Anda di halaman 1dari 22

KARYA TULIS ILMIAH

PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 3 KAMPUS DZA ’IZZA


PANGKAT, JAYANTI, TANGERANG
Daftar Isi
A. Pendahuluan ............................................................................................................................................. 3
1. Latar Belakang ......................................................................................................................................... 3
2. Bentuk Kegiatan Karya Tulis Ilmiah ..................................................................................................... 3
3. Maksud dan Tujuan ................................................................................................................................. 4
4. Waktu Pelaksanaan.................................................................................................................................. 4
5. Peserta ....................................................................................................................................................... 4
6. Pelaksana................................................................................................................................................... 4
7. Penilaian .................................................................................................................................................... 4
B. Sistematika Penulisan .............................................................................................................................. 4
1. Bentuk dan Kaidah .................................................................................................................................. 4
2. Format dan Pembahasan......................................................................................................................... 5
a. Halaman Depan .................................................................................................................................... 5
b. Lembar Persetujuan dan Pengesahan ............................................................................................... 5
c. Kata Pengantar .................................................................................................................................... 6
d. Daftar Isi ............................................................................................................................................... 6
e. Abstrak dan Kata Kunci ..................................................................................................................... 6
f. Bab I Pendahuluan .............................................................................................................................. 6
g. Bab II Landasan Teori ......................................................................................................................... 7
h. Bab III Metodologi Penelitian ............................................................................................................ 8
i. Bab IV Analisis Data .......................................................................................................................... 10
j. Bab V Penutup.................................................................................................................................... 11
k. Daftar Pustaka.................................................................................................................................... 11
l. Lampiran ............................................................................................................................................ 12
m. Riwayat Hidup.................................................................................................................................... 12
C. Teknis Penulisan ..................................................................................................................................... 12
1. Bahasa...................................................................................................................................................... 12
2. Kutipan dan Catatan Kaki .................................................................................................................... 13
3. Format Kertas dan Huruf ..................................................................................................................... 15
4. Bimbingan dan Sidang........................................................................................................................... 15
5. Penilaian KTI.......................................................................................................................................... 15
6. Penutup.................................................................................................................................................... 15
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan sangat lekat dengan
produktivitas di bidang penelitian ilmiah. Sejumlah kemajuan berhasil dicapai berkat hasil-
hasil penelitian ilmiah. Tak sedikit dari peningkatan kualitas pendidikan, sebagaimana negara-
negara maju, ditopang oleh hasil-hasil penelitian ilmiah. Di negara-negara maju, penelituan-
penelitian ilmiah mendapatkan perhatian yang begitu besar mengingat peranannya dalam
memajukan peradaban yang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia, bukan
hanya sumber daya alam. Mereka menyadari manfaat penelitian ilmiah dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, pemecahan masalah, dan membuka kemungkinan bagi
inovasi dan temuan-temuan baru. Itulah sebabnya mereka menjadi yang terdepan.
Membaca, menulis, dan penelitian ilmiah merupakan modal utama bagi kemajuan ilmu
pengetahuan, pendidikan, yang akan mempercepat proses pembangunan bangsa menuju
tercapainya kesejahteraan masyarakat. Jika hal ini tidak mendapatkan perhatian serius, maka
bangsa kita akan semakin tertinggal dengan negara-negara lain dan tidak mampu bersaing
dengan baik. Kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak memiliki daya saing yang cukup,
meski kita memiliki sumber daya alam melimpah.
Disinilah lembaga pendidikan memiliki kedudukan dan peranan yang sangat strategis
sebagai tempat ideal bersemainya tradisi penelitian ilmiah dengan mempersiapkan para siswa
dengan kemampuan membaca, menulis, berpikir kritis, dan membuat karya ilmiah. Mereka
dipersiapkan dengan kegiatan penelitian ilmiah dan menuliskannya menjadi karya tulis ilmiah.
Hal ini pun sejalan dan mendukung dengan proses belajar mengajar, bahkan turut mendukung
peningkatan prestasi siswa.
Siswa dibiasakan melatih kemampuan mereka dalam hal sarana berpikir ilmiah: bahasa,
logika, dan statistik. Dengan saran berpikir ilmiah tersebut, para siswa dilatih untuk
memecahkan masalah secara logis dan sistematis terhadap sebuah permasalahan. Dari situlah
wawasan dan ilmu pengetahuan semakin bertambah, dan diperoleh temuan-temuan baru.
Kreatif dan inovatif menjadi etos ilmiah.
Karya tulis ilmiah menjadi bagian penting dari penting dari proses pembelajaran ysrbagai
tugas akhir yang lebih memberikan penekanan pada pemecahan salaha secata dengan metode
ilmiah dengan harapan terjadi peningkatan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
inovatif. Mendorong peningkatan wawasan peningkatan kemampuan membaca dan menulis,
yang membantu peningkatan prestasi siswa dan terbentuknya tradisi ilmiah di lingkungan
Ppndok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.
Demi memudahkan pelaksanaan tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) maka disusunlah buku
pedoman ini sebagai acuan bagi santri agar penulisan KTI sesuai dengan kaidah penulisan
ilmiah. Denham pedoman ini pula para siswa diharapkan dapat membantu memudahkan
dalam memilih sumber-sumber bacaan yang relevan.

2. Bentuk Kegiatan Karya Tulis Ilmiah


Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan
sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang
sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan (Rahim, 2020).
Brotowidjoyo (dalam Arifin 2008): karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Sukohardjono (2007): karya tulis ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tatacara ilmiah. Dengan kata lain karya
tulis ilmiah adalah laporan tertulis hasil kegiatan ilmiah.
Pada dasarnya karya ilmiah dibuat untuk memecahkan suatu masalah dengan landasan
teori ilmiah dan metode ilmiah dengan menyajikan sejumlah data dan fakta, lalu dianalisis
untuk menghasilkan jawaban dan kesimpulan.
Kegiatan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ditetapkan sebagai salah satu tugas akhir SMA
kelas 6 dengan rentang waktu dari semester 1 dan 2, dengan objek penelitian sesuai dengan
jurusan masing-masing dengan mempergunakan bahasa Indonesia, Arab, atau Inggris sesuai
ketentuan di jurusan masing-masing.

3. Maksud dan Tujuan


Secara umum, penugasan Karya Tulis Ilmiah dimaksudkan sebagai bagian dari
peningkatan kualitas pembelajaran dan menjadi salah satu syarat kelulusan santri kelas akhir
yang harus dipenuhi oleh santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.
a. Memahami cara berpikir dan memecahkan masalah secara ilmiah dan menyusunnya
ke dalam tulisan
b. Memperkuat budaya membaca dan menulis
c. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif;
d. Mendorong prestasi akademik

4. Waktu Pelaksanaan
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan selama satu tahun ajaran bagi siswa SMA
kelas 6 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.

5. Peserta
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah berlaku bagi seluruh siswa SMA kelas 6 Pondok
Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.

6. Pelaksana
Pelaksana kegiatan ini di bawah pengawasan Ketua Koordinator Bidang Pengajaran dan
Tim Dza ‘Izza Academic Writing.

7. Penilaian
Tugas penyusunan Karya Tulis Ilmiah setiap siswa mendapatkan penilai masing-masing
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Sistematika Penulisan
1. Bentuk dan Kaidah
Karya Tulis Ilmiah berdasarkan pada Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012 Tentang Pedoman
Karya Tulis Ilmiah (KTI). Menurut peraturan tersebut, KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau
kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Kaidah ilmiah adalah aturan baku dan berlaku umum
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
KTI di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza mengacu pada kaidah penulisan
makalah lengkap. Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012 Tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah
(KTI), menyebutkan bahwa makalah lengkap adalah tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan
analisis dan sintesis data hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran
sistematis yang belum pernah ditulis dan dipublikasikan oleh orang lain serta topik yang yang
dibahas berupa topik baru yang menambah informasi baru dan/atau memperkuat temuan/topik
sebelumnya.
Sesuai Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012, kaidah KTI terdiri atas sifat-sifat berikut:
a. Logis, berarti keruntutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam logika
pemikiran kebenaran ilmu;
b. Objektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta sebenarnya;
c. Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan
mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang yang konsisten atau berkelanjutan;
d. Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memungkinkan
untuk terus dikaji ulang;
e. Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan
f. Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan
keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang sedang berkembang.
Kaidah ini menjadi sifat karya tulis ilmiah dan menjadi ukuran sebuah karya dinilai ilmiah atau
tidak.

2. Format dan Pembahasan


Format penulisan Karya Tulis Ilmiah mengacu kepada sistematika Perka LIPI No. 04/E/2012
dan beberapa sumber lainnya, yang disesuikan dengan kebutuhan di Pondok Pesantren Daar el-
Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. Susunannya sebagai berikut:
a. Halaman Depan
Halaman depan merupakan identitas dari Karya Tulis Ilmiah, yang memuat judul, data
diri penulis, logo, alamat institusi dan bidang kajian yang diteliti. Contoh terlampir.
Judul KTI harus spesifik, jelas, ringkas, informatif, menggugah rasa untuk dibaca,
tertangkap mata (eye catching), menggambarkan substansi atau isi dari tulisan, serta
mengandung unsur kata kunci. Judul tidak perlu diawali dengan kata penelitian, analisis, studi,
dan lain-lain, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada judul utama
yang diikuti dengan penjelasan judul (subjudul) (Perka LIPI No. 04/E/2012).
Kemudian data diri penulis dengan nama lengkap dan NIS. Kemudian logo Pondok
Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza berikut alamatnya. Disertakan pula bidang
kajian yang diteliti (IPA, IPS, Dirasah Islamiyah).

b. Lembar Persetujuan dan Pengesahan


Lembar persetujuan merupakan bukti bahwa penelitian yang dilakukan sudah disetujui
oleh pembimbing, adapun lembar pengesahan menjadi bukti disahkannya penelitian oleh
Kepala Sekolah SMA Daar el-Qolam 3. Lembar persetujuan dan lembar pengesahan menjadi
bukti tervalidasinya sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh siswa.

c. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan lembaran yang berisikan pernyataan penulis terkait KTI yang
telah diselesaikan yang mengandung kalimat-kalimat syukur atas selesainya KTI tersebut,
ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan KTI
serta saran dan harapan penulis terkait KTI yang telah dilaksanakan.
Menurut Wahyuddin Latunreng, dkk (2012: 20-21) kata pengantar adalah pernyataan
pribadi penulis yang singkat jelas dan tidak lebih dari dua halaman yang mencakup penjelasan,
maksud penulisan, ucapan terima kasih, manfaat hasil penelitian, yang kemudian disisipkan
tempat, waktu, dan inisial penulis di bagian akhir kanan bawah halaman kata pengantar.

d. Daftar Isi
Daftar isi memuat keterangan tentang pokok karya tulis ilmiah dengan dituliskan judul-
judul dan bagian-bagian karya tulis ilmiah, yang masing-masing diberi nomor halaman yang
memuatnya (Tata Suwanta, 2014: 68).
Dalam penyusunan daftar isi, penulis perlu memahami dahulu teknik penomoran halaman
sesuai dengan letak Bab, sub bab, sub sub bab, dan seterusnya agar tersusun daftar isi yang
runtun dan rapi.
e. Abstrak dan Kata Kunci
Sebagaimana disebutkan Perka LIPI No. 04/E/2012, abstrak merupakan gambaran
singkat dari keseluruhan KTI, yang isinya meliputi unsur-unsur berikut:
1. Permasalahan pokok yang dibahas, alasan penelitian, tinjauan/ ulasan, dan kajian yang
dilakukan;
2. Bagaimana penelitian, tinjauan/ ulasan, dan kajian yang dilakukan, dan metode yang
digunakan;
3. Pernyataan singkat tentang kegiatan yang telah dilakukan atau hasil serta prospeknya.

Abstrak ditulis tidak dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan. Selain itu, abstrak
ditulis dalam satu paragraf serta tanpa acuan, tanpa catatan kaki atau kutipan pustaka, dan
tanpa singkatan/ akronim serta bersifat mandiri; seyogianya paling banyak memuat 250 kata
dalam bahasa Indonesia dan 200 kata dalam bahasa Inggris.
Kata kunci merupakan kata/ istilah yang paling menentukan /mempengaruhi/
paling inti dalam KTI dan mengandung pengertian suatu konsep; harus mengandung cukup
informasi untuk indeks dan membantu dalam penelusuran; dapat berupa kata tunggal dan kata
majemuk dan terdiri atas tiga sampai dengan lima kata. Penulisan urutan dimulai dari yang
paling umum dan penting dalam isi KTI dan dipisahkan dengan tanda koma.
Abstrak ditulis menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia bahasa Inggris,
tujuannya agar penelitian yang dilakukan dapat dibaca secara nasional maupun internasional.

f. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan narasi awal yang ditulis untuk memberikan pemahaman
terhadap pembaca mengenai informasi awal sebuah penelitian. Isi dari pendahuluan meliputi
berikut ini:

1) Latar Belakang
Latar belakang masalah penelitian adalah informasi yang tersusun sistematis
berkenaan dengan fenomena dan masalah yang menarik untuk diteliti. Tidak semua
masalah adalah fenomena yang menarik untuk diteliti. Maka, latar belakang menjelaskan
alasan mengapa masalah penelitian ini diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, baik dari sisi teoritis maupun
praktis (Tata Suwanta 2012:7).
Secara garis besar, latar belakang menjelaskan fenomena antara lain: permasalahan
aktual tentang permasalahan teknis/ sosial/ kultural yang penting untuk diteliti, ditinjau/
diulas, dan dikaji serta alasan ilmiah atau representasi teori yang didukung oleh acuan
pustaka (Perka LIPI No. 04/E/2012).
Tata cara menuliskan latar belakang masalah adalah sebagai berikut:
a) Menuliskan bidang atau permasalahan yang diminati dengan jelas;
b) Menetapkan konteks dengan memberikan tulisan singkat dari bahan literatur
terdahulu, namun harus dipastikan untuk memilih literatur yang sesuai dengan
permasalahan yang akan akan bahas;
c) Tuliskan hipotesis dari masalah yang akan bahas dalam latar belakang;
d) Alasan dalam memilih permasalahan atau topik penelitian.

2) Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan data. Rumusan masalah adalah salah satu komponen penting yang perlu ada
di dalam sebuah penelitian, karena dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan
di dalam penelitian perlulah adanya pertanyaan tentang masalah tersebut.
Rumusan masalah juga dapat dikatakan sebagai sentral sebuah penelitian. Hal ini
dikarenakan melalui rumusan masalah peneliti mampu memahami jalannya suatu
penelitian. Dalam rumusan masalah biasanya menggunakan kata tanya bagaimana,
mengapa, dan apa.
Ciri-ciri rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a) Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya;
b) Pertanyaannya singkat padat dan jelas;
c) Mengandung nilai penelitian;
d) Mengarahkan cara berpikir terhadap topik yang dibahas;
e) Masalah yang diangkat sesuai dengan kemampuan peneliti;
f) Memberikan petunjuk dalam melakukan kegiatan penelitian sehingga penelitian
dapat menemukan jawaban.
3) Tujuan dan Manfaat
Tujuan adalah maksud kenapa penelitian dilakukan, sasaran yang hendak dicapai, serta
dan manfaat yang akan diperoleh.

g. Bab II Landasan Teori


Landasan teori adalah seperangkat definisi konsep dan proposisi yang telah disusun rapi
dan sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan teori akan menjadi
dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Penyusunan landasan teori
yang baik dan benar dalam sebuah penelitian menjadi hal yang penting sebab menjadi fondasi
utama dalam penelitian tersebut.
Landasan teori juga dapat didefinisikan sebagai teori yang relevan yang digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan menjadi jelas batasan-batasannya.Karena
itu landasan teori harus menunjukkan teori dan konsep yang relevan dengan topik penelitian
sehingga menjadi jelas ruang lingkup dan batasan objek yang akan diteliti.
Dalam penulisan landasan teori terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Nama pencetus teori;
2) Tahun dan tempat pertama kali;
3) Uraian ilmiah teori;
4) Relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau target
penelitian (Yunus, 2010: 226)

Landasan teori berfungsi untuk menjelaskan fenomena yang muncul dalam objek
penelitian yang kemudian digunakan untuk menjadi landasan dalam menjawab permasalahan
penelitian. Karena itu, pastikan teori yang dipilih bersesuaian dengan masalah penelitian.

h. Bab III Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian merupakan penjelasan dan uraian berkaitan dengan metode
pelaksanaan penelitian yang pilih untuk mendapatkan hasil penelitian yang mutakhir.
Metodologi penelitian mencakup unsur-unsur berikut:

1) Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dapat dibedakan antara penelitian dengan pendekatan kuantitatif
dan pendekatan kualitatif atau gabungan dari keduanya.
a) Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode yang cocok digunakan dalam penelitian terkait
keperluan frekuensi distribusi atau korelasi yang relevan. Menurut Farida Nugrahani
(2014) pendekatan metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan dalam
menguji sebuah teori tertentu tekait hubungan antara variabel yang diukur dan
dianalisis sampai ditemukan data yang berupa angka-angka dianalisis menggunakan
rumus statistik.

Populasi dan sampel merupakan cakupan atau besaran sumber data yang dijadikan
sebagai subjek penelitian (Reza Fahmi, 2014: 21). Menurut Tata suanta (2012: 20)
populasi merupakan wilayah generalisasi yang berperan sebagai subjek atau objek
penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik dari
sebuah populasi. Populasi dan sampel juga menjadi penentu beberapa banyak objek
atau subjek yang akan menjadi responden dari sebuah penelitian.
Populasi dan sampel biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif
yang memerlukan responden yang mencakup bidang penelitian. Sedangkan untuk
penelitian eksperimen, populasi dan sampel biasanya disebut dengan objek penelitian.
Adapun penentuan jumlah sampel dari sebuah populasi harus diperhatikan demi
tercapainya hasil penelitian yang akurat. Jika populasi kurang dari 100 maka sampel yang
diambil adalah seluruh jumlah populasi yang kemudian penelitiannya menjadi penelitian
populasi (Tata suwanta, 2012: 21).

b) Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah metode yang sesuai dengan penelitian yang berkaitan
dalam masalah sosial dan budaya. Metode kualitatif merupakan metode yang
digunakan dalam mencari dan memahami masalah sosial atau kemanusiaan.
Penggunaan metode kualitatif dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan
menyusun prosedur yang mana informasi tersebut didapatkan dari data partisipan atau
wawancara yang kemudian dianalisis dan ditafsirkan makna konteks masalah yang
diteliti (Nugrahani, 2019).

c) Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode yang digunakan penelitian yang
berhubungan dengan aktivitas penelitian menggunakan laboratorium. Metode
eksperimen biasa digunakan pada penelitian penelitian di bidang sains seperti biologi
dan fisika. Kendati demikian metode eksperimen juga dapat digunakan dalam
penelitian sosial dan pendidikan.
Menurut Emmory di sebagaimana dikutip Ahmad Zaidun, menyebutkan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang menguji variabel-variabel penelitian dan
hubungan antar variabel satu dan variabel lain yang dapat dipengaruhi oleh faktor
eksternal maupun internal.

2) Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat dan wilayah merupakan unsur yang perlu dijelaskan pada proses penelitian
berlangsung. Penjelasan ini menjadi latar penelitian yang bertujuan untuk melihat akurasi
penelitian, yang dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Maka penulisan tempat dalam KTI
harus merangkumi tentang keadaan geografis, kebiasaan masyarakat, dan keadaan sosial
masyarakat setempat.
Penjelasan waktu yang ditentukan dalam proses penelitian juga menjadi unsur
penting dalam menentukan akurasi hasil sebuah penelitian. Penjelasan ini juga merupakan
gambaran kurun waktu yang ditetapkan oleh peneliti dalam menyelesaikan suatu
penelitian.

3) Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan penjelasan terkait dengan instrumen dan
prosedur penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk mendapatkan data penelitian yang
dilakukan. Sumber data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dari
hasil penelitian pertama. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang didapat dari
hasil penelitian sebelumnya atau sumber data yang telah dilakukan.
Beberapa teknik penelitian yang dapat digunakan adalah:
a) Survei dengan melakukan wawancara menyebarkan kuesioner dan diskusi
kelompok;
b) Survei dengan melakukan observasi pengukuran pencatatan dokumentasi
identifikasi;
c) Eksperimen atau percobaan menggunakan analisis perbandingan hasil eksperimen
antara kelompok eksperimen dengan kelompok pembandingan (Perka LIPI No.
04/E/2012).
Teknik penelitian yang dipilih haruslah sesuai dengan metode dan variabel sebuah
penelitian agar hasil penelitian mampu menyajikan data yang valid dan mudah dipahami.

4) Teknik Analisis Data


Prosedur analisis data menyangkut penyuntingan data dan informasi yang
dikumpulkan dengan kuesioner atau melalui FGD, insert data/informasi ke dalam
komputer, validasi data, insert kembali data yang telah divalidasi sesuai dengan peubah-
peubah yang akan dianalisis, serta penentuan program analisis data (SAS, SPSS,
dan/atau lainnya), tabulasi data dan akhirnya interpretasi data. Analisis data juga sangat
ditentukan oleh cakupan/besaran sumber data yang dijadikan sebagai subjek penelitian,
apakah penelitian populasi, penelitian sampel atau penelitian kasus (Perka LIPI No.
04/E/2012).

i. Bab IV Analisis Data


Kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang berkaitan dengan memeriksa seluruh
data dari instrumen penelitian seperti catatan dokumen hasil tes rekaman dan lain-lain agar
mudah dipahami dan diperoleh kesimpulan (Moleong, 2016). Dengan kata lain proses analisis
data merupakan proses menguraikan seluruh data yang relevan dengan masalah agar ditarik
hasil dan kesimpulan. Hasil penelitian dapat berupa deskriptif, naratif, angka-angka, gambar
dan tabel atau hasil suatu alat. Hasil informasi data penelitian dapat disajikan menggunakan
tampilan dalam bentuk tabel, gambar, grafik, foto dan diagram (Reza Fahmi 2012).
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses analisis data adalah hasil yang disajikan harus
menjawab permasalahan penelitian dan tujuan penelitian sehingga penelitian yang dilakukan
dapat menjadi jawaban terhadap permasalahan yang diteliti.
Analisis data mengungkapkan hasil penelitian dan pembahasannya. Hal ini memuat
uraian sebagai berikut:
1) Tampilan dalam bentuk tabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan
metode dan peubah yang digunakan.;
2) Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis
yang telah dilakukan;
3) Agar lebih jelas, pembahasan hasil analisis dan evaluasi dapat menerapkan
metode komparasi, penggunaan persamaan, grafik, gambar dan tabel agar lebih jelas;
4) Interpretasi hasil analisis untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan
dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan penelitian (Perka LIPI No. 04/E/2012).

j. Bab V Penutup
1) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian akhir suatu KTI yang diperoleh dari hasil analisis dan
pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang diteliti. Kesimpulan bukan
tulisan ulang dari pembahasan dan jugs bukan ringkasan, melainkan penyampaian singkat
dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk butir-butir kesimpulan secara berurutan (Perka
LIPI No. 04/E/2012).

2) Saran
Saran berisikan tentang rekomendasi akademik, tindak lanjut nyata atau implikasi
kebijakan atas hasil penelitian yang telah dilakukan.

k. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar referensi-referensi yang digunakan di dalam penelitian.
Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang dirujuk dan minimal 80% berupa pustaka
terbitan 5 tahun terakhir. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan American Psychological
Association (APA).
1) Referensi dan dari buku
a) Daftar pusaka disusun menurut urutan abjad;
b) Penyebutan referensi dalam daftar pustaka dimulai dengan nama penulisan
(nama keluarga/belakang, nama depan) [titik], tahun publikasi [titik], judul
buku dicetak miring [titik], tempat publikasi [titik dua], penerbit [titik].

Data Buku:
Judul : Epistemologi Tafsir Kontemporer
Penulis: Dr. Abdul Mustaqim
Penerbit : LKIS Group
Kota Terbit: Yogyakarta
Tahun Terbit : 2012

Cara penulisan:
Mustaqim, Abdul. 2001. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LKIS Group.

Contoh 1 Referensi dari buku

2) Referensi dari terbitan berkala ilmiah jurnal ilmiah dan sebagainya. Jika volume
dan nomor terbitannya lengkap, penyebutannya: nomor jurnal, volume, nomor (dalam
kurungan), halaman.

l. Lampiran
Lampiran merupakan salah satu kelengkapan KTI yang tidak dimungkinkan untuk
dicantumkan pada isi KTI.

m. Riwayat Hidup
Riwayat hidup merupakan naskah singkat dalam perjalanan hidup penulis. Penulisan
riwayat hidup berisikan riwayat sekolah, prestasi dan pencapaian akademik maupun non
akademik, pengalaman-pengalaman terbaik penulis. Naskah riwayat hidup perlu disertakan
foto terbaru.

RRIWAYAT HIDUP
Mahmud Yunus, dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 14 April 2005.
Anak kedua dari 5 bersaudara dari perkawinan antara
bapak..................dan
.................... pendidikan formal yang pernah diduduki oleh Mahmud Yunus antara lain: .................
selama menjadi santri di Pondok Pesantren Daar el-qolam 3 aktif dalam mengikuti organisasi
ekstrakurikuler yaitu................

Contoh 2 Riwayat hidup

C. Teknis Penulisan
1. Bahasa
Penggunaan bahasa dalam bentuk tulisan formal seperti karya tulis ilmiah harus
mengikuti syarat-syarat tertentu. Penggunaan bahasa yaitu menggunakan bahasa baku yang
memperhatikan kepada:
a. Secara morfologis bahasa dalam artikel ilmiah harus lengkap. Penulisan suatu kata
haruslah lengkap tidak disingkat seperti penulisan kata tidak, tidak boleh ditulis tak;
b. Pemilihan kata yang sesuai dengan fungsi dan maknanya. Kalimat baku adalah jenis
kalimat yang disusun dengan benar berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
penyusunan kalimat dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Sedangkan
kalimat tidak baku adalah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan
kalimat dalam ejaan yang disempurnakan EYD. Adapun syarat-syarat dari kalimat baku
diantaranya menggunakan tanda baca yang benar, menggunakan huruf kapital yang
benar, memiliki struktur dan ketatabahasaan yang tepat, gagasan padu, hemat kata, logis
atau tidak ambigu, ejaan yang tepat.
2. Kutipan dan Catatan Kaki
1) Kutipan
Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak langsung.
Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa
penambahan. Sedangkan kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu
sumber, dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri.
2) Kutipan Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
a) Menggunakan redaksi dari penulisan sendiri (parafrasa);
b) Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)

Pengaruh kebiasaan dalam membentuk kehidupan kita jauh lebih besar daripada yang kita sadari—
bahkan kebiasaan sedemikian kuat sampai-sampai otak kita terus bergantung kepada Kebiasaan tanpa
mempedulikan segala sesuatu yang lain, termasuk akal sehat (Duhig, 2022: 25).

Contoh 3 kutipan tidak langsung

3) Kutipan Langsung
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut:
a) Jika kutipan 4 baris atau kurang (langsung pendek);
b) Dikutip apa adanya;
c) Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis
d) Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan)
e) Dibubuhi tanda kutip (“...”);
f) Serta sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun
terbit, dan halaman sumber (misalnya: penulis, 2012: 100);
g) Jika berbahasa lain asing atau daerah kutipan ditulis dimiringkan;
h) Jika ada kesalahan tik pada kutipan, ditambahkan kata sic dalam kurung (sic)
di kanan kata yang salah tadi;
i) Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik
sebanyak 3 buah jika yang dihilangkan itu ada di awal atau di tengah kutipan,
dan 4 titik jika di bagian akhir kalimat
j) Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tanda
kurung, misalnya penggarisbawahan oleh penulis;
Ricklefs (2017: 178) menjelaskan, “Selama hampir dua puluh tahun Dipanagara
menantikan waktunya yang baik, sementara situasi di Jawa menjadi bertambah buruk
dan pengikutnya bertambah banyak. Pada tahun 1820-an mulai meletus
pemberontakan-pemberontakan kecil. Pada tahun 1821 berlangsung panen padi yang
tidak memuaskan dan penyakit kolera berjangkit di Jawa untuk yang pertama kalinya.”

Contoh 4 kutipan langsung

k) Lebih dari empat baris (langsung panjang)


• Dikutip apa adanya;
• Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah
paparan penulis
l) Jarak baris kutipan satu spasi;
m) Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis,
tahun terbit, dan halaman sumber misalnya (penulis, 2012: 100);
n) Jika berbahasa lain (asing atau daerah) kutipan ditulis dimiringkan.

Weber menjelaskan (2019: 390) sebagai berikut:

Agama mempertahankan isu-isu intelektual hanya sebagai minat sekunder sekali


saja etika menjadi sangat rasional. Ini terjadi karena penegasan sekadarnya
proposisi-proposisi intelektual jatuh ke tingkat terendah Iman kapan pun muncul
etika yang berbasiskan suasana-hati-religius (Gessinnungsethik) dan yang
diorientasikan ke tujuan-tujuan akhir seperti yang diyakini Agustinus dan
beberapa tokoh lain Iman harus mengandung kualitas batiniah titik kemelekatan
pribadi ke Tuhan tertentu lebih daripada sekadar ‘tahu’, karena itu ia disebut
‘iman.’ inilah yang terjadi Entah di Perjanjian Lama atau perjanjian baru. Iman
yang ‘diperhitungkan kepada Abraham sebagai kebenaran’ bukanlah penegasan
intelektual atas dogma-dogma, tapi mengandalkan sepenuhnya pada janji-janji
Tuhan.

Contoh 5 kutipan langsung empat baris

2) Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan di kaki halaman yang dipergunakan untuk memberikan
penjelasan tambahan atau mencantumkan URL panjang. Jika di dalam catatan kaki ada
referensi, referensinya dibuat dalam bentuk running notes. Besar font catatan kaki adalah
lebih kecil dari teks utama, yakni dengan besar font 10.
1) Catatan kaki berisi penjelasan.
Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan
sebuah istilah, frase, kalimat, dan sejenisnya.
2) Catatan kaki berisi penjelasan dan running notes.
Catatan kaki bisa juga digunakan jika penulis ingin memberikan penjelasan
tambahan, lengkap dengan referensinya.
3) Catatan kaki berisi URL panjang.
Referensi langsung yang berupa alamat website (URL) panjang dicantumkan di
catatan kaki, hyperlink-nya dihilangkan dan tanggal aksesnya dicantumkan jika
URL-nya tidak cukup dalam satu baris, pemisahan dilakukan di belakang tanda
baca (--/||,--_+||, --=|| dll).

3. Format Kertas dan Huruf


a. Size: A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
b. Margin
• Top : 4 cm
• Bottom : 3 cm
• Left : 4 cm
• Right : 3 cm
c. Spasi : 1,5
d. Font : Times New Roman
e. Font size : 12
f. Page number/bottom of page/plain number 2 (bawah-tengah)

4. Bimbingan dan Sidang


Peserta bimbingan wajib mengikuti deadline karya tulis ilmiah yang telah ditentukan
yaitu setiap bab wajib melaporkan sekurang-kurangnya setiap 2 minggu sekali. Adapun
penambahan bimbingan akan ditentukan oleh pembimbing masing-masing. Peserta
pembimbing wajib melakukan revisi bimbingan sesuai dengan arahan pembimbing.
Pembimbing wajib melaporkan dan menuliskan perkembangan penulisan karya tulis ilmiah
peserta bimbingan pada form bimbingan yang telah diberikan.

5. Penilaian KTI
Penilaian KTI merupakan proses akhir pembuatan KTI yang dilakukan oleh pembimbing
terkait dengan hasil penelitian santri kelas akhir. Penilaian KTI yang telah dilakukan oleh
pembimbing akan menjadi pertimbangan tim Dza ‘Izza Academic Writing untuk menentukan
KTI yang terbaik dari rumpunan masing-masing bidang

6. Penutup
Demikian panduan penulisan KTI kami buat, besar harapan kami dengan adanya panduan
ini dapat membantu santri dan pembimbing dalam proses menyelesaikan KTI sesuai dengan
kaidah yang telah ditentukan. Buku panduan ini disusun demi memenuhi kebutuhan internal
terkait penyusunan KTI sebagai syarat kelulusan kelas akhir di Pondok Pesantren Daar el-
Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.
Lampiran 1
Lembar Depan

PEMANFAATAN BUAH KENTANG (SOLANUM TOBEROUS)


SEBAGAI OBAT ALTERNATIF PENGHILANG BERCAK LUKA
GATAL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan kelas akhir


di Pondok Pesantren Daar el Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza

Disusun oleh:

NAMA:………………………………
Kelas: ……../ Nis: ………

(Bidang Kajian Sains/ Sosial/ Agama/ Pendidikan)

PONDOK PESANTREN DAAR EL QOLAM 3 KAMPUS DZA IZZA


PANGKAT, JAYANTI, TANGERANG
2022 M/ 1443 H
Lampiran 2
Lembar Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

PEMANFAATAN BUAH KENTANG (SOLANUM TOBEROUS)


SEBAGAI OBAT ALTERNATIF PENGHILANG BERCAK LUKA
GATAL

Oleh:

NAMA:………………………………
Kelas: ……../ Nis: ………

Karya tulis ilmiah ini telah disetujui sebagai salah satu syarat kelulusan santri kelas akhir
di Pondok Pesantren Daar el Qolam 3 Kamus Dza ‘Izza

Pembimbing Koordinator Rumpun Bidang

(Nama Pembimbing) (Nama koordinator rumpun bidang)


Lampiran 3
Lembar pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

PEMANFAATAN BUAH KENTANG (SOLANUM TOBEROUS)


SEBAGAI ALAT ALTERNATIF PENGHILANG BERCAK LUKA
GATAL

Oleh:

NAMA:………………………………
Kelas: ……../ Nis: ………

Karya tulis ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat kelas akhir
di Pondok Pesantren Daar el Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Daar el Qolam 2
Pondok Pesantren Daar el Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza

H. Muhidin, M.Pd.
Lampiran 4
Draf Bimbingan

Draf bimbingan karya tulis ilmiah

Nama :
NIS :
Kelas :
Judul :
Pembimbing :

BAB/ Topik :
Paraf
No Materi Tanggal Catatan Pembimbing Keterangan
Pembimbing Santri
Lampiran 5
Penilaian KTI
FORMAT PENILAIAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
SEMESTER 1 TAHUN 2022/ 2023
PONDOK PESANTREN DAAR EL QOLAM 3 KAMPUS DZA ‘IZZA

KETERANGAN PENILAIAN:

SKOR KRITERIA

3-4 KURANG

5-6 CUKUP

7-8 BAIK

9 BAIK SEKALI

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

A. ISI TULISAN

1. JUDUL

A Komponen Variabel-variabel

2. HALAMAN-HALAMAN MUKA

A Cover depan

B Lembar persetujuan

C Lembar pengesahan

D Daftar isi

E Abstract

F Riwayat hidup

3. BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar belakang masalah

B Rumusan masalah
C Tujuan dan manfaat penelitian

D Hipotesis

4. BAB 2 PEMBAHASAN

A Landasan teori

5. BAB 3 Metode Penelitian

A Waktu dan tempat

B Populasi dan sampel

C Jenis penelitian

D Instrument penelitian

E Prosedur penelitian

6. BAB 4 Analisis Masalah

A Hasil hipotesis

7. BAB 5 Penutup

A Kesimpulan

B Saran

8. Keaslian penelitian

9. Kesungguhan

JUMLAH RATA-RATA
Catatan:

Anda mungkin juga menyukai