TEKNIK PENGUTIPAN
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH :
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah B. indonesia yang berjudul
“teknik pengutipan” dengan baik serta sesuai dengan waktu yang telah kami rencanakan. Atas
dukungan moral, moril, dan materil yang diberikan berbagai pihak dalam penyusunan makalah
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dana pengalaman dari penulis sehingga penulis mengharapkan kritis
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..................................................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................................................................................................II
BAB IPENDAHULUAN.............................................................................................................3
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................12
1. Pengertian Kutipan
2. Fungsi Pengutipan
1. Simpulan.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
I
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis sebuah karya
ilmiah. Karena, sangat membuang waktu bila sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan
dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau
majalah, harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan
yang sama. Di samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak
punya waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam. Maka,
penulis cukup mengutip pendapat yang dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di
mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan
sumber aslinya.
Meskipun kutipan atas pendapat seorang ahli diperkenankan, namun kutipan yang
terlampau banyak, dapat menyeret seorang penulis pada tuduhan kalau ia melakukan
plagiat. Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak mempergunakan
kutipan supaya karangannya tidak dianggap sebagai suatu himpunan dari berbagai macam
pendapat.
Sebaliknya, jika penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan apakah
seluruh gagasan, informasi, fakta, serta temuan yang ditulisnya benar merupakan gagasan
1
originalnya?
Sebuah karya ilmiah sebaiknya garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-
Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah tuntutan
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu kita juga dilatih untuk
membuat makalah yang baik dan benar agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir
penulisannya.
Untuk itu, demi menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika
dalam penulisan karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip.
Dalam makalah ini akan dipaparkan definisi, fungsi kutipan dan prinsip-prinsip mengutip.
2. Rumusan masalah
a. Pengertian kutipan ?
b. Fungsi kutipan ?
c. Prinsip pengutipan ?
e. Jenis pengutipan?
3. Tujuan
2
a. Memahami tentang pengertian pengutipan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-
majalah. Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media
elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat
dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil
karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau
Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam
penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap
Dengan menggunakan kutipan, seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk
menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup
2. Fungsi pengutipan
4
1. Sebagai landasan teori.
dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat.
Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya adalah sebagai
berikut:
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-
bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman
empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi
bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
mengutip, antaranya:
3. Prinsip-prinsip mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
6
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata
atau teknik dari teks aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan
perubahan tekniknya, maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas
bahwa telah diadakan perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah asli tidak ada
kalimat atau bagian kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris-
bawahi, tetapi oleh pertimbangan penulis kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu
diberi huruf tebal, huruf miring, atau diregangkan. Pertimbangan untuk merubah
dan sebagainya.
Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi
empat [. ..] bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada
dalam teks aslinya. Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan
kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau
7
penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
Dalam hal ini kutipan tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan
perbaikan atau catatan terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat
ditempatkan sebagai catatan kaki, atau dapat pula ditempatkan dalam tanda kurung
segi empat [. . .] seperti halnya dengan perubahan teknik sebagai telah dikemukakan
di atas. Catatan dalam tanda kurung segi empat itu langsung ditempatkan di belakang
kata atau unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atau yang tidak disetujui itu.
Misalnya, kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanya diberi catatan
singkat: [sic!] –kata sic! yang ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukkan
bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai
Contoh
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha
Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak; seharusnya makna. Namun
dalam kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus
memberi catatan bahwa ada kesalahan, dan ia sekedar mengutip sesuai dengan teks
aslinya. Untuk karya-karya ilmiah penggunaan sic! Dalam tanda kurung segi empat
8
yang ditempatkan langsung di belakang kata atau bagian yang bersangkutan,
dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna
mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat
pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik
yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea
atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris
halaman. Dalam hal ini sama sekali tidak diperkenankan untuk menggunakan garis
penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda kutip, maka titik-titik itu
–baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda
kutip sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi
primitieve streken is werkzaamheid van het hoofd met betrekking tot de godsdienst
word teen ten deele religiuze verricthing, die het magisch evenwicht der gemeenschap
herstellen moet.”
9
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip
5. Jenis-jenis pengutipan
kutipan langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang sama dengan bentuk aslinya yang dikutip dalam
hal susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari satu
halaman.
Kutipan langsung adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 4
(1) Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
sedangkan tahun terbit dan nomor halaman ditulis dalam kurung. Bila
10
diketik dalam kurung.
Menurut Kridalaksana (2001: 231) Dalam terminologi linguistik “wacana adalah satuan
yang dikemukakan wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh
(novel, buku, seri ensiklopedia, dsb.), paragraph, kalimat, atau kata yang membawa
Ditulis apa adanya sesuai dengan ayang ada dalam sumber kutipan
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti sauran,
Kutipan isi atau parafrase yaitu kutipan yang hanya mengambil isi atau maksud dari
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan membuat parafrasa
penulisannya:
(3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal dan di akhir. Sumber kutipan di awal terdiri
11
atas nama akhir pengarang (ditulis di luar tanda kurung), tahun, dan nomor halaman
(ditulis di dalam tanda kurung). Bila sumber kutipan di akhir teks kutipan maka
nama pengarang , tahun terbit, dan nomor halaman ditulis di dalam kurung. Bila
pengarangnya dua orang sebutkan nama akhir pengarang pertama dan nama awal
pengarang ke dua. Bila pengarangnya lebih dari dua orang cukup menulis nama
Contoh:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah yang dapat
memberikan penegasan bahwa suatu karya baik makalah ataupun karya ilmiah yang ditulis
atau disusun oleh penulis tidak sepenuhnya dari pendapat, gagasan, dan materi dari pribadi
penulis, melainkan meminjam atau mengambil sumber lain baik dari buku atau media lain
untuk mendukung materi dan gagasan dari penulis. Dari kutipan tersebut maka suatu karya
atau tulisan dapat diketahui dan dicari kebenarannya. Itulah hakikat dari fungsi kutipan
Adapun dalam penulisan kutipan mempunyai prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai
dengan EYD dan tidak mengabaikan suatu sumber yang telah dikutip.
B. Saran
13
Demikianlah makalah yang telah kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca dan
pemakalah sendiri. Dan semoga apa yang kita diskusikan dapatmenambah rasa syukur kita kepada
Allah dan menambah pengetahuan kita. Kami menyadari masih banyak salah dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Irawan. “Kutipan dan Daftar Pustaka “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.
15
11
6