Anda di halaman 1dari 6

NAMA: NI’MATUL KHOERIYAH

NIM: 1811020011

KELAS: 1A/KEPERAWATAN S1

DOSEN PENGAMPU: Ns. HAPPY DWI APRILINA, S. Kep., M. Kep

MATERI: KONSEP DAN PRINSIP ETIKA PROFESI KEPERAWATAN

ETIKA

• Etika sebagai filsafat moral.

• Etika = Pemikiran kritis dan mendasar mengenai ajaran-ajaran moral atau

• Etika sbg Ilmu ttg moralitas.

ETIKA

 Adalah suatu usaha yang sistematik untuk memberikan arti pada pengalaman
individu dan masyarakat, seperti pada cara untuk menentukan peraturan-
peraturan yang membentuk rasa humanis/ kemanusiaan, nilai-nilai dan karakter
dalam kehidupan

MORAL

 Moral = Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh
manusia supaya bisa menjadi baik.

ETHOS

▫ Sikap dasar, ciri-ciri dan pandangan penilaian seseorang atau sekelompok


orang, terhadap suatu kegiatan tertentu.

Etis = Penner (Jawa)

▫ Tindakan yang berhubungan dengan tanggungjawab moral.

HUKUM

 Adalah Segala Hal Yang Dilakukan Dengan Mempertimbangkan


Peraturan/Undang-undang Yang Berlaku

 Hukum Tertulis

 Hukum Tidak Tertulis


ETIKA KEPERAWATAN

 Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam
keperawatan
 menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat,
kepercayaan di antara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada
profesi keparawata

Menurut American Ethics Commision Bureau on Teaching, :

Tujuan etika profesi keperawatan adalah mampu:

 Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan.

 Membentuk strategi / cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam
praktik keperawatan.

 Menghubungkan prinsip moral / pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung


jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan, sesuai
dengan kepercayaannya.

Etika keperawatan (PPNI)

1. Tanggung jawab terhadap individu, keluarga, masyarakat

2. Tanggung jawab thd tugas

3. Tanggung jawab thd sesama perawat & profesi kesehatan lain

4. Tanggung jawab thd profesi keperawatan

5. Tanggung jawab thd pemerintah bangsa dan tanah air

ETIKA DALAM KEPERAWATAN

Kode etik keperawatan

Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang


menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
masyarakat.

Kode etik keperawatan ( American Nursing Association)

 Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat


kemanusiaan dan keunikan klien
 Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi
yang bersifat rahasia.

 Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya


terancam oleh praktik seseorang yang tidak berkompPerawat memelihara
kompetensi keperawatan.

 Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan


profesi.

 Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan


meningkatkan standar keperawatan.

 eten, tidak etis, atau ilegal.

 Tanggung jawab menunjukkan kewajiban.

 mengarah kepada kewajiban yang harus dilakukan untuk menyelesaikan


pekerjaan secara professional.

Untuk melaksanakan tanggung jawab, perawat harus menyakini

• Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat

• Pelaksanaan terhadap praktek keperawatan , penghargaan terhadap martabat


dan menjunjung tinggi HAM

• Melaksanakan pelyan kesehatan pada individu, kelompok, masya rakat dan


lintas sektoral

• Nilai – Nilai Keperawatan

Nilai – Nilai keperawatan

1. Aesthetics (keindahan)

Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan


termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.

2. Altruism (mengutamakan orang lain)

Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan


atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta
ketekunan.

3. Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif,
kejujuran, harga diri dan toleransi

4. Freedom (Kebebasan)

Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan,


disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.

5. Human dignity (Martabat manusia)

Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia


sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan
dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.

6. Justice (Keadilan)

Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk objektifitas,


moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.

7. Truth (Kebenaran)

Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan


dan reflektifitas yang rasional.
Autonomy

 erguna (useless) / bahkan berbahaya (harmful). Suatu prinsip bahwa seorang


inidividu mempunyai hak utk menentukan nasibnya, & mengemukakan
keinginannya sendiri
 Autonomy berdasar pd keadaan, apakah penderita dpt membuat putusan secara
mandiri & bebas. Secara hakiki, prinsip otonomi berupaya utk melindungi
penderita yg fungsional masih kapabel
 Dalam hal seperti diatas, maka penderita berhak menolak tindakan medik yg
disarankan oleh dokter, tetapi tidak berarti boleh memilih tindakan, apabila
berdasarkan pertimbangan dokter yg bersangkutan tindakan yg dipilih tersebut
tidak

Beneficence
 This principle states that the actions that one takes should promote good
 Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan / kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
 Terkadang, dlm situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dgn
otonomi
 Lebih bersifat melindungi penderita yg inkapabel

Veracity
 Prinsip veracity berarti kejujuran, penuh dgn kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan utk menyampaikan kebenaran pada setiap klien &
utk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti
 Walaupun demikian, t’dpt beberapa argument mengatakan adanya batasan utk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien utk pemulihan
atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best”

Non-Maleficence
 Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pd k
 Pelayanan geriatri sll didasarkan pd keharusan utk mngerjakan yg baik utk
pnderita & harus menghindari tindakan yg menambah penderita (harm) bagi
penderita. Tdpt adagium primum non nocere (”yg penting jgn membuat
seseorang menderita”). Dlm pengertian ini, upaya pemberian posisi baring yg
tepat utk menghindari rasa nyeri, pemberian analgesik (kalau perlu dgn derivat
morfin) yg cukup, pengucapan kata-kata hiburan merupakan contoh berbagai hal
yg mungkin mudah & praktis utk dikerjakan

Keadilan (Justice)
 Prinsip pelayanan geriatri harus memberikan perlakuan yg sama bagi semua
penderita. Kewajiban utk memperlakukan seorang penderita secara wajar dan
tidak mengadakan pembedaan atas dasar karakteristik yg tidak relevan

Paternalism
 Dlm berbagai hal aspek etik ini seolah-olah memakai prinsip paternalisme,
dimana seseorang menjadi wakil dari orang lain utk membuat suatu keputusan
(mis. Seorang ayah membuat keuitusan bagi anaknya yg belum dewasa).
Menepati janji (Fidelity)
 Prinsip fidelity dibutuhkan individu utk menghargai janji dan komitmennya thdp
orang lain. Perawat setia pd komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia klien

Respect for Other (Empati)


 Dalam istilah ini diharapkan upaya pelayanan geriatri harus memandang seorang
lansia yang sakit dengan pengertian, kasih sayang dan memahami rasa
penderitaan yg dialami oleh penderita tsb. Tindakan empati harus dilaksanakan
dgn wajar, tidak berlebihan, shg tidak memberi kesan over-protective dan belas-
kasihan. Oleh karena itu semua petugas geriatrik harus memahami peroses
fisiologis dan patologik dari penderita lansia

Anda mungkin juga menyukai