KEWIRAUSAAN
(Makanan halal)
Di Susun Oleh:
Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Makanan Halal” disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata pelajaran kewirausahaan .
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang
diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia
biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih
jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana pembantu
masyarakat dalam menemukan ide-ide yang kreatif untuk membuka sebuah
usaha.Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam budayanya. Sebenarnya di
Indonesia ada 34 provinsi. Bagi kalian yang belum tahu, provinsi yang paling baru adalah
Kalimanan Utara. Banyaknya provinsi di Indonesia tentunya membuat kebiasaan
masyarakatnya pun juga berbeda. Bahasa khas, pakaian khas, dan makanan khas tiap
provinsi berbeda.
Budaya bangsa terbentuk dari unsure- unsur masyarakat yang terdiri dari berbagai
macam jenisnya. Baik dari musik, tarian, lukisan, pakaian, norma dan masih banyak lagi.
Budaya- budaya daerah yang ada di Indonesia wajib kita lindungi. Karena pada dasarnya
dengan adanya kebudayaan-kebudayaan daerah yang bermacam- macam itu maka
terbentuk lah budaya nasional. Bisa di bilang budaya nasional terbentuk karena adanya
budaya- budaya daerah.
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah
kekayaan bukan kemiskinan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diketahui mengenai permasalahan-permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan Ciri Khas kebudayaan Indonesia?
2. Sebutkan dan jelaskan mengenai ciri-ciri budaya di Indonesia?
3. Mengetahui Jenis Makanan Khas Indonesia
A. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh, budhi, budhaya dalam bahasa sansekerta
yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal
manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi
dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan
daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).
1.Aceh
Terkenal dengan Mie Acehnya. Mie kuning tebal dengan irisan daging disajikan dalam
sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Makanan ini kaya bumbu dan nikmat abis!
2. Sumatera Utara
Makanan khas di Sumatera Utara khususnya Medan adalah Bika Ambon. Bika Ambon
ini enak banget! Kadang juga dijual dengan rasa lain, seperti durian dan keju. Rasanya
manis dan lembut.
3. Sumatera Barat
Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota Padang.
Makanan yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang adalah salah
satu masakan Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan sampai luar
negeri.
4. Jambi
Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak
dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi
ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk
menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.
5. Bengkulu
Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan dibumbi dengan bumbu yang beraneka
ragam. Pendap ini memiliki rasa pedas dan gurih.
6. Riau
Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah
campuran belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.
7. Kepulauan Riau
Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung
Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak
yang terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan
daun berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api.
8. Sumatera Selatan
Di Sumatera Selatan terkenal makanan Pempek. Pempek terbuat dari ikan dan sagu.
Penyajiannya ditemani dengan kuah coklat yang disebut cuko. Cuko terbuat dari air yang
dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang
putih, dan garam.
9. Bangka Belitung
Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak ciri khas masyarakat pulau
bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram dengan kuah berbumbu yang
biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan seringkali ditambahi dengan
toge atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu
masih panas, dan ditambahi rasa pedas dari cabe.
10. Lampung
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau
dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
11. Banten
Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa,
daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng menggunakan gula coklat
dan santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
12. Jakarta
Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras
ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering
ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa
sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
17. Bali
Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu adalah lauk yang
terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam.
22.Kalimantan Tengah
Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang
sangat lezat. Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang
terbuat dari umbut rotan ini lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok..
27. Gorontalo
Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo. Makanan ini biasa juga disebut dengan
milu siram, karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti jajung). Makanan ini terbuat
dari jagung, udang, kelapa setengah tua, belimbing sayur, daun bawang, daun kemangi,
bawang merah, jeruk nipis.
29. Maluku
Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Karena
proses pembuatannya diasap, terkadang disebut juga ikan asap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki
kebudayaan lokal yang bervariasi dengan ciri-ciri khas yang membedakan kebudayaan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Kebudayaan tersebut telah menjadi jati diri sebagai
bangsa Indonesia.Dunia internasional mengenal Indonesia salah satu nya dari
keanekaragaman budaya yang dimiliki. Budaya lokal tersebut harus dijaga agar dapat
memperkokoh ketahanan budaya bangsa.Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan
serta menjadikan keanekaragamanbudaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan
untuk ketahanan budaya bangsa.
Membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada suatu strategi
kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, “Akan kita jadikan seperti apa bangsa
kita?” yang tentu jawabannya adalah “menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial,
menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar
Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu
berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga
perdamaian dunia”.
B. Saran
Indonesia kaya akan segalanya namun jika kekayaan tersebut tidak mampu
diupayakan semaksimal mungkin dapat berakibat fatal bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Penulis dan seluruh warga negara tentu memiliki keinginan dan harapan yang sama, yaitu
memajukan Indonesia dari segala aspek termasuk kebudayaan yang ada di daerah
Indonesia. Namun, hal tersebut butuh kerja keras dari semua pihak. Penulis menyarankan
agar semua pihak tersebut lebih memperhatikan lagi hal sekecil apapun, karena dari hal
sekecil itu dapat bisa menjadi besar jika terus diasah dan dipelihara dengan kesungguhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://lambojonet.blogspot.com/2017/08/makalah-makanan-khas-indonesia.html