0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
187 tayangan33 halaman
Dokumen tersebut membahas peran perawat dalam pemberian diet pasien di rumah sakit. Perawat bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi pasien, memberikan edukasi tentang nutrisi dan diet, bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta memotivasi pasien dan keluarga untuk mematuhi diet yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis diet yang diberikan di rumah sakit sesuai dengan kondis
Dokumen tersebut membahas peran perawat dalam pemberian diet pasien di rumah sakit. Perawat bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi pasien, memberikan edukasi tentang nutrisi dan diet, bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta memotivasi pasien dan keluarga untuk mematuhi diet yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis diet yang diberikan di rumah sakit sesuai dengan kondis
Dokumen tersebut membahas peran perawat dalam pemberian diet pasien di rumah sakit. Perawat bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi pasien, memberikan edukasi tentang nutrisi dan diet, bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta memotivasi pasien dan keluarga untuk mematuhi diet yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis diet yang diberikan di rumah sakit sesuai dengan kondis
DIET PASIEN NUR ISNAINI Tim Asuhan Gizi Dokter Perawat Dietisien Farmakolog Ahli patologi klinik Perawat
Penghubung utama antara pasien dan anggota tim lain
Melakukan pemesaan makanan atau diet ke dapur Mengamati pasien waktu makan,observasi penerimaan pasien terhadap diet yang diberikan Bertanggung jawab dalam pemberian makan per oral, enteral maupun parenteral Edukasi pada keluarga tentang diet yang diberikan Latar Belakang Tujuan pemberian makanan pada pasien : Mengurangi beban kerja organ, terutama kerja jantung, hati, dan ginjal. Membantu mempercepat penyembuhan Sebagai terapi Latar Belakang Jenis Makanan di RS
Enteral: makanan masuk melalui saluran cerna yaitu melalui
mulut dan lambung. Parenteral: makanan melalui pembulu darah yaitu melalui pembuluh arteri dan vena. Standar makanan di rumah sakit 1. Makanan biasa: diberikan pada pasien yang tidak memerlukan makanan khusus berhubungan dengan penyakitnya. 2. Makanan lunak Pengertian Makanan yang memiliki tekstur mudah dikunyah,ditelan, dan dicerna dibandingkan makanan biasa Makanan ini mengandung cukup zat zat gizi asal pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup Menurut keadaan penyakit makanan dapat langsung diberikan atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa. Tujuan Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit Syarat diet Energi,protein dan zat gizi lain cukup Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak sesuai keadaan penyakit Makanan dalam porsi sedang 3 x makan dengan 2x selingan Makanan mudah cerna,rendah serat dan tidak mengandung bumbu tajam Indikasi Diberikan kpd pasien post op, pasien dg penyakit infeksi dg kenaikan suhu tdk terlalu tinggi,pasien dg kesulitan mengunyah. 3. Makanan saring Pengertian Makanan semi padat dengan tekstur lebih halus dr makanan lunak.mudah dicerna dan ditelan.Dapat diberikan langsung ke pasien atau perpindahan dari makanan cair kental ke lunak Tujuan Memberikan semi padat untuk jangka pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat Syarat Jangka waktu 1-3 hr krn kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi Rendah serat,diberikan dalam bentuk saring/blender Porsi kecil dan sering 6-8 x/hr Indikasi : ps post op,infeksi akut(sal cerna,pasien sulit menelan )makanan ini sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. 4. Makanan cair jernih Syarat Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang Hanya terdiri dr karbohidrat Tidak merangsang saluran cerna Sangat rendah residu Diberikan 1-2 hr Porsi kecil dan sering Indikasi Ps pre dan post op,ps mual muntah,makanan pasca perdarahan saluran cerna Nilai gizinya rendah krn hy karbohidrat Jenis The Sirup Sari buah Air gula Kaldu jernih 5.Makanan cair penuh Pengertian Makanan berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang dg kandungan serat minimal dan tdk tembus pandang Tujuan Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair untuk memenuhi kebutuhan gizi Meringankan kerja saluran cerna Macam makanan cair penuh Makanan cair penuh diberikan kpd ps yg memp masalah untuk mengunyah,menelan ataumencernakan makanan padatmisal op mulut atau tenggorokan atau kesadaran menurun Makanan ini dpt lewat NGT 6.Makanan cair kental Makanan yg memp konsistensi kental atau semipadat pada suhu kamar dan tdk membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan Indikasi Pasien yg tdk mampu mengunyah dan menelan Mencegah aspirasi Pada ps ulkus peptikum atau gangguan motorik pada rongga mulut Dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh Syarat Mudah ditelan Cukup energi dan protein Diberikan bertahap menuju makanan lunak Porsi kecil dan sering tiap 2-3 jam Pemberian makan lewat NGT
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung. Memberikan makan dan minum dalam bentuk halus kepada klien yang dilakukan pemasangan NasogastricTube (NGT). Tujuan Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien Mempertahankan fungsi usus Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna Prinsip Steril. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair dan makanan yang berlendir halus. Sebelum dan sesudah makan dianjurkan untuk memberi air hangat terlebih dahulu. Pastikan tidak ada udara yang masuk kedalam selang saat memberikan makan dan minum. Pastikan selang dalam keadaan tertutup selama tidak diberi makan. Indikasi 1. Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar 2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya klien dengan gangguan jiwa. 3. Klien yang muntah terus-menerus 4. Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat 5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature, dismature Kontraindikasi: 1. Fraktur tulang-tulang wajah dan dasar tengkorak 2. Penderita operasi esofagus dan lambung (sebaiknya NGT dipasang saat operasi) 3. Dugaan fraktur basis kranii 4. Atresia koana 5. Kelainan esofagus (atresia, striktur, luka bakar atau perforasi) 6. Pasca esofagoplasti Nutrisi Parenteral memberikan nutrisi berupa cairan infus yang dimasukan ke dalam tubuh melalui darah vena sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Memberikan nutrisi melalui parenteral dilakukan pada klien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral (nasogastric tube). Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang mengalami mal nutrisi yang sangat berat yang akan menjalani pembedahan. Kateter vena sentral ("Central line", "CVC", "Central vein line" atau "kateter vena central access") adalah sebuah kateter dimasukkan ke pembuluh darah besar di leher (vena jugularis vena jugularis internal atau eksternal), dada ( subklavia vena) atau pangkal paha (vena femoralis) PERAN PERAWAT 1. Identifikasi kebutuhan gizi 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet. 3. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain. 4. Motivator pelaksanaa diet untuk pasien dan keluarga SEKIAN