Anda di halaman 1dari 29

BAHASA INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA DAN KUTIPAN

KELOMPOK 5 PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


Dosen Pengampu : Abdul Ghoni Asror, S.Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :
No NAMA NIM
1 Ahmad Lazim 21210002
2 Sendy Tri Prasetyo 21210037
3 Moch. Riski Ramadhani 21210025
4 Siti Lathi Fatur Rohmah 21210042
5 Intan Aini Oktavia 21210016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena tanpa berkat
dan rahmat-Nya, mungkin kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Terlantun sholawat dan salam untuk imam besar kita semua Nabi
Muhammad SAW. Rasa terima kasih juga banyak terucap kepada Bapak Abdul Ghoni
Asror, S.Pd., M. Pd., selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tak lupa juga ucapan
terima kasih kami berikan kepada teman-teman yang selama ini saling membantu dan
mendukung dalam pengerjaan makalah ini.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini
mengenai salah satu syarat penilaian tugas semester dua dari mata kuliah Bahasa
Indonesia.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik
membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.

Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi
kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi orang lain yang membacanya.

Bojonegoro, 07 Maret 2022

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................II

Daftar Isi ...............................................................................................................III

BAB I Pendahuluan................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................2

BAB II Pembahasan...............................................................................................3
A. Kutipan..............................................................................................................3
B. Catatan Kaki......................................................................................................8
C. Catatan Perut.....................................................................................................12
D. Catatan Akhir....................................................................................................14
E. Daftar Pustaka...................................................................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................22

B. Saran .........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang
baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain.
Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan 
bahasa indonesia itu sendiri.

Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki
dan daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya
dan karangan ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami  rasa penting
untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca  agar memperhatikan sebuah
aturan dan kaidah penulisan yang benar.

Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus  mencari beberapa


sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu
dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka. Penulisan
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
bahasa indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan
karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka  bahkan mengabaikan tata cara penulisannya
karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi kita
semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang  baik dan  benar.

Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar
pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar
pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam
sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya
sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya
tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.

4
Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu
sumber/bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun
karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan
sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan
menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.

Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki
yangharus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang
disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada
kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan kaki,
dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang
benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah
Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1.  Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan
contoh kutipan serta cara penulisannya ?
2.  Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan
contoh catatan kaki serta cara penulisannya?
3.  Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan
contoh
daftar pustaka serta cara penulisannya ?
C. Tujuan
1 Tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui susunan/cara dalam menggunakan
kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar, guna menunjang
pembelajaran bagi mahasiswa. Makalah ini selain sebagai tugas Bahasa
Indonesia namun dapat berguna untuk  pembelajaran dan pengetahuan bagi
mahasiswa tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang disertai
dengan pengertian, jenis, susunan, dan contoh.
2 Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka yang baik dan benar.

5
3.     Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka
dari sumber yang berbeda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KUTIPAN

1. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu diambil dari kamus,
ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk
lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak
atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-
pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat
pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus
menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan
kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut.

2. Fungsi Kutipan
a.     Landasan teori
b.     Penguat pendapat orang lain
c.     Penjelasan suatu uraian
d.     Bahan  bukti untuk menunjang suatu pendapat
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti

6
yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman
empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi
bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1.      Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2.      Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.      Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.      Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5.      Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

3. Jenis Kutipan
Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak
mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip. Sedangkan
kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di
sumber kutipan.
a.     Kutipan langsung
a)     Tidak lebih dari empat baris :
-        Kutipan diintegrasikan dengan teks
-        Jarak antar baris kutipan dua spasi
-        Kutipan diapit dengan tanda kutip
-        Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung
ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama
keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b)     Lebih empat baris :
-        Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
-        Jarak antar kutipan satu spasi

7
-        Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
-        Kutipan diapit oleh tanda kutip.
-        Di belakang kutipan diberi sumber kutipan

Contoh Kutipan Langsung:


-        Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhadap
pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin
yang terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 : 184).

b.     Kutipan tidak langsung


1.     Kutipan diintegrasikan dengan teks
2.     Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3.     Kutipan tidak diapit tanda kutip
4.     Sesudah selesai diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Tidak Langsung :
Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang
dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan perlu
dikembangkan agar lebih terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu
penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi yang
lain (Sudibyo, 2001 : 12). Selain itu Joni menyatakan bahwa .........................
a)      Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja.
Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
b)      Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara
seorang  pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung.
c)       Kutipan dalam kutipan

8
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini
dapat ditempuh dua cara :
1)     Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2)     Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda
kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
d)      Kutipan langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat,
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa
yang bicara.
4. Prinsip – Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang
harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1.      Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun
menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti
penunjang pendapat penulis.
2.      Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal
kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber
aslinya.
3.      Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian
sebenarnya.
4.      Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5.      Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
·         Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
·         Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang

9
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
6.      Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan
andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan
kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata
latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

7.      Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun


tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan,
maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau
renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang
dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
  Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun
pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
·   ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis]
uang.’
·   ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
     [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
5. Cara Penggunaan Kutipan
a.     Cara penulisan Kutipan
a)     Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan ………
b)     Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat
efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan,
pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
c)     Di Akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat

10
sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi
(Meisel  1976:125)
b.     Aturan  Penulisan Kutipan antara lain :
a)     Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….

b)     Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis
kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom
(1978:23) menghasilkan …………
c)     Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti
dengan singkatan dkk . Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada
kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian
yang tinggi (Meisel dkk, 1976:125)
d)     Pengutipan lebih dari satu karangan
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai
sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian yang
sama). Di dalam hal yang seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan
yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik koma (;) Contoh : Sebagaimana
dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan (1989:76); dan Basuki
(2004:90) bahwa…….
e)     Sitasi dari Sitasi
Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya sulit
sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya
mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana
dinyatakan oleh Hary (1987) seperti dikutip oleh Heri (1990:87) bahwa ………..
Lain halnya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000) bahwa ………..

11
B. CATATAN KAKI
1. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan pada  bagian bawah halaman teks yang menyatakan
sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai suatu hal yang
diuraikan dalam teks. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada
huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.

2. Fungsi catatan kaki


a)     Memberikan keterangan dan komentar
b)     Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan daftar bacaan
c)     Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku
d)     Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain

3. Jenis dan cara penulisan catatan kaki


Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote ditempatkan pada
bagian bawah halaman, sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau
bacaan pada teks yang ditulis di dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya
sama, yaitu secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka,
tempat penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid
dan nomor halaman.
a.  Cara penulisan catatan kaki
1.  Sumber yang dirujuk berupa buku :
a)  Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka. Contoh :[i] Selo
Soemardjan …….
b)  Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap kata-
kata
yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis dengan
huruf kapital contoh : [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….

12
c)  Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan
(sesudah tanda koma). Contoh : [iii]…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor
Sugiyono,…..
d) Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh : [iv] Hasyim
Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, edisi dan kata pengantar M.
Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.
e) Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika tidak
ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan). Contoh : [v] Zamroni,
Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f)  Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa nama
penerbit). Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
g) Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup tanpa
spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun).
Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
h) Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika
tidak
ada nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-
Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
2.  Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu
ditulis dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama
penyusun pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis dengan dkk.
Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I (Yogyakarta: Ilmu Perss,
2000), hal. 9.
3. Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama
penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) .
Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980),
hal.9.
4. Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim

13
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka
dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun,
lembaga, panitia atau tim itu. Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar,
Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta:
Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989), hal.89.
5.  Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam catatan
kaki langsung ditulis judul buku. Contoh : [xii] Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus
Wilayah NU   DY,1999), hal. 22.

6. Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki
disebutkan pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli tidak
diterjemahkan, disebutkan judul asli dan apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli
atau judul asli bersama judul terjemahan dapat dilakukan seperti contoh : [xiii] Al-
Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha, Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus,
1987), hal.46.
7. Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki
disebutkan pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang asli,
disebutkan nama penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili
Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV Remaja, 1987), hal.4.
8. Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan
kakinya sebagai berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah
Dasar”, dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta : Pena,
2008), hal. 123.
9. Ensiklopedi dan Kamus

14
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya
catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo:
Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.
10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a. Terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan
berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan
Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8.
Kolom 7.
b. Tidak terdapat pengarang
Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung nama
penerbitan yang bersangkutan. Contoh : [xvii] KUHP yang Baru Harus Beri Rasa
Keadilan Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12 Oktober 2010),
hal. 9.
11. Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai
berikut : [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip
dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2009.

4. Contoh catatan kaki (Footnote dan Bodynote)


a)     Anif Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta: Republika,2006),
hlm.350. (Footnote)
b)     Dorongan untuk mengafirkan orang lain yang berbedsa justru merupakan salah
satu akibat kegagan mengendalikan hawa nafsu lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah
SAW bersabda, “Barang siapa menuduh saudaranya yang muslim sebagai kafir maka
salah satu dari keduanya sangat berhak untuk mendapatkan sifat itu.” Maunya sih,
menyampaikan pendapat hukum islam yang dianggap benar, tapi gara-gara jatuh
kedalam takfir, jadi hawa nafsu, malah jatuh jadi kafir sendiri, iiiih, serem.
(K.H.S.S.Djam’an : 17). (Bodynote).

C. CATATAN PERUT

15
Catatan perut berfungsi sama dengan catatan kaki.
            Kelebihan catatan perut dibanding dengan catatan kaki adalah pada
kenyamanan pembaca untuk menemukan pokok tulisan secara menyeluruh. Catatan
perut juga lebih sederhana dan jelas, karena pada catatan perut hanya terdapat 3
unsur:
•  Nama belakang pengarang
•  Tahun penerbitan
•  Nomor halaman
Contoh :
            Namun, kondisi Indonesia telah amat terpuruk oleh berbagai krisis yang
mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sehingga berdampak pada
rendahnya kualitas sumber daya manusia (Surya, 2004: 113).

a. Fungsi Catatan Perut


Catatan perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1.  Menunjukkan sumber kutipan.
2.  Catatan penjelas.
3.  Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yang kadang diberi
komentar oleh penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengan
kemunculan teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan
membuat John Dvorak sangat tertarik: nomor telepon yang akan selalu
mengikuti, selama saya tersambung dengan internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus
matematika, reaksi kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam
tanda kurung [..] dan ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran
persamaan angka depan sesuai nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan
dengan nomor berupa angka latin. Contoh:

16
                
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada
bermacam-macam. Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan tidak
menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik
Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas :
·  Nama belakang pengarang.
·  Tahun penerbitan
·  Nomer halaman.

D. CATATAN AKHIR (ENDNOTE)


Selain menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga
dikenal pemakaian Endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan atas artikel
ilmiah yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel. Endnote juga merupakan cara
untuk member penjelasan dari sebuah kutipan yang berbentuk langsung maupun
tidak langsung yang diletakkan dalam artikel ilmiah. Selain itu ia juga berfungsi
sebagai penjelasan dari hal-hal penting dan berkaitan erat dalam artikel, namun
apabila diletakkan dalam teks akan mengganggu struktur paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript akan
dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara penulisannya adalah
sebagai berikut:
·         Kutipan atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang,
dalam Endnote  yang dituliskan cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang
dipakai rujukan.
·         Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya  ilmiah
sebelum Daftar Pustaka.

17
Dengan penulisan catatan perut seperti contoh-contoh di atas, maka pada halaman
setelah bab uraian harus diletakkan endnote yakni halaman yang menyebutkan
sumber acuan seperti contoh di bawah ini
Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer” dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999, hlm. 4.
[2] Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan Bisnis Komputer
di Abad XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
 [3] Lightmore, A.H (1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York : Jack and
Witts, hlm. 14.

E. DAFTAR PUSTAKA
1. Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan
sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal
yang disusun berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang
dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang
disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar
pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi
jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke
dalam.

18
Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber kepustakaan, baik berupa
ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar yang perlu disusun dalam daftar khusus
diletakkan pada akhir karangan.
2. Fungi Daftar Pustaka
a)     Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran
sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b)    Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip,
dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c)     Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah
membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d)    Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
3. Jenis –jenis Daftar Pustaka
Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, dan tidak setiap jurnal atau
buku selalu sama format bakunya. Jurnal yang terbit berkala (mingguan/bulanan)
kebanyakan memakai sistem yang menghemat ruang.

Jenis-jenis daftar  pustaka yaitu :


a. Kelompok Textbook
a) Penulis perorangan
b)  Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c)  Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d)  Buku terjemahan
b.  Kelompok Jurnal
a)  Artikel yang disusun oleh penulis
b)  Artikel yang disusun oleh  lembaga
c)  Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/ konferensi/simposium
c.  Kelompok disertasi / tesis
d.  Kelompok makalah / informasi dari Internet
4. Unsur-unsur Daftar Pustaka

19
Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar
pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok
yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
1.      Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
- Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di depan.
Misal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar
pustaka :
Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan
Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
-  Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang
pertama saja.
Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis dalam
daftar pustaka :
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
-  Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis
yang
pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.

Misal :
Ghiselli E. et al 1981.  Measurement Theory for The
Behavioral Sciences.  San Francisco: WH. Freeman and Company
- Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh
penulis yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama
penulis cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.
-  Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda koma (,).
-  Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
2.   Judul buku, termasuk judul tambahannya.
- Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.

20
- Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis dengan huruf
miring.
Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.
-  Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
3. Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan ke-
berapa,
nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a.  Tahun terbit
- Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.
- Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis
dengan
t.t. (tanpa tahun).
b. Tempat terbit
- Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
- Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik
dua (:).
c.  Nama penerbit
- Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
- Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor dan tahun.

Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka


Informasi dari sebuah buku :
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata

21
Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.
4. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut
ini. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke
bawah, tanpa menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a) Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu,
baru nama depan)
b)  Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c)  Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul
buku diberi tanda titik (.).
d) Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi
tanda
titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik (.)
e) Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya,
maka
sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit
kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk lebih rinci lagi sebagai berikut :
a. Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku
(dengan huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal :
Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.

b. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel
Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed.)
di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal :

22
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di
Angin.  Jakarta : Gramedia.
c. Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku
Kumpulan Artikel
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel
yang diapit oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama
editor, judul buku kumpulan artikel, dan nomor halaman. Misal :
Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam
Kemala Sartika (Ed.). Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya Visioner
Soedjatmoko. Jakarta : Gramedia.
d. Cara  Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal
Nama  penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal,
tahun, dan nomor. Misal :
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian
Inovasi”. Forum Penelitian, 1 (1) : 33-47.
e. Cara Menulis Daftar Pustaka yang  Berasal dari Artikel Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan
tahun (jika ada). Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan
nomor halaman. Misal :
Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological
Today, hal. 70
f. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit,
judul, dan nomor halaman. Misal :
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”,
hal. 41

g. Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan

23
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan
nama penerbit terjemahan. Misal :
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra : Satu Pengenalan. Terjemahan oleh
Mohammad Haji Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
h.Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi,
tesis, atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah,
nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi.
Misalnya :
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses
Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas Pertanian, Universitas
Sebelas Maret.
i. Daftar Pustaka dari internet
Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip,
diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal :
Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian : (online),
(http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12
Desember 2002).
j. Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit.
Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis
dengan kata tanpa tahun(dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika
tanpa kota terbit tulislah tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.).
jika tanpa penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda kurung
(t.p.).
k. Pustaka dari karangan institusi
Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan,
lembaga penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya:
AOAC. 1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington DC:
Association of Official Analytical Chemists.

24
l. Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya
Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya
dicantumkan pengarang diganti kata anonim. misalnya:
Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on
Earth. New York: Life Public.
1. Tanda titik.
2. Huruf pertama  masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan
menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya
kata dalam, pada, dan, di, dan dari.
3.  Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik
dua (:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari :
1.  Kutipan langsung
2.  Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada
akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut :
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih
dahulu, baru nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul buku diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi
tanda
titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5.  Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya,
maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit
kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

26
B. Saran
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-
baris
berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.
Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik karya
ilmiah, artikel, skripsi maupun tesis dalam penggunakaan kutipan, catatan kaki
dan daftar pustaka, agar pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan
penulis. Sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya
nantinya. Akhirnya selesailah makalah kami yang membahas tentang kutipan,
catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus
kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan
penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu.
Terimakasih.

27
DAFTAR PUSTAKA
- Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka
Keluarga.
- Alek dan H. Achmad H.P. 2010.  Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : Kencana.
- Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Akademika Pressindo.
- Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
- Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
- Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Imiah.
Yogyakarta : Media Perkasa.
- Rifky Lubis. 2013. Karangan Persuasi.   http://rifkydiandap.blogspot.co.id/.
Diunduh pada Jum’at 31 Maret 2017
- Sakinah Hayatun.
2015. http://sakinahwasohibatimuslimah.blogspot.co.id/2016/01/makalah-
kutipan-catatan-kaki-dan-daftar.html. diunduh pada senin, 13 Maret 2017.
- Tan, Tania. 2015. http://tania1412.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-catatan-kaki-
dan-daftar-pustaka.html. Posted by Hayatun Sakinah at 16:43:00 diunduh pada
senin, 31 Maret 2017.
- Paramita Dwitya. 2006. Bahasa Kuliah. Jakarta. PT.Macana Jaya
- Tanjung S. 1988. Bunga Rampai. Jakarta: PT.Intan Pariwara
- http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt
- http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx
- http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html
- http://eziekim.wordpress.com/2010/12/25/kutipan-dan-daftar-pustaka/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
- http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf

28
- http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/
Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris_dll)/BI-daftar_pustaka.pdf
- http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
- http://nolimitz.web.id/2010/03/cara-menulis-daftar-pustaka/
-

29

Anda mungkin juga menyukai