Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENULISAN ILMIAN KEPERAWATAN

TEKNIK PENULISAN SINGKATAN DAN RUJUKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Penulisan Ilmiah Keperawatan

Dosen Pengampu: Devita Elsanti,Ns.,M.Sc

Disusun Oleh:

Kelompok 16

Ni’matul Khoeriyah 1811020011

Laila Musalimah 1811020031

Witna Hastiti 1811020032

Alma Rifa’ana Liska 1811020052

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................................2

Kata Pengantar.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

A. Teknik Penulisan Singkatan.........................................................................6

B. Pengertian Rujukan......................................................................................8

C. Tata Cara Penulisan Rujukan.......................................................................8

D. Menulis Daftar Rujukan.............................................................................14

E. Rujukan Dengan Menggunakan Catatan Kaki...........................................16

F. Gaya Penulisan Rujukan (References Styles)............................................16

G. Pengertian Kutipan.....................................................................................18

H. Jenis Kutipan dan Teknik Penulisan Kutipan............................................19

I. Teknik Penulisan Catatan Kaki (Footnotes)..............................................21

J. Pengertian Daftar Pustaka..........................................................................21

K. Fungsi Daftar Pustaka................................................................................22

BAB III PENUTUP................................................................................................23

A. Kesimpulan................................................................................................23

B. Saran...........................................................................................................23

Daftar Pustaka........................................................................................................25

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teknik Penulisan Singkatan Dan Rujukan”dengan lancar, tanpa
adanya suatu halangan. Makalah ini telah disusun secara maksimal dan Insya Allah
dapat membantu berbagai pihak yang membutuhkan.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini terutama untuk Devita
Elsanti,Ns.,M.Scselaku pembimbing dalam mata kuliah Penulisan Ilmiah
Keperawatan. Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu,
kami dengan lapang dada akan menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.

Kami ucapkan banyak terima kasih, jika masih banyak terdapat kesalahan
kami mohon maaf, karena semua manusia tak luput dari sebuah kesalahan. Akhir
kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
bagi pembaca. Terimakasih.

Purwokerto, 03Juni 2020

(Kelompok 16)

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rujukan dan daftar pustaka adalah salah satu dari materi pembahasan dalam
bahasa Indonesia, yang mana kita harus mengerti pengertian rujukan maupun
daftar pustaka, harus bisa membedakan antara rujukan dengan daftar pustaka, dan
bagaimana cara penyusunan maupun penulisannya. Didalam penyusunan dan
penulisannya harus benar dan memperhatikan syarat-syarat ataupun
ketentuannya.Dan daftar pustaka dapat dari berbagai sumber yaitu dari buku,
internet, dsb.
Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu
sumber/ bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam
menyusun karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah
satunya dikutip, dan sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber
menemukan data dengan menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan
kaki yang harus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini
terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah.
Penulis pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar
pustaka,dan catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar
pustaka, dan catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah
penting untuk membuat karangan ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik penulisan singkatan?
2. Apa yang dimaksud dengan rujukan?
3. Jelaskan tentang tata cara penulisan rujukan?
4. Jelaskan cara - cara menulis daftar rujukan?
5. Bagaimana rujukan dengan menggunakan catatan kaki?
6. Jelaskan tentang gaya penulisan rujukan (References Styles)?
7. Apa yang dimaksud dengan Kutipan?
8. Bagaimana jenis Kutipan dan teknik penulisan kutipan?

4
9. Jelaskan tentang teknik penulisan catatan kaki (Footnotes)?
10. Apa pengertian Daftar Pustaka?
11. Apa fungsi daftar pustaka?
C. Tujuan

1. Agar pembaca dapat mengerti dan memahami


 Teknik Penulisan Singkatan
 Pengertian Rujukan
 Tata Cara Penulisan Rujukan
 Menulis Daftar Rujukan
 Rujukan Dengan Menggunakan Catatan Kaki
 Gaya Penulisan Rujukan (References Styles)
 Pengertian Kutipan
 Jenis Kutipan dan Teknik Penulisan Kutipan
 Teknik Penulisan Catatan Kaki (Footnotes)
 Pengertian Daftar Pustaka
 Fungsi Daftar Pustaka
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Ilmiah Keperawatan.
3. Untuk menambah pengetahuan pembaca terutama mahasiswa keperawatan
dalam penulisan ilmiah keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Penulisan Singkatan

Menurut laman kbbi.kemendikbud.go.id, singkatan merupakan hasil


pemendekkan suatu istilah berupa huruf ataupun gabungan huruf. Singkatan juga
bisa didefinisikan sebagai ringkasan atau kependekan dari suatu istilah yang agak
terlalu panjang. Dalam penulisannya, singkatan mesti ditulis dengan beberapa
cara tertentu yang telah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI). Penulisan singkatan terdiri atas beberapa tata cara, di mana tata cara
tersebut adalah sebagai berikut ini :
a. Singkatan Nama Orang, Gelar, Sapaan, Jabatan, atau Pangkat Diikuti dengan
Tanda Titik Pada Setiap Unsur Singkatan
Tata cara yang pertama ini dilakukan dengan pemberian titik di sela-sela huruf
singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, ataupun pangkat. Misalnya:
 W.S. (Willybrordus Surendro Rendra) : singkatan nama orang dengan
tanda titik (.) diletakkan setelah huruf W dan S.
 S.Sos : singkatan gelar dengan tanda titik (.) diletakkan setelah huruf S.
 Sdr. (saudara) : singkatan sapaan dengan tanda titik (.) diletakkan setelah
singkatan tersebut.
 Kol. (kolonel) : singkatan jabatan dengan tanda titik (.) diletakkan
setelang singkatan tersebut.
b. Singkatan dari Nama Lembaga Pemerintahan, Instansi Pendidikan, Badan
atau Organisasi, Serta Nama Dokumen Asli Negara yang Disingkat Huruf
Awalnya Mesti Ditulis Dengan Huruf Kapital. Tidak seperti tata cara yang
pertama, penggunaan tanda titik pada penulisan singkatan ini tidak diperlukan
sama sekali. Misalnya:

6
 BUMN: Badan Usaha Milik Negara
 IPB: Institut Pertanian Bogor
 PBB: Persatuan Bangsa-Bangsa
 UUD: Undang-Undang Dasar
c. Singkatan yang Terdiri atas Huruf Awal Bukan Nama Orang Mesti Ditulis
dengan Huruf Kapital tanpa Tanda Titik.Cara ini sama dengan cara nomor
dua, hanya objek yang disingkatnya saja yang berbeda. Adapun objek bukan
nama orang yang dimaksud dalam tata cara ini adalah nama istilah
perusahaan, nama jenjang pendidikan, serta istilah-istilah umum lain yang
lazim disingkat huruf awalnya saja.
Contoh:
 PT: Perseroan Terbatas:
 SMP: Sekolah Menengah Pertama.
 SIM: Surat Izin Mengemudi.
 PUEBI: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
d. Singkatan yang Terdiri atas Tiga Huruf atau Lebih Diikuti dengan Tanda Titik

Tata cara ini berlaku untuk singkatan istilah-istilah yang biasa ditemui dalam
kepenulisan (seperti dan lain-lain, halaman, dan sebagainya).  Misalnya:

 dll. : dan lain-lain

 sda.: sama dengan di atas

 yth. : yang terhormat

 dkk. : dan kawan-kawan

e. Singkatan dalam Istilah Penulisan Surat Menyurat yang terdiri atas Dua Huruf
Mesti Diikuti oleh Tanda Titik di Setiap Katanya

7
Misalnya:

 a.n. : atas nama

 s.d. : sampai dengan

 u.b. : untuk beliau

f. Singkatan Lambang Kimia, Satuan Ukuran, Takaran, Timbangan, dan Mata


Uang Tidak Perlu Diikuti oleh Tanda Titik

Contohnya:

 cm: sentimeter

 kg: kilogram

 Rp: rupiah

 ml: mililiter

B. Pengertian Rujukan

Rujukan adalah sesuatu yang digunakan untuk memberi informasi


(pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.
Rujukan mungkin menggunakan faktual atau non-faktual. Rujukan faktual terdiri
atas kesaksian, statistik contoh, dan objek faktual. Rujukan dapat berwujud dalam
bentuk bukti, nilai-nilai, dan/atau krebilitas. Sumber rujukan adalah tempat materi
tersebut ditemukan.

C. Tata Cara Penulisan Rujukan

Cara menulis daftar rujukan harus dilakukan pada penulisan karya tulis
ilmiah. Biasanya pada bagian penutup karya tulis ilmiah akan dibuat kesimpulan

8
dan saran. Di dalamnya akan di buat semacam saran-saran atas masalah yang
dibuat secara singkat. Agar penyusunan sebuah karya ilmiah lebih rapih, biasanya
sebuah karya ilmiah akan dilengkapi dengan daftar pustaka atau rujukan yang
berisi buku-buku atau referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan pembuatan
karya tulis tersebut.

Ada tiga bentuk penulisan rujukan, yaitu:

1. Bodynote (catatan tubuh) : Penulisan rujukan yang langsung ditulis dalam teks
kutipan.

2. Footnote (catatan kaki) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian


kaki halaman yang terdapat kutipannya.

3. Endnote (catatan akhir) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian


akhir karangan (setelah kesimpulan dan sebelum daftar pustaka).

Tata Cara Penulisan Bodynote

 Ditulis di akhir teks kutipan, tetapi dalam hal tertentu bisa di awal atau tengah
teks kutipan.

 Rujukan ditulis di dalam kurung.

 Secara umum rujukan terdiri dari: nama pengarang (tanpa gelar), tahun
publikasi dan nomor halaman.

 Format penulisan:

a. Jika penulisnya satu, contoh: ... (Barda Nawawi Arief, 2012: 7), atau:
Menurut Barda Nawawi Arief (2012: 7),...

b. Jika penulisnya dua, contoh: ... (Supardi dan Nachrawi, 2013: 1-3).

9
c. Jika penulisnya lebih dari dua: contoh: ... (Ruzardi, dkk., 1998: 10), atau:
Ruzardi, dkk. (1998: 10)…

d. Jika sumber kutipan berasal dari dua atau lebih karya penulis yang sama,
dan diterbitkan pada tahun yang sama, maka penulisan tahun diberi kode
dengan huruf kecil: a, b, dan seterusnya setelah tahun terbit. Contoh: ...
(Sutrisno, 2005a: 8). Menurut Sutrisno (2005b: 76) …

e. Jika satu kutipan diambil dari banyak sumber dengan penulis yang
berbeda-beda, maka dipisahkan dengan tanda “;”. Contoh: ... (Yasmin,
1997: 2; Anwar dan Kelik, 2000: 6; Farzan, dkk., 2000).

f. Jika rujukan diambil dari koran atau majalah, maka penulisannya dengan
format : (nama media ditulis miring, waktu terbit). Contoh: ... (Suara
Merdeka, 9 Maret 2014).

g. Jika kutipan berasal dari sumber kedua. Contoh:

 Herbert Packer (1970) dalam Arif Setiawan (2009: 23) berpendapat


bahwa ...

 ... (Herbert Packer, dalam Arif Setiawan, 2009: 23)

 ... (Herbert Packer, dikutip oleh Arif Setiawan, 2009: 23)

Catatan: Dalam daftar pustaka hanya dicantumkan referensi yang


merupakan sumber kedua saja. Dalam contoh di atas berarti yang
dicantumkan adalah Arif Setiawan, sedangkan Herbert Packer tidak perlu
dicantumkan.

Contoh :

10
Menurut Sudarto dan Muladi (1981: 151), politik hukum adalah serangkaian
usaha untuk menciptakan norma-norma hukum yang sesuai dengan situasi dan
kondisi pada masa tertentu. Perkembangan hukum tidak terlepas dari
perkembangan dinamika atau pengaruh politik pada suatu masa (Moh. Mahfud
MD, dalam Ni’matul Huda, 2010: 8). UU Pornografi merupakan respon terhadap
semakin maraknya peredaran pornografi di Indonesia. Data Departemen Kominfo
menunjukan bahwa 90% anak-anak di Indonesia dengan usia antara 8 hingga 16
tahun yang menggunakan internet pernah melihat situs porno di internet (Kompas,
12 Juli 2007).

Tata Cara Penulisan Footnote

 Ditulis pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.

 Baris pertama ditulis menjorok ke dalam.

 Nama pengarang ditulis tanpa gelar.

Format penulisan:

1. Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan: nama pengarang, judul buku
(ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, dan
halaman.

Contoh:

M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP;


Penyidikan dan Penuntutan, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Sinar Grafika,
Jakarta, 2010, hlm. 100.

2. Penulisan rujukan berupa buku bunga rampai dengan urutan: nama penulis,
judul artikel (diberi tanda petik), nama editor, judul buku (ditulis miring),

11
cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan halaman.
Contoh:

Ari Wibowo, “Mewujudkan Keadilan Melalui Penerapan Hukum Progresif”,


dalam Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif, Cetakan Pertama,
Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm. 5.

3. Penulisan rujukan berupa buku terjemahan dari bahasa asing dengan urutan:
nama pengarang buku asli, judul buku terjemahan (ditulis miring), nama
penerjemah, cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun
dan halaman.

Contoh:

Jan Rammelink, Hukum Pidana, terjemahan oleh Tristam Pascal Moeliono,


PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hlm. 82.

4. Penulisan rujukan berupa sumber kedua.

Contoh:

John Rawls, A Theory of Justice, dikutip dalam Munir Fuady, Bisnis Kotor;
Anatomi Kejahatan Kerah Putih, Cetakan Pertama, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004, hlm. 60.

5. Penulisan rujukan berupa jurnal dengan urutan: nama pengarang, judul artikel
(diberi tanda petik), nama jurnal (ditulis miring), volume/edisi, tahun dan
halaman.

Contoh:

Tengku Ghani Jusoh, “Terrorism According to Arabic Lexicography”, Jurnal


Millah, Vol. VI, No. 1, Agustus 2006, hlm. 45.

12
6. Penulisan rujukan berupa Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan: nama
pengarang, judul karangan (diberi tanda petik), bentuk karangan, nama
institusi, kota institusi, tahun, dan halaman.

Contoh:

Ewit Soetriadi, “Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme dengan


Hukum Pidana”, Tesis pada Program Magister Ilmu Hukum, Universitas
Diponegoro, Semarang, 2008, hlm. 301.

7. Penulisan rujukan berupa makalah dengan urutan: nama pengarang, judul


karangan (diberi tanda petik), nama forum (ditulis miring), penyelenggara,
tempat, tanggal dan halaman.

Contoh:

Barda Nawawi Arief, “Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan Pornografi/


Pornoaksi dalam Perspektif Kebijakan Pidana”, Makalah dalam Seminar
tentang Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan Pornografi-Pornoaksi dalam
RUU KUHP, diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,
Hotel Graha Santika Semarang, 20 Desember 2005, hlm. 60.

8. Penulisan rujukan berupa artikel dari internet dengan urutan: nama penulis,
judul artikel (diberi tanda petik), alamat e-mail (diberi garis bawah), tanggal
akses.

Contoh:

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, “Kamus


Besar Bahasa Indonesia”, http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php,
diakses pada tanggal 25 Juli 2011.

13
9. Penulisan rujukan jika tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis “anonim”.
Contoh:

Anonim, “UU Anti Teroris Ditujukan untuk Umat Muslim”,


http://www.cmm.or.id, diakses pada tanggal 16 Maret 2011.

10. Pengutipan ulang dari sumber yang sama digunakan identitas berupa: Ibid.,
Loc. Cit., dan Op. Cit. Kecuali untuk sumber elektronik, maka ditulis kembali
secara lengkap.

a. Ibid (singkatan dari ibidium): Dipergunakan untuk catatan kaki yang


sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya (tanpa
diselingi sumber lain).

b. Loc. Cit (singkatan dari loco citati): Dipergunakan untuk catatan kaki
yang sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang
sama, tetapi sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.

c. Op. Cit (singkatan dari opere citati): Dipergunakan untuk catatan kaki
yang sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang
berbeda, tetapi sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.

Tata Cara Penulisan Endnote

 Penulisan endnote sama dengan footnote, sehingga tata cara penulisan yang
berlaku dalam endnote sama dengan tata cara penulisan footnote.

 Perbedaan endnote dan footnote : Endnote diletakkkan di bagian akhir suatu


karya tulis ilmiah, sedangkan footnote diletakkan pada bagian kaki halaman
yang terdapat kutipannya.

D. Menulis Daftar Rujukan

Cara menulis daftar pustaka atau rujukan sebagai berikut.

14
 Nama penulis dalam daftar pustaka ditulis secara terbalik. Maksudnya, nama
belakang disimpan di belakang memakai tanda koma. Ketentuan berlaku
secara internasional.
Contoh :
Irvan Aqila ditulis Aqila, Irvan
Ryu Tri ditulis Tri, Ryu
 Jika sumber buku ditulis oleh dua atau tiga orang penulis, maka yang
dituliskan namanya secara terbalik adalah penulis pertama saja. Selanjutnya
nama semua penulis ditulis.
Contoh: Penulisnya Aida Nurcahya, Fitri Komala Dewi, Dyah Permata Sari.
Ditulis : Nurcahya, Aida, Fitri Komala Dewi, Dyah Permata Sari.
 Jika sumber buku yang digunakan ditulis oleh lebih dari tiga orang penulis,
maka yang ditulis hanya nama penulis pertama saja dan selanjutnya diikuti
dengan et all (artinya dan lain-lain) atau bisa juga ditulis dengan singkatan
dkk (dan kawan-kawan).
Contoh: Ervan, Michael J. (et all) 2001. Cara efektif Mengasuh Balita.
Jakarta. Gramedia Karya. Aqila, Irvan dkk.
 Setelah penulisan nama diikuti oleh tahun penerbit, judul buku, kota terbit,
dan nama penerbit. Jangan lupa untuk memperhatikan penulisan tanda
bacanya.
 Judul buku ditulis secara miring atau di garis bawahi.
 Urutan penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad penulis (setelah
nama penulis dibalik). Perlu diperhatikan dalam pembuatan daftar pustaka
atau rujukan tidak perlu dituliskaan nomor urut.
 Baris pertama diketik mulai dari spasi pertama dari tepi margin dan baris
berikutnya mulai dari lima spasi (satu tab komputer).

15
 Jarak antara baris pertama ke baris berikutnya (apabila merupakan
kelanjutannya) harus menggunakan spasi rapat. Sedangkan, untuk jarak antara
sumber yang satu dengan sumber lainnya menggunakan spasi ganda.
E. Rujukan Dengan Menggunakan Catatan Kaki

Catatan kaki atau foot note berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan,
pendapat, buah pikiran, atau fakta-fakta. Nomor foot note disesuaikan dengan
nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1. Teknik penulisan dengan
footnote sekarang ini sudah jarang dilakukan, meskipun demikian masih ada
perguruan tinggi yang merekomendasikan pengguanaan footnote ini. Istilah –
istilah dalam foot note antara lain :
 Ibid = ibidem: kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa diselingi oleh
sumber lain.
 Cit., = oper citato: kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya
pada halaman yang berbeda dan telah diselingi pengaranng lain.
 Cit., = loco citato: kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang
telah diselingi oleh sumber lain.
F. Gaya Penulisan Rujukan (References Styles)

Gaya penulisan rujukan yang berlaku di lingkungan akademik meliputi


beberapa model. Sejumlah model yang berkembang antara lain adalah APSA
(American Political Science Association), AMA (American Medical Association),
APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language
Association), CBE (Council of Biology Editors), Chicago dan Turabian, Harvard,
dan Vancouver. Sekalipun secara prinsip memiliki aturan standar yang sama,
masing-masing mengembangkan dan/atau memiliki keunikan dalam merujuk dan
menyusun daftar Pustaka. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:162). Berikut
merupakan contoh tata penulisan merujuk yang standar.
Runningnote Footnote dan Endnote
(1) Nama pengarang muncul dalam kalimat

16
Dalam salah satu studi yang cukup Dalam salah satu studi yang cukup popular,
popular, Wignjosoebroto (2003) Wignjosoebroto1 menegaskan bahwa
menegaskan bahwa pendidikan tinggi di pendidikan tinggi di Indonesia telah
Indonesia telah mengalami... mengalami...
 Siahaan (2000), dalam salah satu Siahaan1, dalam salah satu tulisannya,
tulisannya, menyebutkan "mutu menyebutkan 'mutu pendidikan di sejumlah
pendidikan di sejumlah negara. negara...'
(2) Nama pengarang tidak muncul dalam tulisan
Satu studi yang baru baru ini dilakukan Satu studi yang baru-baru ini dilakukan
(Nasikun,2004) menunjukkan bahwa... menunjukkan bahwa...
Pelaksanaan pemilihan (Pemilu) Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu)
merupakan wujud konkret penerapan merupakan wujud konkret penerapan sistem
sistem demokrasi... (Surbakti, 2001) demokrasi...1

(3) Jika pengarang menerbitkan lebih dari satu kali dalam tahun yang sama
Johnson (1994a) discussed the subject...
(4)Dua dan lebih dari dua pengarang
Jones and Hull (2004) have argued that...
Kurtubi dan kawan-kawan (1998)
mengajukan argumentasi,
' Turunnya produksi saat ini adalah akibat
rendahnya tingkat investasi dalam enam
tahun terakhir... Selain itu teriadi...'
Office cost amount to 20% of total costs in
most business (Wilson et al, 1997)
(5) Nama pengarang tidak diketahui
Pemerintahan di Indonesia saat ini punya
rekor bagus... (Anonim 2005:6)
(6)Artikel koran tanpa pengarang
Sidang kabinet yang berlangsung dua hari
diharapkan... (Kompas, 2005:6)
(7) Rujukan yang diperoleh dari sumber lain, bukan sumber asli
A study by Smith (in Jones, 1994)
indicated that...
(tabel 1. Tata penulisan rujukan)

17
Menurut Holland (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:165) Segala
bentuk pernyataan, opini, kesimpulan, bahkan teori yang diambil dari karya orang
lain, baik menggunakan salah satu maupun campuran gaya penulisan merujuk,
harus disebutkan sumbernya dan/atau diberi rukan. Hal ini untuk menghindari
adanya plagiasi, sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, dan sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain.
Menurut Educational services and Learning support, Central Queensland
University (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:165) Model penulisan
rujukan (references) dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk aidhor-date
systems dan numerical
1. Author-date system, merupakan model penulisan runningmote atau in-lext
author- date citations, yang umumnya dianut oleh Harvard systems
AGPSAustralian Government publishing systems) dan APA systems
demikian, sistem Chicago/Turabian juga Namun menggunakan model
penulisan runningnote ini.
2. Munierial systems cenderung menggunakan pola penulisan footnote (catatan
kaki) dan dndndie (catatan akhir) yang biasa dimasukkan ke dalam model
Oxford systems.
G. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah penggunaan ide, konsep, teori dan yang sejenisnya dari
sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua pengutipan
yang ditulis harus mencantumkan rujukannya. Kesengajaan atau kealpaan
pencatuman rujukan pada sebuah kutipan merupakan pelanggaran etika dalam
tulis-menulis.

H. Jenis Kutipan dan Teknik Penulisan Kutipan


Terdapat dua jenis kutipan, yaitu kutipan langsung, dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung ialah mengutip sebagian atau seluruhnya dari teks
rujukan secara langsung (apa adanya) sesuai yang ditulis dalam teks tersebut.

18
Sedangkan kutipan tak langsung adalah jenis kutipan yang dikutip dari teks
tertentu dan dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. (Tim MKU Bahasa
Indonesia, 2012:166). Penulisan kutipan langsung atau tidak langsung
mempunyai bentuk yang berbeda.
1. Teknik Penulisan Kutipan Langsung
a) Kutipan Kurang dari 40 Kata (4 Baris)
Kutipan  langsung yang kurang dari empat  baris atau  kurang dari 40
kata (4 baris) ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai bagian terpadu
dalam teks, dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama
penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung. (Tim MKU Bahasa
Indonesia, 2012:166)
Contoh:
Suharno (1995:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”
Simpulan penelitihan tersebut adalah “adanya hubungan yang erat antara
faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar (Suharno 1995:124)
b) Kutipan 40 Kata (4 Baris) atau Lebih
Kutipan 40 kata (4 baris) atau lebih ditulis secara terpisah dari teks
yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi
sebelah kiri dan kanan , dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor
halaman juga ditulis. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:167)
Contoh:
Bodhi tercenung. Sebuah surat rupanya. Surat jangkal yang tak ia
mengerti. Orang aneh mana yang menuliskannya, lalu kenapa bisa
tersimpan dalam harddisk komputer di warnet kecil ini? dan rangkaian
kecil itu terus berlanjut. Kucing menyebrang, jalur pulang pergi yang
dipilih si kembar, dan seterusnya. Tanpa pula bisa ia jelaskan, Bodhi
merasa surat itu mengarah padanya (Dee, 2002:209)

19
c) Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung terdapat kata-kata dalam kalimat
yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
“semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...
diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278)
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti
dengan empat titik.
“.... ketika manusia sudah mengatasi semua kebutuhan dasarnya untuk
bertahan hidup, maka ia pun dimungkinkan untuk mengejar pencarian
yang lebih tinggi, aktualisasi diri, pengetahuan tentang dirinya sendiri di
level yang paling dalam. Dia adalah orang di level itu(Dee, 2001:42-43.)
2. Teknik Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan
bahaasa penulisan sendiri ditulis dengan bahasa penulisan sendiri ditulis tanpa
tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan apat disebut
terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. (Tim MKU Bahasa
Indonesia, 2012:168-169)
Contoh:
Sastra memang berbeda dengan laporan jurnalisme yang berbicara fakta.
Fakta da[at ditutupi atau dilenyapkan,tetapi kebenaran yang ada dalam sastra
menyatu dalam udara (Ajidarma,1997:1).
Ajidarma (1997:1) mengemukakan bahwa sastra memang berbeda dengan
laporan jurnalisme yang berbicara fakta. Fakta dapat ditutupi atau
dilenyapkan, tetapi kebenaran yang ada dalam sastra menyatu dalam udara.
I. Teknik Penulisan Catatan Kaki (Footnotes)
Menurut Marzuki (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:169) Catatan
kaki atau footnotes berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat,
buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtiar. Juga termasuk komentar mengenai suatu hal

20
yang dikemukakan dalam teks. Nomor footnote sesuai dengan nomor kutipan.
Tiap bab dimulai dengan nomor 1. Menurut Dwiloka dan Riana (dalam Tim
MKU Bahasa Indonesia, 2012:169) Menempatkan footnotes pada halaman
berikutnya tidak diperbolehkan. Footnotes harus pada halaman yang sama dengan
kutipannya.
Perhatikan contoh penulisan catatan kaki berikut.
Selanjutnya dikatakan bahwa apabila seseorang telah ditangkap dan ditahan,
tetapi ternyata tidak cukup bukti bahwa yang bersangkutan melanggar hukum,
maka praperadilan1. Harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.
---------------------------------------------------------
1
Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau menuntut sah atau tidak
sahnya suatu penangkapan dan penahanan terhadap seseorang.
Dalam footnotes ditemukan istilah – istilah berikut.
1. Ibid = ibidem artinya kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela
oleh sumber lain;
2. Opcit. = opere citato, artinya kutipan diambil dari sumber yang telah disebut
sebelumnya pada halaman yang berbedadan telah diselingi oleh sumber lain;
3. Loock.cit = loco citato, artinya kutipsn diambil dari sumber dan halaman yang
sama yang telah disela oleh sumber lain.
J. Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
 Contoh Daftar Pustaka :
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003, hlm. 78.

21
John Rawls, A Theory of Justice, dikutip dalam Munir Fuady, Bisnis Kotor;
Anatomi Kejahatan Kerah Putih, Cetakan Pertama, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004, hlm. 60.
 Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi daftar pustaka adalah sebagai berikut:
1. Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis.
2. Memberikan informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh
penulis.
3. Membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.

BAB III

PENUTUP

22
A. Kesimpulan

Dalam penulisan ilmiah keperawatan kita perlu memperhatikan teknik


penulisannya, seperti yang kita tau di dalam penulisan ilmiah keperawatan pasti
akan ada singkatan, kutipan, rujukan dan daftar pustaka untuk melengkapi
penulisan ilmiah yang akan kita buat. Untuk itu kita perlu memahami lebih dalam
lagi tentang teknik teknik penulisannya.

Singkatan juga bisa disebut sebagai ringkasan atau kependekan dari suatu
istilah yang agak terlalu panjang. Selain Singkatan di dalam penulisan ilmiah
terdapat juga rujukan gunanya untuk memberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan mungkin
menggunakan faktual atau non-faktual. Dan untuk lebih memperkuat suatu karya
penulisan ilmiah biasanya penukis mengambil kutipan, Kutipan adalah
penggunaan ide, konsep, teori dan yang sejenisnya dari sumber lain, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk mempermudah pembaca dalam mencari
sumber rujukan maka penulis menlampirkan daftar pustaka. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku,
nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir
suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Hal-hal tersebut harus
dapat dikuasai teknik dan cara penulisannya dengan benar oleh penulis untuk
membuat penulisan ilmiah.

B. Saran

Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami
isi makalah dapat dibaca dalam buku rujukan yang tercantum dalam daftar
pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari

23
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawati, Uti. 2010. Bahasa Indonesia SMP. Klaten : PT Intan Pariwara.

24
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana, 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Effendi, S. 1999. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.

Haniah el al. 2012. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka Radja.

Hartini, Sri. 2009. Bahasa Indonesia SMA. Jakarta: Graha Pustaka Jakarta.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.


Yogyakarta: Trustmedia.

Universitas Hasanuddin Makasar. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makasar:


Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Hasanuddin.

25

Anda mungkin juga menyukai