infeksi Dan Defisiensi
“Diet Penyakit Kandung Empedu”.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan laporan ini. Adapun
pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Ibu Agnes Sry Vera Nababan SST, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Dietetika Penyakit Tidak Menular.
2. Ibu Winda Sauci Br. Panjaitan, S.Tr.Gz selaku laboran Gizi Institut Kesehatan
Helvetia.
3. Ibu Nurul Rahmadani Br. S, Pandia, S.Tr.Gz selaku laboran Gizi Institut Kesehatan
Helvetia.

Medan, 25 Mei 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum................................................................. 2
1.3. Manfaat Praktikum............................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Gambaran Umum Penyakit Kandung Empedu.................... 3
2.2. Tujuan Diet........................................................................... 3
2.3. Syarat Diet............................................................................ 3
2.4. Indikasi pemberian............................................................... 3
2.5. Nilai Gizi.............................................................................. 4
2.6. Makanan Yang Tidak Dianjurkan........................................ 4

BAB III METODE


3.1. Alat dan Bahan..................................................................... 6
3.2. Waktu dan Tempat............................................................... 7
3.3. Prosedur Kerja...................................................................... 7
3.4. Diagram Alir Praktikum....................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil...................................................................................... 10
4.2. Pembahasan.......................................................................... 12

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan........................................................................... 14
5.2. Saran..................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat

menjaga atau menentukan kesehatan tubuh. Tubuh manusia melakukan pemeliharaan

kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya (1). Asupan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan gizi adalah

jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang untuk hidup sehat. Kebutuhan zat gizi

masing – masing orang berbeda, salah satunya karena faktor genetika. Kegunaan perhitungan

kebutuhan gizi adalah sebagai evaluasi konsumsi pangan dan gizi. Sedangkan kecukupan gizi

yang dianjurkan (recommended dietary allowances / RDA) adalah jumlah zat gizi yang

diperlukan seseorang atau rata – rata kelompok orang agar hampir semua orang dapat hidup

sehat (4).

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari

perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien. Kegiatan

penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan instalasi Gizi Rumah Sakit

Ortopedi sebagai unit pelayanan gizi rumah sakit untuk memenuhi asupan zat gizi pada

pasien. Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat

menjaga atau menentukan kesehatan tubuh. Tubuh manusia melakukan pemeliharaan

kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya (1).

Pasien selain dari pengobatan diperlukan asupan makanan dan harus menghabiskan

makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan agar mendapatkan tingkat penyembuhan yang

optimal. Seperti halnya makanan yang disediakan oleh instalasi gizi makanan tersebut sudah

diperhitungkan jumlah dan mutu gizi dan harus dihabiskan pasien agar penyembuhan

4
berjalan sesuai dengan program yang ditetapkan. Pasien yang tidak menghabiskan makanan

dalam waktu yang lama akan menyebabkan pasien mengalami defisiensi zat gizi. Ini berarti

pelayanan gizi tidak tercapai (3).

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui cara pembuatan makanan untuk diet penyakit kandung empedu

2. Mengetahui syarat diet penyakit kandung empedu

3. Mengetahui jenis diet dan indikasi pemberian makanan

4. Mengetahui bahan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.

1.3 Manfaat Praktikum

1. Dapat memperoleh pengetahuan/wawasan mengenai bahan yang tidak dianjurkan

dalam makanan diet penyakit kandung empedu

2. Dapat menambah pengetahuan/wawasan mengenai syarat diet pada makanan diet

penyakit kandung empedu

3. Memiliki keterampilan dalam pembuatan makanan diet penyakit kandung empedu

4. Memeliki kemampuan dalam memberi indikasi pemberian makanan diet penyakit

kandung empedu.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Penyakit Kandung Empedu

Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan

empedu yang diproduksi oleh hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan

kolesterol.empedu membantu pencernaan serta absorbsi lemak dan vitamin larut lemak A, D,

E, K, mineral besi dan kalsium.

Penyakit kandung empedu yang membetuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis dan

Kolesistisis

a. Kolelitiasis

Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam

saluran empedu menimbulkan penyumbatan dan kram. Penyaluran empedu ke

duodenum terganggu sehingga mengganggu absorpsi lemak. Ada dua jenis batu

empedu, yaitu batu kolesterol, dan batu pigmen yang terdiri dari polimer bilirubin dan

garam kalsium.

Faktor risiko terjadinya batu kolesterol antara lain adalah gender perempuan,

kegemukan, faktor etnik, obat-obatan,

b. Kolesistitis

Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebab utamanya adalah

batu empedu yang menyumbat saluran empedu. Penyakit ini dapat disertai jaundice

(ikterus), karena cairan empedu yang tidak bisa masuk ke saluran cerna berubah

warna menjadi bilirubin yang berwarna kuning dan masuk ke peredaran darah.

Tindakan medik biasanya dilakukan berupa operasi pengeluaran batu atau

kandung empedu.

6
2.2. Tujuan Diet

Tujuan diet penyakit kandung empedu adalah mencapai dan mempertahankan status gizi

optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara :

a. Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap

b. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen

c. Mengatasi malabsorbsi lemak.

2.3. Syarat Diet

a. Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan diet rendah energi. Hindari

penurunan berat badan yang terlalu cepat

b. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kg BB

c. Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda,

sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi

total. Bila ada steatoreo

2.4. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

2.5. Nilai Gizi

2.6. Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai