Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Dr. Sri Wahyuni, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1.Ridho pamuji :22301032012


2.M. rizwar firmansyah :22301032O17
3.Agus shodiqin :22301032005
4.Talitha rifa najwah :22301032026
5.Novi wahidah :22301032021
6. Andre Afianto :22301032035

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih dan juga maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas segala nikmatnya, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, hidayah dan inayahnya, sehingga kami dapat
membuat dan menyekesaikan makalah kami tentang etika penulisan karya ilmiah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terima kasih kepada pihak yang membantu dan berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi sususan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Terakhir kami berharap semoga makalah
tentang etika penulisan karya ilmiah ini dapat memberikan mafaat maupun
kesadaran bagi pembaca.

Malang, 09 Oktober 2023

Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Etika Karya Ilmiah .................................................................................... 6
2.2 Tujuan Etika Karya Ilmiah .......................................................................................... 7
2.3 Fungsi Etika Karya Ilmiah ........................................................................................... 7
2.4 Etika Penulisan Karya Ilmiah ...................................................................................... 7
1. Kejujuran .................................................................................................................. 8
2. Objektivitas .............................................................................................................. 8
3. Integritas .................................................................................................................. 9
4. Ketelitian ................................................................................................................ 10
5. Keterbukaan........................................................................................................... 10
6. Penghargaan terhadap HAKI ................................................................................. 10
7. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden) ................................................ 11
8. Publikasi yang Terpercaya ..................................................................................... 11
9. Pembinaan yang Konstruktif.................................................................................. 11
10. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja ........................................................ 12
11. Tanggung Jawab Sosial ........................................................................................ 12
12. Tidak Melakukan Diskriminasi ............................................................................. 12
13. Kompetensi .......................................................................................................... 12
14. Legalitas ............................................................................................................... 13
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan


suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.
Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para
pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu
hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian
lanjutan.

Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu makalah, tesis, laporan
penelitian dan lain-lain. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah
persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan
karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku.
Seringkali kita jumpai penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya tidak
memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil hasil karya
orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu, bahwa seorang
penulis selain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang
baik dan benar, penulis juga dituntut supaya dapat mematuhi etika karya ilmiah
tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan seorang penulis dalam
melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism). Oleh karena itulah, tim pemakalah
akan membahas materi mengenai etika karya ilmiah yang sejatinya harus dimiliki
oleh setiap penulis.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etika karya ilmiah?

2. Apa tujuan etika karya ilmiah?

3. Apa fungsi etika karya ilmiah?

4. Bagaimana etika penulisan karya ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian etika karya ilmiah.

2. Menjelaskan tujuan etika penulisan karya ilmiah.

3. Menjelaskan fungsi etika peneliti.

4. Menjelaskan bagaimana etika penulisan karya ilmiah.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Karya Ilmiah

Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, yang merupakan nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Etika juga berkaitan dengan ahlak (moral): yang baik
dan yang buruk. Nilai dan norma bersumber dari agama yang mengatur perilaku
manuasia yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.Kode etik merupakan
seperangakat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma
ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.Sedangkan karya ilmiah
atau tulisan ilmiah merupakan karya seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengembangan) yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya.

Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan


rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakain bahan
atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai rujukan dapat
didentik dengan pencurian. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari
tindakan kecurangan yang lazim disebut dengan plagiat. Plagiat merupakan
tindakan kecurangan yang yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang
lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikiran sendiri. Oleh sebab itu, penulis
skiripsi dan tesis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam skiripsi,
tesis atau disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pemikiran orang lain.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan,


gambar, dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik tersebut. Permintaan
izin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis
harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah bahantersebut diambil
secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau dikembangkan. Nama sumber data
atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan
apabila pencamtuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan.
Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk nama
samaran.

2.2 Tujuan Etika Karya Ilmiah

Tujuan dari etika karya ilmiah antara lain :

1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Untuk melindungi haki peneliti.

3. Untuk melindungi objek peneliti dari pemalsuan dan kerusakan.

4. Menjaga reputasi ilmuwan.

5. Menegakkan etika moral dalam berperilaku.

2.3 Fungsi Etika Karya Ilmiah

Etika karya ilmiah memiliki fungsi antara lain :

1. Sebagai bagian sistem iptek yang menentukan kemajuan ilmu pengetahuan.

2. Memelihara hati nurani diri peneliti dengan berpegang pada moralitas peneliti.

3. Mengawal penghormatan pada nilai-nilai etika dalam penelitian.

4. Membangun iklim penelitian yang sehat, kuat dan bermartabat.

2.4 Etika Penulisan Karya Ilmiah

Etika penulisan adalah hal yang lebih dari pada masalah teknis penulisan itu
sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak.
Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar, namun tetap
ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih menyentuh hati daripada
nalar pikiran.
1. Kejujuran

Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan


metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Dalam melakukan penelitian
atau penulisan karya ilmiah, kejujuran sangat dibutuhkan mengenai bagaimana
peneliti mengumpulkan data, melaksanakan metode dan prosedur penelitian,
mengumpulkan sumber atau referensi data berupa bahan pustaka, serta
bagaimana peneliti mempublikasikan hasilnya.

Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Apabila


terdapat kekurangan atau kegagalan dalam melaksanakan metode penelitian,
peneliti harus mengakui secara jujur akan hal tersebut. Dengan di akuinya
kekurangan oleh peneliti, akan dapat diberikan saran atau kritik yang
membangun bagi peneliti atau penelitian-penelitian berikutnya.

Dalam melakukan penelitian, antara peneliti satu dengan peneliti lainnya


memiliki tugas atau pekerjaan yang berbeda-beda. Maka dari itu, jangan
mengakui atau merebut pekerjaan rekan peneliti lain sebagai pekerjaan anda.
Karena hal ini dapat membuat rekan peneliti lain merasa terganggu atas klaim
anda.

2. Objektivitas

Upayakan minimalisasi kesalahan dengan cara :

1) Rancangan percobaan

Sebelum melakukan percobaan atau penelitian, membuat rancangan


percobaan dapat membantu atau memudahkan peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Selain itu rancangan juga dapat meminimalkan tingkat kesalahan
dalam penelitian, karena segala sesuatu yang sebelumnya sudah dirancang akan
mudah diaplikasikan dan sedikit terhindar dari kesalahan.

2) Penilaian ahli/rekan peneliti

Dalam sebuah penelitian yang sedang dilakukan ataupun sudah selesai


dilakukan apabila mendapat penilaian dari ahli penelitian atau rekan peneliti lain
akan dapat meminimalisasikan tingkat kesalahan pada penelitian tersebut.
Penilaian yang diberikan biasanya dapat berupa pujian atau kritikan maupun
saran. Saran atau kritikan tersebut yang dapat membangun sebuah penelitian
agar dapat menjadi penelitian yang menghasilkan bukti atau data yang relevan.

3) Pengaruh pemberi dana/sponsor

Dana merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi berlangsungnya
sebuah penelitian. Besar atau kecilnya dana yang tersedia sangat berpengaruh
terhadap berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Apabila dana yang diberikan
oleh sponsor cukup besar maka dana tersebut akan lebih memberikan banyak
manfaat bagi peneliti. Peneliti yang baik dan profesional akan menggunakan
dana penelitian hanya untuk keperluan penelitain, maka dari itu dana yang
tersedia cukup besar apabila digunakan dengan baik, peneliti dapat melakukan
penelitian yang berhasil.

3. Integritas

Tepati selalu janji dan perjanjian. Dalam melakukan penelitian tentu saja
pihak peneliti akan melakukan janji atau perjanjian dengan pihak lain, yang
mana perjanjian ini berhubungan dengan proses penelitian baik dalam
pengumpulan data maupun metode dan prosedur penelitian. Ketika peneliti
melakukan perjanjian dengan pihak lain, maka peneliti harus menepati janji
tersebut. Apabila perjanjian yang telah dibuat diingkari oleh peneliti maka akan
merusak integritas peneliti itu sendiri.

Lakukan penelitian dengan tulus. Penelitian yang dilakukan dengan tulus


atau dengan kata lain sesuai keinginan atau hati nurani peneliti , maka penelitian
akan berjalan secara efektif dan efisien.

Upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan. Penelitian


merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan pikiran dan perbuatan secara
konsisten atau tidak berubah-ubah. Fikiran peneliti yang berubah–ubah akan
mengakibatkan penelitian tidak berjalan secara efektif dan efisien, dan hal
tersebut juga dapat menyebabkan hasil penelitian yang tidak relevan.
4. Ketelitian

Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena tidak pedulian. Ketelitian dalam
sebuah penelitian merupakan point yang sangat penting. Ketelitian ini muncul
karena adanya rasa kepedulian dari peneliti. Bentuk dari ketelitian ini bisa
dilakukan dari hal – hal yang sangat mudah dan simple. Contoh mencatat
pekerjaan yang akan dilakukan tiap peneliti. Misalnya kapan dan di mana
pengumpulan data dilakukan. Selain itu, catat alamat korespondensi responden,
jurnal atau agen publikasi lainnya.

5. Keterbukaan

Dalam membuat suatu karya ilmiah, seorang peneliti harus bisa


mempertanggungjawabkan penelitian yang kita lakukan dengan cara
menginterpretasikan hasil dari penelitian tersebut ke dalam bentuk laporan. Hasil
dari penelitian yang telah dibuat ini nantinya diharapkan akan berguna bagi para
pembaca dan menjadi salah satu sumber acuan penelitipeneliti lainnya dalam
melakukan penelitian selanjutnya. Untuk itu, dalam menuliskan hasil laporan
penelitiannya, seorang peneliti harus terbuka dalam berbagi data, hasil, ide, alat
dan juga sumber daya penelitian terhadap para pembaca. Selain itu, peneliti juga
harus terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru yang disampaikan oleh para
pembaca meskipun pada akhirnya masukan tersebut tidak diterima karena
adanya perbedaan pendapat.

6. Penghargaan terhadap HAKI

Penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah teori-teori yang ada sesuai


dengan kenyataannya atau tidak. Jika hasil dari penelitian tersebut tidak sesuai
dengan teori yang ada, maka dapat terjadi munculnya teori yang baru. Untuk
dapat membuktikan apakah teori-teori yang ada sesuai dengan prakteknya,
peneliti tentu membutuhkan referensi dari berbagai pihak sebagai landasann
teori yang ingin digunakan dalam menunjang proses penelitiannya. Referensi-
referensi yang digunakan oleh peneliti harus dituliskan secara jelas sumbernya
dalam laporan penelitian. Para peneliti harus memperhatikan paten, copyrights
dan bentuk hak-hak intelektual lainnya. Tidak boleh menggunakan data, metode
atau hasil yang belum dipublikasi tanpa izin penelitinya. Jika peneliti tidak
memperhatikan hak kekayaan intelektual dalam melakukan penelitiannya, maka
hasil penelitian tersebut dapat tergolong ke dalam plagiasi. Oleh sebab itu,
peneliti harus menuliskan semua narasumber yang memberikan kontribusi pada
penelitiannya.

7. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)

Sebuah penelitian pastinya memuat atau menyajikan berbagai data sebagai


pendukung dari hasil penelitiannya. Namun, jika data tersebut menyangkut data
pribadi, kriminal dan lain sebagainya yang dianggap sebagai rahasia oleh
responden, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan tersebut. Contohnya
peneliti melakukan suatu studi kasus pada suatu perusahaan dimana data yang
diberikan oleh perusahaan merupakan data rahasia perusahaan, maka peneliti
harus menjaga kerahasiaan tersebut misal dengan tidak menyebutkan nama
perusahaan atau menggantinya dengan nama samaran.

8. Publikasi yang Terpercaya

Dalam mempublikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya


peneliti menghindari publikasi penelitian yang sama secara berulang-ulang ke
berbagai media (jurnal, seminar).

9. Pembinaan yang Konstruktif

Dalam sebuah penelitian tidak menutup kemungkinan seorang peneliti


mempunyai seorang pembimbing. Peran seorang pembimbing dalam penelitian
adalah memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa ataupun peneliti pemula
yang masih membutuhkan pembimbing. Seorang pembimbing yang baik tidak
memaksakan pendapat ataupun ide yang dia miliki kepada peneliti. Perkenankan
peneliti untuk mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
10. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja

Jika dalam penelitian, peneliti mempunyai tim, maka etika yang harus
dilakukan adalah menghargai dan memperlakukan rekan penelitian dengan
semestinya dan layak. Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota dalam
tim. Peneliti dengan konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama,
sedangkan yang lain menjadi penulis kedua dan selanjutnya.

11. Tanggung Jawab Sosial

Upayakan penelitian yang disusun berguna demi kemaslahatan masyarakat,


meningkatkan taraf hidup, memudahkan serta membuat aktivitas kehidupan
menjadi lebih efisien dan efektif, meringankan beban hidup, serta bertanggung
jawab mendampingi masyarakat dalam mengaplikasikan hasil penelitian.

12. Tidak Melakukan Diskriminasi

Hindari melakukan pembedaan pada rekan kerja atau mahasiswa karena


jenis kelamin, ras, suku dan faktor-faktor lain yang tidak ada hubungannya
dengan kompetensi dan integritas ilmiah.

13. Kompetensi

Setiap peneliti mengharapkan hasil penelitian berupa karya ilmiah yang


baik, andal, dapat diterima dan bermanfaat bagi khalayak umum. Kompetensi
dan keahlian diperlukan untuk menghasilkan karya ilmiah yang semakin baik
kedepannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Semakin
sering seseorang melakukan pembelajaran dan penelitian, maka hasil
penelitiannya akan semakin baik di kemudian hari. Hal ini dikarenakan
pengalaman dan pengetahuan yang bertambah ikut andil dalam pengembangan
cara berpikir serta teknik peneliti. Peningkatan kompetensi juga dapat dilakukan
dengan pembelajaran seumur hidup yang terus dilakukan secara bertahap hingga
mahir dalam melakukan penelitian.
14. Legalitas

Peneliti haruslah memahami dan mematuhi segala peraturan institusional


dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan penelitian agar tidak merugikan
banyak pihak, baik diri sendiri maupun orang lain. Aturan legalitas ini, biasanya
terkait dengan hak cipta. Peneliti diharuskan untuk selalu meminta izin sebelum
mengambil data/bahan penelitian baik secara langsung ataupun dengan
menyebutkan nama/sumber penelitian dalam hasil karya ilmiahnya. Pemerintah
telah mengatur secara tegas mengenai aspek legalitas ini dalam undang-undang,
terdapat sanksi yang pasti dalam setiap pelanggaran etika penulisan karya ilmiah
mulai dari pencabutan karya ilmiah hingga hukuman denda dan kurungan.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-


ide atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
Sedangkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya oran
lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang
pemiliknya.
2. Banyak sekali contoh dari tindakan penjiplakan, salah satunya yaitu
menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan
pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap.
3. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam meghindari tindakan plagiarism,
salah satunya yaitu dengan membiasakan diri untuk menulis setiap hari dengan
mematuhi etika karya ilmiah.
3.2 Saran

Sebaiknya dalam membuat karya ilmiah yang bersumber dari tulisan


sesorang jangan pernah lupa untuk mencantumkan sumber asal tulisan tersebut
supaya penulis karya ilmiah tidak dikenakan sanksi pelanggaran atas etika karya
ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Ferdinand, G. R., Madallo, E., Palamba, R., Josua, R., Manajemen, J., Ekonomi, F.,
& Jaya, U. A. (2019). Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal Etika
Kehidupan, 3-4.
Handiyani, H. (2003). Etika Penulisan Karya Ilmiah Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 7(1), 36-39.
Hermawan, I. (2019). Teknik menulis karya ilmiah berbasis aplikasi dan
metodologi. Hidayatul Quran.
Nurabadi, A., Bafadal, I., Sobri, A. Y., & Gunawan, I. (2021). Pemberdayaan
pendidik pada Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang untuk
menulis karya ilmiah berbasis PTK. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah
Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 1-8.
Santoso, H. (2011). Pencegahan dan penaggulangan plagiarisme dalam penulisan
karya ilmiah di lingkungan perpustakaan Perguruan Tinggi. Universitas
Negeri Malang.
Tanjung, Bahdin Nur, dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prena Media Group.

Anda mungkin juga menyukai