Anda di halaman 1dari 14

DIABETES MELLITUS

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : PKG Terapan
Dosen pengampu : Bapak Yasir Farhat SKM, M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 3
Ahmad Shultoni (P07131120001)
Ana Lathifah (P07131120004)
Meisya Aulia (P07131120026)
Raudatul Jannah (P07131120038)
Siti Warnita Ahla (P07131120048)
Yunantia Shafa Kamila (P07131120050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
2021/2022
KATA  PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat


rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah PKG
Terapan yang berjudul “Diabetes Mellitus” Tak lupa pula shalawat serta salam yang kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga beserta sahabat-
sahabat beliau hingga akhir zaman.
Dalam pembuatan makalah ini, kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah
memberikan tugas dan bimbingannya. Juga tak lupa kami sampaikan banyak terimakasih
kepada rekan-rekan kelompok 3 yang telah bekerjasama sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan,
selain itu makalah ini kami dedikasikan untuk menambah pengetahuan kepada para pembaca
juga penulis tentang penerimaan, pengawasan, dan penyaluran bahan makanan.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penulisan makalah ini memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah bermanfaat untuk
meningkatkan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Aamiin Allahumma Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Banjarbaru, 8 Februari 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA  PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. Diabetes Mellitus............................................................................................................4
1. Masalah Diabetes Mellitus..........................................................................................4
2. Kebutuhan Mayarakat.................................................................................................4
3. Perencanaan Penyuluhan.............................................................................................4
4. Pelaksanaan Penyuluhan.............................................................................................7
5. Penilaian Hasil Penyuluhan.........................................................................................7
6. Tindak Lanjut dari Penyuluhan...................................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan adalah turunan dari kata exstension yang dipakai secara luas dan
umum. Dalam bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang berarti
pemberi terang ditengah kegelapan. Dalam bahasa  Belanda penyuluhan disebut
Voorlichting yang berarti memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan
jalannya, dalam bahasa Inggris dan jerman mengistilahkan penyuluhan sebagai
pemberian saran atau beratung yang berarti seseorang yang dapat
memberikan petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk
menentukan pilihannya.

Sedangkan gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.

Penyuluhan gizi adalah suatu pemberitahuan informasi secara lisan atau


tulisan
seperti poster,buku yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi tenta
ng pentingnya informasi gizi yang baik dan tindakan efektif yang dilakukan untuk sese-
orang yang terkena gizi buruk bagi masyarakat di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat. Diabetes mellitus atau kencing manis menurut Mansjoer, 2000 (dalam
Fady 2015, p. 1) adalah gangguan hormonal kronik yang menyebabkan glukosa dalam
darah berlebihan disertai dengan berbagai kelainan metabolik, yang menimbulkan
berbagai komplikasi pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang


berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit
ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara.
Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk
pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat,
terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat
ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam
pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup
besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak,
system saraf, hati, mata dan ginjal.

DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh


peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin
baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan
relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang.
Hormon Insulin dibuat dalam pancreas.

DM type I atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM ini disebabkan


akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta
pancreas. Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering kencing (terutama malam
hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM type ini berat
badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan insulin
seumur hidup.

DM type II atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM ini


disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat
normal, rendah atau bahkan bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme
glukosa tidak ada/kurang. Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi
hiperglikemia, 75% dari penderita DM type II dengan obersitas atau ada sangat
kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun.

DM tipe 3 atau disebut Diabetes mellitus gestasional (bahasa


Inggris: gestational diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2
diabetes which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes
of adults, type 1.5″ diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi
hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-
6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak
kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan
hidup

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa masalah Diabetes Mellitus menjadi topik permasalahan dalam penyuluhan
kesehatan masyarakat ?
2. Bagaimana gambaran penyakit Diabetes Mellitus dimasyarakat ?
3. Siapa yang menjadi sasaran dalam kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
mengenai DM ?
4. Bagaimana SAP yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penyuluhan ?
5. Bagaimana gambaran serta tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat mengenai DM?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alasan masalah Diabetes Mellitus menjadi topik permasalahan
dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.

2
2. Mengetahui gambaran penyakit Diabetes Mellitus dimasyarakat.
3. Mengetahui sasaran dalam kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat mengenai
DM.
4. Memahami dan mengetahui SAP yang harus dipersiapkan sebelum melakukan
penyuluhan.
5. Mengetahui gambaran serta tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat mengenai DM.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Diabetes Mellitus
1. Masalah Diabetes Mellitus
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukan adanya peningkatan prevalensi,
khususnya pada negara-negara berkembang. Menurut International Diabetic Federation
(IDF) Pada tahun 2015, 415 juta orang dewasa di dunia menderita diabetes melitus,
kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta pada tahun 1980an dengan presentasi orang dewasa
adalah 8,5%. Hampir 80% orang diabetes melitus ada di negara berpenghasilan rendah
dan menengah, sedangkan 1 diantara 2 orang penyandang masih belum terdagnosis dan
belum menyadari (Depkes RI, 2016).

Menurut WHO, 2008 di Asia Tenggara terdapat 46 juta pasien diabetes


melitus dan diperkirakan meningkat hingga 119 juta pada tahun 2030.(Fady, 2015)
Pada Tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke tujuh di dunia untuk prevalensi
penderita diabetes melitus tertinggi di dunia (IDF Atlas 2015). Penderitanya dengan
komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. 2/3 orang
dengan penyakit ini di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki penyakit tersebut
dan berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat (sudah
dengan komplikasi). (Depkes RI, 2016)

2. Kebutuhan Mayarakat
Hal yang dapat dilakukan oleh pihak kesehatan adalah dengan memberikan
penyuluhan terkait masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah
tersebut. Melalui pendidikan atau penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan
pengetahuan dan upaya pencegahan DM dengan diet yang tepat dan rasional,
mengontrol kegemukan, tidak merokok dan konsumsi alkohol serta meningkatkan
aktivitas jasmani, terutama pada individu dengan berisiko tinggi terkena DM. Selain
itu, penyuluhan kesehatan dapat membentuk sikap positif masyarakat terhadap DM.

3. Perencanaan Penyuluhan
Untuk menyusun perencanaan penyuluhan biasanya kita harus membuat SAP
(Satuan Acara Penyuluhan) yang meliputi :
a) Menetapkan tujuan
b) Penentuan sasaran
c) Menyusun materi
d) Metode penyuluhan
e) Alat peraga yang digunakan
f) Penentuan kriteria evaluasi
Berikut contoh pembuatan SAP :

4
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Melitus


Hari/Tanggal : Selasa, 2 februari 2022
Waktu : 09.30 – 11.00 WITA
Tempat : Lapangan balai masyrakat desa kampung durian runtuh
Penyuluh : Mahasiswa gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin (6 Orang )
Sasaran : Bapak/Ibu Ibu Di Desa kampung durian runtuh, Kab. Melayu Darat

 Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan penyuluhan atau penjelasan selama 90 menit mengenai diabetes


melitus, diharapkan audience/peserta penyuluhan dapat memahami arti pentingnya
pemahaman tentang DM

 Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah selesai pertemuan, diharapkan bapak/ibu dapat :


a) Memahami pengertian DM
b) Gejala – gejala DM
c) Komplikasi DM
d) Pengelolaan DM
e) Diet penderita DM

 Pelaksanaan kegiatan
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN ESTIMAS METODE
PENYULUH PESERTA I WAKTU dan
MEDIA,
Pembukaa Mengucapkan Menjawab 10 menit Ceramah
n salam, salam
memperkenalka Mendengarkan
n diri serta Memperhatikan
melakukan
sedikit
pencairan dan
Menjelaskan
uraian tentang
Diabetes
Melitus secara
singkat.
Pre Test Membagikan Menjawab 15 menit Demonstrasi

5
kertas soal pertanyaan pre . dan
untuk menguji test dengan Kertas unutk
pengetahuan jujur mengisi
audience tentang lembaran
materi yang Pre test
akan
disampaikan
Penyajian Menjelaskan Mendengarkan 30 menit Ceramah
Materi pengertian memperhatikan dan leaflet
Diabetes , mencatat
Melitus, gejala- materi yang
gejala Diabetes disampaikan
Melitus,
komplikasi
Diabetes
Melitus,
pengelolaan
Diabetes
Melitus, dan
diet penderita
Diabetes
Melitus.
Diskusi Mempesilahkan Bertanya 15 menit Berdiskusi
peserta untuk kepada
bertanya penyuluh
Penutup Memberikan Menjawab 15 menit Ceramah
post test berupa lembaran soal
lembaran soal, post test,
menutup menjawab
kegiatan salam
penyuluan,
mengucapkan
salam

 Metode dan alat peraga : Ceramah, demonstrasi serta berdiskusi. Leaflet


 Evaluasi : Memberikan lembaran pre test, dan post test

4. Pelaksanaan Penyuluhan
Jabaran secara singkat metode yang dapat digunakan dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan adalah metode ceramah dan demonstrasi. Adapun tahapan
pelaksanaannya sebagai berikut. Tahap pertama, persiapan berkoordinasi dengan pihak
kesehatan di suatau daerah atau desa, kepala desa dan tokoh masyarakat. Tahap kedua,
metode ceramah digunakan untuk menjelaskan dan memberi pemahaman tentang

6
pengertian, tipe-tipe, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan penatalaksanaan DM.
Tahap ketiga, metode demonstrasi, yaitu di hadapan warga masyarakat diperagakan
keterampilan pencegahan DM seperti pilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan
rasional, olahraga, menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Tahap
keempat, melakukan evaluasi, tim melakukan evaluasi kemampuan peserta yang
meliputi teori dan keterampilan setelah diberikan ceramah dan demonstrasi. Dengan
dibagikan kuesioner dan demonstrasi pencegahan DM. Selanjutnya hasil evaluasi
disusun sebagai laporan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat.

5. Penilaian Hasil Penyuluhan


Langkah-langkah dalam penilaian :
1. Menentukan tujuan evaluasi
Tujuan dari evaluasi harus dimengerti, sebab hal ini memengaruhi bagian apa
dari program yang perlu diamati, selanjutnya memengaruhi pula macam
informasi yang akan dikumpulkan.
2. Menentukan bagian apa dari program yang akan dievaluasi
Apakah yang dievaluasi masukannya, proses, keluaran, atau dampaknya, atau
kombinasi dari bagian-bagian tersebut.
3. Mengumpulkan data awal (base line data)
Data ini dipergunakan sebagai pembanding, antara sebelum diadakan suatu
kegiatan dengan situasi sesudah diadakan kegiatan. Data awal yang diperlukan
bergantung pada apa yang akan dinilai dan maksud penilaian.
4. Mempelajari tujuan program
Tujaun program merupakan syarat penting bagi suatu program, agar penilaian
dapat dilakukan dengan baik. Tujuan harus dapat diukur dan jelas. Tujuan dapat
dirumuskan menjadi tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuan
jangka pendek adalah tujuan yang ingin dicapai dalam waktu dekat, merupakan
loncatan untuk bisa sampai pada tujuan jangka menengah. Tujuan jangka
menengah merupakan tujuan yang harus dicapai dulu, untuk bisa mencapai
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka panjang merupakan tujuan akhir dari
sebuah program.
5. Menentukan tolak ukur (indicator)
Perlu ditetapkan patokan apa yang akan digunakan sebagai dasar pengukuran.
Dengan kata lain, harus ditentukan apa yang akan diukur. Contoh, jika
tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
olahraga, harus ditentukan dahulu apa yang akan dipakai untuk mengukur

7
kesadaran masyarakat. Misalkan untuk mengukur berapa persen masyarakat
yang berolahraga pada pagi hari, maka mereka yang membiasakan olahraga
pada pagi hari itu adalah tolok ukurnya. Hal ini harus dibandingkan antara
sebelum dan sesudah kegiatan.
6. Menentukan cara menilai, alat penilaian, dan sumber datanya
7. Mengumpulkan data
8. Mengolah dan menyimpulkan data yang didapat
9. Feedback (umpan balik) dan saran-saran kepada program yang akan dinilai.
Contoh Format Penilaian Penyuluhan Kesehatan
No Aspek Yang Dinilai 5 4 3 2 1 Total
1 Membuat dan mengajukan proposal
penyuluhan sesuai kontrak dengan
pembimbing.
2 Sistematika penyuluhan (keteraturan materi
sesuai bahasa)
3 Isi penyuluhan (kedalaman materi sesuai
dengan topik)
4 Kesesuaian rencana kegiatan dengan
pelaksanaannya.
5 Kemampuan tanya jawab dan evaluasi
6 Organisasi (ketepatan waktu, pembagian
tugas)
7 Media (kesesuaian audio visual, alat bantu,
dll).
8 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan tepat
waktu
Jumlah

8
6. Tindak Lanjut dari Penyuluhan

No Kegiatan Bentuk Kegiatan Rencana Tempat Waktu


Pelaksanaan
1. Penyuluhan 1. Pemberian 1. Kunjungan 1. Balai Desa 1.Diakukan
(Diabetes edukasi mengenai dilakukan di sebuah dan rumah kunjungan
Melitus) DM kepada desa dimana warga yang sebanyak satu
warga/masyarakat masyarakat menderita DM minggu 1 kali.
. Tujuannya agar berkumpul untuk
para warga mendengarkan
memahami penyeluhan DM
informasi dan dilakukan tiap
mengenal rumah rumah yang
Diabetes menderita DM
Mellitus.
2. Dilakukan
2. Balai.Desa
2. Pengecekan pengetesan secara
2.Dilaksanakan
Gula Darah pada rutin sebanyak 1
sebanyak 1 bulan
warga desa bulan 1 kali.
1 kall.
tujuannya untuk
mengetahui
warga yang
menderita DM

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyuluhan gizi adalah suatu pemberitahuan informasi secara lisan atau


tulisan seperti poster,buku yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
informasi tentang pentingnya informasi gizi yang baik dan tindakan efektif yang
dilakukan untuk seseorang yang terkena gizi buruk bagi masyarakat di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat.

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang


berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Melalui pendidikan atau penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
dan upaya pencegahan DM dengan diet yang tepat dan rasional, mengontrol
kegemukan, tidak merokok dan konsumsi alkohol serta meningkatkan aktivitas
jasmani, terutama pada individu dengan berisiko tinggi terkena DM.

Untuk menyusun perencanaan penyuluhan biasanya kita harus membuat SAP


(Satuan Acara Penyuluhan) yang meliputi :

a) Menetapkan tujuan

b) Penentuan sasaran

c) Menyusun materi

d) Metode penyuluhan

e) Alat peraga yang digunakan

f) Penentuan kriteria evaluasi

10
DAFTAR PUSTAKA

Kristinawati, F. N. (Desember 2019: 91 – 94). PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN


UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELITUS MELALUI PENDIDIKAN
KESEHATAN, E-ISSN: 2613-9103 Volume 7, Nomor 2, . Retrieved from
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/1453-2811-1-SM.pdf

LASMANA, F. (2013, december 31). makalah diabetes. Retrieved from


https://nyaritugasajha.wordpress.com/2013/12/31/makalah-diabetes/

Ningtyas, A. P. (n.d.). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. E DI MAGELANG.


Retrieved from https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/052_Ajeng
%20Puspita%20N.pdf

penyuluhan. (n.d.). Retrieved from academia.edu:


https://www.academia.edu/35564795/MAKALAH_PENYULUHAN

11

Anda mungkin juga menyukai