Anda di halaman 1dari 44

NUTRISI SEBAGAI TERAPI

Ahmad Yani, S.Gz., M.KM., RD


PENGERTIAN
• Terapi berasal dari bahasa inggris asal kata therapy : pengobatan
• Bahasa arab : syafaa-syafii-syafiian : pengobatan-mengobati-
menyembuhkan
• Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan.
• Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.
• Terapi nutrisi adalah sebuah program terapi yang dirancang dengan
menggunakan makanan berkualitas tinggi yang memiliki kandungan
lengkap semua nutrisi yang diperlukan tubuh, bebas toksin, yang
mampu diserap tubuh sampai ke tingkat sel, sehingga tubuh memiliki
sel-sel yang sehat dan kuat.
• Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan
untuk membentuk energi, memepertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk jaringan tubuh
• Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
• Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan
dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang
lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan tehindar dari
ancaman-ancaman penyakit.
• Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Langkah-langkah terapi nutrisi menurut
Baroccas (2006)
Pemeriksaan klinis-kompossi
tubuh-data biokimia dan tubuh

Diagnosa/status gizi dan status


metabolism

Kebutuhan energi dan zat gizi

Kompisisi zat gizi cara


pemberan-
oral/enteral/parenteral

Bentuk/jenis makanan/formula
dan suplemen (formulasi terapi
nutrisi

Pemantauan & evaluasi


JENIS TERAPI
• Oral feeding
• Enteral nutrition
• Parenteral nutrition
ORAL FEEDING
• Memasukan sejumlah nutrisi melalui mulut
• Beberapa klien perlu diberikan ekstra motivasi agar mau memakan
makanan mereka
• Untuk mendapatkan nutrisi secara optimal dan kepuasan fisik dan
psikologis melalui nutrisi yang adekuat.
• Perhatian perawat, makanan yang disukai klien, apakah suapan
terlalu banyak, apakah waktu pemberian makanan terlalu cepat dsb
• Tujuan
• Tujuan dari pemberian nutrisi melalui oral/ mulut antara lain: memperoleh
nutrisi yang optimal, memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang
dihubungkan dengan makan, meningkatkan berat badan, meningkatkan
kontrol diri dengan mampu melakukan aktivitas harian secara mandiri.
• Indikasi
• Klien yang bisa makan melalui mulut
• Fungsi GIT baik
• Nafsu makan baik
• Bentuk makanan: makanan cair, makanan lunak, makanan biasa
• Kontraindikasi
• Pasien dalam keadaan tidak sadar (koma, dll)
• Kerusakan alat pencernaan atas (mulut, esophagus, dll)
• Reflek menelan tidak ada , tidak mampu mampu menelan
Prosedur pemberian nutrisi melalui oral
 Persiapan
• Siapkan nutrisi atau makanan yang akan diberikan kepada klien sesuai dengan yang
dianjurkan oleh ahli gizi
• Siapkan alas dada : handuk/lap, tissue , dll
• Sapa dan salam klien
• Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
• Cuci tangan bersih
• Pelaksanaan
• Posisikan klien dalam keadaan fowler/duduk
• Letakkan alas (handuk/lap, tissue, dll) di atas dada klien
• Tawarkan klien untuk melakukan ritual sebelum makan (misal: berdoa)
• Berikan nutrisi pada klien , jika klien tidak mampu untuk melakukan secara mandiri , maka bantu klien
dengan menyuapi atau dengan bantuan keluarga
• Berikan nutrisi / makanan sedikit demi sedikit
• Sesudah makan berikan klien minum
• bersihkan area mulut klien , dan anjurkan untuk duduk sebentar
• beri klien reinforcement positif
• cuci tangan bersih
• Evaluasi
• Catat tindakan dan hasil atau respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
ENTERAL NUTRITION
• Enteral Nutrition (EN)
• Enteral Nutrition (EN) adalah pada nutrien yang diberikan melalui saluran
gastrointestinal.
• Nutrisi enteral adalah metode yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
jika saluran gastrointestinal klien berfungsi dengan menyediakan dukungan
psikologi, keamanan, dan nutrisi yang ekonomis
• Pada klien yang mengalami kesulitan makan, maka dapat diberikan nutrisi
enteral dengan selang nasogastrik, jejunum, atau lambung.
• Tujuan
• Tujuan terapi nutrisi ini adalah sumplementasi pasien yang masih dapat
minum dan makan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan energi dan
protein, untuk pengobatan, digunakan untuk mencukupi seluruh kebutuhan
zat gizi bila paien tidak dapat makan melaui oral sama sekali.
• Indikasi
• Fungsi GIT baik sebagian/ seluruhnya
• Tidak dapat mengkonsumsi makanan secara oral
• Bentuk makanan cair/ formula-formula khusus melalui pipa, misalnya
nasogastric, nasojejunal, percutaneous endo gastrotomy (PEG), percutaneous
endo jejunostomy (PEJ)
• Kontraindikasi
• Klien dengan kanker hidung, mulut, faring, esophagus (jika menggunakan
NGT)
• Gangguan cairan tubuh yang kompleks
• Obstruksi intestinal
• Ileus paralitik
• Muntah-muntah
• Perdarahan GIT akut
• Peritonitis
• Klien koma dengan potensial fomiting dan aspirasi
JENIS-JENIS TERAPI ENTERAL
• Makanan / nutrisi enteral formula rumah sakit (blenderized) Makanan ini
dibuat dari beberapa bahan makanan yang diracik dan dibuat sendiri
dengan menggunakan blender.
• Konsistensi larutan, kandungan, zat gizi dan osmolaritas dapat diubah
setiap kali pembuatan dan dapat terkontaminasi.
• Formula ini dapat diberikan melalui pipa sonde yang agak besar.
• Contoh:
• Makanan cair tinggi energy dan tinggi protein (susu fullcream, susu rendah laktosa,
telur, glukosa, gula pasir, tepung beras, sari buah)
• Makanan cair rendah laktosa (susu rendah laktosa, telur, gula pasir, maizena)
• Makanan cair tanpa susu (telur, kacang hijau, wortel, jeruk)
• Makanan khusus (rendah protein untuk penyakit ginjal, rendah purin untuk penyakit
gout, diet diabetes)
• Makanan/ nutrisi enteral formula komersial
• Formula komersial ini berupa bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan yang
dapat segera diberikan.
• Nilai gizinya sesuai kebutuhan, konsistensi dan osmolaritasnya tetap, dan tidak
mudah terkontaminasi.
• Contoh:
• Polimerik: mengandung protein utuh untuk pasien denga fungsi saluran gastrointestinal
normal atau hampir normal (panenteral, fresubin)
• Pradigesti: diet dibuat dengan formula khusus dalam bentuk susu elementar yang
mengandung asam amino dan lemak yang langsung diserap usus untu pasien dengan
gangguan fungsi saluran gastrointestinal (Pepti, 2000).
• Diet enteral khusus untuk sirosis (aminolebane EN, falkamin), diabetes (diabetasol), gagal
ginjal (nefrisol), tinggi protein (peptisol)
• Diet enteral tinggi serat (indovita)
Teknik Teknik Pemberian
• Selang nasogastric
• Selang nasogastric biasa yang terbuat dari plastik, karet, dan polietilen.
Ukuran selang ini bermacam-macam tergantung kebutuhan. Selang ini hanya
tahan dipakai maksimal 7 hari.
• Selang nasogastric yang terbuat dari polivinil. Selang ini berukuran 7 french,
kecil sekali dapat mencegah terjadinya aspirasi pneumonia makanan dan
tidak terlalu mengganggu pernapasan atau kenyamanan klien. Selang ini
tahan dipakai maksimal 14 hari.
• Selang nasogastric yang terbuat dari silicon. Ukuran selang ini bermacam-
macam tergantung kebutuhan. Selang ini maksimal digunakan selama 6
minggu.
• Selang nasogastric yang terbuat dari poliuretan. Selang ini berukuran 7 french
dan dapat digunakan selama 6 bulan.
• Selang nasododenal/ nasojejunal Ukuran selang ini bermacam-
macam namun lebih panjang daripada selang nasogastric.
• Selang dan set untuk gastrotomi atau jejunostomi Alat yang rutin
digunakan pada klien yang tidak makan peroral atau terdapat
obstruksi esophagus/gaster.
Prosedur Pemberian
• Persiapan
• Siapkan nutrisi yang akan diberikan kepada klien
• Siapkan alat yang akan digunakan : handuk/tissue , corong (k/p) , tempat
untuk nutrisi (spuit, gelas, dll)
• Gunakan handscoen bersih
• Salam dan sapa klien sebelum pelaksanaan/pemberian makanan melalui NGT
• Jelaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan
• Pelaksanaan
• Letakkan handuk/tissue di atas dada klien
• Siapkan nutrisi yang akan diberikan dalam wadah (spuit, gelas, dll)
• Buka klem NGT
• Letakkan corong (k/p) di ujung selang NGT
• Posisikan ujung selang lebih tinggi
• Berikan nutrisi melalui corong yang berada di ujung klem sedikit demi sedikit sesuai
dengan kemampuan klien
• Setelah nutrisi dimasukkan seluruhnya, bersihkan selang dengan cara membilasnya
menggunakan air putih .
• Bersihkan ujung selang NGT
• Klem kembali selang NGT
• Bersihkan area hidung, mulut, dan dada
• Bersihkan dan rapikan kembali semua peralatan yang digunakan
• Evaluasi
• Catat waktu pemberian nutrisi
• Catat jumlah nutrisi yang diberikan
• Catat respon klien sebelum, saat, dan sesudah pemberian nutrisi melalui
selang NGT
PARENTERAL NUTRITION
• Nutrisi parenteral (NP) adalah suatu cara pemberian zat-zat gizi secara
lengkap melalui pembuluh vena untuk mencapai keadaan gizi yang
adekuat (apabila dengan nutrisi enteral atau oral keadaan adekuat
tersebut tidak bisa dicapai).
• Cara ini bukan tanpa bahaya, karena diperlukan pemantauan yang
ketat untuk mencegah komplikasi seperti sepsis dan gangguan
keseimbangan metabolik.
INDIKASI
• Klien tidak dapat makan (obstruksi saluran pencernaan seperti
striktur atau keganasan esophagus, atau gangguan absorpsi makanan)
• Klien tidak boleh makan (seperti fistula intestinal dan penkreatitis)
• Klien tidak mau makan (akibat pemberian kemoterapi)
KONTRAINDIKASI
• Klien 24 jam pasca bedah yang masih dalam Ebb phase, masa dimana kadar
hormone stress masih tinggi. Sel-sel resisten terhadap insulin dan kadar
gula darah meningkat. Pada fase ini cukup diberikan cairan elektrolit dan
dextosa 5%. Jika keadaan sudah tenang yaitu demam, nyeri, renjatan, dan
gagal nafas sudah dapat diatasi, krisis metabolism sudah lewat, maka PN
dapat diberikan dengan lancer. Makin berat kondisi klien, makin lambat
dosis PN total (dosis penuh) dapat dimulai. Sebelum keadaan tenang
tercapai, PN total hanya menambah stress bagi tubuh klien.
• Pasien gagal napas (pO250) kecuali dengan respirator. Pada pemberian PN
penuh, metabolism karbohidrat akan meningkatkan produksi CO2 dan
berakibat memperberat gagal napasnya.
• Klien renjatan dengan kekurangan cairan ekstraseluler
• Terapi nutrisi parenteral parsial (supportive atau suplemen), diberikan
bila:
• Dalam waktu 5-7 hari, klien diharapkan mampu menerima nutrisi enteral
kembali.
• Masih ada nutrisi enteral yang dapat diterima klien. PN pasrsial ini diberikan
dengan indikasi relative.
• Terapi nutrisi parenteral total, diberikan jika batasan jumlah kalori ataupun
batasan waktu tidak terpenuhi. PN total ini diberikan atas indikasi absolut. TPN
adalah metode pemberian nutrisi pada tubuh dengan rute intravena. Nutrient ini
mencakup kestrosa, asam amino, elektrolit, vitamin, mineral, dan emulsi lemak.
TPN diindikasikan bagi klien:
• asupannya kurang untuk mempertahankan status anabolis (misal klien dengan luka bakar
berat, malnutrisi, sindrom usus pendek, AIDS, sepsis, kanker)
• Klien yang tidak mampu mencerna makanan secara oral atau dengan selang (misal klien
dengan ileus paralitik penyakit Crohn dengan obstruksi, enteritis pascaradiasi, hyperemesis
gravidarum berat pada kehamilan)
• Klien yang menolak untuk mencerna nutrisi secara adekuat (missal klien dengan anoreksia
nervosa, klien lansia pasca operatif)
• Klien yang tidak boleh makan per oral atau dengan selang (missal klien dengan pankreatitis
akut atau fistula enterokutan tinggi)
• Klien yang memerlukan dukungan nutrisi praoperatif dan pascaoperatif secara terus-menerus
(missal setelah pembedahan usus)
PROSEDUR & PEMBERIAN
• Persiapan
• Baca catatan klien
• Cuci tangan
• Persiapan alat
• Salam dan sapa kepada klien
• Jelaskan tujuan tindakan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
• Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
• Berikan privasi pada klien
• Pelaksanaan
• Cuci tangan
• Gunakan cara aseptic dalam perawatan kateter
• Ganti balutan tiap 24-48 jam
• Ganti set infus maksimal 2x24 jam
• Ganti posisi pemasangan imfus maksimal 3x24 jam
• Perhatikan tanda phlebitis, inflamasi, dan thrombosis
• Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, antara lain:
pemeriksaan laboratorium seperti BUN, Kreatinin, Gula Darah, Elektrolit dan
Faal Hepar. Timbang berat badan klien. Periksa reduksi urine . Observasi
jumlah cairan yang masuk dan keluar.
• Setelah prosedur dilakukan , cuci tangan.
EVALUASI
• Catat respon klien
• Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
TIPE PASIEN YANG MEMERLUKAN DUKUNGAN
NUTRISI SEBAGAI TERAPI
• Pasien-pasien pra-bedah yang akibat penyakitnya mengalami
kekurangan gizi, pasien-pasien ini mencakup pasien yang akan
menjalani operasi traktus gastrointestinalis, khususnya pada
oesofagus dan lambung
• Pasien-pasien pasca-bedah yang mengalami komplikasi sehingga
untuk sementara waktu setelah operasi tidak dapat makan-misalnya
pasien-pasien ileus
• Para penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, seperti
penyakit infeksi atau fistula pada usus yang memerlukan istirahat
usus
....LANJUTAN
• Pasien-pasien yang mengalami sepsis, luka bakar trauma berat
sehingga memerlukan perawatan di perawatan intensif
• Pasien-pasien yang menderita gangguan neurologis seperti pasien
stroke, atau pasien yang baru menjalani operasisaraf dan mengalami
gangguan tingkat kesadaraanya
• Pasien-pasien kanker yang tidak dapat makan dan mengalami
penurunan selera makan akibat tindakan radioterapi ataupun
pemberian obat-obat sitotoksik
• Pasien-pasien di atas dapat diberi makan melalui dua cara yaitu
nutrisi enteral dan nutrisi parenteral
TUJUAN NUTRISI SEBAGAI TERAPI
• Memperoleh nutrisi yang optimal
• Memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang dihubngkan dengan
makan
• Meningkatkan berat badan
• Meningkatkan kontrol diri dengan mampu melakukan aktifitas harian
secara mandiri
CONTOH KASUS PARENTERAL
• Seorang laki-laki umur 30 tahun menderita pankreatisi disertai ileus
paralitik. Tinggi badan 160 cm dengan taksiran gizi sedang. Suhu
380C. Turgor kurang, amylase dan lipase meningkat
• Perumusan masalah dan diagnosis
• Dehidrasi
• Ileus paralitik
• Pancreatitis akut
• Rancangan kebutuhan terapi holistik rehidrasi
• Puasa total
• Nutrisi parenteral total
• Antibiotic kalsium
...lanjutan
• Komunikasi dan edukasi pada pasien dan keluarganya
• Rencana nutrisi
• Menentukan BB idela bila tidak dapat ditimbang
• BBI= (160-100)-10%(160-100)x1kg=50 kg
• Beberapa jam pertama
• Rehidrasi NaCl 0,9%
• Dektrosa 10% atau 5%
• Diberikan dengan three way setelah rehidrasi
• Kalori = 40kkalx50=2000 kkal
• Karbohidrat = 70% total kalori = 1400 Kkal
• Lipid 30% total kalori = 600 kkal
...lanjutan
• Asam amino 1 gr/kg BB = 50 g
• Cairan = 2,5 liter
• Natrium = 100 mEq
• Kalium = 40 mEq
• Pelaksanaan: kebutuhan tersebut dapat dicapai melalui vena perifer sebagai
berikut. Dapat dilaksanakan dengan vena perifer melalui system three way
atau dengan 2 jalur infuse

Anda mungkin juga menyukai