Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Tentang

Kutipan (Quotation)

Disusun Oleh :

Dina Nofriani Fitri (2314080004)

Reza Syarif (2314080017)

Dosen Pengampu:

Abdul Basit, M.Pd

JURUSAN TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1445 H / 2023M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Bahsa Indonesia yang berjudul “ Kutipan (Quotation)”.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
semester I dengan dosen pengampu bapak Abdul Basit, M.Pd. tidak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada dosen pengmpu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya, penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dengan segala kerendahan
hati saran dan kritikan yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna
meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang pada waktu mendatang.

Padang, 27 November 2023

Penulis

i
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DARTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1. Pengertian kutipan.............................................................................................................3
2.2. Fungsi kutipan...................................................................................................................4
2.3. Prinsip-prinsip mengutip...................................................................................................5
2.4. Teknik menulis kutipan........................................................................................................ 8
2.5. Tujuan penggunaan kutipan................................................................................................ 12
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis sebuah karya
ilmiah. Karena, sangat membuang waktu bila sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan
dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah,
harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama. Di
samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk
menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam. Maka, penulis cukup mengutip
pendapat yang dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca,
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.
Meskipun kutipan atas pendapat seorang ahli diperkenankan, namun kutipan yang
terlampau banyak, dapat menyeret seorang penulis pada tuduhan kalau ia melakukan plagiat.
Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak mempergunakan kutipan supaya
karangannya tidak dianggap sebagai suatu himpunan dari berbagai macam pendapat.
Sebaliknya, jika penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan apakah seluruh
gagasan, informasi, fakta, serta temuan yang ditulisnya benar merupakan gagasan orisinalnya?
Sebuah karya ilmiah sebaiknya garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-kesimpulan
yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sedangkan kutipan-kutipan hanya berfungsi
sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapatnya itu.
Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah tuntutan untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu kita juga dilatih untuk membuat
makalah yang baik dan benar agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyak
terjadi kesalahan disana-sini terkait dengan metodologi penulisannya.
Untuk itu, demi menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika dalam
penulisan karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip. Dalam
makalah ini akan dipaparkan definisi, fungsi kutipan dan prinsip-prinsip mengutip.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun dituntut untuk selalu
mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk untuk
mengembangkan dan mempublikasikan hasil tersebut ialah dengan cara membuat karya tulis
ilmiah, buku sains, dan lain sebagainya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah maupun buku-buku
sains tentu tidak lepas dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam
perkembangannya bahasa Indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam
penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, kutipan, penulisan daftar pustaka,
dan sebagainya.
Dalam penyusunan karya tulis, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk melengkapi
karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan
maupun daftar pustaka. Pengambilan kutipan maupun daftar pustaka bisa dari majalah, buku,
koran, ensiklopedia, internet, artikel, maupun jurnal ilmiah. Menyisipkan kutipan dalam karya

1
tulis dapat menambah nilai lebih pada karya tersebut dan memperkuat teori dari masalah atau
topik yang sedang dibahas. Dan sumber yang didapat pun harus dicantumkan alamat atau
sumber menemukan data tersebut pada daftar pustaka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi kutipan dan fungsi dari kutipan?
2. Apa prinsip-prinsip menulis kutipan ?
3. Bagaimana teknik menulis kutipan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip menulis kutipan
3. Untuk mengetahui teknik menulis kutipan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kutipan

Dalam penulisan-penulisan ilmiah −baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-karya tulis,


maupun penulisan skripsi dan disertasi− seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk
menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dikatakan.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu
kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti TV, radio,
internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat
dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil
karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau
pendapat tersebut dari diri sendiri.
Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam
penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap
penulis karya ilmiah tanpa kecuali.
Dengan menggunakan kutipan, seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk
menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup
mengutip karya orang lain tersebut.
Menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.
Menurut Wasty, kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana
tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai penguat atau
pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang
dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil perkataan
atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah
mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan
3
atau pendapat sendiri.
Secara umum, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber
sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Di dalam kutipan terdapat dua jenis dalam
mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Menurut Rameli kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya
tanpa mengalami perubahan sedikitpun.Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang
persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli. Menurut Rameli kutipan tidak langsung
merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata – katanya sendiri.
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau
hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan
ditelaah berkaitan dengan materi penulisan. Atau kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun
pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum
menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang
tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.

2.2. Fungsi Kutipan


Fungsi kutipan diantaranya :
 Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
 Sebagai landasan teori.
 Penguat pendapat penulis.
 Penjelasan suatu uraian.
 Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
 Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.

4
 Sebagai landasan teori.
 Penguat pendapat penulis.
 Penjelasan suatu uraian.
 Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
 Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
 Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
 Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
 Meningkatkan estetika penulisan.
 Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan
naskah yang terkait dengan data pustaka
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau
membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh
dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan
dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada
catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya
penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Penulisan kutipan berfungsi:
1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber
data, gagasan dan lain-lain yang relevan.
2. Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks
atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
 Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
 Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
 Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
 Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
 Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

2.3. Prinsip-prinsip

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
5
tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :

1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan.
Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat
mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak
menyebabkan perubahan makna.
Cara:
1) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan
titik berspasi.
2) Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan
titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak menyetujui
apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal
dari kata latin sicut yang berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis
terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -
tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain
itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
6
a. Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari
teks aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan tekniknya, maka ia harus
menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan perubahan tertentu. Misalnya dalam
naskah asli tidak ada kalimat atau bagian kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris-
bawahi, tetapi oleh pertimbangan penulis kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu diberi huruf tebal, huruf
miring, atau diregangkan. Pertimbangan untuk merubah teknik itu bisa bermacam-macam untuk memberi
aksentuasi, contoh, pertentangan dan sebagainya.
Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat [. . .] bahwa
perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya. Keterangan dalam kurung
segi empat itu misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari saya, Penulis].

b. Bila ada kesalahan


Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan maupun dalam soal-
soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya mengutip
sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
Dalam hal ini kutipan tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan perbaikan atau catatan
terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan sebagai catatan kaki, atau dapat
pula ditempatkan dalam tanda kurung segi empat [. . .] seperti halnya dengan perubahan teknik sebagai telah
dikemukakan di atas. Catatan dalam tanda kurung segi empat itu langsung ditempatkan di belakang kata atau
unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atau yang tidak disetujui itu. Misalnya, kalau kita tidak setuju
dengan bagian itu, maka biasanya diberi catatan singkat: [sic!] –kata sic! yang ditempatkan dalam kurung
segi empat menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip
sesuai dengan apa yang terdapat dalam naskah aslinya.

Contoh
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha mencari bentuk
kata yang mengandung makan [sic! ] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”

Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak; seharusnya makna. Namun dalam kutipan,
penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus memberi catatan bahwa ada kesalahan,
dan ia sekedar mengutip sesuai dengan teks aslinya. Untuk karya-karya ilmiah penggunaan sic! Dalam tanda
kurung segi empat yang ditempatkan langsung di belakang kata atau bagian yang bersangkutan, dirasakan
lebih mantap.
c. Menghilangkan bagian kutipan
7
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya.
Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang
dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik
yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka
biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Dalam hal ini sama sekali tidak
diperkenankan untuk menggunakan garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda kutip,
maka titik-titik itu –baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda
kutip sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai
pemimpin upacara-upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “… in primitieve streken is werkzaamheid van
het hoofd met betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de rechspraak, op
bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die het magisch evenwicht der
gemeenschap herstellen moet.”

2.4 Teknik menulis kutipan


1. kutipan langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat,
sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari
sumber teks asli. Kutipan langsung terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
Cara penulisannya sebagai berikut :
a. Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris atau kurang dari baris
ketikan:
 Diketik seperti ketikan teks.
 Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
 Jarak antar baris kutipan dua spasi.
 Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau langsung ditulis di
belakang yang dikutip dalam tandakurungditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis
nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu
diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
b. Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris (empat baris
ke atas) :
 Jarak antar baris kutipan satu spasi.
8
 Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan
dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
 Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
 Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
 Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,pada bagian itu
diberi titik sebanyak tiga buah.
 Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
 Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
 Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut
diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
 Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting,
pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya:
(garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan,
dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik
sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai
penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange
price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan
bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.

2. Kutipan tidak langsung


Penulis menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari
dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi
ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah
sebagai berikut:
 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks
biasa.
 Semua kutipan harus dirujuk.
 Kutipan di integrasikan dengan teks.
 Kutipan tidak diapit tanda kutip.
 Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
 Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk
9
ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.
 Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.
Contoh kutipan tidak langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya
adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange
price, or a sacrifice made obtain a benefit”.

Kutipan tidak langsung terdiri dari kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang.
Adapun cara penulisannya adalah :
a. Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari tiga atau kurang.
b. Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris
(empat baris ke atas)

Cara menyadur kutipan tidak langsung ada dua macam :


a) Meringkas , yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas.
Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan , menghemat kata, memudahkan
pemahaman naskah asli dan memperkuat pembuktian.
Contoh :
.............
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan
pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,1983:3).
.............

b) Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari
naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan,tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti
bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.
Contoh :
..............
Seperti dikatakan oleh Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan
mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang
dikatakan penulis.
............…

3. Kutipan pada catatan kaki


10
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda
kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan


Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara seorang pejabat). Dapat
dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.

5. Kutipan dalam kutipan


Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara: bila
kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal
atau tanda kutip ganda. Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip tunggal.

6. Kutipan langsung pada materi


Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik
koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa
Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :
 Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan
penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai
peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer
merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka
penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
 Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada
akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T.
Lim, “peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999
disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi
dan Purwito 1999:12) [2]

11
2.5 tujuan penggunaan kutipan

1. Memperlihatkan kepada pembaca , materi yang digunakan.


2. Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan.
3. Menunjukkan bagian atau aspek topik tertentu yang akan dibahas.
4. Mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang


pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk
lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Kutipan terdiri dari:

1. Kutipan langsung

2. Kutipan tidak langsung

Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah yang dapat
memberikan penegasan bahwa suatu karya baik makalah ataupun karya ilmiah yang ditulis atau
disusun oleh penulis tidak sepenuhnya dari pendapat, gagasan, dan materi dari pribadi penulis,
melainkan meminjam atau mengambil sumber lain baik dari buku atau media lain untuk
mendukung materi dan gagasan dari penulis. Dari kutipan tersebut maka suatu karya atau tulisan
dapat diketahui dan dicari kebenarannya. Itulah hakikat dari fungsi kutipan dan penulisan kutipan
dalam suatu karya ilmiah.

Adapun dalam penulisan kutipan mempunyai prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai dengan
EYD dan tidak mengabaikan suatu sumber yang telah dikutip.

3.2 Saran
Mengutip adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperkuat suatu gagasan. Tentunya
dalam mengutip terdapat aturan-aturan didalamnya sehingga tidak bisa sembarangan dalam
mengutip sebuah pendapat orang lain. Jadi, perlu pengetahuan dan pemahaman yang khusus dalam
membuat kutipan dan menerapkannya ketika membuat makalah, skripsi dan sebagainya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Andre Wicaksono, Bahasa Indonesia Kutipan (Online). Tersedia: http://satuhati-
satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html [29 November
2014]

Arom. (2011). Makalah Bahasa Indonesia “Kutipan Dan Daftar Pustaka”.


http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.31

Banaina Sulfa, Bahasa Indonesia “Kutipan” (Online). Tersedia: http://banaina-


zulfa.blogspot.com/2014/02/ma-k-l-h-k-u-t-i-p-n-definisi-fungsi.html [29 November
2014]

Dedi Irawan. “Kutipan dan Daftar Pustaka “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.

Indah R. (2010). Kutipan dan Daftar Pustaka. http://girlycious09.wordpress.com/tag/jenis-


kutipan/. Diakses pada tanggal 20 April pukul 15.11.

Khoiry, Ibnu. (2013). Bab Tentang Kutipan. http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-


tentang-kutipan. Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.16

Kiki. (2012). Tugas Bahasa Indonesia “Kutipan”. http://rororizky.blogspot.com/2012/11/tugas-


bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.27.

Lubis, Rifky. (2013). Definisi, Fungsi, Macam, dan Cara Penggunaan Kutipan dan Catatan Kaki.
http://rifkydiandap.blogspot.com/2013/01/definisi-fungsi-macam-dan-cara.html.
Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.08.

Munir, Syahrul. (2011). Penggunaan Kutipan dalam Karya Ilmiah.


http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-ilmiah.html.
Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.49.

Pahrul. (2013). Kutipan dan Catatan Kaki. http://p4hrul.wordpress.com/2013/01/02/kutipan-


catatan-kaki/. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 14.41.

Prayogi, Aan Aji. (2012). Materi Kutipan. http://aanborneo.blogspot.com/2012/10/materi-


kutipan.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.12.

Wicaksono, Andre. (2013). Makalah bahasa Indonesia Kutipan. http://satuhati-


satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.35.

Wulandari, Yulita Catur. (2010). Pengertian, Fungsi, dan Jenis Kutipan.


http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/. Diakses
pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.11.

14

Anda mungkin juga menyukai