Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG ARTIKEL ILMIAH

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Zubad Nurul Yaqin, M. Pd.

Disusun oleh:

1. Nabilatul Khoiroh (230104110015)


2. Salman Alfaris (230104110134)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Kami sadar dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak, salah
satunya bapak Dr. Muhammad Zubad Nurul Yaqin, M. Pd. selaku dosen pada mata kuliah
bahasa Indonesia. Terima kasih telah membimbing kami, dari awal sebelum makalah ini dibuat
sampai makalah ini selesai.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari dosen dan teman-teman. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.

Malang, 29 september 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................
3
A. Pengertian Artikel Ilmiah ....................................................................................................
3
B. Aspek Substansi Karya Ilmiah ............................................................................................
3
C. Sistematika Artikel Ilmiah ...................................................................................................
3
D. Kebahasaan Artikel Ilmiah ..................................................................................................
4
..............................................................................................................................................
5
..............................................................................................................................................
6
..............................................................................................................................................
7
..............................................................................................................................................
8
..............................................................................................................................................
9
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................
10

iii
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................
10
B. Saran ....................................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................
11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme,


keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan
kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan
teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara berarti.
Dalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampaian informasi berita. Salah
satu contonya adalah artikel.
Artikel itu sendiri memiliki banyak macam jenisnya. Masuknya hasil penelitian
yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi
setelah hasil penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu
sehingga dapat dinilai kebenarannya. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalam
mempresentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian adalah dengan cara ditulis
dalam bentuk artikel ilmiah dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang direview. Praktek
ilmiah merupakan kegiatan yang melibatkan banyak hal.
Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan hipotesis,
mengulangi dan mengembangkan hasil penelitian sebelumnya, mengomunikasikan hasil
penelitian pada peneliti lainnya, mengulas dan mengkritik hasil penelitian peneliti
lainnya, melatih dan membimbing mahasiswa dan peneliti muda, serta mengikatkan diri
pada kehidupan komunitas ilmiah. Masuknya hasil penelitian yang merupakan
pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil
penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat
dinilai kebenarannya. Melalui cara ini, gagasan individu dinilai dan digunakan secara
kolektif, sehingga secara bertahap akan menjadi pengetahuan ilmiah.
Dalam dunia pendidikan, artikel ilmiah memiliki peran yang sangat penting, baik
bagi pengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri maupun bagi pengembangan karir
peneliti dan akademisi. Bagi sivitas akademika, tentunya diwajibkan melakukan
penelitian. Setelah penelitian selesai, maka akan diakhiri dengan membuat laporan
penelitian yang bentuknya dapat bermacam-macam. Untuk penelitian dosen biasanya
berbentuk laporan penelitian, sedangkan laporan penelitian sebagai suatu produk akhir
dari suatu jenjang pendidikan, dapat berupa skripsi.Walaupun memiliki kadar ilmiah,
pada dasarnya skripsi belum dapat dikategorikan sebagai karya publikasi ilmiah, karena
pada dasarnya skripsi adalah karya ilmiah yang “tidak dipublikasikan.” Oleh karena ada
slogan di dunia akademik bahwa “suatu penelitian belumlah dianggap selesai kecuali jika
hasilnya telah dipublikasikan secara luas.” Cara mempublikasikan karya ilmiah banyak
ragamnya, dapat berupa makalah yang diseminarkan lalu dijadikan print out, atau
diunggah ke internet sebagai tulisan dari para penelitinya. Namun demikian, nilai kredit
tertinggi dari suatu publikasi ilmiah adalah jika hasil penelitian dipublikasikan sebagai
artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah.

v
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan artikel ilmiah?


2. Apa saja aspek substansi artikel ilmiah?
3. Bagaimana struktur dan sistematika artikel ilmiah?
4. Apa saja aspek kebahasaan yang terkandung dalam artikel ilmiah?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian artikel ilmiah


2. Mengetahui aspek subtansi artikel ilmiah
3. Mengetahui struktur dan sistematika artikel ilmiah
4. Mengetahui aspek kebahasaan yang terkandung dalam artikel ilmiah

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah adalah suatu tulisan yang berisi kumpulan ide, gagasan, dan
hasil pemikiran dari seseorang atau sekelompok orang yang melalui proses penelitian,
pengamatan, kajian, dan evaluasi ke dalam suatu bentuk laporan tertulis sesuai
dengan sistematika, metode, dan kaidah tertentu. Kaidah yang digunakan dalam
artikel ilmiah ini sudah disepakati dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
dan dapat diuji kebenarannya untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional
ataupun internasional. Selain untuk publikasi pada jurnal, artikel ilmiah juga dapat
disusun untuk dipresentasikan pada forum atau konferensi nasional maupun
internasional yang dihadiri para ilmuwan yang kompeten di bidangnya masing-
masing.
Artikel ilmiah biasanya akan dijadikan pijakan atau referensi sebagai dasar
ilmiah untuk melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya. Dengan bertambahnya
penelitian atau kajian yang dilakukan, maka semakin banyak pula artikel ilmiah yang
dihasilkan. Banyaknya artikel ilmiah yang ada mengindikasikan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia.

B. Aspek Substansi Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah memiliki beberapa substansi atau pokok-pokok yang


terkandung di dalamnya, diantaranya yaitu :
1. Cakupan keilmuan dinilai dari kesesuaian bidang ilmu artikelnya dengan
fokus dan ruang lingkup jurnal.
2. Penting untuk menuliskan afiliasi penulis (minimal yang ditulis instansi,
kota, negara).
3. Editor berperan penting dalam menyeleksi dan menyunting artikel.
4. Pengecekan pendahuluan dari state of the art penelitian sebelumnya ada
“gap” yang akhirnya menghasilkan kebaruan atau temuan atau signifikansi
penelitian.
5. Kebaruan/Signifikansi penelitian harus dituliskan secara eksplisit.

C. Struktur dan Sistematika Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah memiliki beberapa struktur dan sistematika sebagai berikut:

1. Judul (Maksimum 12 kata)


2. Identitas Penulis
3. Abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (250 Kata)

vii
4. Keywords (3-5 kata)

5. Pendahuluan
6. Metode
7. Hasil
8. Pembahasan
9. Simpulan
10. Ucapan terimakasih
11. Daftar pustaka

D. Aspek Kebahasaan Artikel Ilmiah

Dalam penulisan artikel ilmiah tentunya ada kaidah-kaidah kebahasaan yang perlu
diperhatikan, diantaranya yaitu: ejaan, kalimat efektif, paragraf kohesi dan koherensi.

a. Ejaan
Mengutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya
Widya Fitriantiwi, yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi

viii
oleh pemakaian bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan
bahasa dapat tercapai.
Penulisan ejaan dilansir dari situs Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan mencakup beberapa hal, yaitu:
 Penulisan huruf abjad
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf abjad terdiri atas
huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U,
V, W, X, Y, Z. Huruf abjad ini bisa ditulis dalam bentuk huruf
kapital maupun tidak, tergantung pada pemakaian dan tujuan
penggunaannya.
 Penulisan huruf vokal
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf vokal terdiri atas
huruf a, i, u, e, o. Sama seperti huruf abjad, huruf vokal juga bisa
ditulis dalam huruf kapital atau tidak.
 Penulisan huruf konsonan
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf konsonan adalah
huruf yang tidak termasuk huruf vokal, yakni b, c, d, f, g, h, j, k, l,
m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. Penulisan kapital atau tidaknya juga
bergantung pada pemakaian dan tujuan penggunaannya.
 Penulisan huruf diftong
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf diftong merupakan
dua vokal yang diucapkan bersamaan. Huruf diftong terdiri atas ai,
au, oi. Contoh katanya ialah 'santai', 'pulau', 'survei', dan 'kalian'.
 Penulisan gabungan huruf konsonan
Dalam ejaan bahasa Indonesia, penulisan gabungan huruf
konsonan berarti dua huruf konsonan dijadikan satu, seperti kh, ny,
sy, ng. contoh katanya 'ikhtisar', 'nyata', 'syarat', dan 'ngarai'.
 Penulisan pemenggalan kata
Dalam ejaan bahasa Indonesia, pemenggalan kata sering
dilakukan jika: Ada huruf vokal yang berurutan dan terletak di
tengah kata. Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf
vokalnya. Contoh kata ‘aula’ jika dipenggal menjadi ‘au-la’. Ada
huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan di antara dua
huruf vokal, yang terletak di tengah kata. Pemenggalan dilakukan
sebelum huruf konsonan. Contohnya kata ‘ba-pak’, dan ‘mu-ta-
khir’. Ada dua huruf konsonan yang berurutan yang terletak di
tengah kata. Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf
konsonan. Contohnya ‘man-di’, dan ‘makh-luk’. Ada tiga huruf
konsonan atau lebih yang terletak di tengah kata. Pemenggalan
kata dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan kedua.
Contohnya ‘in-stru-men’.

ix
Selain penulisan ejaan, ada juga beberapa pemakaian ejaan, diantaranya
yaitu:
 Huruf kapital
Penggunaan huruf kapital bisa dari huruf vokal ataupun
huruf konsonan. Berikut beberapa contoh pemakaiannya:

1. Huruf kapital dipakai di awal kalimat. Contohnya: ‘Aku lapar.’


2. Huruf kapital dipakai di awal petikan langsung. Contohnya:
‘Jinnie berkata, “Besok aku tidak masuk sekolah” kepadaku.’
3. Huruf kapital dipakai di huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan serta Kitab Suci, termasuk
kata ganti untuk Tuhan. Contohnya: ‘Allah’, ‘Yang
Mahakuasa’, ‘Islam’, ‘Alkitab’, dan lainnya.
4. Huruf kapital dipakai di huruf pertama gelar kehormatan,
keturunan dan keagamaan. Contohnya ‘Sultan Hasanuddin’,
‘Haji Agus Salim’.
5. Huruf kapital dipakai di huruf pertama unsur nama jabatan atau
pangkat. Contohnya ‘Presiden Jokowi’.
6. Huruf kapital dipakai di huruf pertama unsur nama orang.
Contohnya ‘Ed Sheeran’.
7. Huruf kapital dipakai di huruf pertama nama bangsa, suku dan
bahasa. Contohnya: ‘bahasa Indonesia’, ‘Bangsa Indonesia’.
8. Huruf kapital dipakai di huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
hari raya dan peristiwa sejarah. Contohnya: ‘tahun Masehi’,
‘bulan Juni’, ‘hari Natal’.
9. Huruf kapital di pakai di huruf pertama nama geografi.
Contohnya ‘Asia Tenggara’.

 Huruf miring

Berikut beberapa contoh pemakaiannya:


1. Huruf miring dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Contohnya ‘Majalah
Bahasa’.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan kata. Contohnya:
‘Huruf pertama kata aku adalah a.’
3. Huruf miring dipakai di nama ilmiah. Contohnya ‘Politik
devide et impera’.

b. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara
atau penulis sehingga pembaca atau pendengar dapat menerima maksud atau

x
arti serta tujuannya seperti yang dimaksud penulis atau pembicara. Kalimat
Efektif digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi,
laporan penelitian, dan sebagainya.
 Ciri-ciri kalimat efektif
a. Kesatuan gagasan
Memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain (O/K)
yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal. Di
dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat
membantu keselamatan umum. Kalimat ini tidak memiliki
kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam
keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri
bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh
keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).
b. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat
itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat
yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
c. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang
tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang
berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
d. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan
bagian yang di depan kalimat.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat
menggunakan partikel --lah, -pun, dan -kah.
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang
dianggap penting. Menggunakan pertentangan, yakni
menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan
makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
e. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini
hubungan unsur- unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.

c. Paragraf kohesi dan koherensi

1. Kohesi
Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur-unsur yang satu
dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang
baik (koheren). Kalimat atau kata yang dipakai bertautan dan saling

xi
mendukung makna. Pengertian yang satu menyambung pengertian yang
lainnya sehingga berturut-turut. Dengan demikan ada wacana yang
kohesif, koheren dan ada wacana yang tidak kohesif.
Kohesi dibedakan menjadi dua yaitu kohesi gramatikal dan kohesi
leksikal. Kohesi gramatikal terdiri dari referensi, subtitusi, elipsis dan
konjungsi. Sedangkan kohesi leksikal berupa sinonim, hiponim, repetisi,
kolokasi, dan ekuivalensi. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang
istilah-istilah tersebut.
a. Kohesi gramatikal
Kohesi gramatikal adalah kohesi yang membangun
gramatik wacana. Kohesi gramatikal terdiri dari referensi,
subtitusi, elipsis dan konjungsi. Contoh dari kohesi gramatikal
diantaranya:
 Mereka belum makan (referensi)
 Mereka bekerja keras. Kami pun (subtitusi)
 Danu sakit sehingga [ia] tidak masuk sekolah
(elipsis)
 Bapak dan Ibu kelaparan, tetapi mereka tidak mau
makan (konjungsi)
b. Kohesi leksikal
Kohesi leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-
bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara
kohesif. Penanda yang termasuk kohesi leksikal antara lain
sinonim, hiponim, repetisi, kolokasi, dan ekuivalensi.
Perhatikan contoh berikut ini:
1. sinonim : mahir, ahli
2. hiponim : angkutan darat (kereta api, bus, taksi)
3. repetisi : pengulangan kata yang sama
4. kolokasi : buku, koran, majalah
5. antonim : tua-muda
6. ekuivalensi : belajar, mengajar, pelajar, pengajar, pelajaran.

Tujuan digunakan kohesi leksikal untuk mendapatkan efek


intensitas makna bahasa, kejelasan informasi, dan keindahan
bahasa.

2. Koherensi
Koherensi adalah pertalian makna atau pertalian isi kalimat. Koherensi
sangat diperlukan keberadaannya untuk menata pertalian batin antara bagian
yang satu dengan yang lain dalam paragraf. Penanda koherensi dibagi menjadi
beberapa unsur diantaranya yaitu: penambahan, komparasi, penekanan,
kontras, simpulan, contoh, pararelisme, tempat dan waktu. Contoh koherensi
diantaranya yaitu:
xii
 Budi merasa lapar. Ia mencari warung
 Belajarlah yang giat. Kamu bisa sukses

xiii
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Artikel ilmiah adalah suatu tulisan yang berisi kumpulan ide, gagasan, dan hasil
pemikiran dari seseorang atau sekelompok orang yang melalui proses penelitian,
pengamatan, kajian, dan evaluasi ke dalam suatu bentuk laporan tertulis sesuai dengan
sistematika, metode, dan kaidah tertentu. Artikel ilmiah juga memiliki subtansi atau
pokok-pokok yang terkandung di dalamnya, diantaranya yaitu: saran cakupan keilmuan
dinilai dari kesesuaian bidang ilmu artikelnya dengan fokus dan ruang lingkup jurnal,
penting untuk menuliskan afiliasi penulis (minimal yang ditulis instansi, kota, negara).
Artikel ilmiah juga memiliki beberapa struktur dan sistematika, diantaranya yaitu:
judul (Maksimum 12 kata), identitas penulis, abstrak bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
(250 Kata), keywords (3-5 kata), pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan,
ucapan terimakasih, daftar pustaka. Artikel ilmiah juga memiliki beberapa kaidah
kebahasaan diantaranya yaitu: ejaan, kalimat efektif, paragraf kohesi dan koherensi.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Ni Nyoman Nepi Marleni, S.T., M.Sc., Ph.D. “Standar Substansi Artikel Ilmiah dan Konsistensi
Isi Naskah Bidang Eksakta,” diakses pada 19 Oktober 2023 dari https://www.um-
palembang.ac.id/wp-content/uploads/2022/06/NI-NYOMAN-NEPI-MARLENI-S.T.-M.Sc_.-
Ph.D-MATERI.pdf
Tanpa nama.“Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah,” Universitas Jakarta Pascasarjana, diakses
pada 19 Oktober 2023 dari https://pps.unj.ac.id/profil/jurnal/sistematika-penulisan-artikel-ilmiah/
Vanya Karunia Mulia Putri, Serafica Gischa. “Ejaan: Pengertian, Fungsi, dan Pemakaiannya,”
diakses pada 19 Oktober 2023 dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/30/115052769/ejaan-pengertian-fungsi-penulisan-
dan-pemakaiannya?page=all
Tanpa nama. “3 Contoh Kohesi dan Koherensi dalam Pendidikan,” Ragam Info, diakses pada 19
Oktober 2023 dari https://kumparan.com/ragam-info/3-contoh-kohesi-dan-koherensi-dalam-
pendidikan-21OCnsBBrrF/full
Jatmiko, Wisnu., Santoso, Budi, Harry., Purbarani, Condroayu, Sumarsih. 2015. Panduan
Penulisan Artikel Ilmiah. Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

xv

Anda mungkin juga menyukai