OLEH :
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa adalah makanan yang
merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu berbumbu,
dan minuman yang mengandung alkohol.
1. hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang
memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan tiamin.
3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi
tertentu, keadaan mual, muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan
saluran cerna. Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah, kaldu,
air gula, serta cairan mudah cerna. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi
tinggi dan rendah sisa.
3. Penatalaksanaan diet
Pemberian diet pra bedah yang harus diperhatikan didalam pemberian Diet Pra
Bedah ialah tergantung pada :
a. Keadaan umum pasien
Disini kita harus memperhatikan apakah keadaan umum dari pasien
tersebut normal atau tidak dalam hal status gizi, gula darah, tekanan darah,
ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh pasien.
b.Macam Pembedahan
Disini kita harus mengetahui apakah pasien terssebut akan melakukan
bedah minor atau bedah mayor.
c. Sifat operasi
Disini kita harus mengetahui apakah sifat operasi pasien tersebut
bersifat segera/dalam keadaan darurat atau bersifat berencana /elektif.
d. Macam penyakit
Disini kita harus mengetahui apakah macam dari penyakit pasien
tersebut,penyakit utama/penyakit penyerta.
Indikasi diet pra bedah Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, Diet Pra Bedah
diberikan dengan indikasi sebagai berikut :
1. Pra bedah darurat atau cito, sebelum pembedahan tidak diberikan diet
tertentu
Pra bedah minor atau bedah kecil, seperti tonsilektomi tidak membutuhkan
diet khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan. Sedangkan pada pasien
yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi, dan sebagiannya
diberikan Diet Sisa Rendah sehari sebelumnya.
1. Pra bedah besar saluran cerna diberikan Diet Sisa Rendah selama 4-5 hari dengan
tahapan:
a. Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi Makanan Lunak
b. Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi Makanan Saring
c. Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberikan Formula Enteral Sisa
Rendah
2. Pra bedah besar di luar saluran cerna diberi Formula Enteral Sisa Rendah selama 2-3
hari. Pemberian makanan terakhir pada pra bedah besar dilakukan 12-18 jam sebelum
pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.
Tujuan Diet Pra Bedah adalah untuk mengusahakan agar status gizi
pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga tersedia
cadangan untuk mengatasi stres dan penyembuhan luka.
3. Syarat Diet Pra bedah
1. Energi
2. Protein
a. Bagi pasien yang status gizi kurang, anemia, albumin rendah (<2,5
mg/dl) diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB
b. Bagi pasien yang ststus gizi baik atau kegemukan diberikan protein
normal 0,8-1 g/kg BB
c. Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan
penyakinya
3. Lemak cukup, yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total. Bagi pasien
dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakinya
1. Rencana Tindakan
Untuk mengatasi adanya rasa cemas dan takut, dapat dilakukan
persiapan psikologis pada pasien melalui pendidikan kesehatan, penjelasan
tentang peristiwa yang mungkin akan terjadi, seterusnya. Untuk mengatasi
masalah risiko infeksi atau cedera lainnya dapat dilakukan dengan persiapan
prabedah seperti diet, persiapan perut, kulit, persiapan bernapas dan latihan
batuk, persiapan latihan kaki, latihan mobilitas, dan lain-lain.
2. Persiapan Diet
Pasien yang akan dibedah memerlukan persiapan khusus dalam hal
pengaturan diet. Pasien boleh menerima makanan biasa sehari sebelum bedah,
tetapi 8 jam sebelum bedah tidak diperbolehkan makan, sedangkan cairan
tidak diperbolehkan 8 jam sebelum bedah, sebab makanan atau cairan dalam
lambung dapat menyebabkan terjadinya aspirasi.
3. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah prabedah secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam memahami masalah atau kemungkinan yang terjadi
pada intra dan pascabedah. Tidak ada tanda kecemasan, ketakutan, serta tidak
ditemukannya risiko komplikasi pada infeksi atau cedera lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,Sunita (Ed).2006. Penuntun Diet Edisi Baru . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahaji Putri, Rona Sari. Tanpa tahun. Gizi dan Terapi Diet. Malang
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasi-
dapat-mempercepat-masa-pemulihan
http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-diet
C. Rothrock, Jane. 1999, Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif (Hal: 543), Jakarta: EGC