Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul dalam penguasaan
asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosain melalui pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi Keperawatan
Oleh :
SHERLI SUSILAWATI
NIM : P3.73.20.1.17.071
Oleh :
SHERLI SUSILAWATI
NIM : P3.73.20.1.17.071
“Penerapan Prosedur Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan
Gangguan Jalan Nafas”
NIM : P3.73.20.1.17.071
telah diperiksa dan disetujui serta layak untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Sidang Ujian Karya Tulis Ilmiah Studi Program Studi DIII Keperawatan Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III.
iii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
NIM : P3.73.20.1.17.071
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penerapan
Prosedur Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan Gangguan Jalan
Nafas” adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan. Apabila ternyata
di kemudian hari terbukti melakukan kegiatan plagiat, maka saya bersedia menerima
sanksi yang telah ditetapkan.
(Sherli Susilawati)
iv
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P3.73.20.1.17.071
Telah diujikan di hadapan Tim Penguji Sidang Ujian Karya Tulis Ilmiah Program Studi
DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III di
Bekasi, pada tanggal 8 Juni 2020.
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
Menyetujui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penerapan Prosedur Latihan
Nafas Dalam dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan Gangguan Jalan Nafas” dengan
baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah Studi
Literatur ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
Keperawatan pada Pogram Studi DII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan tepat waktu tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
vii
9. Kepada “Kesultanan” Sita Puspa Dewi, Komala Purtakasari, Devrianti Wahyuni,
Fadhila Yanistia, Windy Fatika, Naila Karima Omar dan Lita Erpianto yang selalu
memberikan semangat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
viii
ix
10. Tak lupa juga kepada teman-teman seperjuangan 3 Reguler B yang telah
membantu dan memberi dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Penulis
ABSTRAK
Gangguan kebutuhan dasar oksigenasi adalah proses memberikan aliran gas oksigen
(O2) lebih dari 21% sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. Sedangkan
bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau
penghalang dari saluran pernafasan untuk mempertahankan jalan napas tetap paten.
Tanda dan gejalanya berupa adanya sumbatan, penumpukan sekret, penyempitan jalan
nafas karena spasme bronkus, perubahan tingkat kesadaran, pasien malas untuk batuk
dan kemampuan batuk menurun. Prosedur yang dilakukan yaitu latihan nafas dalam dan
batuk efektif. Focus kajian literatur review ini bertujuan untuk mengakaji atau
menganalisa lebih dalam tentang penerapan prosedur latihan nafas dalam dan batuk
efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas. Metode Review/Kajian yang
digunakan yaitu integrative review, context review, dan theoretical review. Hasil
Review berdasarkan sumber didapatkan adanya pengaruh batuk efektif terhadap
pengeludaran sputum pada pasien gangguan jalan nafas dengan prinsip utama latihan
nafas dalam yaitu bernapas pelan dan dalam melalui hidung sampai memenuhi rongga
dada dan otot abdominal terangkat dan mengeluarkan nafas melalui hidung. Sedangkan
batuk efektif prinsipnya Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, tahan hingga 3
hitungan, keluarkan melalui mulut kemudian dilanjut meminta pasien untuk melakukan
nafas dalam 2 kali dan yang ke-3: inspirasi, tahan napas dan batukkan. Lakukan batuk
sebanyak 2x batuk kuat (kasar).
Kata Kunci: Tuberculosis, gangguan jalan nafas, nafas dalam, batuk efektif.
ABSTRAC
The basic need for oxygenation is the process of giving an oxygen gas flow (O2) of
more than 21% so that the oxygen concentration increases in the body. Whereas airway
cleansing is the inability to clear secretions or obstructions of the airways to keep the
airway patent. Signs and symptoms in the form of blockage, accumulation of secretions,
narrowing of the airway due to bronchial spasm, changes in the level of consciousnes,
patients are lazy to cough and decreased coughing ability. The procedure performed is
effective deep breathing and coughing exercises. The focus of this literature review
review is to examine or analyze more deeply the application of effective deep breathing
exercises and coughs in patients with airway disorders. The review method used is
integrative review, context review, and theoretical review.The results of a review based
on the source found that there was an effective cough effect on sputum release in
patients with airway disorders with the main principle of deep breathing exercises,
namely breathing slowly and deeply through the nose to meet the chest cavity and
abdominal muscles lifted and exhale through the nose. While coughing is effective, in
principle Instruct the patient to breathe deeply, hold for a count of 3, take it out by
mouth and then continue to ask the patient to breathe twice and the 3rd: inspiration,
hold breath and cough. Do cough as much as 2x strong cough (rough).
Keywords: Tuberculosis, airway disorders, deep breathing, effective cough.
ix
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................................viii
DAFTAR ISI..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................2
A. Latar Belakang.........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................3
1. Tujuan Umum:.........................................................................................................3
2. Tujuan Khusus:........................................................................................................3
D. Manfaat Kajian........................................................................................................4
1. Masyarakat...............................................................................................................4
2. Penulis.......................................................................................................................4
3. Pendidikan................................................................................................................4
D. Peta Literatur...........................................................................................................6
ix
E. Jenis Review/Kajian Literatur................................................................................6
A. Kesimpulan.............................................................................................................44
B. Saran.......................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................46
LAMPIRAN...............................................................................................................47
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Kajian literatur Jurnal tentang penerapan prosedur prosedur latihan napas
dalam dan batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas
berdasarkan Sumber Jurnal Penelitian, Tahun 2018 dan 2019.
Tabel 3.2: Kajian literature Buku tentang penerapan prosedur prosedur latihan napas
dalam dan batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas
berdasarkan sumber beberapa buku literatur tahun 2011 dan 2012.
Tabel 3.3: Kajian literatur Buku tentang penerapan prosedur latihan napas dalam dan
batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas berdasarkan sumber
beberapa buku literatur, tahun 2011-2013.
Tabel 3.4: Kajian literatur Buku tentang penerapan prinsip dalam penerapan prosedur
klien berdasarkan sumber beberapa buku literatur, tahun 2011-2013.
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Abstrak Jurnal tentang Hubungan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif Dalam
Pengeluaran Sputum Pada Pasien TB Paru di Ruang Falamboyan di RSUD
Dr. Pringdadi Medan, Ella Pagita dan Br. Tarigan, tahun 2019.
Lampiran 4: Cover Buku tentang Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan, Arifin Mutaqin, tahun 2012.
Lampiran 5: Cover Buku tentang Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien, Asmadi, tahun 2011.
ix
ix
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tuberculosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan dunia dimana
setengah persen dari penduduk dunia terserang penyakit ini, yang masih menjadi
masalah utama kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang (WHO, 2015).
Tuberculosis itu sendiri adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Kementerian Kesehatan RI,
2011).
Menurut laporan WHO tahun 2015 penderita TB di dunia sekitar mencapai 10,4
juta jiwa meningkat dari sebelumnya yang hanya 9,6 juta jiwa dan setiap tahunnya
ditemukan 8,5 juta dengan kematian sekitar 1,1 juta. Menurut data dan informasi
profil kesehatan Indonesia tahun (2018) jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia
mencapai 511.873 kasus. Indonesia menjadi peringkat ke-3 dunia dengan jumlah
temuan TB sebanyak 1,02 juta kasus (WHO, 2016). Data dari Global Tuberculosis
Report (2016) menunjukkan angka kematian akibat TB paru di Indonesia mencapai
100 ribu jiwa dalam setahun. TB paru merupakan salah satu penyakit infeksi yang
prevalensinya paling tinggi di dunia.
Manifestasi berupa sesak, batuk disertai dahak masif merupakan keluhan yang
sementara dialami oleh pasien TB Paru. Pada penderita tuberkulosis paru masalah
utama yang ada adalah adanya sputum pada jalan nafas. Sputum terjadi karena
adanya peradangan atau infeksi saluran pernapasan (Perry& Potter, 2016). Selain
menjadi mekanisme pertahanan jalan nafas, batuk adalah gejala yang sangat umum
diamati pada orang yang mempunyai penyakit selain yang mempengaruhi sistem
pernapasan. Namun kenyataannya banyak penderita Tuberkulosis paru batuk dengan
cara inefisien. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah gangguan
jalan nafas yaitu dengan cara batuk efektif. (Pranowo, 2013). Nafas dalam juga
berfungsi untuk membuka jalan nafas yang mengalami perlengketan dan membuat
3
sputum masuk ke dalam saluran nafas besar untuk di keluarkan (Smeltzer & Bare,
2013).
Penelitian-penelitian pun telah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian
Nugroho (2011), pada pasien dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di
instalasi rehabilitasi medik Rumah Sakit Baptis Kediri, menyatakan terdapat
pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan batuk efektif di instalasi
rehabilitasi medik Rumah Sakit Baptis Kediri dengan nilai p- value ≤ 0,05.
Berdasarkan beberapa referensi penelitian diatas dan latar belakang tersebut
peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang “Penerapan Prosedur Latihan
Nafas Dalam dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan Gangguan Jalan Nafas” dengan
memepergunakan literatur buku – buku dan atau jurnal hasil penelitian.
B. Rumusan Fokus Kajian
Bagaimanakah deskripsi hasil analisis mendalam review/kajian literatur tentang
penerapan prosedur latihan nafas dalam dan batuk efektif pada pasien dengan
gangguan jalan nafas?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
Memperoleh gambaran kajian literatur tentang penerapan prosedur tentang
latihan nafas dalam dan batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas.
2. Tujuan Khusus:
Memperoleh gambaran tentang:
a. Gangguan kebutuhan dasar manuasia: bernafas (Oksigenasi) pada pasien
tuberculosis,
b. Lingkup/pengertian prosedur keperawatan latihan nafas dalam dan batuk
efektif,
c. Prinsip – prinsip penerapan prosedur keperawatan latihan nafas dalam dan
batuk efektif,
d. Langkah – Langkah penerapan prosedur keperawatan latihan nafas dalam dan
batuk efektif,
4
e. Penerapan prosedur keperawatan latihan nafas dalam dan batuk efektif secara
komprehensif
f. Keefektifan prosedur keperawatan latihan nafas dalam dan batuk efektif dari
berbagai hasil penelitian buku dan jurnal.
D. Manfaat Kajian
Studi literatur ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :
1. Masyarakat
Menjadikan hasil penelitian sebagai bahan literatur dibidang keperawatan medikal
bedah: prosedur latihan nafas dalam batuk efektif serta memberi informasi pada
khalayak mengenai upaya yang dapat dilakukan atau pentingnya tindakan latihan
nafas dalam batuk efektif untuk megatasi gangguan jalan nafas khususnya pada
pasien tuberculosis yang didasarkan hasil berbagai penelitian dari buku dan jurnal
terkait.
2. Penulis
Diharapkan dapat menambah atau meng-Upgreat pengetahuan serta wawasan
khasanah pustaka bacaan penulis dan mendapatkan informasi ter-Update tentang
tentang penerapan prosedur latihan nafas dalam batuk efektif pada pasien dengan
gangguan jalan nafas.
3. Pendidikan
Diharapkan dari hasil analisis mendalam review/kajian literatur Penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai referensi ilmu penunjang dan dapat
menambah khasanah pustaka bacaan tentang penerapan prosedur latihan nafas
dalam batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas.
5
BAB II
METODE REVIEW/ KAJIAN LITERATUR
Dari beberapa tujuan diatas, untuk review/kajian literatur bagi tugas akhir (KTI)
mahasiswa D3 Keperawatan adalah bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis
terhadap pengetahuan yang telah ada tentang “Penerapan Prosedur Latihan Nafas
6
Dalam dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan Gangguan Jalan Nafas” yang akan
diteliti dengan menemukan perbedaan dan persamaan serta gap dari sumber –
sumber literatur yang di pilih.
D. Peta Literatur
Peta literatur adalah sebuah ringkasan visual dari penelitiani – penelitian yang
telah dilakukan oleh orang lain Peta ini khasnya dibuatkan dalam bentuk figure
(Creswell, 2003 dalam Marzali, 2016 ).
Review/kajian literatur Karya Tulis Ilmiah ini mengangkat topik tentang
Penerapan Prosedur Latihan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan
Gangguan Jalan Nafas mempergunakan sumber literatur yaitu: jurnal penelitian
latihan nafas dalam dan batuk efektif ( 3 buah yaitu: Jurnal Ilkes Vol.9 No. 1
Rahmad Karyanto dan Nurul Laili (2018), Jurnal Keperawatan Ella Paggita Septiani
dan Br Tarigan (2019), dan Jurnal Keperawatan Vol.9 No. 1 Linda Widiastuti dan
Yusnaini Siagian (2019)) dan buku – buku teks tentang kebutuhan dasar oksigenasi
dan prosedural latihan nafas dalam dan batuk efektif (4 buah yaitu: Buku Ajar
Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan, Arif Mutaqin,
(2012), Pedoman Praktik Laboratorium Kebutuhan Dasar Manusia II, Sunarsih
Rahayu (2013), Buku Panduan Praktek Laboratorium Keterampilan Dasar dalam
Keperawatan II, Arif Rakhman dan Khodijah (2014), Teknik Prosedural
Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Asmadi, (2011)).
tertentu, memberi kilasan tentang dukungan dan kritikan terhadap topik tersebut.
Review ini dikombinasikan dengan context review yaitu menghubungkan satu topik
kajian khusus kepada khasanah pengetahuan yang lebih luas. Juga dapat
dipergunakan theoretical review yaitu review khusus dimana penulis memaparkan
beberapa teori atau yang terpusat pada satu topik tertentu dan membandingkan teori
atau konsep tersebut atas dasar asumsi -asumsi, konsistensi logic dan lingkup
eksplanasinya.
BAB III
HASIL REVIEW/KAJIAN LITERATUR DAN PEMBAHASAN
1. Peta Literatur
Hasil review dimulai dengan mengorganisasikan literatur yang ditemukan
tentang penerapan prosedur latihan nafas dalam dan batuk efektif pada pasien
dengan gangguan jalan nafas, digambarkan dalam sebuah struktur hierarkikal
Peta literatur sbb:
Peta Literatur
31
Pengertian
Arif Muttaqin, Patofisiologi Pengertian Prosedur
(2012)
Asmadi (2011) Arif Muttaqin,
(2012) Arif Arif Muttaqin,
Asmadi (2011) Muttaqin (2012)
, 2012 Sunarsih Rahayu,
Tanda & Gejala (2013)
Arif Rakhman dan
Arif Muttaqin, Khodijah (2014)
(2012)
Asmadi (2011)
Standar Etik Safety Tumbang
Penelitian
Terkait Arif Muttaqin, (2012)
Sunarsih Rahayu, (2013)
Arif Rakhman dan
Khodijah (2014
Jurnal Keperawatan Ella
Paggita Septiani dan Br
Tarigan (2019) Prosedur Latihan
Jurnal Keperawatan Nafas Dalam dan
Vol.9 No. 1 Linda Batuk Efektif Pada
Widiastuti dan Yusnaini Klien dengan
Siagian (2019) Gangguan Jalan
Jurnal Ilkes Vol.9 No. 1 Nafas
Rahmad Karyanto dan
Nurul Laili (2018)
31
Widiastuti dan tuberculosis di Eksperimen One Bugis Tanjung Pinang (dengan instrumen sputum pot dan SOP
Yusnaini Puskesmas Group Pretest untuk mengumpulkan data dari
Siagian (2019) Kampung Bugis Posttest Dependent: Pengaruh responden) dan data skunder
Tanjung Pinang batuk efektif (berdasarkan hasil survey data dari
medical record). Berdasarkan analisa
data hasil penelitian dan pembahasan
tentang pengaruh batuk efektif terhadap
pengeluaran sputum pada pasien TB di
Puskesmas Kampung Bugis sebagian
besar tidak dapat mengeluarkan sputum.
Pengeluaran sputum sesudah dilatih
batuk efektif pada pasien pasien TB di
Puskesmas Kampung Bugis hampir
seluruhnya dapat mengeluarkan sputum .
Analisa menggunakan dari hasil uji Chi
Square didapatkan nilai ρ value 0,021 <
0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima,
yaitu ada pengaruh batuk efektif
terhadap pengeluaran sputum pada pasien
Tb dengan interpretasi cukup.
31
Jurnal Ilkes Pelaksanaan batuk Jenis: Penelitian Independent: PasienResponden dalam penelitian ini
(Jurnal Ilmu efektif pada pasien kualitatif tuberculosis paru di berjumlah 11 orang. Teknik sampling
Kesehatan) Vol. tuberculosis paru di wilayah kerja UPTD yang digunakan yaitu teknik total
9 No. 1 Juni wilayah kerja Desain: Studi Puskesmas Puhjaraksampling . Pengumpulan data
2018 Rahmad UPTD Puskesmas kasus Kecamatan Plemahan menggunakan lembar wawancara.
Karyanto dan Puhjarak Kabupaten Kediri Berdasarkan penelitian di dapatkan hasil
Nurul Laili Kecamatan bahwa dari 11 orang, hampir setengah
(2018) Plemahan Dependent: Pelaksanaan dari responden sejumlah 5 responden
Kabupaten Kediri batuk efektif (46%) pelaksanaan batuk efektif kurang,
hampir setengah dari responden sejumlah
4 responden (36%) pelaksanaan batuk
efektif cukup dan setengah kecil dari
responden sebanyak 2 responden (18%)
pelaksanaan batuk efektif baik.
31
3. Matriks Sintesis Review/Kajian Sumber Literatur Buku – Buku Tentang Gangguan Kebutuhan Dasar Oksigenasi
Tabel 3.2
Review/Kajian Literatur tentang Gangguan Kebutuhan Dasar
(Oksigenasi) berdasarkan 3 sumber buku literatur, Tahun 2011 dan 2012
Isu 1 Isu 4
N Judul buku Isu 2 Isu 3
Lingkup kebutuhan Profil
o dan Penulis Patofisiologi Tanda dan Gejala
dasar/diagnose kebutuhan Klien
1. Buku Ajar 1. Oksigenasi adalah 1. Posisi duduk dan bagian depan 1. Hipersekresi mukus Dewasa
Asuhan memberikan aliran gas disangga serta mengatur bagian 2. Klien malas untuk
Keperawatan oksigen (O2) lebih dari 21% atas tubuh dengan sikap lentur batuk
Klien dengan pada tekanan 1 atmosfir serta posisi yang baik akan 3. Kemampuan batuk
Gangguan sehingga konsentrasi oksigen membantu efektivitas dari batuk. menurun
Sistem meningkat dalam tubuh 2. Teknik batuk dengan
Pernapasan, Arif 2. Ketidak efektifan bersihan menggunakn otot abdominal dan
Muttaqin, 2012 jalan nafas adalah otot bantu pernafasan lain dapat
ketidakmampuan untuk mengumpulkan kekuatan sehingga
membersihkan sekresi atau batuk dapat efektif mengeluarkan
penghalang dari saluran sekret dari jalan nafas.
pernafasan untuk
mempertahankan jalan napas
yang paten
3. Batuk efektif adalah tindakan
mebersihan sekresi pada jalan
nafas
31
4. Matrik Sintesis Review/Kajian Sumber Literatur Buku- Buku Tentang Penerapan Prosedur Keperawatan Latihan Nafas
Dalam dan Batuk Efektif
Tabel 3. 3
Review/ Literatur tentang Penerapan Prosedur Keperawatan
berdasarkan 3 sumber buku literatur,Tahun 2012-2014
dan berjalan.
3. Letakkan tangan klien
diabdomen bawah iga,
untuk menambah kekuatan
dan tahanan pada bagian
otot perut.
4. Perintahkan klien untuk
bernafas melalui hidung
dengan mulut di tutup, tetap
rileks, jangan
melengkungkan punggung
dan konsentrasi pada
pengembangan abdomen
sejauh yang dapat dilakukan
ketika klien menarik napas,
diafragma turun, paru terisi
udara dari abdomen
mengembang/tertarik ke
atas
5. Jika klien mempunyai
kesulitan mengembangkan
abdomen, perintahkan untuk
menarik napas dengan cepat
dan kuat melalui hidung.
Dengan hal tersebut klien
merasa abdomen
31
mengembang
6. Perintahkan klien untuk
mengerutkan bibir seperti
sedang bersiul dan
keluarkan udara dengan
perlahan dan tenang.
Dengan mengkerutkan bibir
menahan aliran udara keluar
dari, meningkatkan tekanan
di dalam bronckhi dan
mengurangi collaps
bronchiolus
7. Jika klien dengan COPD,
ajarkan teknik napas double:
a) Bernapas melalui hidung
untuk memompa paru
dengan pernafasan
sedang dan untuk
mengisi penuh dengan
pernapasan dalam
b) Mengeluarkan simultan
dan batuk dua kali atau
lebih secara tiba-tiba,
batuk yang kuat
mempercepat
pengeluaran. Batuk
31
dan Khodijah, 5. Air 4) Melatih klien melakukan dan kontrak kerja. Fase kerja :
2014 Fase Pra Interaksi: nafas dalam melalui hidung jaga privacy, atur posisi,
1) Melakukan verifikasi selama 3 hitungan, jaga latihan nafas dalam hingga 3
program terapi mulut tetap tertutup) hitungan, kemudian dilanjut
2) Mencuci tangan 5) Meminta klien merasakan meminta klien untuk
3) Mendekatkan alat ke mengembangnya abdomen melakukan nafas dalam 2 kali
dekat pasien (cegah lengkung pada dan yang ke--3: inspirasi, tahan
Fase Orientasi: punggung) napas dan batukkan, tampung
1. Mengucapkan salam 6) Meminta klien menahan sputum, anjurkan minum,
dan memperkenalkan napas hingga 3 hitungan posisikan kembali pasien,
diri 7) Meminta klien evaluasi dan dokumentasi
2. Menjelaskan tujuan menghembuskan nafas tindakan.
tindakan dan langkah perlahan dalam 3 hitungan
prosedur (lewat mulut bibir seperti
3. Menanyakan kesiapan meniup)
pasien. 8) Meminta klien merasakan
mengempisnya abdomen
dan kontraksi dari otot
abdomen
9) Memasang alas/perlak dan
bengkok di pangkuan klien
(jika duduk), didekat mulut
(bila tidur miring)
10) Meminta klien untuk
melakukan nafas dalam 2
kali, yang ke-3: inspirasi,
31
5. Matriks sintesis review/kajian sumber buku – buku tentang prinsip – prinsip penerapan prosedur keperawatan latihan
nafas dalam dan batuk efektif
31
Tabel 3.4
Review/ Kajian Literatur tentang Penerapan Prinsip dalam Penerapan Prosedur Klien
berdasarkan sumber 3 Buku Literatur,Tahun 2012-2014
Prinsip-Prinsip
Judul buku
No Keselamatan Tumbuh Teknik Skill/Prosedur
dan Penulis Standar Etis
Pasien Kembang
1. Buku Ajar 1. Tidak 1. Autonomy, 1. Perawat 1. Komunikasi Dalam sumber textbook yang
Asuhan menggunakan yaitu sebelum mencuci tangan yang baik dibaca prinsip utama latihan
Keperawatan alat lain selain perawat sebelum dengan nafas dalam yaitu bernapas
Klien dengan tempat tidur dan mengintervensi demonstrasik pelan dan dalam melalui hidung
tindakan
Gangguan bantal latihan nafas an sampai memenuhi rongga dada
Sistem 2. Memprioritaska 2. Pasang pernafasan dan otot abdominal terangkat
dalam dan batuk xii
Pernapasan, n latihan awal, sampiran dalam dan mengeluarkan nafas melalui
pada klien,
Arif instruksikan 3. Mengevaluasi langkah hidung. Sedangkan batuk efektif
perawat harus
Muttaqin, klien untuk mengajukan respon klien demi prinsipnya Instruksikan klien
2012 melakukan kontrak dulu terutama pada langkah. untuk bernafas dalam, kemudian
hygiene klien: Izinkan klien mintalah pada klien untuk
kepada klien
bronkhial bertanya menahannya selama 1-2 detik,
terkait dengan a. Klien dengan
dengan cara pada setiap dan lakukan batuk sebanyak 2x
persetujuan klien masalah
batuk efektif langkah batuk kuat (kasar).
untuk menerima keperawatan
3. Meletakkan dapat
intervensi yang seperti
tangan pada sisi menjalin
akan diberikan. PPOM, Cystic
bawah iga kerjasama
Perawat harus Fibrosis,
terutama pada yang baik
31
a) Bernapas an punggung
melalui
hidung untuk
memompa
paru dengan
pernafasan
sedang dan
untuk
mengisi
penuh
dengan
pernapasan
dalam
4. Mengeluarkan
simultan dan
batuk dua kali
atau lebih
secara tiba-tiba,
batuk yang kuat
mempercepat
pengeluaran.
Batuk dengan
kekuatan penuh
pada klien
31
COPD, dapat
menyebabkan
jalan napas
sedikit collaps.
Dengan dua
kali/lebih batuk
yang tiba-tiba
yang pertama
menghilangkan
sekret dan
batuk yang
benar
membawa
sekret keluar
dari jalan napas
atas
Keperawatan desinfektan dan sebelum posisi klien minta tahan napas dan batukkan.
II, Arif air melakukan
Rakhman 2. Pada saat Fase intervensi
dan Pra Interaksi
tertentu serta
Khodijah, melakukan
2014 verifikasi menanyakan
program terapi kesiapan atau
3. Pada Fase Kerja persetujuan
memasang klien.
alas/perlak dan 2. Beneficence
bengkok di dan
pangkuan klien
Nonmaleficence
(jika duduk),
didekat mulut , yaitu intervensi
(bila tidur yang diberikan
miring) untuk mengatasi
4. Standar batuk gangguan
efektif yaitu bersihan jalan
latihan nafas nafas serta
dalam secara
berusaha tidak
perlahan dari
hidung dan membuat
tahan hingga 3 kerugian untuk
hitungan, klien
keluarkan
melalui mulut
31
kemudian
dilanjut
meminta klien
untuk
melakukan
nafas dalam 2
kali dan yang
ke-3: inspirasi,
tahan napas dan
batukkan.
5. Pada saat Fase
Terminasi
melakukan
dokumentasi
tindakan.
31
dalam dan batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas menggunakan
sumber literatur yaitu: 3 buah jurnal 2018-2019 dan 4 buah buku teks 2011-2013.
Ulasan pertama mengenai gangguan kebutuhan oksigenasi : bersihan jalan
nafas yang meliputi pengertian, patofisiologi luka diabetik dan tanda gejala.
Adapun sumber literatur buku-buku yang digunakan antara lain: Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan, Arif Mutaqin, (2012),
Pedoman Praktik Laboratorium Kebutuhan Dasar Manusia II, Sunarsih Rahayu
(2013), Buku Panduan Praktek Laboratorium Keterampilan Dasar dalam
Keperawatan II, Arif Rakhman dan Khodijah (2014), Teknik Prosedural
Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Asmadi, (2011).
Ulasan pertama mengenai gangguan jalan napas meliputi pengertian,
prosedur dan prinsip-prinsip perawatan luka. prinsip-prinsip terdiri atas standar,
keselamatan pasien, etis dan teknik/skill prosedur. Adapun sumber literatur buku-
buku yang digunakan diantaranya: Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Pernafasan, Arif Mutaqin, (2012), Pedoman Praktik
Laboratorium Kebutuhan Dasar Manusia II, Sunarsih Rahayu (2013), Buku
Panduan Praktek Laboratorium Keterampilan Dasar dalam Keperawatan II, Arif
Rakhman dan Khodijah (2014), Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan
Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Asmadi, (2011). Hasil kajian dengan
mempergunakan matriks sintesis diperoleh pembahasan sebagai berikut:
dengan alat ukur SAP (Satuan Acara Penyuluhan) dan checkh list. Berdasarkan
analisa menggunakan dari hasil uji Chi Square data hasil penelitian dan
pembahasan didapatkan kesimpulan ada hubungan teknik napas dalam dan batuk
efektif dalam pengeluaran sputum pada pasien Tb paru di RSUD Pringdadi
Medan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ella Paggita Septiani dan Br
Tarigan (2019) responden dalam penelitian ini berjumlah 26 orang. Teknik
sampling yang digunakan yaitu accidental. pengumpulan data dengan data
primer (dengan instrumen sputum pot dan SOP untuk mengumpulkan data dari
responden) dan data skunder (berdasarkan hasil survey data dari medical
record). Berdasarkan analisa data hasil penelitian dan pembahasan tentang
pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di
Puskesmas Kampung Bugis sebagian besar tidak dapat mengeluarkan sputum.
Pengeluaran sputum sesudah dilatih batuk efektif pada pasien pasien TB di
Puskesmas Kampung Bugis hampir seluruhnya dapat mengeluarkan sputum .
Hasil analisa menggunakan dari hasil uji Chi Square didapatkan kesimpulan ada
pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien Tb dengan
interpretasi cukup. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Linda
Widiastuti dan Yusnaini Siagian (2019) responden dalam penelitian ini
berjumlah 11 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik total
sampling . Pengumpulan data menggunakan lembar wawancara. Berdasarkan
penelitian di dapatkan hasil pelaksanaan batuk efektif dengan interpretasi cukup.
Berdasarkan hasil analisa ke tiga jurnal penelitian yang dilakukan oleh
Rahmad Karyanto dan Nurul Laili (2018), Ella Paggita Septiani dan Br Tarigan
(2019), dan Linda Widiastuti dan Yusnaini Siagian (2019) diperoleh kesamaan
yaitu: metode penelitian eksperimen one group pretest dan posttest, populasi
yang dipilih yaitu pasien TBC yang sedang menjalani pengobatan, uji statistik
menggunakan chi-square dan kesimpulan yang didapat yaitu ada pengaruh batuk
efektif dalam penegeluaran sputum. Selain itu perbedaan yang diperoleh antara
lain yaitu: teknik sampling, menurut Jurnal Ella teknik sampling yang digunakan
yaitu teknik total sampling/sampel jenuh sedangkan menurut Jurnal Linda
31
dan semi fowler atau dengan peninggian kepala tempat tidur memudahkan
pernapasan mengekspansi dada dan batuk efektif. Sedangkan kesenjangan yang
diperoleh terletak pada pengertian oksigenasi menurut Buku Asmadi adalah
suatu proses untuk mendapatkan O2 & CO2 sedangkan menurut buku Arif
Mutaqin itu merupakan pengertian dari respirasi dan mengatakan oksigenasi
merupakan peningkatan konsentrasi oksigen dalam tubuh lebih dari 21%.
Saran dari penulis bagi penulis buku selanjutnya diharapkan melakukan
koreksi juga dari berbagai literatur atau mencari sumber dari beberapa buku
mengenai definisi atau pengertian sehingga kesalahan mengartikan dapat di
minimalkan.
selain tempat tidur dan bantal , memprioritaskan latihan awal, instruksikan klien
untuk melakukan hygiene bronkhial dengan cara batuk efektif, posisi klien
duduk di tempat tidur atau di kursi, meletakkan tangan pada sisi bawah iga
terutama pada klien pasca pembedahan abdominal, evaluasi respon klien
terutama pada klien: pasca pembedahan thorax dan abdominal, napas dalam
dilakukan setiap 4 jam sekali dengan 5-10x napas dalam pada setiap latihan dan
klien dengan masalah keperawatan seperti PPOM, Cystic Fibrosis, latihan
dilakukan setiap jam dengan 1-5 x napas dalam pada setiap latihan
Menurut Buku Sunarsih Rahayu (2013) prinsip latihan nafas dalam dan
batuk efektif diawali dengan jelaskan prosedur, posisikan pasien posisi yang
dirasa enak oleh klien (semi fowler) dengan lutut di tekuk, punggung dan kepala
diberi bantal atau posisi supinasi dengan kepala diberi bantal dan lutut ditekuk,
meletakkan tangan diabdomen dibawah iga, memerintahkan klien untuk
bernapas dalam, jika kesulitan mengembangkan abdomen perintahkan napas
cepat dan kuat, keluarkan udara dengan posisi bibir mengerut atau seperti
bersiul,jika pasien COPD ajarkan teknik napas double, lakukan batuk dua kali
atau lebih secara secara tiba-tiba dan kuat. Standar alat yang digunakan tissue,
bengkok, perlak, sputum pot berisi desinfektan dan air minum hangat.
Menurut Buku Arif Rakhman dan Khodijah (2014) latihan nafas dalam dan
batuk efektif prinsipnya latihan diawali dari atur posisi dengan klien duduk/tidur
miring di lanjutkan latihan nafas dalam secara perlahan dari hidung dan tahan
hingga hitungan ke-3, kemudian dilanjut meminta klien untuk melakukan nafas
dalam selama 3 kali dan saat inpirasi ke-3, minta tahan napas dan batukkan.
Standar alat meliputi : kertas tissue dalam tempatnya, bengkok, perlak, sputum,
pot berisi desinfektan dan air .
Berdasarkan hasil analisa ketiga buku tersebut didapatkan kesamaan antara
lain: kesamaan pada persiapan alat antara buku Sunarsih Rahayu dan Arif
Rakhman dan Khodijah, persamaan langkah latihan nafas dalam . Sedangkan
perbedaan yang di dapat dari ketiga buku sumber yaitu: perbedaan standar
persiapan alat yang digunakan dalam buku Arif Mutaqin dari ke-2 buku sumber
31
yang lain, perbedaan Menurut Buku Arif Mutaqin batuk efektif prinsipnya
instruksikan klien untuk bernafas dalam, kemudian mintalah pada klien untuk
menahannya selama 1-2 detik, dan lakukan batuk sebanyak 2x batuk kuat
(kasar). Menurut Buku Sunarsih Rahayu prinsip batuk efektif perintahkan napas
cepat dan kuat, keluarkan udara dengan posisi bibir mengerut atau seperti
bersiul, lakukan batuk dua kali atau lebih secara secara tiba-tiba dan kuat.
Menurut Buku Arif Rakhman dan Khodijah batuk efektif latihan nafas dalam
secara perlahan dari hidung dan tahan hingga hitungan ke-3, kemudian dilanjut
meminta klien untuk melakukan nafas dalam selama 3 kali dan saat inpirasi ke-
3, minta tahan napas dan batukkan.
Kesenjangan yang didapatkan dari hasil analisa ketiga buku sumber terletak
pada prinsip buku Sunarsih Rahayu dimana prinsip batuk efektif yang dilakukan
perintahkan napas cepat dan kuat. Menurut penulis dalam langkah buku Sunarsih
Rahayu tidak memfasilitasi pernafasan dalam terlebih dahulu meskipun yang
dievaluasi pada buku tersebut tertulis hanya pada pasien COPD tetapi langkah
yang digunakan seharusnya langkah untuk pasien umum yaitu dengan tetap
melakukan latihan nafas dalam yang dilakukan secara perlahan dan dalam.
prosedur-prosedur latihan nafas dalam dan batuk efektif dengan etis, prinsip dan
sasaran yang kemudian penulis rangkum dengan menggunakan tenknik matriks
sintesis kemudian dikelompokkan sehingga terlihat persamaan atau
gap/kesenjangan satu sama lain. Pembahasan Point 2 yaitu mengenai gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar kebutuhan oksisgenasi pada pasien dengan
gangguan jalan nafas dimana pembahasan ini merujuk pada fokus masalah
utama yaitu penerapan latihan nafas dalam dan batuk efektif yang telah
dijabarkan di peta literatur. Di point ini membahas pengertian atau lingkup
kebutuhan dasar yaitu oksisgenasi, bersihan jalan nafas, latihan nafas dalam dan
batuk efektif serta tanda dan gejala yang kemudian pembahasan selanjutnya
akan dijabarkan mengenai prosedural latihan nafas dalam dan batuk efektif dari
ke- 4 buku sumber yang dipakai. Penulis merangkum dengan menggunakan
tenknik matriks sintesis kemudian dikelompokkan sehingga terlihat persamaan
atau gap/kesenjangan satu sama lain dan menemukan prinsip utama latihan nafas
dalam dari sumber-sumber yang telah dipilih.
Dapat disimpulkan dari rivewkajian literatur ini penulis mengaitkan semua
sumber dan mengutip “IDE” dengan garis besar topik yang diangkat yaitu
“Penerapan Latihan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif Pada Pasien Dengan
Gangguan Jalan Nafas” dengan kembali merujuk pada tujuan study literatur
yaitu membangun dan mengkonstruksi konsep secara mendalam, lebih kuat
berbasis penelitian yang telah dilakukan dengan sumber yang sudah dipilih serta
relevan dengan topik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gangguang kebutuhan dasar oksigenasi adalah proses memberikan aliran gas
oksigen (O2) lebih dari 21% sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
Sedangkan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan
sekresi atau penghalang dari saluran pernafasan untuk mempertahankan jalan napas
tetappaten.
Berdasarkan penelitian yang didapat dari ke-3 jurnal tentang penerapan latihan
nafas dan batuk efektif pada pasien dengan gangguan jalan nafas di dapatkan hasil 2
diantaranya mengatakan ada pengaruh pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran
sputum pada pasien gangguan jalan nafas dan 1 daitaranya menyatakan dengan
interpretasi cukup.
Berdasarkan hasi dari ke-4 text book yang telah dianalisis didapatkan prosedur
dan prinsip latihan nafas dalam dan batuk efektif yang telah direkonstruski yaitu
bernapas pelan dan dalam melalui hidung sampai memenuhi rongga dada dan otot
abdominal terangkat dan mengeluarkan nafas melalui hidung. Sedangkan batuk
efektif prinsipnya Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, tahan hingga 3
hitungan, keluarkan melalui mulut kemudian dilanjut meminta pasien untuk
melakukan nafas dalam 2 kali dan yang ke-3: inspirasi, tahan napas dan batukkan.
Lakukan batuk sebanyak 2x batuk kuat (kasar).
B. Saran
1. Dengan adanya kajian literatur ini di harapkan perawat tidak mengabaikan
intervensi keci ini dan melakukan intervensi prosedur latihan nafas dalam dan
batuk efektif terutama pada pasien dengan gangguan jalan nafas.
31
2. Diharapkan untuk studi/penelitian selanjutnya bisa lebih baik dari segi referensi
sumber yang lebih bervariatif.
3. Diharapkan hasil kajian ini dapat dirumuskan SOP tentang penerapan prosedur
latihan nafas dalam dan batuk efektif yang dirumuskan berdasarkan sasaran
keselamatan pasien dan etis dalam pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2011. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien.. Jakarta: Salemba Medika.
31
Brunner & Suddarth, (2013).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.
Jakarta: EGC
Nugroho, Yosef Agung. (2011). Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dahak pada Pasien
dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas. Jurnal STIKES Baptis Kediri
2085-2091
Pagita, Ella & Tarigan. (2019) .Hubungan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif Dalam
Pengeluraran Sputum Pada Pasien Tb Paru Di Ruang Flamboyan Di Rsud
Dr.Pirngadi Medantahun 2019. Diakses tanggal 27 April 2020
35
31
Rahayu, T., Syafril, S., Wekke, I. S., & Erlinda, R.(2019). Teknik Menulis Review
Literatur Dalam Sebuah Artikel Ilmiah. Diakses tanggal 27 April 2020
Widiastuti, L., & Siagian, Y.(2019). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran
Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kampung Bugis Tanjung
Pinang. Jurnal Keperawatan.Vol.9. No. 1
Lampiran 1
31
Lampiran 2
31
Lampiran 3
31
31
Lampiran 4
31
31
Lampiran 5
31
31
Lampiran 6
31
31
Lampiran 7
31
Lampiran 8
Usia : 20 Tahun
Agama : Islam
Ibu : Omih
Riwayat Pendidikan
31
Penulis
31
Lampiran 9
NIM : P3.73.20.1.17.071
Kelas : 3 Reguler B
penulisan
11. Rabu, 13 Konsultasi BAB 1. Ada satu
Mei 2020 I, BAB II, & paragraf di bab
BAB III 1 yang harus
dihapus
2. Rumusan
Masalah diganti
dengan Rumusan
focus kajian
3. Peta Literatur
yang berbentuk
skema
dimasukkan ke
dalam bab 3
bukan bab 2
4. Tambahkan
patofisiologi
gangguan rasa
nyaman
5. Perbaiki prinsip
keselamatan
kerja
12. Selasa, 19 Konsultasi Lanjutkan
Mei 2020 perbaikan Bab 1 mengerjakan
– Bab 3 Abstrak dan Bab 4
13. Kamis, 21 Konsultasi BAB ACC dan mulai
Mei 2020 IV dan Abstrak bimbingan dengan
pembiming
pendamping
14. Senin, 25 Konsultasi Perbaiki nama
31
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan