Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENULISAN SUMBER KUTIPAN

Tugas terstruktur guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Bapak Arif Setya Efendi, M.Pd.

Oleh :

Zahra Nesya Brillianca (P1337434220045)

PRODI TEKNOLOGI BANK DARAH

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penulisan Sumber Kutipan” tepat
waktu. Makalah “Penulisan Sumber Kutipan” disusun guna memenuhi tugas dari
Bapak Arif Setya Efendi, M.Pd. pada mata kuliah bahasa Indonesia di Poltekkes
Kemenkes Semarang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Perkembangan Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Arif Setya
Efendi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan......................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................. 1
D. Manfaat........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kutipan.............................................................................. 4
B. Jenis-jenis Kutipan.......................................................................... 5
C. Prinsip-prinsip mengutip................................................................ 6
D. Cara penulisan Kutipan................................................................... 7
E. Kiat-kiat mengutip.......................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kutipan adalah penggunaan kalimat orang lain guna mendukung argument
dalam tulisan sendiri. Hal ini, sejalan dengan pengertian kutipan berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia yakni kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih
dari karya tulisan lain utuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan
sendiri. Namun , berbeda dengan pendapat Keraf (2004) yang menyatakan bahwa
kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan menyampaikan
gagasan para ahli.
Pembahasan ini dilatarbelakangi karena untuk menulis sebuah karya tulis
ilmiah salah satunya harus memiliki unsur ini yaitu kutipan. Penulisan kutipan , yang
baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih dahulu
sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum
memahami dan mempelajari tentang kutipan, bahkan mengabaikan tata cara
penulisannya karena dianggap tidak begitu penting.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik dengan judul
“Penulisan Sumber Kutipan” untuk mengingatkan kembali kepada pembaca agar
memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kutipan?
2. Apa saja jenis-jenis dari kutipan?
3. Bagaimana prinsip-prinsip mengutip sebuah kutipan?
4. Bagaimana teknik mengutip dalam kutipan yang benar?
5. Bagaimana kiat-kiat mengutip sebuah kutipan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kutipan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip mengutip sebuah kutipan.
3. Untuk mengetahui teknik mengutip dalam kutipan yang benar.
4. Untuk mengetahui kiat-kiat mengutip sebuah kutipan.

D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Diharapakan hasil dari penulisan makalah ini dapat berguna untuk memberikan
wawasan dan pengetahuan yang berkaitan tentang kutipan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi dosen
Sebagai bahan masukan pentingnya meningkatkan kualitas mengajar
sehingga dapat mengerahkan mahasiswa dalam meningkatkan kreativitas
menulis karya tulis ilmiah.

1
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat mengembangkan kreativitas menulis mahasiswa
dalam karya tulis ilmiah
c. Bagi universitas
merupakan bahan masukan sebagai sumbangan pemikiran pentingta
keterampilan menulis karya tulis ilmiah untuk memperkay khasanah ilmu
pengetahuan

2
BAB II

PENBAHASAN

A. Definisi Kutipan
Kutipan adalah penggunaan kalimat orang lain guna mendukung argument
dalam tulisan sendiri. Hal ini, sejalan dengan pengertian kutipan berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni kutipan adalah pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain utuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh
argumen dalam tulisan sendiri.
Berbeda dengan pendapat keraf (2004) yang menyatakan bahwa kutipan
adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan menyampaikan
gagasan para ahli. Oleh karena itu, kutipan didefinisikan sebagai pinjaman
kaliamat atau pendapat dari seorang pengarang atau uacapan seorang pengarang
yang terkenal baik dalam buku ataupun majalah.
Bedasarkan dua kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kutipan adalah
mengambil atau memijam kalimat, pendapat orang lain dari karya tulisan lain
dengan tujuan memperkokoh argumen.
Tujun pengutipa di antaranya adalah sebagai bahan bukti untuk menunjang
pendapat penulis, perbandingan dengan pendapat penulis, membedakan dengan
pendapat penulis. Dengan demikian kutipan digunakan untuk mempertegas,
menguatkan data, komparasi dan analisis isi tulisan.

B. Jenis-jenis Kutipan
Keraf (1994: 179) menggolongkan kutipan menjadi dua jenis, kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
1. Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis
tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip.
Sedangkan,
2. Kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang
ada di sumber kutipan.

a. Kutipan langsung
Tidak lebih dari empat baris :
1. Kutipan diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan dua spasi
3. Kutipan diapat dengan tanda kutip
4. Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda
kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama
singka atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat kutipan itu diambil.

Lebih dari empat baris :


1. Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi

3
2. Jarak antar kutipan satu spasi
3. Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang
atau pengutip. Bila kutipan dimaulai dengan alinea baru, maka baris
pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
4. Kutipan diapit oleh tanda kutip
5. Di belakang kutipan diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Langsung:
Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan asiratif
terhadap pengetahuan-pengetahuan tang=dingan yang dimiliki dan
dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan”
(Sudibyo, 2002 : 184).

b. Kutipan tidak langsung


1. Kutipan diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3. Kutipan tidak diapit tanda kutip
4. Sesudah selesai diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Tidak Langsung
Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan
tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat
dalam akar penjarahan perlu dikembangkan agar lebih terbuka pada
perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak
terpaku pada, jagung, tetapi juga pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001:
12).

C. Prinsip-prinsip Mengutip
1. Jangan mengadakan perubahan
Jika ada perubahan, gunakan cara perubahan
Contoh : [huruf miring dari saya, Penulis]
2. Bila ada kesalahan
Berikan tanda [sic!]
3. Menghilangkan bagian kutipan
Berikan tanda [...]
4. Mencantumkan sumber kutipan
(keraf, 2004: 202)

Mengenai sumber kutipan, hal tersebut mutlak harus ditulis jika kita tidak
ingin digolongkan sebagai oang yang melakukan plagiarisme karena plagiasrisme
merupakan tindakan pencurian terhadap hak cipta seseorang yang dilindungi oleh
hukum. Selain terhindar dari tuduhan plagiarisme, menyertakan data atas sumber
kutipan juga brarti menghargai pikiran orang yang tulisanya kita kutip selain
sebagai etika dalam dunia ilmu dan aspek legalitasnya.

4
D. Cara Penulisan Kutipan
1. Di depan
Muass, (1989:23) Perpustakaan merupakan ...
2. Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moelino mengemukakan :
“kalimat efektif dapat dikenal karena ciri-crinya sebagai berikut: keutuhan,
perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
3. Di akhir
Pengembangan Kolektif harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadu efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel
1976:125).

Aturan Penulisan Kutipan antara lain :


a. Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwaa ...
b. Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis perama dan nama terkahir
penulis kedua. Contoh : Kebijakan Pengembangan Kolektif, menurut Othmer
dan Frenstrom (1978:23) menghilkan ...
c. Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan
diikuti dengan singkatan dkk. Contoh : Pengembangan Kolektif harus
didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadu efesiensi dan
tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk, 1976:125).
d. Pengutip lebih dari satu karangan
Suatu kaliamat kutipan seringkali merupakan satu rangkuman dari
berbagai sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung suatu
pengertian yang sama). Di dalam hal yang seperti itu, pencantuman nama
penlis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik koma (;).
Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34): Asidie dan
Hermawan (1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa ...
e. Sitasi dari Sitasi
Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya
sulit sekali untuk idtemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya
mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana
dinyatakan oleh Hary (1987) seperti dikutip oleh Hary (199-:87) bahwa ... lain
haknya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000) bahwa ...

E. Kiat-kiat Mengutip
Karangan yang baik adalah ketika seorang penulis mengutip suatu pendapat
ahli mengenai suatu hal kemudian kutipan tersebut diinterpretasikan berdasarkan
cara pandangnya. Dengan demikian, seperti ada semacam dialog intelektual antar
sumber rujukan dengan penulis. Berikut kiat-kiat dalam mengutip:

5
1. Menerangkan Kutipan (Deskripsi)
Dalam menerangkan kutipan, penulis ditunutt untuk membahas
kembali kutipan yang telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan
mengaitkan antara kutipan dengan pembahasan yang dibahasnya. Perhatikan
contoh berikut:
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005: 1), memberikanpengertian
memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa
sebagai alat komunikasi antara anggoota masyrakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi
yang mempergunkan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter.
Dari pendapat ini, kelas bahwa bahasa merupakan alat komunikasi primer
yang ditandai dengan bunyi dan itu hanya dihasilkan oleh alat ucap manusia,
bukan hewan. Adapun bunyi itu hanya bersifat arbitrer. Artinya, tidak ada
hubungan antara bahasa dengan benda yang disimbolkannya.

2. Memperkuat Gagasan dengan Kutipan (Argumentasi)


Kurtipan diletakan setelah pendapat penulis untuk memperkuat
gagasan sehingga kutipan tersebut seakan-akan menjadi dalil pembenaran atas
pendapat penulis.
Contoh :
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Manusia akan
mengalami kesulitan dalm berkomunikasi tanpa adanya bahasa. Dapat dilihat
bagi mereka yang tunarungu dan wicara. Mereka hanya bisa menggerakkan
tangan untuk memberikan bahasaya. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa
bahasa merupakan alat primer untuk berkomnikasi. Hal ini, senada dengan
pendapat Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunkakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

3. Menyimpulkan Beberapa Kutipan (Sintesis)


Syarat utamanya asalah kutipan-kutipan tersebut harus satu konsep
atau sederajat. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang biasanya
tidak cukup dengan satu kutipan.
Contoh :
Pengertian bahasa menurut Keraf dalam Smarapdhipa (2005: 1),
memberikan dua pengertuan bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa
sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi
yang mempergunkakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat
arbitrer. Adapun menurut Santosa (1990: 1), bahasa adalah “Rangkaian bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Dari sini dapat

6
disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat ucap manusia yang dilakukan oleh
masyarakat dengan menggunakan alat ucap manusia yang dilakukan secara
sadar dengan simbol-simbol yang bersifat arbitrer.

4. Membandingkan Beberapa Kutipan


Syarat utanmanya adalah kutipan-kutipan tersebut harus satu konsep
atau sederajat. Yang dibandingkan adalah persamaan dan perbedaan yang ada
antara satu kutipan dengan kutipan lain.
Contoh :
Pengertian bahasa menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Hal ini sedikit
berbeda dengan yang disampaiakan oleh Wibowo (2001: 3), yang
menyampaikan definisi bahasa sebagai sistem simbol bunyi yang bermakna
dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok
manuisia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Pendapat Wibowo senada dengan Kref dalam Smarapradhipa (2005: 1)
yang memberikan dua oengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan
bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dhasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokak (bunyi ujaran) yang
bersifat arbiter. Adapun menurut Sentosa (1990: 1), bahasa adalah “Rangkaian
bunyi yang dihasilkan oleh lat ucap manusia secara sadar.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kutipan adalah penggunaan kalimat orang lain guna mendukung argument
dalam tulisan sendiri. Hal ini, sejalan dengan pengertian kutipan berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia yakni kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih
dari karya tulisan lain utuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan
sendiri. Namun, berbeda dengan pendapat Keraf (2004) yang menyatakan bahwa
kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan menyampaikan
gagasan para ahli.
Kutipan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Prinsip-prinsip kutipan adalah tidak memberi perubahan dan selalu
mencantumkan sumber kutipan. Penulisan kutipan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya dengan menuliskan di awal, di tengah, dan di akhir. Kiat-kiat dalam
mengutip yaitu Menerangkan Kutipan (Deskripsi), Memperkuat Gagasan dengan
Kutipan (Argumentasi), Menyimpulkan Beberapa Kutipan (Sintesis),
Membandingkan Beberapa Kutipan.

B. Saran
Mengutip adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperkuat suatu gagasan.
Tentunya dalam mengutip terdapat aturan-aturan didalamnya sehingga tidak bisa
sembarangan dalam mengutip sebuah pendapat orang lain. Jadi perlu pengetahuan dan
pemahaman yang khusus dalam membuat kutipan dan menerapannya ketika membuat
karya tulis ilmiah.

8
Daftar Pustaka

Efendi, Arif Setya. 2020. Bahan Ajar Bahasa Indonesia Poltekkes Kemenkes
Semarang. Semarang: Poltekkes.

Anda mungkin juga menyukai