Anda di halaman 1dari 21

ketenagaan

Ali syahbana
Capean pembelajaran
mahasiswa memakami
● KETENAGAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN & TUJUAN
KETENAGAAN
 JENIS METODE PENUGASAN DALAM RUANG PERAWATAN
● METODE FUNGSIONAL
● METODE TIM
● METODE KASUS
● METODE PRIMER
● METODE MODULER PRIMER
● SISTEM KLASIFIKASI PASIEN
ketenagaan manajemen
keperawatan dan tujuan

● Manajemen ketenagaan keperawatan adalah merencanakan


tenaga keperawatan mulai dari proses seleksi, proses orientasi,
penempatan, pembagian tenaga setiap shif dan tanggung jawab
apa yang harus dijalankan oleh tenaga keperawatan tersebut,
bentuk dan beban pelayanan keperawatan bisa berupa pelayanan
yang dependent, independent, interdependent, langsung maupun
tidak langsung, sehingga bisa ditentukan kategori perawat yang
dibutuhkan serta berapa jumlah yang dibutuhkan
Metode penugasan dalam
keperawatan

● METODE FUNGSIONAL
● METODE TIM
● METODE KASUS
● METODE PRIMER
● METODE MODULER PRIMER
Metode fungsioanal
● Fungsional: Perawat melaksanakan tugas
(tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan
yang ada. Metode ini digunakan sebagai pilihan
terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat,
sehingga setiap perawat hanya mampu
menjalankan 1-2 jenis tindakan/intervensi kepada
semua pasien yang dirawat.
METODE KASUS
● Kasus: Metode ini umumnya dijalankan di ruang
perawatan seperti intensif dan isolasi. Rasio
perawat 1:1, dimana perawat bertanggung jawab
melakukan asuhan dan observasi pasien tertentu.
Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda
untuk setiap sif dan tidak ada jaminan pasien akan
dirawat oleh perawat yang sama hari berikutnya.
Metode TIM
● Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas
anggota perawat yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terahadap
sekolompok pasien. 6-7 perawat profesional dan
pelaksana akan bekerja dalam satu tim yang saling
membantu dan akan dipimpin satu orang sebagai
ketua tim (KATIM).
METODE PRIMER
● Primer: Perawaat bertanggung jawab terhadap semua aspek
asuhan keperawatan dari pengkajian kondisi pasien untuk
mengoorinasi asuhan keperawatan. Rasio 1:4 (perawat :
pasien) perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan. Metode ini ditandai dengan
adanya keterkaitan antara pasien dan perawat yang bertugas
untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.
METODE MODULER
● Model pemberian asuhan keperawatan Tim dan Primer digunakan
secara kombinasidari kedua sistem tersebut. Model ini dapat
digunakan jika
● Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawat
primer tidak harus mempunyai latar belakang pendidikan Ners.
● Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung
jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi apda berbagai
tim.
● Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas dan
akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat para primer, karena saat
ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah perawat
pelaksana (Vokasi/D3 Keperawatan).
Klasifikasi tingkat
ketergantungan pasien

1) Minimal care / self care


2) Partial care /interme diet care
3) Total care /Intensive care
1) Minimal care / self care
● Klien Bisa Mandiri/Hampir Tidak Memerlukan Bantuan
1. Mampu Naik-turun Tempat Tidur
2. Mampu Ambulasi Dan Berjalan Sendiri
3. Mampu Makan Dan Minum Sendiri
4. Mampu Mandi Sendiri/Mandi Sebagian Dengan Bantuan
5. Mampu Membersihkan Mulut (Sikat Gigi Sendiri)
6. Mampu Berpakaian Dan Berdanda Dengan Sedikit Bantuan
7. Mampu BAB Dan BAK Dengan Sedikit Bantuan
● Status Psikologis Stabil
● Klien Dirawat Untuk Prsedur Diagnostik
● Operasi Ringan
Partial care /interme diet care
● Klien memerlukan bantuan perawat sebagian

1. Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur

2. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/berjalan

3. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan

4. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)

5. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

6. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan

7. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/kamar mandi)


● Pasca operasi minor (24 jam)
● Melewati fase akut dari pascaoperasi mayor
● Fase awal dari penyembuhan
● Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Partial care /interme diet care
● Klien memerlukan bantuan perawat sebagian
○ Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur
○ Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/berjalan
○ Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
○ Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
○ Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
○ Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
○ Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/kamar
mandi)
● Pasca operasi minor (24 jam)
● Melewati fase akut dari pascaoperasi mayor
● Fase awal dari penyembuhan
● Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Total care /Intensive care
● Klien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat yang lebih lama
○ Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari
tempat tidur ke kursi roda
○ Membutuhkan latihan pasif
○ Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi
intravena (infus) atau NGT (sonde)
○ Membutuhkan bantuan kebersihan mulut
○ Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan
berdandan
○ Dimandikan perawat
○ Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter
Lanjutan ............................................

2. Klien tidak sadar


3. Keadaan klien tidak stabil
4. Observasi TTV setiap kurang dari 8 jam
5. Perawatan luka bakar
6. Perawatan kolostomi
7. Menggunakan alat bantu pernapasan
8. Menggunakan WSD
9. Irigasi kandung kemih secara terus-menerus
10. Menggunakan alat traksi
11. Fraktur dan atau pascaoperasi tulang belakang/leher
12. Gangguan emosional berat, bingung, dan disorientasi
● Mencari perbedaan yang
spesifik dari metode
keperawatan
● Dilihat dari sisi sejarah?
● Dilihat dari sisi struktur
orgnaisasinya ?
● Dilihat dari keuntungan dan
keruginnya?
● Dilihat dari siapa yang
bertanggung jawab dari
masing-masing metode?

Anda mungkin juga menyukai