Anda di halaman 1dari 8

Project Bangun Jiwa Raga

Makanan Sehat Berbahan Dasar Nabati


Kue tradisional “Kue Cubit Ubi Ungu”

Nama Anggota Kelompok :


1. Atalla Syahdimas Chairulrijal (7)
2. Crischo Indi Prasetya (11)
3. Ilham Tri Setia Wardana (19)
4. Nailah Rifda Fauziyah Tadja (27)
5. Nur Aini (29)
6. Tirani Nur Vidia (35)

Kelas X4 SMAN 22 SURABAYA

Jl. Balas Klumprik No.22, Balas Klumprik,

Kec. Wiyung, Kota SBY, Jawa Timur 60222


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal project Bangun Jiwa Raga kali.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu dan
membimbing kami dalam penyelesaian proposal yang berjudul Kue Tradisional “Kue Cubit
Ubi Ungu”.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik
yangmembangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas
selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi
pembaca lain pada umumnya.

Senin, 30-01-2023

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................................... 2


BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................................. 4
1.2 Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
ISI ......................................................................................................................................................... 5
2.1 Perencanaan Ide .......................................................................................................................... 5
2.2 Perencanaan Produksi ................................................................................................................. 5
2.3 Perencanaan Modal ..................................................................................................................... 6
2.4 Cara Pembuatan .......................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................. 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki wilayah yang luas daratan maupun lautannya. Dari luasnya
wilayah Indonesia itu sendiri dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terkenal dengan
makanan khas dari berbagai daerahnya. Makanan khas yang ada di Indonesia tentunya
memiliki ciri dan rasa pada makanannya. Makanan sekarang mengalami perkembangan
mulai dari bahan-bahan, cara pembuatan, rasa, ketahanan, hingga harga.
Tetapi pada dasarnya makanan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu
makanan tradisional dan modern. Misalnya makanan khas tradisional yang biasanya
dipengaruhi oleh asal daerah seperti gudeg dari Jogja, empek-empek dari Palembang yang
dimana sudah dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat dari dulu hingga sekarang.
Sedangkan makanan modern berkembang sekarang ini hingga seluruh dunia mengerti
makanan tersebut.
Misalnya sushi dari Jepang, spaghetti dari dari Italia, dan kebab dari Turki. Adapapun
makanan ringan yang mendunia seperti burger, hotdog, pizza, dan brownies. Salah satu
makanan yang digemari masyarakat Indonesia adalah kue-kue yang menggunakan gula
berkadar tinggi dengan coklat seperti brownies. Brownies dibuat dari tepung brownies
dengan berbagai rasa. Tetapi kebanyakan brownies di era sekarang hanya memperhatikan
tampilan luar dan rasa brownies tersebut, sementara kandungan gizinya kurang
diperhatikan.
Dengan hal tersebut perlu adanya inovasi dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan
konsumtif masyarakat saat ini, ditambah dengan kandungan gizi yang baik bagi kesehatan
dan rendah glukosa dengan rasa yang bervariasi. Berdasarkan konsumtif masyarakat
Indonesia yang menyukai makanan berglukosa tinggi maka kami memberikan inovasi yaitu
kue cubit yang berbahan dasar dari ubi.

1.2 Tujuan

Menjadikan kue cubit sebagai makanan tradisional khas Jakarta yang telah
dimodifikasi di Indonesia sehingga dapat menambah minat masyarakat dari berbagai
kalangan. Selain itu kami dapat melatih kreativitas, dan melatih jiwa berwirausaha.

4
BAB II
ISI
2.1 Perencanaan Ide

Peluang bisnis dalam bidang olahan makanan begitu menjanjikan untuk memperoleh
keuntungan yang sangat besar. Salah satunya adalah dengan mengolah “ubi ungu” menjadi kue
cubit yang lezat dan digemari oleh masyarakat luas. Ubi ungu adalah salah satu sumber
makanan yang baik untuk kesehatan, ubi ungu bisa dikatakan tidak memiliki lemak karena
kandungan lemak ubi ungu sangat sedikit. Tanaman ubi ungu juga mengandung serat makanan,
antosianin, dan antioksidan. Mineral yang dikandung oleh ubi ungu di antaranya
adalah kalsium, magnesium, potasium, fosfor, sodium, zat besi, dan kalium, juga ubi ungu
memiliki kandungan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, ubi ungu bukanlah jenis makanan favorit dan biasanya lebih dikenal sebagai
makanan pedesaan. Ubi ungu mengandung beragam gizi yang baik bahkan jika kreatif dalam
pengolahannya bisa menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Pendirian usaha ini dapat
meningkatkan nilai tambah ubi ungu dengan mengolahnya menjadi “kue cubit” dengan cita
rasa yang khas sehingga dapat menjadi makanan ringan yang menyehatkan.

2.2 Perencanaan Produksi

Kegiatan usaha yang akan kami lakukan yakni membuat kue cubit yang memiliki ciri khas rasa
dari ubi ungu yang mungkin bisa jadi refrensi untuk dijadikan menu usaha di jaman yang modern
ini mengkreativitaskan atau membuat ide ide baru supaya makanan sehat tetap selalu hadir di setiap
permakanan kita. Untuk pembuatan produk sendiri kami mengerjakannya secara bersih,
higienis dan terjamin karena kami mementingkan kebersihan dan kesehatan makanan.

Ketersediaan alat dan bahan antara lain :

NO ALAT BAHAN

1 Cetakan kue cubit Ubi ungu

2 Ayakan tepung Tepung terigu

3 Whisk (pengaduk adonan) Gula pasir

4 Wadah takar garam

5 baskom Baking powder

6 mangkuk Fermipan

5
7 kuas / sendok untuk margarin Telur

8 Tempat pleting Emulsifier

9 Kemasan Topping

10 Margarin

11 Susu cair

12 Vanilla/vanili

13 Pasta pandan

14 Santan

2.3 Perencanaan Modal

Jumlah
No. Bahan Jumlah Harga satuan
harga
1 Ubi ungu 1 kg Rp. 12.000/kg Rp. 12.000
2 Telur 1⁄ Kg Rp. 23.000/kg Rp. 11.500
2
3 Gula Pasir 1⁄ Kg Rp. 13.500/kg Rp. 6.750
2
4 Tepung terigu 1⁄ Kg Rp. 14.000/kg Rp. 7.000
2
5 Margarin 4 sachet Rp. 6.500/sachet Rp. 26.000

6 Baking powder 1 botol Rp. 5.000/45g Rp. 5.000

7 Vanila cair 1 botol Rp. 7.500/20g Rp. 7.500

8 Susu cair 225 ml Rp. 4.500/20g Rp. 4.500

9 Emulsifier 1 cup Rp. 7.000/75g Rp. 7.000

10 Pasta pandan 1 cup Rp. 6.000/25ml Rp. 6.000

11 Cake Emulsifier 1 cup Rp. 7.000/75g Rp. 7.000

12 Topping keju 1 kemasan Rp. 15.000/170g Rp. 15.000

13 Topping messes 1 kemasan Rp. 7.000/100gr Rp. 7.000

14 Kemasan 50 pcs Rp. 1.000/1pcs Rp. 50.000

Jumlah Rp. 172.250

Sumber dana dari iuran para anggota kelompok

6
2.4 Cara Pembuatan

Langkah-langkah pembuatan kue cubit ubi ungu, sebagai berikut:


1. Kocok telur dan gula hingga mengembang.
2. Campur tepung terigu, baking powder, baking soda, vanili, dan garam. Ayak
3. Masukkan adonan kering dan susu secara bergantian sedikit demi sedikit ke kocokan
telur.
4. Aduk hingga adonan halus,
5. Kukus ubi ungu, lalu haluskan dengan chopper.
6. Masukkan ubi ungu ke dalam adonan, aduk hingga rata.
7. Masukkan mentega cair. Aduk dengan spatula hingga rata.
8. Tutup adonan dengan serbet bersih. Diamkan selama 30 menit.
9. Panaskan cetakan yang diolesi mentega.
10. Tuang adonan hingga setengah cetakan. Masak dengan api kecil. Taburi dengan
topping yang diinginkan. Tutup sebentar. Angkat. Lakukan sampai semua bahan
adonan habis.
11. Sajikan dengan taburan topping tambahan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Usaha kue ubi ungu cubit memang sangat menggiurkan, selain mendapatkan keuntungan
yang besar kami juga dapat menyalurkan hobi kami yang suka dengan memasak. Memang
dalam membuat atau memulai bisnis usaha ini kami memang memerlukan dana yang besar
karena bisnis ini berawal dari home industri. Walaupun begitu tetapi kami perlu persiapan dan
perlu sebuah perencanaan bisnis (business plan). Perencanaan bisnis ini diperlukan untuk
mengantisipasi masalah yang akan datang dimasa mendatang nanti. Dengan adanya
perencanaan bisnis ini paling tidak kami bisa meminimalisir masalah yang akan datang
nantinya. Dan dengan adanya perencanaan bisnis ini kami menjadi jelas tentang alur usaha
yang akan kami jalankan seperti apa untuk kedepannya.

7
3.2 Saran

Di dalam melakukan usaha dituntut untuk selalu serius didalam berbagai persoalan dan
selalu fokus pada peluang, kami tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-setengah,
dan bermalas-malasan yang berharap pada keberuntungan. Terjadinya suatu kegagalan
sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri sendiri, dengan demikian
ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan. Dalam berwirausaha perhitungan
usaha sangatlah penting, karena apabila kami salah dalam menentukan perhitungan awal, maka
yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan dalam pendapatan. Sebaiknya didalam memulai
berwirausaha, kita terlebih dahulu harus bertanya pada yang lebih berpengalaman. Dengan
demikian, setidaknya kita akan terhindar dari resiko kegagalan maupun kerugian.

Anda mungkin juga menyukai