Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

(Kutipan, Sistem Rujukan Dan Daftar Pustaka)


Dosen pengampu: Dr. Abdul Hafid, M. Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


1. NURAENI D0223036
2. AWANDA D0223338
3. GEDRY D0223504
4. MUH. ADRIAN D0223505
5. ABDUL KHOLIL QHADRI D0223538
6. DARLING D0223029
7. HAERUL D0223037

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
bimbingan dan pertolongan-Nya sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Menulis proposal merupakan hal yang penting terutama untuk kalangan
pelajar. Terlebih kini siswa dituntut untuk lebih aktif lagi untuk berorganisasi agar
meningkatkan softskill dalam dirinya selain pengetahuan kognitif yang diperoleh
dalam perkuliahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Namun tujuan kami tidak sekedar memenuhi tugas dan memperoleh nilai.
Makalah ini nantinya dapat digunakan khususnya mahasiswa sebagai referensi
untuk menulis proposal dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Fajrul Falah atas
dukungannya dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penghargaan juga
diberikan kepada teman-teman jurusan teknik geologi Universitas Diponegoro
angkatan 2017 yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang terdapat dalam perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari semprna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Majene, 07 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai


struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat
terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran
penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri.

Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan dan
daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah
karya dan karangan ilmiah harus memiliki kedua unsur ini. Oleh sebab itu,
kami rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca
agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.

Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus mencari


beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber
tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan maupun daftar pustaka.
Penulisan kutipan dan daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
bahasa indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan
karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari
tentang kutipan dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya
karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting
bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara


Penggunaan dan contoh Kutipan dengan sistem rujukan serta cara
penulisannya?
2. Apakah yang dimaksud dengan Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara
Penggunaan dan contoh Daftar Pustaka serta cara penulisannya?

C. Tujuan

1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan


dengan sistem rujukan yang baik dan daftar pustaka yang baik dan
benar.
2. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan dan daftar pustaka
dari sumber yang berbeda.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan
kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta
penerapannya sebagai penunjang pembelajaran dan penulisan
skripsi dan artikel yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kutipan dan sistem rujukan


1. Pengertian Kutipan dan sistem rujukan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan adalah


pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan
ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Berdasarkan
pengertian kutipan di atas, penulis dapat menulis ulang terhadap bahan bacaan
atau pustaka yang telah dibaca. Bahan bacaan atau pustaka yang digunakan
harus dapat dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis ulang tersebut.

Sistem rujukan dalam penulisan karya ilmiah adalah proses merujuk


atau mengacu pada sumber-sumber informasi yang digunakan dalam karya
ilmiah, seperti jurnal, buku, makalah, situs web, atau sumber lainnya. Tujuan
dari sistem rujukan ini adalah untuk memberikan bukti atau dukungan yang
kuat untuk pernyataan yang ada dalam karya ilmiah Anda, serta untuk
memberikan penghargaan kepada penulis asli yang telah berkontribusi pada
pengetahuan yang Anda gunakan.

Sistem rujukan ini juga dikenal dengan istilah "cara merujuk" atau "cara
mengutip." Sistem rujukan yang paling umum digunakan dalam penulisan
karya ilmiah adalah gaya penulisan yang mengikuti pedoman tertentu, seperti
APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language
Association), Chicago, atau IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers), tergantung pada disiplin ilmu dan aturan yang berlaku.

Kegiatan menulis ulang dapat disebut juga sebagai kegiatan atau proses
reproduksi. Hasil dari kegiatan ini dapat berupa ringkasan dan ikhtisar. Setelah
kegiatan reproduksi, penulis akan mendapatkan gambaran terhadap bacaanya
dan dapat memilih bahan bacaan yang digunakan dalam karya ilmiahnya
sebagai rujukan.

Pernyataan atau teori yang ditemukan dan diyakini oleh penulis dapat
dikutip melalui sistem rujukan atau cara mengutip untuk mendukung pendapat
penulis dalam penyusunan karya ilmiah. Dengan demikian definisi kutipan dan
sistem rujukan adalah suatu kegiatan menuliskan satu kalimat atau lebih dari
karya tulis lain yang dapat dipertanggungjawabkan dengan memperhatikan
untuk tujuan memberikan ilustrasi atau memperkuat argumen penulis dalam
penyusunan karya ilmiahnya. (Cahyadi, 2019)

2. Fungsi Kutipan

Fungsi dari kutipan sendiri adalah sebagai bukti atau juga memperkuat
pendapat penulis. Bedanya dengan jiplakan, bedanya kalau jiplakan mengambil
pendapat orang lain tanpa atau dengan tidak menyebut sumbernya sehingga
dianggapnya pendapat dari dirinya
/pemikirannya sendiri. Biasanya kutipan tersebut digunakan untuk dapat
mengemukakan definisi atau juga pengertian istilah/konsep tertentu,
menguraikan suatu rumus ataupun juga formula serta juga mengemukakan
pendirian/pendapat seseorang. (Ibeng, 2019)

Fungsi dari Kutipan adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pengutipan dapat menghindari pengutip dari kegiatan


plagiarisme.
b. Membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut tentang ide
pengutip.
c. Sumber pengutipan yang digunakan dapat memberikan nilai terhadap
karya ilmiah yang sedang atau telah dibuat.
d. Pengutipan yang tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain
yang salah.
e. Menguatkan tulisan pengutip melalui kutipan yang dimuat dalam karya
ilmiah.

3. Jenis Kutipan

Penulis dapat mengutip tulisan dari sumber lain yang terkait dengan
pokok bahasannya dalam penulisan karya ilmiah. Pengutipan dari sumber lain
dapat diizinkan dalam penulisan karya ilmiah dengan cara yang jujur dan
bertanggung jawab untuk menghindari plagiarisme. Pengutipan tersebut dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung.

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah mengutip kalimat tanpa mengubah dari


sumber aslinya, jadi disini yaitu sesuai atau persis dengan aslinya.
b. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah suatu kutipan yang menyajikan gagasan
orang lain dengan cara menyatakan kembali gagasan tersebut dengan kalimat
atau gaya bahasa sendiri. Kalimat yang digunakan penulis berbeda dengan
gagasan orang lain yang terdapat dalam sumber aslinya dan memiliki esensi
yang sama.

Pengutipan tidak langsung merupakan hasil interpretasi pengutip yang


diperoleh setelah membaca bahan bacaan atau sumber rujukan. Hal yang
dikutip penulis merupakan esensi dari pendapat ahli atau teori baru yang dapat
menegaskan dan menguatkan pendapat penulis dalam karya ilmiahnya.
Pengutip harus mengukuti alur pikir penulis yang idenya akan dikutip.

Dalam pembuatan kutipan jenis ini, pengutip memerlukan keterampilan


dalam berbahasa, seperi merangkai kalimat yang baik dan efektif dengan kata-
katanya sendiri dan tetap mencerminkan bahwa ide yang dikutip merupakan
ide penulis aslinya.

Dan adapun tata cara penulisan Kutipan Tidak Langsung, Penulisan kutipan
tidak langsung biasanya dinyatakan dengan menuliskan nama penulis dari
sumber aslinya dan tahun terbit sumber tersebut.

Pengutip dapat menuliskan nomor halaman seperti penulisan pada


kutipan langsung. Penulis (pengutip) menyusun informasi berupa parafrase
dalam mengutip dengan kutipan tidak langsung. Parafrase merupakan kegiatan
merumuskan kembali terkait pernyataan, pendapat, atau ide orang lain dan
menulisnya dengan kalimat sendiri.

Pembuatan parafrase memerlukan keterampilan dalam berbahasa dan


ketekunan. Ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam membuat parafrase,
yaitu:

1. Penulis atau pengutip harus mengikuti alur pikiran penulis asli dari
sumber atau bahan rujukan yang telah dibaca oleh pengutip, dan
2. penulis harus memberikan tanda baca petik pada frasa atau kata yang
dikutip sama dengan sumber aslinya.
Pemberian tanda baca petik tersebut digunakan untuk menghindari dari
kegiatan plagiarisme. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat
parafrase adalah menghindari dari kegiatan memindahkan kata atau frase saja
dan mengganti kata-kata dengan sinonimnya tanpa merubah susunan kalimat
seperti yang tertulis pada sumber aslinya. Jika kedua hal yang perlu
diperhatikan tersebut dilakukakan, maka tulisan yang dibuat kembali dapat
disebut dengan kegiatan plagiarisme.

B. Daftar Pustaka
1. Pengertian daftar pustaka

Daftar pustaka adalah tulisan yang disusun dan terdapat di bagian akhir
dari karya tulisan. Daftar ini akan memuat nama penulis, judul tulisan,
penerbit, identitas penerbit, serta tahun terbit yang akan dijadikan rujukan
ataupun sumber dari tulisan yang dibuat. (Nanangri, 2019)

Karya tulis yang dimaksud di sini adalah karya tulis ilmiah, termasuk di
antaranya adalah buku, skripsi, artikel, makalah dan lain-lain. Menurut kaidah
penulisannya, jika kita mengambil kutipan dari sebuah sumber bacaan tertentu
sebanyak beberapa kalimat atau bahkan paragraf maupun referensi lain dalam
penulisan karya tulis tersebut, maka kita wajib memberikan sumbernya.

Jenis bacaan yang dijadikan sumber ini sendiri bisa bermacam-macam,


misalnya surat kabar, majalah, jurnal buletin, hasil penelitian, ensiklopedi,
terbita berkala dan lain-lain. Masing- masing sumber bacaan itu tentu amat
dekat dengan karya ilmiah yang dibuat. Pada karya ilmiah, daftar pustaka akan
diletakkan setelah isi karangan dan ditulis dalam satu halaman tersendiri.

2. Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka ini mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

- Agar dapat menunjukan bahwa suatu tulisan dan informasi dalam


karya ilmiah bukanlah hasil dari pemikiran penulis sendiri melainkan
dari hasil pemikiran orang lain juga.
- Agar bisa memberikan sumber informasi yang ditulisnya agar nantinya
bisa ditelusuri oleh para pembaca jika ingin mengetahui informasi
maupun teori tersebut dengan lebih lengkap.
- Agar bisa menghargai maupun memberikan suatu penghargaan pada
penulis sumber informasi, sehingga karya ilmiah tersebut bisa
terselesaikan. (Pendidikan, 2019)

3. Jenis Daftar Pustaka

Meskipun jika dilihat sekilas, semua daftar pustaka terlihat sama.


Namun, sebenarnya daftar pustaka terdiri atas beberapa jenis. Berikut adalah
beberapa jenis daftar pustaka:

1. Berdasarkan Metode Harvard

- Nama penulis yang terdiri atas dua kata ditulis terbalik.


Diantara dua kata tersebut ditambahkan tanda koma
(,).
Misalnya: Dita Syafitri à Syafitri, Dita.
- Buku yang ditulis oleh dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama
saja yang penulisan namanya dibalik, sedangkan penulis selanjutnya
tidak. Misalnya: Syafitri, D. dan Yuna.
- Tahun terbit buku ditulis sesudah nama penulis. Di antara nama penulis
dan tahun terbit ditambah dengan tanda
titik (.). Misalnya: Syafitri, Dita. 2017.
- Judul buku ditulis setelah tahun terbit. Di antara tahun terbit dan judul
buku ditambahkan pula tanda titi terlebih dahulu
(.). Misalnya: Syafitri, Dita. 2017. Teknik Penulisan Daftar Pustaka.
- Nama kota penerbit dan nama penerbit ditulis terakhir. Dan di antara
nama kota dan nama penerbit juga tidak lupa ditambahkan tanda
titik dua (:). Misalnya: Syafitri, Dita. 2017. Teknik Penulisan Daftar
Pustaka. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
- Dan jika buku telah diterbitkan dalam beberapa edisi, maka keterangan
edisi tersebut ditambahkan sebelum nama kota atau setelah judul
buku. Misalnya: Syafitri, Dita. 2017. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Edisi Kedua. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.

2. Daftar Pustaka Untuk Jurnal

Jika sumber yang dijadikan rujukan berasal dari jurnal maka urutan
penulisan yang harus diketahui ialah:

- Nama penulis (jika lebih dari dua kata maka dibalik)  Tahun terbit 
Judul artikel/jurnal  Nama jurnal (dicetak miring atau digaris bawahi)
 Edisi (jika ada)  Volume atau nomor terbit  Nomor halaman.

Contohnya:
Bennet, D.C. 2000. English Preposition: a Stratificational Approach.
Journal of Linguistics. 4(1): 153-172.

Dan jika ada sumber yang berasal dari jurnal/makalah yang disajikan
dalam seminar/ konferensi/ symposium maka, urutan penulisannya adalah
sebagai berikut:

- Nama penulis (jika lebih dari dua kata maka dibalik)  Tahun terbit 
Judul makalah (ditulis dalam tanda petik)  Diikuti dengan pernyataan
“Makalah disajikan dalam….” Nama Pertemuan, lembaga
penyelenggara, dan tanggal serta bulan penyelenggaraan.
Contohnya:
Amin, Abdullah. 2006. “Panduan Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif”.
Makalah disajikan dalam Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi Guru-guru
se-Provinsi NAD, Depdiknas Provinsi NAD, Banda Aceh, 12 s.d. 20 Juli.

3. Daftar Pustaka Untuk Makalah/Informasi dari Internet

Jika sumber yang dijadikan sebagai rujukan maka urutan yang perlu
diketahui ialah:

- Nama penulis  Tahun terbit  Judul karya tulis (dicetak miring jika
dari jurnal) dan diberi keterangan dalam kurung (Online) dan
ditambahkan tanpa petik dua (“ ”) jika bukan dari jurnal  Volume dan
nomor (jika dari jurnal online)  Alamat website/ URLL  Dan
tanggal, bulan dan tahun mengakses.

Contohnya:
Jurnal online Jusmadi. 2008. Pengembangan Bakat dan Minat. Jurnal Bakat
dan Minat, (Online), Vol. 5, No. 4, (http://www.jusmadi-bakat-
minat.blogspot.com, diakses 17 Februari 2017). (Teropong, 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika
dilengkapi dengan kedua unsur ini yaitu kutipan dan daftar pustaka. Kedua
unsur ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing seperti yang telah
dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi dari kedua unsur ini adalah sebagai
penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.

Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di


dalam teks bacaan. Terakhir adalah daftar pustaka, untuk membuat sebuah
karya ataupun karangan ilmiah, daftar pustaka ini harus ada tercantum agar
pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya yang ditemukan
pada karya dan karangan ilmiah. Daftar pustaka diletakkan pada halaman akhir
sebuah karya atau karangan ilmiah.

B. Saran

Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik


karya ilmiah, artikel, skripsi maupun tesis dalam penggunakaan kutipan dan
daftar pustaka, agar pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan
penulis. Sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya
nantinya. Akhirnya selesailah makalah kami yang membahas tentang kutipan,
catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan yang
harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat
kesalahan penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan
kami tunggu. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai