Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM INDERA, SISTEM REPRODUKSI DAN


SISTEM EKSKRESI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu :  Dwi Cahaya Nurani, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh

Nurul Hidayah (B.2019019)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Rabb seluruh alam, yang telah menciptakan
manusia dengan sempurna. Memberikan nikmat terbesaar iman dan islam yang
tertancap mantap dilubuk hati kita. Sholawat dan salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya,
tabi’innya, dan seluluh umatnya yang istiqomah mengikuti tuntunan dan teladan
sampai akhir zaman. Atas berkat rahmat Allah SWT, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Sistem Indera, Sistem Reproduksi dan
Sistem Ekskresi“. Penyusun menyadari bahwa Makalah ini tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini penulis
menguncapan terima kasih kepada:

1) Ibu Dwi Cahaya Nurani, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Konsep
Dasar IPA yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

2) Kedua orang tua kami, serta semua pihak yang telah memberikaan semangat,
ide dan bantuannya sehingga penyusun dapat menylesaikan Makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan ini, masih banyak terdapat


kekeliruan, seperti pepatah tak ada gading yang tak retak, penulis akan sangat
berlapang dada dan besar hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun, bermanfaat bagi kelanjutan pembuatan makalah yang selanjutnya.

Batang, 19 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1 Latar Belakang..................................................................................................1
2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Sistem Indera..................................................................................................3
B. Sistem Reproduksi..........................................................................................5
C. Sistem Ekskresi...............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Semua organism memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi.
Informasi tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau datang dari luar. Reseptor
diberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya, seperti kemoreseptor
(penerima rangsang zat kimia), fotoreseptor (penerima rangsang cahaya),
aodioreseptor (penerima rangsang suara), dan mekanoreseptor (penerima rangsang
fisik, seperti tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa
reseptor yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang
dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang
berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor.
Interoreseptor terdapat diseluruh tubuh manusia. Alat indera yang kita kenal ada
lima macam, yaitu indera penglihat(mata), pendengar (telinga), peraba (kulit),
pengecap (lidah), dan pembau (hidung). Untuk lebih memahami kelima
eksoreseptor tersebut, maka kami akan membahasnya dalam Sistem Indera,
Sistem Reproduksi dan Sistem Ekskresi.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagian-bagian dari Sistem Indera
2. Bagian-bagian dari Sistem Reproduksi
3. Bagian-bagian dari Sistem Ekskresi

3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah adalah untuk :
1. Mengetahui Sistem Indera, Sistem Reproduksi dan Sistem Ekskresi pada
tubuh kita.

1
2. Mengetahui fungsi dari Sistem Indera, Sistem Reproduksi dan Sistem
Ekskresi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Indera
Sistem indera terdiri dari lima indera atau yang biasa dikenal dengan sebutan
panca indera. Yaitu mata yang berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar,
hidung yang berfungsi sebagai alat penciuman, lidah sebagai alat untuk
mengecap, dan terakhir adalah kulit. Secara khusus kulit merupakan bagian dari
sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi organ dalam tubuh. Selain
berfungsi sebagai indera peraba dan perasa, kulit juga merupakan pelindung tubuh
dari masuknya mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, membantu mengatur
suhu tubuh, serta menjaga tubuh agar tidak kehilangan cairan terlalu cepat.
Indra/ indria adalah antarmuka atau kontak dan dalam bentuk spiritual adalah
kesadaran diri dengan materi lingkungan sementara dalam agama hindu terdapat
jenis sebelas rasa dan dikenal sebagai ekadasa indriya. Macam-Macam Panca
Indera diantaranya:
1. Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah salah satu alat indra makluh hidup khususnya manusia sebagai indra
penglihat. Jika menyebut mata, hal yang terbesit dibenak kita adalah bola mata.
Tetapi sebenarnya tak hanya itu yang berperan agar kita dapat melihat, antara lain
ada bulu mata, alis mata, dan kelopak mata yang juga mempunyai peran penting
di dalam mendukung sebuah penglihatan.
Bagian-bagian mata dan fungsinya:
a. Kornea (selaput bening),
Sebagai penerus cahaya yang masuk dalam mata. cahaya berakhir pada
selaput jala/ retina.
b. Iris (selaput pelangi),
letaknya di belakang kornea mata dan di tengah selaput pelangi ada celah
bernama anak mata/ pupil fungsinya mengatur banyaknya cahaya masuk
dalam mata.

2
c. Lensa
sebagai pemfokusan agar cahaya yang masuk dalam mata jatuh tepat pada
retina.
d. Badan Bening
fungsinya meneruskan cahaya yang melalui lensa.
e. Retina (selaput jala)
fungsinya menangkap cahaya masuk dalam mata.
f. Saraf mata, berguna meneruskan rangsang cahaya menuju otak.
2. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga berfungsi sebagai indra pendengaran serta organ yang menjaga
keseimbangan. Telinga akan menangkap sebuah suara atau bunyi dengan cara
mengenali getaran suara. Namun telinga juga mempunyai batasan frekuensi suara
yang bisa didengar, yakni adalah frekuensi antara 20Hz-20.000Hz.
Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya:
a. Telinga Luar
terdiri atas daun telinga, lubang telinga, serta saluran telinga luar. Fungsinya
untuk menangkap getaran suara.
b. Telinga Tengah
terdiri atas selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran,
serta saluran eustachius.
c. Telinga Dalam
terdiri atas tingkap jorong dan rumah siput. Fungsinya meneruskan rangsang
suara ke otak.
3. Indera Pembau (Hidung)
Hidung selain sebagai pernapasan adalah sebagai indera pembau. Rangsang bau
yang diterima dari hidung akan dilanjutkan menuju ke otak. Ketidakmampuan
indera pembau dalam mencium bau ialah bernama anosmia. Penyebabnya adalah
terjadinya penyumbatan pada rongga hidung seperti akibat pilek dan penyakit
polip, serta gangguan saraf indera pembau.
Bagian-bagian hidung :
• Rambut halus penyaring udara
• Rambut halus sebagai kepekaan bau

3
• Kumpulan ujung saraf pembau
• Serat saraf guna mengirim rangsang bau ke otak
4. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah ialah otot kerangka lantai mulut yang berperan dalam mencerna
makanan dengan cara mengunyah dan menelan. Lidah disebut indera pengecap
yang mempunyai banyak struktur tunas pengecap.
Lidah mempunyai beberapa fungsi lain, yakni membantu dalam tindakan
bicara, lalu membantu membolak balikkan makanan yanga ada di dalam mulut,
dan juga membantu mengatur letaknya makanan waktu mengunyah
Terdapat 2 otot yang berperan aktif pada gerakan lidah, yaitu otot intrinsik
dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik mengatur gerakan-gerakan halus lidah
sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah dengan bagian sekitarnya dan
membantu lidah dalam melakukan sejumlah gerakan kasar.
Bagian-bagian lidah yaitu :
• Ujung lidah peka rasa manis
• Samping lidah peka rasa asin dan asam
• Pangkal lidah peka rasa pahit
5. Indera Peraba (Kulit)
Kulit ialah indera peraba yang di dalam terdapat ujung-ujung saraf. Tidak
semua permukanaan kulit peka terhadap rangsangan, yang terpeka ialah ujung jari
dan bibir. Kulit bisa membedakan panas, dingin, kasar, halus, dan sakit. Kulit
merupakan organ terluar tubuh yang melapisi semua tubuh manusia, dan beratnya
sekitar 6/7 dari berat tubuh keseluruhan.
Pada luar permukaan kulit ada pori - pori (rongga) sebagai tempat keluarnya
keringat. Fungsi kulit diantaranya sebagai pelindung tubuh dari hal yang
berbahaya, sebagai alat indra peraba, lalu sebagai salah satu organ dalam eksresi,
dan pengatur suhu tubuh, dll.
3. lapisan pada Kulit :
a. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari)
Lapisan 1pidermis mempunyai tebal ±0,1 mm dan terdiri dari 4 lapisan jaringan
epitel. Setiap lapisan epidermis mempunyai ciri khas tersendiri, dan lapisan ini

4
tidak memiliki pembuluh darah, jadi ia mendapatkan suplai nutrisi dari proses
difusi lapisan dermis dibawahnya. Berikut 4 lapisan epidermis:
• Lapisan tanduk (stratum korneum)
• Lapisan malphigi (stratum granulosum)
• Lapisan spinosum (stratus spinosum)
• Lapisan basal (stratum germinativum)
b. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Lapisan Dermis terdiri atas pembuluh darah, ujung – ujung saraf indra, kelenjar
minyak, kantung rambut, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini
paling luas sehingga mampu menampung ±5% dari jumlah darah seluruh tubuh.
Berikut penyusun kulit dermis:
 Pembuluh Darah
 Ujung saraf indra
 Kelenjar keringat
 Katung rambut
 Kelenjar minyak
c. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)
Hipodermis adalah jaringan ikat letaknya di bawah lapisan dermis, tapi batas
pemisah antara bagian hipodermis dari bagian dermis ini tak jelas. Lapisan ini
adalah tempat penyimpanan lemak tubuh, sehingga sering terkenal dengan
lapisan lemak di bawah tubuh. Fungsinya untuk melindungi dari benturan benda
keras, lalu sebagai penjaga suhu tubuh sebab lemak dapat menyimpan panas,
serta sebagai sumber energi cadangan.

B. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi terbagi menjadi sistem reproduksi pria dan wanita.
Sistem reproduksi pria mencakup semua organ yang digunakan selama
hubungan seksual dan menghasilkan keturunan (prokreasi). Terdiri dari penis,
testis, epididimis, dan vas deferens.
Sedangkan sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan
untuk berhubungan seksual, hamil, dan melahirkan anak. Organ-organ dalam

5
sistem reproduksi wanita antara lain adalah vagina, rahim, ovarium, dan tuba
Falopi.

Sistem Reproduksi Pria


Organ reproduksi pria memiliki struktur eksternal yang meliputi:
Penis
Adalah organ vital yang digunakan untuk berhubungan seks. Sperma
keluar melalui saluran di dalam penis ketika sudah terjadi klimaks atau
orgasme pada pria.
Skrotum
Adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis, saraf dan juga pembuluh darah.
Testis
Testis merupakan kelenjar dimana sperma dan testosteron di produksi.
Testis adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan terletak di dalam
skrotum.
Selain organ eksternal tersebut, pria juga memiliki organ reproduksi
internal yang dikenal sebagai organ akseseoris. Organ-organ tersebut berfungsi
untuk membantu proses penyimpanan, produksi, dan keluarnya sperma. Organ-
organ tersebut adalah uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis,
duktus ejakulatorius, kelenjar prostat dan kelenjar bulbourethral.
Hormon reproduksi dalam tubuh pria, yakni testosteron memengaruhi
kinerja organ-organ reproduksi tersebut. Selain itu, hormon testosteron juga
bermanfaat dalam pengembangan karakteristik seorang pria dalam aspek fisik
dan juga gairah seksual, FSH (follicle stimulating hromone) dan LH
(luteinizing hormone) yang membantu produksi sperma.

Sistem Reproduksi Wanita


Organ reproduksi wanita lebih banyak terletak pada tubuh bagian dalam
yang meliputi:
Tuba Falopi

6
Berfungsi sebagai jalur agar sel telur bisa bergerak dari ovarium ke rahim.
Bentuk organ ini seperti tabung kecil dan menempel pada bagian atas rahim.

Ovarium
Kelenjar yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur, hormon
progesteron, dan hormon estrogen. Kelenjar ini berbentuk oval kecil dan
terletak di kedua sisi rahim.
Vagina dan Serviks
Berfungsi sebagai jalur untuk menghubungkan serviks (mulut rahim) ke
bagian luar tubuh. Selain itu, vagina juga dikenal sebagai jalan untuk
melahirkan. Ketika berhubungan seksual, organ ini berfungsi untuk di penetrasi
penis.
Rahim
Berfungsi sebagai tempat janin untuk berkembang saat kehamilan. Rahim
berbentuk seperti buah pir, dan merupakan organ berongga.

Selain organ internal tersebut, wanita juga memiliki organ eksternal seperti
labium mayor, labium minor, kelenjar Bartholin dan klitoris. Organ-organ
tersebut berfungsi untuk melindungi organ reproduksi internal wanita dari
bermacam penyebab infeksi, memicu hasrat seksual pada wanita, dan sebagai
jalur yang memungkinkan sperma bisa masuk kedalam tubuh wanita dan
mencapai sel telur.
Wanita juga memiliki empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH
yang membantu proses pembentukan sel telur di ovarium. Sisanya adalah
hormon yang berperan penting untuk kehamilan, yaitu estrogen dan
progesteron.
Berdasarkan pembahasan tersebut, kesehatan setiap organ dalam sistem
reproduksi perlu dijaga. Hal ini bisa dimulai dari pola hidup sehat, aktivitas
seks yang aman, untuk menunjang proses reproduksi dan kesehatan tubuh
secara keseluruhan.

7
C. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme
yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa
senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan
dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-
organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal,
paru-paru, dan hati.
1. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di
permukaan tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu
mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ
ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan peraba.
Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis.
Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk
merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung
pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat
mengeluarkan darah saat mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan
yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan
memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan malphigi terdapat
pigmen yang dapat menentukan warna kulit, dan melindungi sel dari
kerusakan akibat sinar matahari.
Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan
epidermis. Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis.
Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat
bawah kulit dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi
untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan
suhu tubuh.
2. Ginjal

8
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi
manusia yaitu urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10
cm. Letak ginjal di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang
pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari
dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan
gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar
asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Proses Pembentukan Urin
Filtrasi : proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi
berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan
asam amino. Tapi sudah tidak mengandung protein dan
darah.
Reabsorbsi : proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan
oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
Augmentasi : proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil
dari proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.
3. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga
dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama
sebagai organ pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang
berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2
(karbon dioksida) dan H2O (uap air).
4. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah
diafragma yang dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati
berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel
darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain
berfungsi sebagai organ ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar
racun, menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada
janin dan sebagai kelenjar pencernaan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan bahwa :
Sistem Indra: Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
perubahan sinar dan warna. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
getaran bunyi dan untukkeseimbangan tubuh. Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis. Lidah
mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan
lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir,
dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap
rasa dan sebagai pembantu dalam tindakan berbicara. Indera penciuman berupa
kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir
bagian atas.
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk mengahasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau seksual.
Sistem Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh organisme. Pada dasarnya peranan sistem
ekskresi adalah untuk memelihara homeostasis tubuh. Sistem ekskresi pada
manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus. Masing-masing
organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh. Ginjal

10
merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan dan kiri
dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine
yang meliputi :
a. Tahap filtrasi (penyaringan)
b. Tahap reabsorbsi (penyerapan kembali)
c. Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu
alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan
lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan
sisa metabolisme berupa air, urea dan garam. Paru-paru merupakan organ
pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme
berupa gas, CO2 dan H2O. Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh
dan merupakan salah satu alatekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim
orginase untuk menguraikan asam aminoorgenin menjadi asam amino ornitin dan
urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme dalamtubuh berupa zat warna empedu.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolonsigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masukke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani)
menjaga agar anus tetap tertutup.

B. Saran
Pada sistem indra, sistem reproduksi dan sistem ekskresi ditemukan
berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan maupun karena
faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu
jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019. Panca Indera : Pengertian, Macam Macam, Bagian, dan


Fungsinya Terlengkap.
https://www.ruangguru.co.id/panca-indera-pengertian-macam-
macam-bagian-dan-fungsinya-terlengkap/
dr. Rizal Fadli, 2019. Reproduksi.
https://www.alodokter.com/mengenal-sistem-organ-pada-manusia-
dan-fungsinya
Karina Dwi Adistiana, 2018. Organ-organ system ekskresi pada manusia
https://blog.ruangguru.com/organ-organ-sistem-ekskresi-pada-
manusia#:~:text=Sistem%20ekskresi%20merupakan%20proses
%20pengeluaran,tidak%20digunakan%20lagi%20oleh
%20tubuh.&text=Organ%2Dorgan%20yang%20berperan
%20dalam,paru%2Dparu%2C%20dan%20hati.

12

Anda mungkin juga menyukai