Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
ini. Makalah ini kami buat dalam memenuhi tugas mata kuliah
”Keperawatan Jiwa ”. Makalah ini kami buat untuk membantu memahami
tentang “Gangguan Citra Tubuh” baik teori maupun Asuhan Keperawatan
Jiwa yang di buat berdasarkan contoh kasus.
Terima kasih.
Yogyakarta
10 Desember
2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa
sebagai calon perawat dapat mengetahui dan mampu mengatasi klien
dengan “Gangguan Citra Tubuh”, dengan menggunakan standar
asuhan keperawatan jiwa yang sesuai.
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan
individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran,
bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang kontak secara
terus menerus ( anting, make up, kontak lensa, pakaian, kursi roda) dengan
tubuh.Pandangan ini terus berubah oleh pengalaman dan persepsi baru.
Gambaran tubuh yang diterima secara realistis akan meningkatkan
keyakinan diri sehingga dapat mantap dalam menjalani kehidupan.
2. Diri sebagai dilihat oleh orang lain atau “Beginilah saya kira orang
lain memandang saya”, agaknya dapat diwujudkan dalam ungkapan-
ungkapan:
3. Diri idaman, mengacu pada “tipe orang yang saya kehendaki tentang
diri saya”. Aspirasi- aspirasi tujuan-tujuan, dan angan-angan,
semuanya tercermin melalui diri idaman. Ini agaknya terungkap dalam
pernyataan:
“Saya pantasnya seorang guru” “Saya seperti orang tua yang baik”
“Saya sangat marah jika saya mer asa dihadapi secara tidak bersahabat,
namun jarang saya
memperlihatkan kemarahan”
“Saya terbaik dari antara teman sebaya dalam bergaul dengan lawan jenis
(dan bangga a tas
kemampuan itu)”
“Orang-orang sering tampak tersinggung oleh tindakan saya dan saya tidak
tahu mengapa
demikian (hal ini menyusahkan saya)”
“Saya tidak bisa bermain catur dengan baik dan agaknya akan selamanya
demikian (kekurangan
a) Citra diri memberikan gambaran tentang seseorang itu. ini tidak hanya
meliputi perasaan terhadap diri seseorang, melainkan mencakup pula tatanan
moral, sikap-sikap, idea-idea, dan nilai-nilai yang mendorong orang
bertindak atau sebaliknya tidak bertindak. Oleh karena citra diri itu
berbeda dari orang ke orang, maka citra diri dapat dianggap sebagai
penunjuk pokok
b) Citra diri sebagai sistem sikap pandang terhadap diri seseorang dan
merupakan dasar bagi
semua tingkah laku, dijelaskan lebih langsung oleh Ariety (1967) bahwa
”the self concept is
basic in all behavior”. Bahwa citra diri juga sangat menentukan tingkah laku
untuk masa depan seseorang terungkap dalam penyataan Einsberg dan
Delaney (1977). “A person’s view toward self appears to be a powerful
determinant of behavior, personal decision making, and aspirations for the
future”. Jadi agaknya tidak ada keraguan bahwa citra diri sangat
menentukan tingkah laku individu sekarang dan masa datang, serta
menentukan pembuatan keputusan dan aspirasi-aspirasi individu bagi masa
depannya.
E. Etiologi
sistem tubuh
5) Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
6) Makna dan objek yang serang kontak : penampilan dan dandanan berubah,
pemasangan alat
pada tubuh klien (infuse, traksi, respriator, suntik, pemeriksaan tanda vital,
10) Harapan-harapan yang tidak realistis (pada bagian dan orang lain) 11)
G. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien : nama, umur, alamat dll. 2. Alasan masuk
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep Diri : Gambaran diri atau citra tubuh, Identitas
Diri, Peran Diri,
Ideal Diri, Harga Diri c. Hubungan Sosial
d. Spiritual : Nilai, Keyakinan dan Ibadah
6. Status Mental a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas Motorik : Hipomotorik, Hipermotorik, TIK,
Agitasi, Grimaseren,
Tremor atau Kompulsif d. Alam Perasaan
e. Afek
Dari mana datangnya afek di dapatkan?
Jenis Afek : Appropriate atau inappropriate
f. Interaksi selama wawancara
g. Persepsi
h. Proses berpikir : Sirkumtansial, Tangensial, Kehilangan
asosiasi, Flight of Ideas,
Blocking, Reeming, Perseverasi
i. Isi Pikir (dapat di ketahui dari?) : Obsesi, Phobia, Ide terkait,
9. Aspek Medik
Diagnosa Medis
Program terapi obat yang diberikan
A. Kasus Terkait
Nn. D 23 tahun datang ke Rumah Sakit Diponegoro tanggal 10
Desember 2011 pada
pukul 09.00 WIB dengan keluhan takut akan perubahan pada kondisi
tubuhnya (bertambah gemuk). Klien mengatakan merasa cemas karena
akhir-akhir ini berat badannya meningkat. Klien juga mengatakan sudah
berusaha menggunakan obat pencahar dan mengurangi porsi makan
bahkan kadang-kadang klien tidak makan agar postur tubuhnya tetap
stabil. Klien mengatakan bahwa dia tidak menerima kondisi
tubuhnya sekarang karena sudah tidak
langsing seperti dulu dan dia stress dengan hal ini. Klien merasa bahwa
dia tidak berguna lagi dan dia tidak mampu untuk melakukan
sesuatu. Saat pengkajian klien tampak gelisah ,
cemas, malu-malu dan kontak mata kurang. Klien juga tampak lemah
dan pucat .
PENILAIAN TERHADAP STRESO
MEKANISME KOPING
JENIS
B. Pengkajian
1. Faktor predisposisi
2. Faktor presipitasi
D. Fisik
Nn.D berusia 23 tahun, TB : 160 cm, BB : 60 kg.
E. Psikososial
1. Genogram
KETERANGAN :
= Perempuan = Klien
= Pria
= perkawinan
= meninggal
= Keturunan / sedarah
Rapi, sesuai usia dan jenis kelamin, tampak lemah dan pucat
2. Pembicaraan
Sering tidak fokus, kadang blocking, kontak mata kurang.
3. Aktivitas motorik
5. Afek
Tidak terbatas
6. Interaksi selama wawancara
7. Klien dapat berbicara dengan baik, mengerti apa yang ditanyakan dan
9. Proses pikir
Tidak ada gangguan dengan proses piker klien,klien menjawab apa
yang ditanyakan
perawat dengan baik..
10. Isi pikir
Tidak ada gangguan dengan isi pikir klien, klien merasa tidak mampu
melakukan sesuatu karena kondisi tubuhnya yang makin gemuk.
11. Tingkat kesadaran dan orientasi
a. Kesadaran pasien
Compos mentis dan daya ingat baik
b. Orientasi terhadap waktu, tempat, orang.
Klien memiliki daya ingat yang baik dan orientasi yang baik terhadap
waktu, tempat, orang.
12. Memori
Klien merupakan lulusan SMA dank lien sewaktu masih SMA memiliki
prestasi akademik yang bagus.
I. Aspek medic
Data Problem
Subjektif : Ansietas
Objektif :
Objektif :
2. HDR Situasional
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. HDR situasional
B. Saran
1. Bagi Perawat
http://www.masbied.com/2010/06/04/gangguan-citra-diri/#more-3036
file://localhost/E:/SEMESTER%20V/Keperawatan%20Jiwa%20I/Jiwa/ASK
EP.htm
file://localhost/E:/SEMESTER%20V/Keperawatan%20Jiwa%20I/Jiwa/GA
NGGUAN-KONSEP-
DIRI.htm
http://www.masbied.com/2010/06/04/gangguan-citra-diri/
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/07/askep-klien-dengan-gangguan-
konsep-diri.html