MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Ulinnuha Madyananda S.S.,S.Pd., M.Pd.
oleh
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpahan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini yaitu tentang Teknik Menulis Kutipan dan Daftar
Pustaka. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak yang
termasuk dalam kelompok pengerjaan makalah ini. Karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sekalian serta kepada Bapak Hambali selaku
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang selalu memotivasi kami dalam
mengerjakan makalah ini.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya kekurangan
dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun
demi perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi
berkat dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2.4.Gaya Mengutip.............................................................................................................. 8
Kesimpulan ............................................................................................................................. 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami kaidah dan konvensi penulisan kutipan dan daftar pustaka.
2. Memiliki kesadaran untuk menaati kaidah dan daftar pustaka secara ajek.
3. Terampil memilih sumber rujukan berbasis konten literasi dengan taat etika dan
terhindar dari plagiasi.
4. Terampil mengolah literasi sebagai sumber rujukan dengan taat etika pengutipan
3
5. Terampil mengutip berbagai sumber informasi ilmiah yang valid.
6. Mampu menulis daftar pustaka sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Mengutip
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari
suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan,
sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap
dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan
dan prinsip terkait tingkah laku yang dianggap benar. Secara makna, etika ialah konsep
penilaian suatu kebenaran dari tindakan individu sosial maupun kelompok.
Sedangkan kutipan yakni kalimat yang diambil dari gagasan seseorang baik lewat
buku, jurnal, media sosial, surat kabar dan sebagainya. Maka, mengutip adalah
meminjam perkataan atau gagasan orang untuk memperkuat argumen yang ia lontarkan.
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa etika mengutip adalah tata cara atau
aturan dalam penulisan gagasan orang lain dalam bentuk tulisan, agar tidak melanggar
suatu hak cipta atau nilai-nilai kesopanan (Flora, 2019).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam etika pengutipan, diantaranya
adalah:
1). Mencantumkan nama atau instansi pemilik sumber kutipan setiap mengambil
alih, atau menyalin kalimat orang lain harus tetap mencantumkan sumber yang dirujuk
sebagai kutipan.
2). Memilih sumber terpercaya untuk dikutip karena sumber-sumber yang tidak
valid, tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, atau berasal dari informasi
yang tidak jelas mengarah pada penyebaran hoaks.
3). Merujuk pada sumber asli atau penulis langsung jika tidak merujuk pada
sumber asli hanya akan menimbulkan kesalahan informasi atau interpretasi. Penulis lebih
baik mencari buku asli terlebih dahulu dari pada mengutip pendapat ahli yang telah
dikutip.
4). Tidak mengambil alih semua gagasan tanpa interpretasi dan disertai pendapat
yang orisinal; sebagai contoh mengutip gagasan orang lain penuh setiap halaman tanpa
disertai interpretasi dan gagasan sendiri yang orisinal.
5). Tepat dalam mengolah atau menginterpretasi sumber rujukan yang dikutip.
Kesalahan dalam memahami sumber rujukan yang digunakan dapat berakibat pada
informasi yang tidak valid.
6). Mengutip sumber yang relevan, yakni mengambil kutipan yang sejalan (tidak
bertentangan) dengan gagasan, jika mengutip dengan tujuan memperkuat pendapat
(Zulvarina dkk., 2020).
5
Berikut adalah beberapa hal terkait dengan teknik mengutip diantaranya adalah:
Pengutipan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Namun, pengutipan
sebaiknya dilakukan secara tidak langsung untuk menghindari parade pengutipan. Yang
kedua, kutipan dianggap benar jika pengutip menunjukkan sumber atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya. Berikutnya,
Sumber rujukan anonim tidak dianjurkan. Keempat, kutipan hendaknya diambil
seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya. Selanjutnya, kutipan yang panjang
sebaiknya dimasukkan dalam lampiran. Terakhir, menghilangkan bagian kutipan
diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan
perubahan makna (Zulvarina dkk., 2022).
6
(maind mapping), menyusun judul, dan mempertimbangkan apakah topik
tersebut dapat diteliti. Mahasiswa atau peneliti dapat mengawali dengan
menyusun dua kata, misalnya “penelitian mengenai…” tergantung kepada kita
melanjutka kalimat tersebut.” (Widyartono, 2012).
c. Kutipan penghilangan sebagian
Kutipan penghilangan sebagian adalah kutipan yang sebagaian teksnya
dihilangkan. Penghilangan ini dimaksudkan agar hal yang ingin disampaikan
menjadi lebih jelas. Namun, model kutipan ini tetap tidak menambahkan teks
ataupun kalimat dari pengutip. Kutipan ini ditulis dengan tanda elipsis (...)
(Zulvarina dkk., 2022).
Contoh :
“Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan
modal kerja, dan meningkatkan keamanan. … . Sedangkan program pelayanan
adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olah raga, kamar tamu
pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, discount
(potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruing baca dan
perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter
perusahaan, tempat parkir, ada program rekreasi atau darmawisata”
(Mangkunegara, 2009:86). (Widyartono, 2012).
d. Interpolarasi
Interpolasi adalah kutipan yang dilakukan penyisipan oleh pengutip yang
dimaksudkan untuk memperjelas kalimat ataupun kata. Dalam menyisipkan
kalimat ataupun kata pengutip tidak diperbolehkan untuk mengurangi atau
mengganti makna dari teks asli. Terdapat 3 bentuk dari interpolasi ini, yaitu :
1. Penggunaan sic
Penggunaan sic ini dimaksudkan untuk pembenaran kata yang salah
dalam pengetikannya.
Contoh :
… hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.
2. Penggunaan antecedent
Penggunaan antecedent ini dimaksudkan untuk memperjelaskan kata
yang digunakan dalam teks agar para pembaca semakin memahami
maksud dari penulis.
3. Penggunaan komentar
7
2) Tidak diapit tanda kutip
3) Terpadu / terintegrasi dalam teks
4) Sumber dapat ditulis sebelum atau sesudah
5) Ketentuan spasi dan margin sama seperti teks lain
Selain itu juga terdapat enam cara untuk membuat kutipan tidak langsung,
yaitu :
8
Nama jurnal. Volume(nomor), Halaman. Selain itu, Penulisan nama jurnal akan dicetak
miring atau italic.
Contoh :
Hanindya, R. (2020). Bisnis Hasil Penguraian Limbah. Jurnal UMKM, 1(1), 123-
234
Sedangkan untuk sumber jurnal yang menggunakan gaya menulis HRS akan
menggunakan format penulisan → Nama belakang penulis, Inisial nama depan penulis
Tahun terbit, Judul jurnal, Nama jurnal, Volume jurnal, Nomor jurnal, halaman.
Pada penulisan untuk sumber jurnal, judul jurnal tidak dicetak miring, melainkan diberi
tanda kutip tunggal (‘...’). Serta volume, nomor, halaman diawali dengan kata “Vol.”,
“no.”, dan “hh.”.
Contoh :
Devi, M 1998, 'Manajemen Keuangan', Jurnal Ekonomi, vol. 7, no. 3, hh. 123-234
3. Vancouver Style
Penulisan sumber buku menggunakan gaya menulis daftar pustaka Vancouver style
akan menggunakan format → Nama belakang penulis Inisial nama depan dan tengah.
Judul buku. Edisi buku (jika ada). Nama penulis kedua. Kota terbit : Penerbit; Tahun
terbit. Halaman.
Inisial nama depan dan tengah langsung dituliskan dibelakang nama belakang tanpa ada
imbuhan tanda baca. Begitu juga penulisan untuk nama pengarang atau penerjemah di
belakang judul atau edisi buku. Kemudian setelah penerbit, dituliskan tanda baca titik
koma (;) dan tahun terbit, serta halaman buku yang dikutip.
Contoh :
Tanjung SH. Pati Gandum Dalam Kualitas Sereal. Edisi 10. Agatha ES. Berlin: Gramedia;
1998. 123
Untuk sumber jurnal, diberlakukan aturan yang sama dengan penulisan sumber
buku. Hanya saja, judul buku digantikan dengan judul jurnal dan dilengkapi dengan nama
jurnal tersebut. Jika gaya penulisan yang lain hanya menggunakan tahun terbit, gaya
penulisan vancouver sumber jurnal akan menggunakan tanggal, bulan, dan tahun terbit.
Serta diikuti tanda titik koma (;) dan volume serta nomor jurnal. Penulisan halaman
9
setelah nomor jurnal tidak boleh ada pengulangan angka. Semisalnya 123-127, karena
sama-sama memiliki angka ‘1’ dan ‘2’, maka yang dituliskan hanya 123-7 saja.
Contoh :
Elvina L. Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek. Jurnal Kimia
Berpendidikan. 2007 Feb 14; 22(8) : 123-5
10
Mengutip dengan teknik kolaborasi dilakukan dengan cara mengutip
kutipan dari berbagai sumber yang saling berkaitan dan mendukung. Tujuan
dari mengutip menggunakan teknik kolaborasi adalah teknik ini sebagai
landasan teori untuk memperkuat gagasan dari penulis, dan juga untuk
memperkuat gagasan penulis atau menjadikan sumber rujukan sebagai landasan
teori (Andarwulan dkk, 2019:70). Contoh dari teknik kolaborasi ini adalah
seperti, “Menurut Faisal Basri (2019) demo mahasiswa pada 30 September
2019 lalu tidak berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia. Hal ini juga
sejalan dengan pendapat Fajar B. hirawan (2019) Peneliti Centre for Strategic
and International Studies menilai aksi tersebut tidak akan berpengaruh
signifikan terhadap ekonomi Indonesia”.
11
2019 lalu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Indonesia.
Sementara itu, ekonomi Institute for Development of Economic and Finance
Bhima Yudhistira Adhinegara (2019) mengatakan demo yang berujung ricuh
selalu menimbulkan dua hal bagi kegiatan ekonomi. Pertama, jika demonstrasi
harus berujung pada pemblokiran jalan, maka aktivitas seperti logistik tentu
akan terganggu. alhasil, ini menimbulkan ongkos tambahan bagi dunia usaha.
Kedua, dalam jangka pendek, demo yang meluas dan berlarut-larut akan
menimbulkan sentimen negatif bagi investasi. Investor akan melihat gejolak
demo sebagai instabilitas politik. Maka dapat disimpulkan bahwa pandangan
Fajar Hirawan tidak memperhatikan demo yang menimbulkan kericuhan
sehingga memperlambat aktivitas logistic dan menimbulkan sentiment negative
bagi investasi".
12
2. Penelusuran online tanpa nama penulis atau afiliasi
3. Artikel dari selebaran yang disebarkan diluar forum ilmiah
13
penelitian terkait yang telah dipublikasikan oleh penulis terdahulu.Parafrase juga akan
menghindarkan penulis dari praktik plagiarisme. Dengan menyajikan ide pencipta karya
dengan bahasa sendiri, kamu dapat terbebas dari plagiarisme. Namun, tentunya dengan
tak mengubah isi dan makna dari tulisan sumber. (Shadiqi, 2019)
3. Menggunakan layanan uji plagiarisme.
Buat daftar layanan pengecekan plagiarisme online berbayar seperti Ithenticate,
CrosCheck, Plagium, PlagScan, dan Turnitin. Ada beberapa tes plagiarisme gratis seperti
Helio BLAST, Viper, Grammarly, dan Plagiarisme. Lembaga pendidikan dan jurnal
ilmiah yang berbeda memiliki standar pemeriksaan plagiarisme yang berbeda. Semua
lembaga pendidikan harus memiliki layanan pengujian plagiarisme untuk digunakan oleh
civitas akademika. Setidaknya dengan layanan ini, plagiarisme hanya bisa berasal dari
data online, tetapi bisa dihilangkan. (Shadiqi, 2019)
Daftar Pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku,artikel, karya ilmiah,
atau karya penerbitan lainnya yang digunakan sebagai acuan atau bahan untuk membuat karya
kita. Menurut KBBI daftar Pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku atau karya
ilmiah lain, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya. Daftar Pustaka juga bisa dikatakan
sebagai daftar atau acuan yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan
karangan.
Daftar Pustaka merupakan hal yang penting dicantumkan dalam sebuah karya karena
untuk menghindari tuduhan plagiarism juga menghargai penulis atau pengarang asli yang
karyanya kita gunakan untuk membuat karangan kita dan daftar Pustaka digunakan untuk
membantu pembaca untuk mencari bahan bacaan atau ilmu pengetahuan terkait isi karya tulis.
Selain itu daftar Pustaka memiliki fungsi untuk memberikan informasi bahwa tulisan yang ada
dalam karangan merupakan bukan hasil pemikiran penulis sendiri, melainkan terdapat hasil
pemikiran penulis lain yang memberikan arah bagi para pembaca untuk melakuakan
pengecekan ulang terhadap sumber aslinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menulis daftar Pustaka adalah :
14
Berikut merupakan tata cara dalam penulisan daftar Pustaka :
Nama belakang, nama depan. Tahun terbit. Judul Artikel. Judul Jurnal.
Nomor(Volume): Halaman.
· Satu pengarang
(Menggunakan “dan” jika memakai literatur Bahasa Indonesia, menggunakan “and” jika
memakai literatur Internasional)
Jika pengarang lebih dari 3 maka pengarang ke empat dan seterusnya menggunakan dkk jika
literatur bahasa Indonesia, menggunakan et al jika literatur Internasional.
Soemiati, A., Kosela, S., M. Hanafi, dkk. 2010. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Triterpenoid dan Asam 3-Hidroksinikotinat dari Ekstrak Diklorometana Akar
Garcinia picrorrhiza Miq. Jurnal Kimia Terapan Indonesia. 12 (1): 15-17
Nama penulis. Tahun terbit (diunggah). Judul tulisan. (Alamat Web Lengkap,
diakses:tanggal akses).
Nama Belakang Pengarang, Nama depan pengarang. Tahun terbit. Judul buku (Edisi
jika edisinya lebih dari satu). Kota diterbitkan : Penerbit
· Satu Pengarang
15
Chang, Raymond. 2005. Kimia organik Jl.2 Ed.3. Jakarta: Erlangga
(Menggunakan “dan” jika memakai literatur Bahasa Indonesia, menggunakan “and” jika
memakai literatur Internasional)
Jika lebih dari 3 pengarang, pengarang ke empat dan seterusnya menggunakan dkk untuk
literatur Bahasa Indonesia, menggunakan et al untuk literatur Internasional
Anonim. 2000. Kumpulan Puisi, Pantun dan Gurindam. Surabaya: Balai Pustaka
Contoh :
Maria, Ana. 2007. Pandangan Umum Terhadap Politik di Indonesia. Skripsi. Depok:
Universitas Indonesia.
Nama Pengarang. Tahun Terbit. Judul Artikel. Dalam Nama Editor. Judul
Publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya. Tempat Pertemuan,
Tanggal Pertemuan. Tempat terbit. Nama Penerbit. Halaman Artikel.
Contoh :
Kusmiyadi, Ismail. 2007. Optimis Menghadapi Ujian Nasional. Pikiran Rakyat. Hal 12
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pembuatan karya tulis akan terkesan sopan dan lebih baik jika mencantumkan
kutipan dan daftar pustaka. Kedua unsur ini memiliki peran dan fungsi masing-masing seperti
yang sudah dibahas diatas. Salah satunya ialah sebagai bentuk menghargai karya tulis atau
gagasan orang lain. Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di
dalam teks bacaan. Terakhir adalah daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya ataupun
karangan ilmiah, daftar pustaka ini harus ada tercantum agar pembaca dapat mengetahui
sumber-sumber bacaan lainnya yang ditemukan pada karya dan karangan ilmiah. Daftar
pustaka diletakkan pada halaman akhir sebuah karya atau karangan ilmiah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Flora, Henry S. 2019. Etika dan Tata Tertib Disiplin Mahasiswa. Jurnal Law Pro Justitia. 4(2):
22-41
Limantoro, San. 2013. Analisis Kemiripan Tanda Visual Poster Film Horor Indonesia
Terhadap Poster Film Luar Negeri. Skripsi. Tangerang: Universitas Multimedia
Nusantara
Pratiwi, A. D., Yusuf, S., Nani, Y., dkk. 2018. Panduan Penulisan Skripsi. Kendari:
Universitas Halu Oleo
Riduwan, Akhmad. 2014. Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka. Skripsi. Surabaya:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Shadiqi, Muhammad Abdan. 2019. Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam
Menulis Karya Ilmiah. Buletin Psikologi. 27(1) : 30-42
Zulvarina dkk,. 2022. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Malang: CV. Oase Publishing
IAIN Madura. 2020. Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Madura : Institut Agama Islam Negeri
Madura
Widyartono, Didin. (2012, 26 Januari). Teknik Penulisan Kutipan. Diakses pada 6 Oktober
2022, dari http://didin.lecture.ub.ac.id/keterampilan-menulis/teknik-penulisan-kutipan/
18