Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KUTIPAN

DISUSUN OLEH:

Annisa Azzahra
Melati Rias Susanto
Muhammad Ally
Nur Mei Wulan
Shabrina Razana
Siti Chairunnisa
Vira Sasmita Putri

Dosen Pembimbing : Sarmidi, S.pd., M.Pd.

DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dengan judul “Kutipan”.kami tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada pak samardi yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Palembang, 1 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………...…..i
DAFTAR ISI………………………………………………………..….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………...…1
B. Rumusan Masalah……………………………………………......…2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………….......….2
D. Manfaat Penulisan………………………………………….........….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dari Kutipan.......................................………........………...3
B. Fungsi dari Kutipan...........…………………………….....…………3
C. Prinsip-prinsip Mengutip.................. …...…….........……………….5
D. Hal-hal Yang di Persiapkan dalam Mengutip…...…….......………..6
E. Jenis-jenis Kutipan…............................................................……….6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………….......….10
B. Kritik dan Saran…………………………………………….........…10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................….11

ii
BAB I

LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kitapun dituntut


untuk selalu memngembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu
bentuk pengembangan tersebut ialah dengan cara membuat karya tulis ilmiah, buku
since, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan karya ilmiah maupun buku-buku since
tentu tidak akan lepas dari yang namanya sumber rujukan. Sumber rujukan dalam hal
ini adalah teori-teori dari berbagai sumber baik diambil dari kamus, ensiklopedi,
artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya yang mendukung argumen
kita dalam pembuatan karya tulis tersebut. Dalam pengambilan informasi tersebut tentu
keterangan dari sumber tersebut harus dicantumkan dalam karya tulis kita. Pencatuman
tersebut biasa disebut kutipan.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Mengutip bukanlah sesuatu hal yang bisa seenaknya saja kita buat, namun ada beberapa
aturan mengutip yang perlu kita ketahui. Aturan-aturan mengutip ini sangat penting
untuk diketahui agar dalam pembuatan karya tulis, catatan kaki dan daftar pustaka tidak
terjadi kesalahan yang berakibat fatal bagi kebenaran penguatan argumen dalam karya
tulis kita.
Sungguh ironis jika sampai saat ini masih banyak para terpelajar yang kadang
masih salah dalam melakukan kutipan. Karena pentingnya mengutip dengan cara yang
benar, maka atas keprihatinan akan hal inilah yang mendorong kami untuk membuat
makalah mengenai kutipan. Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa nantinya
dalam pembuatan karya tulis baik siswa maupun mahasiswa, dan para terpelajar
lainnya dalam mengutip bisa mengutip dengan cara yang benar berdasarkan sumber
rujukan yang diambil.
Latar Belakang Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya. Penulisan sumber kutipan ada yang
menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan pola konvensional atau
catatan kaki (footnote). Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard
ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku
yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu
dicantumkan pada daftar pustaka. Fungsi kutipan antara lain sebagai landasan teori,
penguat pendapat orang lain, penjelasan suatu uraian, bahan bukti untuk menunjang
pendapat.

1
A. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari Kutipan?


2. Apa Fungsi dari Kutipan?
3. Bagaimana Prinsip-prinsip dari Kutipan?
4. Apa Hal-hal yang dipersiapkan dalam Mengutip?
5. Apa Jenis-jenis Kutipan?

B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Definisi dari Kutipan?
2. Untuk Mengetahui Apa Fungsi dari Kutipan?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Prinsip-prinsip dari Kutipan?
4. Untuk Mengetahui Apa Hal-hal yang dipersiapkan dalam
mengutip?
5. Untuk Mengetahui Apa Jenis-jenis Kutipan?

C. Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui cara
penulisan kutipan.
2. Menambah wawasan mengenai teknik penulisan kutipan.
3. Mengetahui teknik penulisan kutipan yang benar agar
terhindar dari tindakan plagiarism

D. Sistematika Penulisan Makalah


Makalah ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi:
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan
masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah.
Bab II, adalah pembahasan.
Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Definisi Kutipan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat
atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen
dalam tulisan sendiri.Berdasarkan pengertian kutipan di atas, penulis dapat menulis
ulang terhadap bahan bacaan atau pustaka yang telah dibaca. Bahan bacaan atau
pustaka yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis
ulang tersebut.Kegiatan menulis ulang dapat disebut juga sebagai kegiatan atau proses
reproduksi. Hasil dari kegiatan ini dapat berupa ringkasan dan ikhtisar. Setelah kegiatan
reproduksi, penulis akan mendapatkan gambaran terhadap bacaanya dan dapat memilih
bahan bacaan yang digunakan dalam karya ilmiahnya sebagai rujukan.Pernyataan atau
teori yang ditemukan dan diyakini oleh penulis dapat dikutip untuk mendukung
pendapat penulis dalam penyusunan karya ilmiah. Dengan demikian definisi kutipan
adalah suatu kegiatan menuliskan satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk tujuan memberikan ilustrasi atau memperkuat
argumen penulis dalam penyusunan karya ilmiahnya.

B. Fungsi Kutipan

Fungsi kutipan diantaranya :

1. Sebagai landasan teori.


2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
5. Kegiatan pengutipan dapat menghindari pengutip dari kegiatan plagiarisme;
6. Membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut tentang ide pengutip;
7. Sumber pengutipan yang digunakan dapat memberikan nilai terhadap karya
ilmiah yang sedang atau telah dibuat;
8. Pengutipan yang tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain yang
salah dan
9. Menguatkan tulisan pengutip melalui kutipan yang dimuat dalam karya ilmiah.

Penulisan kutipan berfungsi:

3
1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi
tentangsumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan.
2. Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang
dikemukakan dalamteks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara
cermat.Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri.

Diantaranya adalah sebagai berikut:


1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6. Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingannaskah yang terkait dengan data pustaka.

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian
atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti
yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman
empiris. Peletakan kutipandilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi
bagian catatan kaki. Peletakan padacatatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :

1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.


2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber
rujukan.

C. Prinsip-prinsip Mengutip

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh penulis pada waktu membuat
kutipan, antara lain:
1. Jangan mengadakan perubahan

4
Pada waktu mengadakan kutipan langsung pengarang tidak boleh mengubah kata-
kata atau teknik dari teks aslinya. Bila pengarang menggarap perlu untuk mengadakan
perubahan tekniknya, maka ia harus menyatakan atau member keterangan yang jelas
bahwa telah diadakan perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah aslinya tidak ada
kalimat atau bagian kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris
bawahi, tetapi oleh pertimbangan penulis, kata-kata atau bagian kalimat itu diberikan
huruf tebal , huruf miring, atau direnggangkan. Pertimbangan untuk mengubah teknik
itu bisa bermacam-macam untuk member tekanan, contoh, pertentangan, dan
sebagainya. Dalam hal yang demikian, penulis harus memberikan keterangan dalam
tanda kurung segi empat [ ... ] bahwa perubahan itu dibuat sendiri oleh penulis, dan
tidak ada dalam teks aslinya. Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya
berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari segi penulis.
2. Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan itu terdapat kesalahan atau keganjilan. Entah dalam persoalan
atau dalam sola-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-
kesalahan itu. Ia hanya pengutip sebagaimana adanya demikian pula halnya kalau
penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
Dalam hal terakhir ini, kutipan tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan
mengadakan perbaikan atau catatan terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan
itu dapat ditempatkan sebagai catatan kaki., atau dapat pula ditempatkan dalam tanda
kurung segi empat [ ... ] seperti halnya dengan perubahan teknik seperti telah
dikemukakan di atas. Catatan dalam tanda kurung empat itu langsung ditempatkan di
belakang kata dasar unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan atau yang disetujui
itu.misalnya kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanya diberi catatan
singkat.
3. Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu
dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan
makna aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan bagian itu biasanya
dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik sapasi [...] jika unsur yang dihilangkan itu
terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambah sesudah
titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu
alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik berspasi sepanjang satu baris
halaman. Bila ada tanda kutip, maka titik-tiitik itu baik pada awal maupun akhir
kutipan harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang dihilangkan itu
dianggap sebagai bagian dari kutipan.

D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip, diantaranya:

1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.


2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.

5
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaintannya dengan sumber
rujukan

E. Jenis Kutipan

Menurut jenis kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tak
langsung (kutipan isi). Kutipan langsung adalah pinjaman demi kalimat dari sebuah
teks aslinya. Sedangkan kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seseorang
pengarang atau tokoh terkenal berupa inti sari dari pendapat tersebut.

Perbedaan antara kedua kutipan ini harus benar-benar diperhatikan karena akan
membawa konsekuensiyang berlainan bila dimasukkan dalam teks. Dalam hubungan
ini cara mengambil bahan-bahan dari buku-buku pada waktu mengumpulkan data atau
akan membantu. Kutipan langsung harus dimasukkan dalam tanda kutip, sedangkan
kutipan tak langsung tidak dapat diapit oleh tanda kutip.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sebagai acuan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun diikuti oleh lambang a, b, c, dan
seterusnya urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-
bukunya.

Apabila karya tulis oleh suatu atau dua orang maka penulisan nama pengarang harus
selalu dituliskan setiap kali diacu/dikutip dalam teks. Bila mengacu pada karya tulis
oleh tiga orang, penulisan semua dalam teks hanya dilakukan pada pengutipan pertama
saja. Pada pengutipan seterusnya nama pengarang pertama saja yang ditulis mengikuti
singkatan dkk (dan kawan-kawan) atau dapat juga digunakan et-al (berasal ari bahasa
latin et ahlii atau et aliae yang berarti orang lain.

Untuk karya yang ditulis lebih dari satu orang, sebaliknya digunakan tanda empersand
(&)untuk menghubungkan nama pengarang yang terkahir dengan nama pengarang yang
mendahuluinya. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya kejanggalan kalau
rujukan yang diacu dalam teks adalah tulisan dari berbagai bahasa misalnya; dan
(Indonesia), and (Inggris), en (Belanda), und (Jerman), dan seterusnya.

Dalam mengambil kutipan, hendaknya kutipan itu jangan terlalu panjang, misalnya satu
halaman atau lebih. Bila demikian halnya, pembaca sering lupa apa yang dibacanya ini
seluruhnya merupakan kutipan. Sebaliknya kutipan diambil seperlunya saja, sehingga
tidak termasuk atau mengganggu uraian yang sebenarnya. Bila penulis menganggap
perlu memasukkan uraian yang sebenarnya. Bila penulis menganggap perlu
memasukkan kutipan yang panjang, maka lebih baik memasukkannya dalam
bagian apendiks atau lampiran.

6
Selain kutipan yang diambil dari buku-buku atau majalah-majalah, ada pula kutipan
yang diambil dari penutur lisan. Penuturan lisan bisa terjadi melalui wawancara atau
ceramah-ceramah. Namun, kutipan semacam ini dalam karya-karya ilmiah akan kurang
nilainya kalau disajikan begitu saja, agar nilanya lebih dapat dipertanggungjawabkan,
maka harus dimintakan pengesahannya lagi dari orang yang bersangkutan.

Contoh cara kutipan langsung:

Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau
persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya
sebagai berikut

1. Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :

a. Diketik seperti ketikan teks.

b. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).

c. Jarak antar baris kutipan dua spasi.

Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung
ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama
keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
(Penulis, Tahun:Halaman).

2. Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :

a) Jarak antar baris kutipan satu spasi.

b) Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.

c) Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.

d) Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.

e) Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian


kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.

f) Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.

g) Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.

h) Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang
dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.

7
i) Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang
dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut
berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip).

j) Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat
dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai


data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik
sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan
dalam kalimat. Contoh kutipan langsung

Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut:
“Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat
tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu
pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.

Contoh cara kutipan tidak langsung:

Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya


sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk
dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau
intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya
adalah sebagai berikut:

a. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi


rangkap sebagaimana teks biasa.

b. Semua kutipan harus dirujuk.

c. Kutipan di integrasikan dengan teks.

d. Kutipan tidak diapit tanda kutip.

e. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang


mengandung kutipan.

f. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda
kurung.

g. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung,
dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua,
dan diakhiri dengan tahun terbitan

8
Contoh kutipan tidak langsung

Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan
sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a
benefit”.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah yang


dapat memberikan penegasan bahwa suatu karya baik makalah ataupun karya
ilmiah yangditulis ataudisusun oleh penulis tidak sepenuhnya dari pendapat, gagasan,
dan materi dari pribadi penulis, melainkan meminjam atau mengambil sumber lain baik
dari buku atau media lain untuk mendukung materidan gagasan dari penulis. Dari
kutipan tersebut maka suatu karya atau tulisan dapat diketahui dan dicari kebenarannya.
Itulah hakikat dari fungsi kutipan dan penulisan kutipan dalam suatu karya

9
ilmiah.Adapun dalam penulisan kutipan mempunyai prinsip yang harus diperhatikan
agar sesuai dengan EYD dan tidak mengabaikan suatu sumber yang telah dikutip.

Kritik dan Saran

Perlu diperhatikan bahwa dalam membuat kutipan ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yakni:

1) Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi
suatu himpunan kutipan.

2) Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.

3) Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.

4) Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.

5) Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa


penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

6) Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan


andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan
kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata
latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

7) Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun


tekniknya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Di akses Senin, 28 Mei 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan

Anonim. Di akses Senin, 28 Mei 2012.

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt

Anonim. Di akses Senin, 28 Mei 2012.

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx

10
Anonim. Di akses Senin, 28 Mei 2012.

http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html

Anonim. Di akses Senin, 28 Mei 2012

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf

Anonim. Di akses Senin, 28 Mei 2012

http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris
_dll)/BI-daftar_pustaka.pdf

Anonim. Di akses

Andre Wicaksono,

Bahasa Indonesia Kutipan

(Online). Tersedia:

http://satuhati- satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-
kutipan.html

Di akses

Banaina Sulfa,Bahasa Indonesia“Kutipan”(Online). Tersedia:

http://banaina- zulfa.blogspot.com/2014/02/ma-k-l-h-k-u-t-i-p-n-definisi-fungsi.html

Di akses

Dedi Irawan.“Kutipan dan Daftar Pustaka“. Makalah pada konvensi tujuh

IPBI, Denpasar.

Di akses

11

Anda mungkin juga menyukai