Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TENTANG
KUTIPAN, CATATAN KAKI, DAN DAFTAR PUSTAKA

OLEH

NAMA : SALMAN SYARIF


NO.BP : 21101152620041
KELAS : SK-1

YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
PADANG
2021
Kata Pengantar

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desi Afrianti selaku Dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Kutipan........................................................................................................................................5
B. Catatan Kaki...................................................................................................................................10
C. Daftar Pustaka...............................................................................................................................15
BAB III........................................................................................................................................................21
PENUTUP...................................................................................................................................................21
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang
baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain.
Unsur-unsur yang terkait ini tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan
bahasa indonesia itu sendiri. Dalam perkembangannya bahasa indonesia saat ini telah
mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa,
penambahan kata-kata baru, dan sebagainya.

Pada penyusun suatu karangan, seorang penulis harus mencari beberapa sumber
untuk melengkapi karangan tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke
dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan
kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus
diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan. Sebagian besar orang
belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam
kesempatan kali ini, makalah ini akan menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka secara lengkap dan jelas. Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua
dalam penulisan suatu karangan agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

B.Kutipan
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kutipan adalah
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari sebuah karya tulisan lain yang dijadikan
tujuan ilustrasi untuk memperkuat atau memperkokoh argumen yang terdapat di
dalam tulisan itu sendiri.
Berdasarkan pengertian kutipan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
dapat diartikan bahwa pengertian kutipan ini bisa ditulis oleh penulis atau penulis
dapat menulis ulang terhadap bahan bacaan atau pustaka atau referensi yang sudah
dibaca dan akan dijadikan acuan. Bahan bacaan atau referensi pustaka yang dipakai
harus dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian, definisi atau pengertian kutipan secara umum adalah suatu
kegiatan menulis satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain yang kemudian harus
dapat dipertanggungjawabkan untuk tujuan memberikan ilustrasi atau memperkuat
argumen penulis dalam menyusun penyusunan karya tulis atau karya ilmiahnya.

2. Pengertian Menurut Para Ahli


a. Kerav
Menurut Keraf, pengertian kutipan adalah bagian dari suatu pernyataan
maupun pendapat yang telah terdokumentasi. Pengertian kutipan dilakukan
apabila penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap.
Meskipun kutipan dari seseorang ahli itu diperkenankan, namun bukan berarti
bahwa keseluruhan tulisan hanya berisi kutipan-kutipan.
Kutipan bisa dijadikan pilihan dan menjadi berfungsi apabila pengertian
kutipan hanya diselipkan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang pendapat
penulis.

b. Azahari
Azahari berpendapat bahwa pengertian kutipan merupakan bagian dari
pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis
lain, atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi serta dikutip untuk dibahas
dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan.

c. Hariwijaya dan Triton


Karena mengutip adalah pekerjaan yang menunjukkan kredibilitas penulis,
maka Hariwijaya dan Triton mengungkapkan pengertian kutipan harus dipelajari
mengenai teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah.
3. Fungsi
a. Fungsi dari kutipan ini dilakukan untuk menghindarkan pengutip atau penulis dari
kegiatan plagiarisme.
b. Kutipan dibuat untuk dapat membantu pembaca yang ingin memahami lebih
lanjut mengenai ide dari pengutip.
c. Sumber kutipan yang dibuat selanjutnya digunakan untuk dapat memberikan nilai
terhadap suatu karya ilmiah yang sedang atau sudah dibuat.
d. Penulisan kutipan yang tepat akan mampu mengamankan penulis dari ide orang
lain yang salah.
e. Penulisan kutipan untuk dapat menguatkan pengutip melalui kutipan yang dimuat
dalam suatu karya ilmiahnya.
f. Penulisan kutipan dilakukan untuk meningkatkan estetika penulisan.
g. Kutipan dibuat sebagai pembedaan daftar pustaka dan ketergantungan halaman.
h. Kutipan dilakukan untuk dapat mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

4. Manfaat
a. Pengertian kutipan memiliki manfaat untuk menegaskan isi uraian.
b. Kutipan bermanfaat untuk dapat membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan
yang dibuat oleh penulis.
c. Kutipan dibuat untuk dapat memperlihatkan kepada pembaca mengenai materi
dan teori yang digunakan oleh penulis.
d. Kutipan bermanfaat untuk dapat mengkaji interpretasi penulis terhadap suatu
bahan atau teori kutipan yang digunakan.
e. Kutipan bermanfaat untuk dapat menunjukkan bagian atau aspek di dalam topik
yang dibahas.

5. Tujuan
a. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau suatu karangan.
b. Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat penulis.
c. Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap materi atau teori
yang sudah diambil.
d. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang teori atau
materi yang diangkat.
6. Jenis-Jenis
a. Kutipan Langsung
Pengertian kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang
dilakukan oleh penulis dengan cara menulis kembali pendapat, pikiran, ide, atau
gagasan orang lain yang sama persis dengan aslinya. Bisa juga dikatakan bahwa
penulis menggunakan teknik salin tempel atau copy paste tanpa mengubah
kalimat asli.

Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi saat menulis kutipan langsung
ini. Meski ditulis secara mirip atau bahkan sama persis dan tidak diubah, kutipan
langsung tidak disebut plagiasi karena ditulis lengkap dengan sumbernya.

Ciri-ciri Kutipan Langsung :


– Tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip.

– Menggunakan titik tiga berspasi […] jika terdapat bagian kata-kata dari kutipan
yang dihilangkan karena alasan tertentu.

– Menggunakan tanda [sic!] apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya.


Contoh: …. hal tersebut diunkap [sic!] secara jelas.

– Menambahkan sumber kutipan menggunakan sistem APA, MLA, atau sistem


lainnya yang berlaku.

Jenis-Jenis Kutipan Langsung :


1. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang memiliki syarat penulisannya harus sesuai dengan
APA Style (American Psychology Association) yaitu panjang kalimat yang
dikutip lebih dari 40 kata. Penulisan kutipan juga sesuai dengan MLA Style
(Modern Language Association) yaitu panjang kalimat yang dikutip lebih dari 4
baris.

Penulisan kutipan langsung panjang memiliki ciri-ciri, yaitu:

– Dipisahkan dari teks yang menggunakan spasi.

– Diberi jarak rapat antarbaris dalam kutipan.

– Boleh diapit tanda kutip, atau boleh tidak.

2. Kutipan Langsung Pendek


Pengertian kutipan langsung pendek biasanya panjangnya kurang dari 4 baris dan
teks yang dikutip dimasukkan ke dalam bagian penulisannya sebagai kelanjutan
tubuh tulisan dengan menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan untuk
memisahkan kalimat kutipan dengan kalimat penulis.

Penulisan kutipan langsung pendek memiliki ciri-ciri, yaitu:

– terintegrasi langsung dengan teks

– berjarak antarbaris yang sama dengan teks

– diapit dengan tanda kutip

– tidak lebih dari empat baris

Contoh Kutipan Langsung:


– Menurut Tidak masalah selambat apapun kamu bergerak, asalkan kamu tidak
bergenti (Confucius)

– Diplomasi publik dilakukan oleh berbagai macam negara sebagai cara bagi
negara untuk berhubungan dengan aktor individu, sehingga tercipta komunikasi
secara goverment to people (Snow, 2009:6)

b. Kutipan Tidak Langsung


Pengertian kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang
dilakukan oleh penulis dengan cara mengambil pendapat, ide, atau gagasan orang
lain dan kemudian disampaikan dalam sebuah karya tulis dengan kalimat penulis
itu sendiri. Artinya, penulis tidak menulis persis dengan tulisan yang ia kutip,
tetapi hanya merangkum dan merangkai kalimat berdasarkan referensi yang
digunakan.

Ciri-ciri Kutipan Tidak Langsung :


– mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip

– tidak ada suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang dikutip

– disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip

– diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua


Contoh Kutipan Tidak Langsung :
– Tombol navigasi adalah sebuah tombol yang digunakan oleh para pembaca blog
untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari sebuah blog². Dengan
adanya tombol navigasi, pembaca dapat mencari topik yang ingin mereka baca
tanpa perlu membuka satu per satu halaman sebuah blog.

²Wahyu Sya’ban, Build Your Blogger XML Template, (Yogyakarta, ANDI,


2010), hlm 197.
7. Cara Menulis
a. Cara Menulis Kutipan Langsung
Menulis kutipan langsung panjang :
– Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks.

– Jarak antarbaris kutipan adalah 1 spasi.

– Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”) atau tidak.

– Setelah kutipan, beri keterangan atau sumber pengambilan kutipannya.

b. Menulis kutipan langsung pendek :


– Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks.

– Jarak antarbaris kutipan adalah dua spasi.

– Kutipan diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”).

– Setelah kutipan, tulis sumber lengkap dengan nama pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman di dalam tanda kurung.

b. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung :


– Kutipan terintegrasikan dengan teks.

– Jarak antarbaris kutipan adalah spasi ganda.

– Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip atau petik dua (“…”).

– Setelah kutipan, harus ditulis sumber kutipan.


C.Catatan Kaki
1. Pengertian
Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman.
Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks
guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki ini
menjelaskan sumber asalnya sebuah kutipan, baik kutipan langsung atau tidak
langsung. Selain menjelaskan asal kutipan, catatan kaki juga sering digunakan untuk
menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih panjang.
Yang dimaksud dengan catatan kaki ialah daftar keterangan khusus yang ditulis
pada bagian paling bawah disetiap lembaran akhir bab karya ilmiah “makalah,
skripsi, tesis dll”, atau catatan kaki merupakan keterangan referensi yang ditempatkan
pada kaki tulisan atau teks karya ilmiah.

2. Jenis-Jenis
Ada dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan dalam penulisan karya ilmiah,
yaitu:
1. Catatan Kaki Lengkap ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang,
judul buku, nama, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor
cetakan, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
2. Catatan Kaki Singkat ditulis singkat dan terdiri dari 3 macam yaitu:
 Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan
kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu
nomor halaman.
 Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah
dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya :
nama pengarang, op.cit nomor halaman.
 Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman).
3. Tujuan
Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan),
menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya),
menyampaikan keterangan tambahan, memperkuat uraian (intisasi, keterangan
insidental materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang
bertentangan), dan merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau
sesudahnya).

4. Fungsi
 Memberikan keterangan dan penjelasan tentang sumber dari kutipan
penyusunan daftar bacaan pada karya ilmiah supaya dapat dimengerti oleh
pembaca.
 Untuk menghargai sumber kutipan yang dikutip, supaya pembaca karya
ilmiah mengetahui sumber kutipan yang digunakan.
 Untuk menunjukan referensi lain supaya pembaca karya ilmiah dapat
mengetahui ulasan yang lebih jelas mengenai istilah yang digunakan.

5. Cara Membuat Catatan Kaki


Dalam penulisannya catatan kaki memiliki aturan-aturan yang perlu diperhatikan.
Hal-hal tersebut diterapkan supaya dapat dimengerti oleh para pembaca karya ilmiah.
Dalam menulis catatan kaki ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang
diantaranya yaitu:
a. Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin
sebelah kiri dan berjarak 4 spasi dari tulisan atau teks.
b. Diketik atau ditulis dengan satu spasi.
c. Harus diberikan nomer.
d. Nomer pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah
kiri.
e. Kalau catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua
maupun selanjutnya dimulai seperti margin teks yang biasanya tepat pada
margin bagian sebelah kiri.
f. Kalau catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan
catatan kaki yang lainnya sama seperti jarak spasi pada teks.
g. Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih
baik potong teksnya dari pada memotong catatan kaki.
h. Berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada
aturan teks.
i. Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya,
sedangkan jika nama pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama
pengarang yang pertama lalu di belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
j. Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak
perlu ditulis.
k. Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan
komputer maka harus dicetak miring.
l. Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya
berketerangan sama tanpa diselingi oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika
catatan kaki tersebut berada pada satu halaman, maka cukup dengan menulis
istilah Ibid. Tapi jika terdapat pada beberapa halaman maka penulisannya:
Ibid, no halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau
dimiringkan.
m. Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi
ditulis pada catatan kaki yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman
berbeda, adapun cara penulisannya: Nama Penulis, op.cit., no halaman.
n. LOC.cit. digubakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman
yang sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang
sama, adapun cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
o. Kalau keterangannya mengenai referensi suatu artikel ataupun buku,
penulisannya hampir mirip seperti daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak
dibalikan.

Ada penulisan catatan kaki yang perlu diingat :

 Nama pengarang tidak dibalik.


 Judul buku dicetak miring (jika diketik dengan komputer) atau digaris
bawah (jika tidak dengan komputer). Selain buku (artikel di majalah,
Koran, atau jurnal), judul sumber ditempatkan dalam tanda petik dua
(“…”), tidak dicetak miring atau digaris bawah.
 Kota terbit.
 Nama penerbit.
 Tahun terbit.
 Nomor halaman.
 Semua unsur dihubungkan dengan tanda koma (,), kecuali setelah kota
terbit, dihubungkan dengan tanda titik dua (:).

6. Contoh Catatan Kaki


a. Catatan Kaki 1 s/d 3 Pengarang
Catatan kaki jika referensinya pada buku karangan yang ditulis oleh satu hingga
tiga pengarang, yaitu:
 Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1991), hlm 4.
 Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa
Indonesia, (Bandung: Acarya, 2005), hlm. 32.
b. Catatan Kaki 4 atau lebih Pengarang
Contoh penulisan catatan kaki jika referensinya pada buku karangan
menggunakan empat penulis atau lebih, yaitu:
 Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji
Parama, 2004), hlm. 45.

c. Contoh Catatan Kaki jika Sumber berasal dari Majalah/Surat Kabar


Referensi yang berasal dari majalah atau surat kabar, maka penulisan catatan
kakinya berbentuk:
 Dinda Mutiara, “Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?”, Kompas, 3 Mei,
1990, hlm. 5.
 Fajar Samudra, “SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa,” Majalah
Pelajar MOP, Juni, 2005, hlm. 22.

d. Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan


Jika sumbernya dari buku terjemahan, maka cara penulisan catatan kakinya
adalah sebagai berikut:
 Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda,
terj. H. B. Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.

e. Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel


Jika referensinya berupa artikel dalam antologi ataupun ensiklopedi, maka bentuk
penulisan catatan kakinya,yaitu:
 Melani Budianta, “Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan
Pendidikan Sastra Pelajar Indonesia”, Kaki Langit Sastra Pelajar, ed.
Jamal D. Rahman, (Jakarta: MajalahSastra Horizon dan Kaki langit,
2002), hlm. 282.
 “India”, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve, 1982),
hlm. 1402-1407.

f. Contoh Footnote (catatan kaki) dari Internet


Format Penulisan:
 Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url / alamat web, pada
tanggal (tanggal mengakses) pukul (waktu mengakses)
Contoh:
Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
Singkatan dalam Catatan Kaki
Dalam penulisan catatan kaki, terdapat beberapa singkatan yang peru dipahami.
Di antaranya:
1. ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah ‘di tempat yang sama dan
belum diselingi dengan kutipan lain’.
Contoh:
 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999, hlm. 8
 Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)
2. op.cit., singkatan dari opere citato, yang artinya ’dalam karangan yang telah
disebut dan diselingi dengan sumber lain’.
Contoh:
 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999, hlm. 8.
 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001,
hlm 46.
 Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja
Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
 Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah
disebutkan di atas)
3. loc.cit, kependekan dari loco citato, maksudnya ‘di tempat yang telah disebut’.
loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut.
Contoh:
 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999, hlm. 8.
 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001,
hlm 46.
 Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja
Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
 Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di
halaman yang sama, yakni hlm. 46)
 Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama
dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)

Jika Diambil Atau Bersumber Dari Buku

 Dede Nami, Cara menulis karya ilmiah, Pustaka Pagi, Bandung, 2011,
hlm.21.
 Dodo Nama, Tata Cara Menulis Karya Ilmiah Bagi Pemula, Pustaka
Siang, Bandung, 2012, hlm.19.
 Ibid., hal. 16

Jika Diambil Secara Online Atau Bersumber Dari Internet


 Akbar Rizal, “Menulis Karya Ilmiah”, Pustaka Mentari Gelap, diakses dari
http://www.nama-situs-webnya.com/2015/04/materi-pengantar-
manajemen-bisnis.html, pada tanggal 22 April 2016 pukul 14.30.

D. Daftar Pustaka
1. Pengertian
Daftar pustaka adalah salah satu bagian terpenting dalam menyusun sebuah
tulisan ilmiah. Bagian ini biasanya digunakan sebagai sumber atau rujukan dalam
melakukan penelitian.
Daftar pustaka dapat ditemukan pada hasil laporan penelitian, seperti skripsi,
makalah, tesis dan lain sebagainya. Peran daftar pustaka dalam penulisan karya
ilmiah sangatlah penting, karena jika sebuah karya ilmiah tidak mempunyai daftar
pustaka maka akan diragukan tentang kebenarannya.

2. Pengertian Menurut Para Ahli


a. Gorys Keraf (1997:213)
Daftar pustaka/ bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah
digarap.

b. Carter dan Barter (2010)


Daftar pustaka digambarkan sebagai disiplin ilmu dua rangkap (a twofols
scholarly discipline), yang meliputi daftar buku yang terorganisir (bibliografi
enumeratif) dan deskripsi sistematis buku sebagai objek (bibliografi deskriptif).

c. Ninik M. Kuntaro (2007:195)


Daftar pustaka atau referensi adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang
merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan
ilmiah.

3. Fungsi
Daftar pustaka mempunyai beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut:
 Untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang ditulis bukan hanya
di dapat dari pemiikiran sendiri, namun juga mengambil dari pemikiran
orang lain yang telah dituangkan dalam buku yang tercantum dalam daftar
pustaka.
 Untuk memberikan informasi lebih lanjut, apabila pembaca ingin
menelusuri teori tersebut dengan lebih lengkap.
 Penulis akan dipandang lebih profesional ketikan mencantumkan daftar
pustaka.
 Sebagai tanda ucapan terima kasih kepada penulis buku yang tulisannya
telah kita kutip.

4. Unsur Daftar Pustaka


Dalam membuat daftar pustaka ada unsur-unsur yang harus diperhatikan, antara
lain:
 Nama pengarang yang dikutip secara lengkap.
 Judul buku, termasuk dengan judul tambahan.
 Data publikasi (penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor
jilid, tebal ‘jumlah halaman’ buku tersebut.
 Jika sumber rujukan dari sebuah artikel diperlukan juga judul artikel, nama
majalah, jilid, nomor dan tahun.

5. Jenis Daftar Pustaka


Ada beberapa aturan baku dalam hal penulisan daftar pustaka. Hal ini termasuk
jenis sumber studi pustaka hingga model penulisan yang digunakan.
a. Daftar Pustaka dari Buku
Buku merupakan sumber yang paling sering dipakai sebagai bahan referensi
dalam studi pustaka.

Format penulisan daftar pustaka dari buku: Nama penulis. Tahun terbit, Judul
buku. Kota terbit: Nama penerbit.

Contoh daftar pustaka dengan sumber satu orang penulis:


 Maharani, Intan. 2000. Panduan Penulisan Biografi. Jakarta: Intermedia.
 Syafani, Riska. 2001. Gaya Fashion Terkini. Makassar: Media Baru.
 Putu, Reza. 2005. Pengaruh Teknologi Pada Bidang Politik, Ekonomi,
Sosial, dan Budaya. Makassar: Media Lama.

Contoh daftar pustaka dengan sumber buku dua atau tiga orang penulis:
 Muhammad, Fiqri, dan Anzar R.W. 2009. Panduan Pidato Bahasa Inggris
Terlengkap. Bandung: Putra Media.
 Siregar, Johnson, dkk. 2012. Kumpulan Makalah Pelatihan Manajemen
Ekspor. Jakarta: DJPEN PPEI.
 Ramadhan, Sela, dan Agus Wijaya. 2007. Metode Pembelajaran dan Trik
Menyelesaikan Soal Matematika Untuk Pemula. Jakarta: Intermedia.

Contoh daftar pustaka dengan sumber buku tanpa penulis:


 Depdiknas.2010. Panduna Pengajaran Pendidikan Tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
 Tim Mitra Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi untuk SMP
dan MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
 Anonim. 1999. Kancil Yang Cerdik. Surabaya: Intermedia.

Contoh daftar pustaka dengan sumber buku terjemah:


 Waskito, Suryo (Penterjemah). 2017. Alibaba : Kerajaan yang Dibangun
oleh Jack Ma. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
 Ningsih, Ayudiah (Penterjemah). 2010. Dasar-dasar Akuntasi Keuangan
Menengah Edisi 2. Surabaya: Balai Pustaka.
 Zakira, Alda (Penterjemah). 2010. Metode-metode Perencanaan Produksi
dan Pemasasan. Bandung: Intermedia.

Contoh daftar pustaka dengan sumber buku ketika nama penulis sama namu judul
buku berbeda:
 __________. 2016. Method of Operational Management Part 2. London:
Publishing House.
 __________. 2009. Penerapan Manajemen Keuangan dan Pasar Modal.
Aceh: Media Ekonomi.
 Oviolin, Priska. 2005. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Edisi 1.
Aceh: Media Ekonomi.

b. Daftar Pustaka dari Makalah


Penulisan daftar pustaka yang sumbernya berasal dari makalah biasanya selalu
mencantumkan seminar yang tercatat dalam makalah tersebut. Namun, di
beberapa kasus ada makalah yang tidak terkait dengan seminar.

Format penulisan daftar pustaka dari makalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul
makalah. Makalah.

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari makalah:


 Hanum Januar. 2014. Partisipasi Perempuan Dalam Dunia Kerja.
Makalah.
 Rafika Anjelina. 2010. Globalisasi dan Perkembangan Teknologi di Era
Modern. Makalah.
 Ainul M. 2013. Perdagangan Ekspor dan Impor Antara Indonesia dan
Malaysia. Makalah.
 Rizka Ayu.2017. Efek Lahar Sisa Gunung Api Terhadap Pertanian.
Makalah.

c. Daftar Pustaka dari Jurnal


Jurnal juga sering digunakan sebagai bahan rujukan dari sebuah karya tulis. Hal
ini karena jurnal merupakan rujukan terbarukan dan aktual karena berkaitan
dengan hasil penelitian.

Format penulisan daftar pustaka dari jurnal: Nama penulis. Tahun terbit. Judul
artikel jurnal. Nama jurnal. Volume jurnal.

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari jurnal:


 Alya Maulia. 2010. Probabilitas Pasar Modal dan Perbankan di
Lingkungan Pedesaan. Jurnal Statistik. 11(2): 18-20.
 Alwi Putra. 2015. Penerapan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran
Akidah dan Akhlak. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 15-7.
 Dea Syita. 2010. Peristiwa Pemalsuan Laporan Keuangan Yang Terjadi di
Indonesia. Jurnal Akuntansi. 11(2): 16-22.

d. Daftar Pustaka dari Skripsi/ Tesis/ Disertasi


Selain jurnal, skripsi/ tesis/ disertasi adalah sumber rujukan yang akurat karena
merupakan hasil penelitian di suatu perguruan tinggi.

Format penulisan daftar pustaka dari skripsi/ tesis/ disertasi: Nama penulis. Tahun
terbit. Judul Skripsi. Skripsi. Kota terbit: Nama universitas.

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari skripsi/ tesis/ disertasi:
 Sari, Indah. 2012. Kajian Sosialingustik Penggantian Nama Lengkap
Masyarakat. Skripsi. Surabaya: Universitas Terbuka.
 Dirfan. 2005. Analisis Pelanggan Terhadap Pelayanan Bank. Skripsi.
Jakarta: Universitas Muhammadiyah.
 Jelita, Ria. 2016. Jurnalistik di Perusahan Telekomunikasi. Skripsi.
Semarang: Universitas Terbuka.
 Sinaga, Dina. 2011. Penggunaan Detector Rumah. Skripsi. Bandung:
Politeknik Negeri.
e. Daftar Pustaka dari Internet
Internet juga dapat menjadi salah satu sumber penulisan dari sebuah karya tulis
yang dapat menunjang dan memperluas informasi yang diperoleh.

Format penulisan daftar pustaka dari internet: Nama penulis. Tahun terbit. Judul
artikel. Alamat web. (Tanggal akses web)

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari internet:


 Riko, Budi. 2016. Dampak Globalisasi di Indonesia.
http://globalisasi.blogspot.com/2016/01/01-dampak-globalisasi-di-
Indonesia.html. (1 Januari 2015).
 Yusuf, Muhammad. 2018. Pendapat Negara di Asia Tenggara.
https://ekonomiproject.blogspot.com/2018/02/02-negara-asia-
tenggara.html. (2 Februari 2018).
 Anis, Rahma. 2010. Budidaya dan Pemanfaatan Lidah Buaya di Pontinak
dan Sekitarnya. http://aloevera.blogspot.com/2010/03/03-lidah-buaya-di-
pontianak.html. (3 Maret 2010).

f. Daftar Pustaka dari Kamus atau Ensiklopedia


Kamus atau ensiklopedia merupakan gudang informasi yang berkaitan dengan
topik tertentu. Hal ini pun membuat kamus atau ensiklopedia seringkali dijadikan
sebagai sumber informasi dalam tinjauan pustaka.

Format penulisan daftar pustaka dari kamus atau ensiklopedia: Nama penulis.
Tahun terbit. Nama ensiklopedia. Nama kamus halaman.

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari kamus atau ensiklopedia:
 Jelita. 2000. Ilmu Statistik. Ensiklopedia Matematika 200: 289-290
 Anggun, Wita. 2001. Ilmu Geofisika. Ensiklopedia Alam 400: 500-510
 Putra, Henri. 2000. Ilmu Geografi. Ensiklopedia Sejarah 200: 301-308

g. Daftar Pustaka dari Koran


Daftar pustaka yang bersumber dari koran tidak jauh berbeda dengan sistematika
daftar pustaka pada umumnya.

Format penulisan daftar pustaka dari koran: Nama penulis. Tahun terbit. Judul
artikel di dalam koran. Nama koran. Hlm (Tanggal terbit)

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari koran:


 Iriawati, Rima. 2007. Demokrasi di Era Otonomi Daerah. Tribun. Hlm 50-
55.
 Sugandi. 2015. Runtuhnya Bangunan Bank Tanpa Menimbulkan Korban
Jiwa. Tribun. Hlm 17-18.
 Hadi, Ibnu. 2012. Maraknya Penggunaan Smartphone Menguntungkan
Perusahaan Asing. Kompas. Hlm 15-18.

h. Daftar Pustaka dari Majalah


Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari majalah tidak jauh berbeda dengan
daftar pustaka yang bersumber dari koran.

Format penulisan daftar pustaka dari majalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul
Majalah. Kota terbit: Judul artikel. Hlm (Tanggal terbit)

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari majalah:


 Sartika, Dewi. 2010. Rajut Sendiri Syal Untuk Musim Dingin. Bogor:
Majalah Femina (20 Oktober 2010)
 Ilyas. 2006. Modifikasi Ban Mobil Dengan Harga Terjangkau. Malang:
Berita Otomotif. Hlm 17
 Sasmita. 2011. Mode Pakaian Yang Cocok Untuk Kuliah. Yogyakarta:
Majalah Femina (14 Januari 2011)

i. Daftar Pustaka dari Wawancara


Terkadang dalam kumpulan sumber pustaka, kita membutuhkan sesi wawancara
dengan seorang narasumber. Kegiatan wawancara bisa dilakukan secara langsung
ataupun online melalui media tertentu.

Format penulisan daftar pustaka dari wawancara: Nama penulis. Tahun terbit.
Judul wawancara. Media yang menyiarkan. Kota terbit. Durasi.

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari wawancara:


 Rahayu, Risa. 2017. Kenangan Kemerdekaan. TVRI. Jakarta. 60 mins.
 Aulia, Indri. 2011. Peringatan Hari Pahlawan. TVRI. Pontianak. 30 mins.
 Ayuni, Fera. 2010. Menyambut Hari Raya Idul Fitri. TVRI. Surabaya. 30
mins.

j. Daftar Pustaka dari Lembaga


Suatu lembaga tak menerbitkan sendiri buku untuk keperluan lembaga. Karena itu
merupakan suatu lembaga, maka buku tersebut merupakan indikator yang tidak
ada.

Format penulisan daftar pustaka dari lembaga: Nama lembaga. Tahun. Judul.
Kota: Penerbit.

Berikut contoh daftar pustaka yang bersumber dari lembaga:


 Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
 Depag. 2007. Panduan Tata Cara Pelaksanaan Umroh dan Haji Edisi 2.
Jakarta: Depag.
 Depdiknas. 2010. Panduan Pengajaran Pendidikan Tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa cara melakukan penulisan
kutipan yang benar yaitu dengan mencantumkan nama, tahun dan halaman sumber dari
kata-kata yang ingin dikutip. Setiap penulis memiliki gaya penulisannya sendiri, namun
tetap harus memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar berdasarkan teori yang
ada.
Selain itu, pada penulisan catatan kaki tidak hanya digunakan untuk menjelaskan
sumber dari kutipan yang diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan terhadap
sebuah pernyataan / teori. Begitu pula dengan daftar pustaka tidak harus dicantumkan
pada akhir buku saja, tetapi juga bisa ditulis per bab dibagian akhirnya.

B. Saran
Pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, agar penulis
memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal tersebut
dianjurkan untuk mengurangi dan meminimalisir kekeliruan dalam penulisan karya-karya
ilmiah.
Pada penyajian makalah ini mungkin tidak menampilkan penjelasan-penjelasan
secara rinci dan mendalam. Selain itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki diri lebih baik dalam pembuatan
makalah.

Daftar Pustaka

https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kutipan/ (8 Januari 2022)


https://www.gurupendidikan.co.id/catatan-kaki/ (9 Januari 2022)
https://milenialjoss.com/pengertian-daftar-pustaka/ (10 Januari 2022)

Anda mungkin juga menyukai