Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alma Rifa’ana Liska

NIM : 1811020052
Kelas : 3A Keperawatan S1

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN DIET PASIEN

Peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :

a. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan


Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhann dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar
bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan
dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
b. Peran Perawat sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c. Peran Perawat sebagai Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Peran Perawat sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Peran Perawat sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.

f. Peran Perawat sebagai Konsultan


Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Pertan ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu
menyembuhkan penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi
tidak semua makanan masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya
makanan ditentukan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu
Tim Asuhan Gizi
 Dokter
 Perawat
- Penghubung utama antara pasien dan anggota tim lain
- Melakukan pemesaan makanan atau diet ke dapur
- Mengamati pasien waktu makan,observasi penerimaan pasien terhadap diet yang
diberikan
- Bertanggung jawab dalam pemberian makan per oral, enteral maupun parenteral
- Edukasi pada keluarga tentang diet yang diberikan
 Dietisien
 Farmakologi
 Ahli patologi klinik

Standar makanan di rumah sakit


1. Makanan biasa: diberikan pada pasien yang tidak memerlukan makanan khusus
berhubungan dengan penyakitnya.
2. Makanan Lunak :
- Makanan yang memiliki tekstur mudah dikunyah,ditelan, dan dicerna
dibandingkan makanan biasa
- Makanan ini mengandung cukup zat zat gizi asal pasien mampu mengkonsumsi
makanan dalam jumlah cukup
- Menurut keadaan penyakit makanan dapat langsung diberikan atau sebagai
perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Tujuan
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit
3. Makanan Saring
Pengertian
Makanan semi padat dengan tekstur lebih halus dr makanan lunak.mudah
dicerna dan ditelan.Dapat diberikan langsung ke pasien atau perpindahan dari
makanan cair kental ke lunak
Tujuan
Memberikan semi padat untuk jangka pendek sebagai proses adaptasi terhadap
bentuk makanan yang lebih padat
Syarat
 Jangka waktu 1-3 hr krn kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi
 Rendah serat,diberikan dalam bentuk saring/blender
 Porsi kecil dan sering 6-8 x/hr
Indikasi :
Pasien post operasi ,infeksi akut(saluran cerna,pasien sulit menelan )makanan
ini sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak.
4. Makanan jernih cair
Syarat
 Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang
 Hanya terdiri dr karbohidrat
 Tidak merangsang saluran cerna
 Sangat rendah residu
 Diberikan 1-2 hr
 Porsi kecil dan sering
Indikasi
 Pasien pre dan post operasi,Pasien mual muntah,makanan pasca perdarahan saluran
cerna
 Nilai gizinya rendah krn hy karbohidrat
5. Makanan Cair Penuh
Pengertian
 Makanan berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang dg kandungan serat minimal
dan tdk tembus pandang
Tujuan
 Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair untuk memenuhi
kebutuhan gizi
 Meringankan kerja saluran cerna
Macam makanan cair penuh
 Makanan cair penuh diberikan kpd ps yg memp masalah untuk mengunyah,menelan
ataumencernakan makanan padatmisal op mulut atau tenggorokan atau kesadaran
menurun
 Makanan ini dpt lewat NGT

6. Makanan Cairan Kenyal


 Makanan yg memp konsistensi kental atau semipadat pada suhu kamar dan tdk
membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan
Indikasi
 Pasien yg tdk mampu mengunyah dan menelan
 Mencegah aspirasi
 Pada ps ulkus peptikum atau gangguan motorik pada rongga mulut
 Dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh
Syarat
 Mudah ditelan
 Cukup energi dan protein
 Diberikan bertahap menuju makanan lunak
 Porsi kecil dan sering tiap 2-3 jam

Pemberian makan lewat NGT


 Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses memberikan
melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
 Memberikan makan dan minum dalam bentuk halus kepada klien yang dilakukan
pemasangan Nasogastric Tube (NGT).

Anda mungkin juga menyukai