DIABETES MELLITUS
Disusun oleh:
Kelompok 5 (1B)
Dosen Pembimbing:
Ns. Sestramita, S. Kep., M.Biomed
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan dan
melimpahkaan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “Proses Penyakit Diabetes Mellitus”. Penyusunan makalah ini
bertujuan sebagai pemenuhan tugas dalam mata kuliah Patofisiologi. Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait. Atas moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. DWS Suarse Dewi, M.Kep., Sp.Kep.MB. selaku Direktur Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Fatmawati Jakarta.
2. Ns. Putri Mahardika, M.Kep., Sp.Kep. Mat. Selaku Wali Kelas Angkatan
XXIV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatmawati Jakarta.
3. Ns. Deny Prasetyanto, M. Kep., Sp. Kep. MB. Selaku sebagai penanggung
jawab mata kuliah Patofisiologi.
4. Ns. Sestramita, S. Kep., M.Biomed. Selaku dosen pembimbing sekaligus
dosen mata kuliah Patofisiologi.
5. Rekan-rekan kelompok yang membantu dalam penyelesaian makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis membuka serta menerima saran dan kritikan yang membangununtuk
menyempurnakan makalah ini.
Jakarta,April 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................3
C. Metode Penelitian.........................................................................................3
D. Sistematika Penulisan...................................................................................3
F. Gejala Klinis...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit degeneratif merupakan permasalahan kesehatan yang sudah
lama dialami beberapa negara di dunia, baik negara maju dan
negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh perubahan gaya
hidup. Penyakit diabetes merupakan salah satu dari empat prioritas
penyakit tidak menular. Datamenyebutkan bahwa1 dari 2 orang
penyandang diabetes belum menyadari bahwa dirinya mengidap
diabetes, dimana sebenarnya 80% kejadian diabetes dapat dicegah.
Penyakit diabetes dapat dikontrol dan penderitanya dapat berumur
panjang dan hidup sehat (silalahi, 2019).
C. Metode Penelitian
Penulisan makalah ini dibuat menggunakan studi literatur dan jurnal di int
ernet dengan mempelajari berbagai teori yang tersedia berasal dari sumbe
r-sumber ilmiah yang berkaitan dengan Diabetes Mellitus.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan atau penyusunan makalah ini terdiri dari 3 ba
b, yaitu BAB I PENDAHULUAN yang terdiri atas latar belakang, tujuan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan, BAB II TINJAUAN TEOR
I yang terdiri dari pengertian Diabetes Mellitus, Klasifikasi Diabetes
Mellitus Etiologi Diabetes Mellitus, Parogenesis Diabetes Mellitus,
Patofisiologi Diabetes Mellitus, Gejala Klinis Diabetes Mellitus,
Komplikasi Diabetes Mellitus, Pencegahan Diabetes Mellitus, Penatalaksa
an Diabetes Mellitus, Perawat Dalam Menghadapi Pasien Diabetes Mellitu
s. BAB III PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes adalah penderita polycystic
ovarysindrome (PCOS), penderita sindrom metabolik memiliki riwatyat to
leransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GD
PT) sebelumnya, memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler seperti stroke,
PJK, atau peripheral reterial Diseases (PAD), konsumsi alkohol, faktor str
es, kebiasaan merokok, jenis kelamin, konsumsi kopi dan kafein.
Berikut merupakan faktor penyebab diabetes mellitus yaitu:
1. Obesitas
(kegemukan) Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kada
r glukosa darah, pada derajat kegemukan dengan IMT >23 dapat meny
ebabkan peningkatan kadar glukosa darah menjadi 200mg%.
2. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat dengan ti
dak tepatnya penyimpanan garam dan air atau meningkatnya tekanan
dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah perifer.
3. Riwayat Keluarga Diabetes Mellitus
Seorang yang menderita Diabetes Mellitus diduga mempunyai gen dia
betes. Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resesif. Hanya ora
ng yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut yang menderit
a Diabetes Mellitus.
4. Dislipedimia
Adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (Tr
igliserida > 250 mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma in
sulin dengan rendahnya HDL (<35 mg/dl) sering didapat pada pasien
Diabetes.
5. Umur
Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes Mellitus
tipe 2 adalah >45 tahun. Pada usia anak-anak kebanyakan terjadi yaitu
diabetes tipe 1.
6. Riwayat persalinan Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat a
tau berat badan bayi >4000gram.
7. Faktor Genetik
DM berasal dari interaksi genetis atau keturunan dan berbagai faktor
mental Penyakit ini sudah lama dianggap berhubungan dengan agrega
si familial. Risiko emperis dalam hal terjadinya DM akan meningkat d
ua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengal
ami penyakit ini.
8. Alkohol dan Rokok
Perubahan-perubahan dalam gaya hidup berhubungan dengan peningk
atan frekuensi DM tipe 2. Walaupun kebanyakan peningkatan ini dihu
bungkan dengan peningkatan obesitas dan pengurangan ketidak aktifa
n fisik, faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perubahan dari lin
gkungan tradisional kelingkungan kebarat- baratan yang meliputi peru
bahan-perubahan dalam konsumsi alkohol dan rokok, juga berperan d
alam peningkatan DM tipe 2. Alkohol akan menganggu metabolisme
gula darah terutama pada penderita DM, sehingga akan mempersulit r
egulasi gula darah dan meningkatkan tekanan darah. Seseorang akan
meningkat tekanan darah apabila mengkonsumsi etil alkohol lebih dari
60ml/hari yang setara dengan 100 ml proof wiski, 240 ml wine atau 7
20 ml. Faktor resiko penyakit tidak menular, termasuk DM Tipe 2, dib
edakan menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dap
at berubah misalnya umur, faktor genetik, pola makan yang tidak seim
bang jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan,
aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, Indeks Masa Tu
buh (Restyana, 2015).
F. Gejala Klinis
Gejala diabetes mellitus dibedakan menjadi akut dan kronik Gejala akut di
abetes mellitus yaitu:
1. Poliphagia (banyak makan atau sering lapar).
2. polidipsia (banyak minum atau sering haus).
3. Poliuria (banyak kencing/sering kencing di malam hari).
4. Nafsu makan bertambah namu berat badan turun dengan cepat (5-10 k
g dalam waktu 2-4 minggu).
5. Mudah lelah.
1. Sering kesemutan.
2. Kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum.
3. Rasa kebas di kulit
4. Sering kram.
5. Kelelahan.
6. Mudah mengantuk.
7. Pandangan mulai kabur.
8. Gigi mudah goyah dan mudah lepas.
9. Kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi.
10. Pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian janin dalam ka
ndungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg (Restyana, 2015).
2. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada orangorang yan
g termasuk kelompok risiko tinggi, yaitu mereka yang belum menderit
a DM, tetapi berpotensi untuk menderita DM diantaranya:
a. Kelompok usia tua (>45tahun)
b. Kegemukan (BB(kg)>120% BB idaman atau IMT>27 (kglm2))
c. Tekanan darah tinggi (>140/90mmHg
d. Riwayat keiuarga DM
e. Riwayat kehamilan dengan BB bayi lahir > 4000 gr.
f. Disiipidemia (HvL<35mg/dL dan atau Trigliserida>250mg/dl).
g. Pernah TGT atau glukosa darah puasa tergangu (GDPT)
3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timb
ulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobat
an sejak awal penyakit. Dalam pengelolaan pasien DM, sejak awal sud
ah harus diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah kemungkinan terja
dinya penyulit menahun. Pilar utama pengelolaan DM meliputi:
a. penyuluhan.
b. perencanaan makanan.
c. latihan jasmani.
d. obat berkhasiat hipoglikemik.
4. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih
lanjut dan merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan te
rsebut menetap. Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi ant
ar disiplin terkait sangat diperlukan, terutama dirumah sakit rujukan,
misalnya para ahli sesama disiplin ilmu seperti ahli penyakit jantung,
mata, rehabilitasi medis, gizi dan lain-lain (Restyana, 2015).
2. Insulin
Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 pada man
usia. Insulin mengandung 51 asam amino yang tersusun dalam dua ran
tai yang dihubungkan dengan jembatan disulfide, terdapat perbedaan a
sam amino kedua rantai tersebut. Untuk pasien yang tidak terkontrol d
engan diet atau pemberian hipoglikemik oral, kombinasi insulin dan o
bat-obat lain bisa sangat efektif. Insulin kadangkala dijadikan pilihan s
ementara, misalnya selama kehamilan. Namun pada pasien DM tipe 2
yang memburuk, penggantian insulin total menjadi kebutuhan. Insulin
merupakan hormon yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat ma
upun metabolisme protein dan lemak. Fungsi insulin antara lain menai
kkan pengambilan glukosa ke dalam sel–sel sebagian besar jaringan,
menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif, menaikkan pembentu
kan glikogen dalam hati dan otot serta mencegah penguraian glikogen,
menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa (Restyana,
2015).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Mungkin terdapat
penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin dan
atau penurunan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pancreas.
Kondisi ini mengarah pada hiperglikemia, yang dapat menyebabkan
terjadinya komplikasi metabolic akut seperti ketoasidosis diabetic.
Hiperglikema jangka panjang dapat menunjang terjadinya komplikasi
mikrovaskular kronis (penyakit ginjal dan mata) serta komplikasi neuropati.
Diabetes juga berkaitan dengan kejadian penyakit makrovaskuler, termasuk
infark miokard, stroke, dan penyakit vaskuler perifer.
B. Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Namun, sangat d
iharapkan jika makalah ini dapat membuat menambah pengetahuan bagi pe
mbaca terkait Diabetes Mellitus yang diangkat menjadi topik utama pada m
akalah ini. sangat disarankan bagi pembaca dapat mengambil referensi dari s
umber lain untuk menambah wawasan terkait Diabetes Mellitus tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri S, dkk. (2019). Faktor – Faktor Pendukung Self Care Management Diabetes
Mellitus Tipe 2: A Literature Review. jurnal keperawatan.
Immah I, dkk. (2016). Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus (Dm) Dini
Berbasis Android. jurnal ilmiah LINK.
Restyana N F. 2015. Diabetes Mellitus Tipe 2 [Artikel Review] Diabetes Mellitus Tipe 2.
Medical Faculty. Lampung University