Anda di halaman 1dari 8

TINGKAT

KETERGANTUNGAN KLIEN

Disusun Oleh:
 
Susi Indrieni (P07220117075)
Tiara Rizki Fitriani (P07220117076)
Tika Herlia (P07220117077)
Manajemen Waktu dan
Tingkat Ketergantungan Klien
Dalam manajemen keperawatan pengelolaan waktu dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal meliputi analisa waktu yang
digunakan, memeriksa kembali porsi aktivitas, menentukan prioritas
pekerjaan, mendelegasikan. Dan pada pelayanan keperawatan penataan
tenaga keperawatan merupakan hal yang penting mengingat yang
berada di sisi klien adalah perawat.
1.Klasifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungan
• Perawatan Total, yaitu klien memerlukan 5-7 jam perawatan
langsung per 24 jam
• Perawatan Parsial, yaitu klien memerlukan 3-4 jam perawatan
langsung per 24 jam
• Perawatan Mandiri, yaitu klien memerlukan 1-2 jam perawatan
langsung per 24 jam
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori di
atas adalah sebagai berikut:
1.Kategori I : Perawatan mandiri/self care
2.Kategori II : Perawatan sedang/partial/intermediate care
3.Kategori III : Perawatan total/intensive care
2. Petunjuk penetapan jumlah berdasarkan derajat ketergantungan :
• Dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaliknya
dilakukan oleh perawat yang sama selama satu bulan.
• Setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal
memenuhi tiga kriteria)
• Kelompok pasien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi
tanda tally (I) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu
hari dapat diketahui berapa jumlah pasien yang ada dalam klasifikasi
minimal, parsial dan total.
3. Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien (berdasarkan teori
Orem)
a. Self Care (Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan
bantuan)
– Mampu naik- turun tempat tidur
– Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
– Mampu makan dan minum sendiri
– Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
– Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
– Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
– Status psikologis stabil
– Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
– Operasi ringan
b. Partial Care (Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian)
– Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
– Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
– Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
– Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
– Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
– Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
– Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)
– Post operasi minor 24 jam
– Melewati fase akut dari post operasi mayor
– Fase awal dari penyembuhan
– Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
– Gangguan emosional ringan
c. Total Care (Pasien memerlukan bantuan perawat
sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang lebih
lama)

– Membutuhkan 2 orang atau lebih – Observasi TTV setip kurang dari


untuk mobilisasi dari tempat tidur ke jam
kereta dorong atau kursi roda
– Perawatan luka bakar
– Membutuhkan latihan pasif
– Kebutuhan nutrisi dan cairan
– Perawatan kolostomi
dipenuhi melalui terapi intravena – Menggunakan alat bantu nafas
(infus) atau NG tube (sonde) (ventilator)
– Membutuhkan bantuan untuk – Menggunakan WSD
kebersihan mulut
– Irigasi kandung secara terus
– Membutuhkan bantuan penuh untuk
menerus
berpakaian dan berdandan
– Dimandikan perawat – Menggunakan alat traksi
– Dalam keadaan inkontinensia (skeletal traksi)
– 24 jam post operasi mayor – Fraktur dan atau pasca operasi
– Pasien tidak sadar tulang belakang/ leher
– Keadaan pasien tidak stabil – Gangguan emosional berat,
bingung dna disorientasi

Anda mungkin juga menyukai