Disusun oleh:
1. Hestin Ayu Lestari (202201006)
2. Sheryel Auradinda Herlambang (202201015)
Makalah keperawatan Medikal Bedah 1 dengan judul Diabetes militus ini telah
disetujui untuk dipresentasikan
Tanggal : ...................................
Oleh :
Pembimbing
NIDN. 0730018504
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan Diabetes Militus
Tahun 2003, WHO memperkirakan 194 juta atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk
dunia usia 20-79 tahun menderita DM dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
meningkat menjadi 333 juta (Awad, 2014). Organisasi International Diabetes
Federation (IDF) memperkirakan bahwa pada kelompok usia 20-79 tahun, terdapat
463 juta orang di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau sama dengan 9,3%
dari jumlah total penduduk pada usia tersebut. Di Asia Tenggara, dimana Indonesia
salah satu negara di dalamnya, menempati peringkat ke-3 dengan jumlah penderita
diabetes melitus sebesar 11,3% (Widiasari et al., 2021).
1.2 Tujuan
1.1.2 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyunsun askep pada pasien dengan diabetes militus
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan anotomi fisiologi pankreas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari diabetes militus
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dari klasifikasi diabetes militus
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dari etiologi diabetes militus
5. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi diabetes militus
6. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko dari diabetes militus
7. Mahasiswa mampu menjelaskan gejala klinis dari diabetes militus
8. Mahasiswa mampu menjelasan penatalaksanaan dari diabetes militus
9. Mahasiswa mampu menjelaskan Komplikasi dari diabetes militus
10. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan diabetes
militus
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat praktik
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Lembar Konsultasi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Parasmita, 2020) pulau-pulau Langerhans tersebut terdiri dari beberapa sel
yaitu:
Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara absolut atau relatif (Ariana, 2016).
2. Faktor Usia
Tingginya kadar gula dalam darah yang dikeluarkan lewat ginjal selalu
diiringi oleh air atau cairan tubuh maka buang air kecil menjadi banyak.
Bahkan saat tidur di malam hari kerap terganggu karena harus bolak balik ke
kamar kecil.
3) Fatigue (lelah).
7) Gangguan mata.
c. Latihan Jasmani
d. Terapi Farmakologi
Terapi farmakologi diberikan secara bersamaan dengan terapi nutrisi
yang dianjurkan serta latihan jasmani. Terapi farmakologi terdiri atas obat
oral dan injeksi. Berdasarkan cara kerjanya, Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
dapat dibagi menjadi 3 (Putri et al., 2020) yaitu :
1) Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue) : sulfniturea dan glinid
2) Penambah sensitivitas terhadap insulin : metformin dan tiazolidindon
3) Penghambat absorbs glukosa di saluran pencernaan : penghambat
glucosidase alfa
4) Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase-IV) 5
5) Penghambat SGLT-2 (Sodium Glucose Co-transporter 2)
e. Pemantauan Glukosa Darah Mandiri
Pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM) merupakan pemeriksaan
glukosa darah secara berkala yang dapat dilakukan oleh kasus DM yang
telah mendapatkan edukasi dari tenaga kesehatan terlatih. PGDM dapat
memberikan informasi tentang variabilitas glukosa darah harian seperti
glukosa darah setiap sebelum makan, satu atau dua jam setelah makan, atau
sewaktu-waktu pada kondisi tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa PGDM
mampu memperbaiki pencapaian kendali glukosa darah, menurunkan
morbiditas, mortalitas serta menghemat biaya kesehatan jangka panjang
yang terkait dengan komplikasi akut maupun kronik (Putri et al., 2020).
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
BAB 4
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Ariana, R. (2016). Etiologi Penyakit Diabetes Melitus. 1–23.
Aris, F. (2019). Penerapan Data Mining untuk Identifikasi Penyakit Diabetes Melitus
dengan Menggunakan Metode Klasifikasi. Router Research, 1(1), 1–6.
Awad, N. (2014). GAMBARAN FAKTOR RESIKO PASIEN DIABETES MELITUS
TIPE II Di POLIKLINIK ENDOKRIN BAGIAN / SMF FK-UNSRAT RSU Prof .
1, 45–49.
Laila. (2018). Glukosa Darah. 5–25.
Parasmita, A. (2020). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Post Op Debridement
Ulkus Digiti Ke III Pada Penderita Diabetes Melitus DI Ruang Jlamprang
RSUD Bendan Kota Pekalongan. 5–34.
http://repository.unikal.ac.id/id/eprint/150
Putri, O., Wanda, N. P., Kusuma, D., & Gusti, A. (2020). Gambaran Tingkat
Konsumsi Serat Dan Kadar Glukosa Darah Kasus Dm Tipe 2 Poli Penyakit
Dalam Di Rsud Wangaya Denpasar. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Raharjo, M. (2018). Asuhan Keperawatan Ny . N Dengan Diabetes Melitus Di Ruang
Kirana Rumah Sakit. (Doctoral dissertation, poltekkes kemenkes yogyakarta), 2,
1–15. https://riantigorgeouss.files.wordpress.com/2012/03/askep-diabetes.pdf
Saputra, Y. E. (2017). Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Ny.T
Dengan Fokus Studi Ketidakpatuhan Terhadap Diet Magelang Di RSUD Tidar
Kota Magelang. Pustaka.Poltekkes-Pdg.Ac.Id. http://pustaka.poltekkes-
pdg.ac.id/repository/KTI_Bintang_Syarifatul_Hidayah_163110159_Poltekkes_
Kemenkes2.pdf
Widiasari, K. R., Wijaya, I. M. K., & Suputra, P. A. (2021). Diabetes Melitus Tipe 2:
Faktor Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana. Ganesha Medicine, 1(2), 114.
https://doi.org/10.23887/gm.v1i2.40006
Wisman, W., Siregar, C. D., & Deliana, M. (2016). Pemberian Insulin pada Diabetes
Melitus Tipe-1. Sari Pediatri, 9(1), 48. https://doi.org/10.14238/sp9.1.2007.48-
53
LEMBAR KONSULTASI