Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

A. Pengertian Kebutuhan Aktivitas


Kebutuhan aktivitas adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan
bebas (KOiser, 1989)
B. Organ yang Terkait dalam Aktivitas
a. Tulang
b. Otot dan tendon
c. Ligament
d. System saraf
e. Sendi
C. Jenis-jenis Mobilisasi
a. Mobilisasi Penuh
Merupakan kemampuan seorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga
dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas peuh
ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer dan sensoris untuk dapat
mengontrolseluruh area tubuh seseorang.
b. Mobilitas Sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas dan tidak
mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan
sensoris pada are tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cidera atau patah
tulang dengan pemasangan traksi. Mobilitas sebagian ini dibagi menjadi dua jenis,
yaitu sebagai berikut :
1) Mobilitas Sebagian Temporer
Merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya
sementara. Contoh : adanya dislokasi sendi dan tulang.
2) Mobilitas Sebagian Permanen
Merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya
menetap. Contoh : terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera
tulang belakang, poliomyelitis karena terganggunya system saraf motoris dan
sensoris.
D. Faktor yang Memengaruhi Aktivitas
a. Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas seseorang krena
gaya hidup gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari.
b. Proses Penyakit atau Cedera
Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat
memengaruhi fungsi system tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fraktur
femur akan mengalami keterbatasan pergrakan dalam ekstremitas bagian bawah.
c. Kebudayaan
Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan. Contoh, orang
yang memiliki budaya ssering berjalan jauh, memiliki kemampuan mobilitas yang
kuat sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas karena adat dan
budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.

d. Tingkat Energi
Energy adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan
mobilitas yang baik dibutuhkan energy yang cukup.
e. Usia dan Status Perkembangan
Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang berbeda. Hal ini
dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan
perkembangan usia.
E. Diagnose Keperawatan Berkaitan Kebutuhan Aktivitas
1. Risiko Sindrom Disuse
Berisiko terhadap pemburukan system tubuh akibat pengistirahatan atau pembatasan
musculoskeletal yang diprogramkan atau yang tidak dapat dihindari.
2. Hambatas Mobilitas di Tempat Tidur
Keterbatasan pergerakan mandiri dari satu posisi ke posisi lain di tempat tidur.
3. Hambatan Mobilitas Fisik
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri dan terarah.
4. Hambatan Mobilitas Berkursi Roda
Keterbatasan kemampuan menggunakan kuris roda secara mandiri di dalam
lingkungan.
5. Hambatan Kemampuan Berpindah
Keterbatasan pergerakan mandiri diantara dua permukaan yang berdekatan.
6. Hambatan Berjalan
Keterbatasan ergerakan mandiri di dalam lingkungan menggunakan kaki.
F. Pengkajian Pemenuhan Aktivitas (Data Mayor Minor, Data Faktor Resiko)
1. Risiko Sindrom Disuse
Factor risiko :
Perubahan tingkat kesadaran
Imobilisasi mekanis
Paralisis
Program imobilisasi
Nyeri hebat
2. Hambatan Mobilitas di Tempat Tidur
Batasan karakteristik :
Hambatan kemampuan mengubah dari posisi duduk lama ke telentang
Hambatan kemampuan mengubah dari posisi telungkup ke telentang
Hambatan kemampuan mengubah dari posisi telenang ke duduk
Hambatan kemampuan mengubah posisi dari telentang ke telungkup
Hambatan kemampuan mengubah posisi dari telentang ke duduk
Hambatan kemampuan mengubah posisi sendiri di tempat tidur
Hambatan kemampuan untuk minring kanan-kiri
3. Hambatan Mobilitas Fisik
Data mayor minor :

a. Mayor (80%-100%)
Hambatan kemampuan untuk bergerak dengan maksud tertentu di dalam
lingkungan (misal: mobilitas di tempat tidur, berpindah, ambulansi)
Keterbatasan rentang gerak
b. Minor (50%-80%)
Pembatasan gerak yang dipaksakan
Enggan untuk bergerak
4. Hambatan Mobilitas Berkursi Roda
Batasan karakteristik :
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda manual dijalan menurun
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda otomatis di jalan menanjak
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda manual di tepi jalan
Hambatn kemampuan mengoprasikan kursi roda manual dipermukaan rata
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda manual di permukaan tidak
rata
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda otomatis di jalan menurun
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda otomatis di jalan menanjak
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda otomatis di tepi jalan
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda otomatis pada permukaan
rata
Hambatan kemampuan mengoprasikan kursi roda otomatis di permukaan
tidak rata
5. Hambatan Kemampuan Berpindah
Batasan karakteristik
Ketidakmampuan berpindah diantara tingkat ketinggian yang sama
Ketidakmampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi
Ketidakmampuan berpindah dari tempat tidur ke berdiri
Ketidakmampuan berpindah dari mobil ke kursi
Ketidakmampuan berpindah dari kursi ke mobil
Ketidakmampuan berpindah dari kursi ke lantai
Ketidakmampuan berpindah dari kursi ke posisi berdiri
Ketidakmampuan berpindah dari lantai ke kursi
Ketidakmampuan berpindah dari lantai ke berdiri
Ketidakmampuan berpindah dari berdiri ke tempat tidur
Ketidakmampuan berpindah dari berdiri ke kursi
Ketidakmampuan berpindah dari berdiri ke lantai
Ketidakmampuan naik dan/atau turun bath tub
Ketidakmampuan berpindah dari dan/atau ke tempat mandi pancur
Ketidakmampuan naik dan/atau turun kursi buang air (commode)
Ketidakmampuan naik dan/atau turun toilet
6. Hambatan Berjalan
Batasan karakteristik :

Hambatan kemampuan menaiki tangga


Hambatan kemampuan menyusuri tepi jalan
Hambatan kemampuan berjalan di jalan menurun
Hambatan kemampuan berjalan di jalan menanjak
Hambatan kemampuan berjalan di permukaan tidak rata
Hambatan kemampuan berjalan di dengan jarak tertentu
G. Prosedur Tindakan Keperawatan Berkaitan Aktivitas meliputi :
1. Menerima pasien baru
a. Pengertian: menerima pasien yang baru masuk di ruang rawat inap, untuk
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
b. Persiapan :
1) Kesiapan perawat
2) Kesiapan ruang rawat inap
3) Kesiapan alat-alat perawatan, seperti standar infuse, alat ukur vital sign,
timbangan BB
c. Prosedur :
1) Pra interaksi
Menyiapkan alat dan bahan
2) Interaksi
Orientasi
Member salam
Mengidentifikasi pasien
Memperkenalkan diri
Kerja
Mencuci tangan
Pasien dan keluarga diterima dengan ramah
Timbang berat badan pasien
Lakukan pengkajian awal melalui anamnesa dan pemeriksaan
fisik
Pasien dan keluarga diberikan penjelasan fasilitas yang tersedia
di ruangan, bagaimana menggunakan fasilitas tersebut
Dijelaskan pula tata tertib yang berlaku
Merapikan pasien
Mencuci tangan
Terminasi
Menjelaskan tentang prosedur atau tindakan lain yang akan
didapat
Sepakati kontrak selanjutnya
3) Post interaksi
Mengelola alat dan bahan
Mencuci tangan

Mendokumentasikan
( jam,tanggal,reaksi )

tindakan

yang

telah

dilakukan

2. Memindahkan Pasien dari Tempat Tidur ke Kursi


a. Pengertian : membantu pasien pindah dari tempat tidur ke kursi
b. Persiapan alat dan bahan :
1) Kursi roda 1 buah
c. Prosedur :
1) Pra interaksi
Mengkaji kebutuhan pasien yang akan dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain
Melaporkan/memvalidasi pasien dan indikasi memindahkan pasien
yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
Menyiapkan alat dan bahan
2) Interaksi
Orientasi
Menyampaikan salam
Menanyakan nama pasien
Memperkenalkan diri
Menyampaikan maksud dan tujuan memindahkan pasien
Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
Mencuci tangan
Kerja
Bantu pasien duduk ditepi tempat tidur
Kaji postural hipotensi
Instruksikan untuk pasien untuk bergerak ke depan dan duduk
ditepi bed
Instruksikan mencondongkan tubuh ke depan mulai dari
pinggul
Instruksikan meletakkan kaki yang kuat dibawah tepi bed,
sedangkan kaki yang lemah berada di depannya
Meletakkan tangan pasien pasien diatas permukaan bed atau
diatas kedua bahu perawat
Berdiri tepat didepan pasien, condongkan tubuh ke depan,
fleksikan pinggul,lutut dan pergelangan kaki. Lebarkan kaki
dengan salah satu didepan dan yang lainnya di belakang
Lingkari punggung pasien dengan kedua tangan perawat.
Tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan otot lengan anda siap
untuk melakukan gerakan
Bantu pasien untuk duduk, minta pasien untuk membelakangi
kursi roda, meletakkan kedua tangan diatas lengan kursi roda
atau tetap berada pada bahu perawat

Minta pasien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi


yang paling nyaman
Turunkan tatakan kaki dan letakkan kedua kaki pasien
diatasnya.

3) Post Interaksi
Mengelola alat yang telah dipakai
Mencuci tangan
Mendokumentasikan tindakan
3. Memindahkan Pasien dari Tempat Tidur ke Tempat Tidur lain
a. Pengertian : membantu pasien pindah dari tempat tidur ke tempat tidur lain
b. Persiapan alat dan bahan :
1) Brancard
2) Selimut
3) Bantal (klau perlu)
c. Prosedur :
1) Pra interaksi
Mengkaji kebutuhan pasien yang akan dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain
Melaporkan/memvalidasi pasien dan indikasi memindahkan pasien
yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
Menyiapkan alat dan bahan
2) Interaksi
Orientasi
Menyampaikan salam
Menanyakan nama pasien
Memperkenalkan diri
Menyampaikan maksud dan tujuan memindahkan pasien
Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
Mencuci tangan
Kerja
Mengangkat pasien sekurang-kurangnya ileh tiga orang (sesuai
kebutuhan)
Ketiga perawat berdiri pada sisi kanan pasien dengan urutan
sebagaiberikut : perawat 1 (paling tinggi) berdiri dibagian
kepala, perawat 2 berdiri dibagian pinggang, perawat 3 berdiri
dibagian kaki
Lengan kiri perawat 1 dibawah kepala sampai pangkal lengan
pasien dan lengan kanan dibawah punggung pasien (bila pasien
gemuk lengan kanan perawat 1 melalui badan pasien kebawah

pinggang sehingga berpengangan dengan pergelangan tangan


kiri perawat 2)
Lengan kiri perawat 2 dibawah pinggang pasien, lengan kanan
dibawah bokong pasien
Kedua lengan perawat 3 mengangkat seluruh tungkai pasien
Setelah siap salah seorang perawat member aba-aba untuk
bersama-sama mengangkat pasien
Dengan langkah bersama para perawar mulai berjalan menuju
ke tempat tidur atau brancard yang telah disediakan
Setelah pasien berada diatas tempat tidur atau brancard
posisinya diatur dan selimut dipasang atau dirapikan

3) Post Interaksi
Mengelola alat yang telah dipakai
Mencuci tangan
Mendokumentasikan tindakan
4. Memosisikan Pasien Posisi Fowler, Semi Fowler, Litotomi, Dorsal Rekumben,
SIM(Miring Kanan/Kiri)
a. Pengertian : membantu pasien yang hendak merubah posisi berbaring di tempat
tidur
b. Persiapan :
1) Tempat tidur/brancard 1 buah
c. Prosedur :
1) Posisi fowler
Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan (bila diperlukan).
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan,
mencegah klien melorot ke bawah pada saat kepala dinaikkan sesuai
sampai 900
Naikkan kepala bed 450, fowler tertinggi 900
Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal ada celah
disana bantal akan mencegah kurva lumbal dan mencegah terjadinya
fleksi lumbal
Letakkan bantal kecil dibawah kepala pasien
Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
Pastikan tidak ada pada area popliteal dan lutut dalam keadaan fleksi
Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien
Topang dengan menggunakan footboard
Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila klien
memiliki kelemahan pada kedua lengan tersebut
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2) Posisi semi fowler


Pasien didudukan, sandaran punggung atau kursi diletakkan dibawah
atau di atas kasur dibawah kepala, diatur sampai setengah duduk dan
dirapikan
Pada tempat tidur khusus klien dan tempat tidurnya langsung diatur
setengah duduk, dibawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan
Klien dirapikan
3) Posisi litotomi
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Klien dalam keadaan berbaring terlentang kemudian angkat kedua
paha dan tarik kearah perut
Tungkai bawah berbentuk sudut 900 terhadap paha
Letakkan bagian lutut atau kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi
litotomi
Pasang selimut
4) Posisi dorsal rekumben
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Klien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka
Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ke tempat
tidur dan regangkan kedua kaki
Pasang selimut
5) Posisi SIM
Cuci tangan dan menggunakan sarung tangan
Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur
Gulingkan klien sehingga posisi setengah telungkup, bagian terbaring
pada abdomen
Letakkan bantal dibawah kepala klien
Atur posisi bahu sehingga bahu dan siku fleksi
Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dan menyangga tungkai
setinggi pinggul
Letakkan support device (kantong pasir) dibawah telapak kaki klien
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
5. Melatih Berjalan
6. Memandikan Pasien di Atas Tempat Tidur
a. Pengertian : membersihkan tubuh pasien dengan menggunakan air bersih dan
sabun di tempat tidur.
b. Periapan alat dan bahan :
1) Kereta mandi : 1 unit
2) Pakaian bersih : 1 stel

3) Waskom + air bersih : 1 buah


4) Waskom + air sabun : 1buah
5) Selimut mandi : 1 lembar
6) Sampiran : 1 buah
7) Waslap : 1buah
8) Handuk : 2 buah
9) Tempat pakaian kotor : 1 buah
10) Sabun mandi cair : 1 botol
11) Minyak kelapa/ body lotion
12) Talk dalam tempatnya
c. Prosedur
1) Pra interaksi
2) Interaksi
Orientasi
Menyampaikan salam
Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
Menanyakan nama pasien
Menjelaskan maksud dan tujuan memandikan
Menjelaskan prosedur kerja memandikan
Menyarankan keluarga keluar ruangan/pasang sampiran/tutup
pintu
Mendekatkan alat dan bahan memandikan
Mencuci tangan
Kerja
Memasang selimut mandi
Membuka pakaian atas pasien
Membersihkan muka
Handuk dibentangkan dibawah kepala
Muka,telinga,leher dibersihkan
Dikeringkan dengan handuk
Membersihkan tangan
Selimut mandi diturunkan
Handuk dibentangkan dibawah lengan yang terjauh
Lengan dibersihkan dan dikeringkan
Handuk dipindahkan dan dibentangkan di lengan terdekat
Lengan dibersihkan lalu dikeringkan
Mencuci dada dan perut
Kedua lengan pasien dikeataskan
Pakaian bawah dibuka
Selimut mandi diturunkan sampai dibawah perut
Handuk dibentangkan disisi pasien
Ketiak dada dan perut dibersihkan lalu dikeringkan
Dada ditutup dengan selimut mandi

Mencuci punggung
Pasien dimiringkan ke kanan/ke kiri
Handuk dibentangkan dibawah punggung sampai bokong
Punggung sampai bokong dibersihkan lalu di keringkan
Punggung digosok dengan minyak kelapa / branch spritus,
talk
Pakaian bagaian atas di pasangkan
Mencuci kaki
Handuk dibentangkan dibawah kaki dan selimut mandi
ditarik ke atas menutupi daerah kemaluan
Kaki dibersihkan dan di keringkan
Mencuci lipatan paha dan genetalia
Handuk dibentangkan dibawah bokong, pakaian dalam
dibuka
Daerah lipatan paha dan genetalia dibersihkan lalu
dikeringkan
Pakaian bawah/ dalam dikenakan
Selimut mandi dan handuk diangkat
Selimut pasien dipasang kembali
Pasien dan tempat tidur dirapikan
Peralatan dan pakaian kotor di kembalikan
Perawat cuci tangan
Terminasi
Mengevaluasi perasan pasien
Memberikan pujian
Membuat kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
Mengucapkan salam
3) Post interaksi
Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
Mencuci tangan
Mendokumentasikan
tindakan
yang
telah
dilakukanpada
lembar/catatan keperawatan pasien

Anda mungkin juga menyukai