“SUNAT PEREMPUAN”
Disusun Oleh:
Nim : 1811020011
Prodi/Kelas : Keperawatan S1
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi
Kata Pengantar
I Pendahuluan
I. I Latar Belakang
I. II Rumusan Masalah
I Isi
I. III
I. IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Sunat Perempuan ditinjau dari
berbagai aspek kehidupan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
Dalam era modern, dinamika-konstruktif yang dicapai oleh kaum perempuan pada berbagai lini
kehidupan menunjukkan tingkat yang cukup menggembirakan. Diakui atau tidak, peran
perempuan untuk mengekspresikan dirinya secara wajar, sekaligus memperoleh kesempatan
yang sama di ranah publik dengan kaum laki-laki telah mendapatkan sejumlah legitimasi dan
rasionalisasi yang dapat diterima oleh hampir semua pihak. Tradisi dan penafsiran keagamaan
(Islam) yang awalnya cukup memojokkan kaum perempuan kini mengalami dekonstruksi
epistemologis dan reformulasi pada tingkatpraksis.
Di antara data penindasan dan kekerasan terhadap perempuan yang dibicarakan dalamKonferensi
Perempuan Sedunia Keempat di Beijing tahun 1995 lalu, misalnya, adalah khitan atau
sunat bagi perempuan. Praktek sunat bagi perempuan ini dikenal dengan istilah
female circumcision atau female genital mutilation (perusakan organ kelamin perempuan).
Praktek khitan merupakan tradisi yang sudah sangat lama dikenal dalam masyarakat dan
diakuioleh agama-agama di dunia, misalnya, Yahudi, Kristen, dan Islam. Khitan ini tidak hanya
diberlakukan bagi anak laki-laki semata, tetapi juga terhadap anak perempuan.Oleh karena
praktek khitan perempuan yang telah mendapat legitimasi budaya dan agama tersebutdinilai oleh
sebagian kalangan sangat merugikan kaum perempuan, maka makalah ini dimaksudkanuntuk
menelusuri kembali konsep khitan bagi perempuan dari berbagai perspektif.