KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Septy Holisa Umamy
SE., MM sebagai dosen pengampu mata kuliah Bisnis Kreatif di Universitas
Muhammadiyah Jember. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
wawasan terkait kreativitas dan inovasi..
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1. Definisi Kreativitas Dan Inovasi..........................................................................4
1. Definisi Kreativitas..............................................................................................4
2. Definisi Inovasi....................................................................................................7
2.2. Perbedaan Antara Kreativitas Dan Inovasi..........................................................9
2.3. Macam – Macam Bisnis Kreatif........................................................................11
2.4. Pentingnya Kreativitas dan Inovasi Dalam Bisnis.............................................12
2.5. Hubungan Antara Manajemen Kreativitas dan Inovasi Dalam Dengan Strategi
Bisnis ...........................................................................................................................14
2.6. Salah Satu Bisnis Kreativ dan Anlisis Penerapan Konsep Kreativitas dan
Inovasi............................................................................................................................15
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................19
3.1. Kesimpulan........................................................................................................19
3.2. Saran...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tuntutan pendidikan dan kehidupan yang sangat penting pada saat ini. Kreativitas
akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru dalam suatu
kehiduapan. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh
lingkungannya karena mereka dapat mampu memenuhi kebutuhan lingkungan
yang terus berubah dan mampu untuk bertahan dalam kompetisi global yang
dinamis dan ketat.
Potensi kreatif yang sangat penting tersebut pada dasarnya dimiliki oleh
setiap anak, bahwa anak-anak memiliki ciri-ciri oleh para ahli sering digolongkan
sebagai ciri individu kreatif, misalnya: rasa ingin tahu yang besar, senang
bertanya, imajinasi yang tinggi, berani menghadapi resiko, senang akan hal-hal
yang baru, dan lain sebaginya. Meskipun demikian faktor orang tua, guru di
sekolah, dan lingkungan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi
perkembangan kreativitas tersebut.
2
1.3. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
b. Langkah kedua, investigation adalah mempelajari masalah dan
mengidentifikasi komponen utama masalah.
c. Langkah ketiga, transformation adalah mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan yang ada dengan informasi serta data
yang sudah didapatkan. Disini bisa berlaku analisis Convergen
dan Divergen. Convergen thinking adalah kemampuan melihat
persamaan dan hubungan antara berbagai informasi dan peristiwa.
Divergen thinking adalah kemampuan melihat perbedaan yang
ada.
d. Langkah keempat, incubation adalah seolah-olah seseorang
keluar rumah atau melupakan masalah yang dihadapi, hal ini
sangat baik guna menciptakan kreativitas. Lakukan kegiatan yang
santai, misalnya olahraga, berkebun, di taman, hal ini seringkali
memunculkan pemikiran yang kreatif.
e. Langkah kelima illumination, adalah langkah yang memunculkan
ide baru dalam waktu yang tidak terbatas, biasanya pada saat
anda sudah lupa dengan masalah tersebut.
f. Langkah keenam verification, adalah melakukan percobaan, buat
simulasi, tes pasar untuk produk, buat pilot proyek dan
sebagainya untuk memvalidasi ide yang tepat atau akurat, apakah
berguna atau tidak.
g. Langkah ketujuh implementation, adalah tahap mulai
mentransformasi ide menjadi kenyataan dan digunakan.
5
diantaranya didasarkan pada ; (1). Mencoba mengemukakan ide-ide atau
gagasan asli dengan membuat keterkaitan baru diantara hal-hal yang telah
diketahui, (2). Memperhatikan hal-hal yang tidak diduga, (3).
Mempertimbangkan karakterisik pribadi seperti fleksibilitas dan
spontanitas dalam pemikiran, (4) Kerja keras untuk membentuk gagasan-
gagasan sehingga orang lain dapat melihat nilai dalam dirinya (Heryani et
al., 2020).
6
2. Definisi Inovasi
7
mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu
kombinasi.’Kebaruan’ juga terkait dimensi ruang dan waktu. ’Kebaruan’
terikat dengan dimensi ruang.Artinya, suatu produk atau jasa akan
dipandang sebagai sesuatu yang baru di suatu tempat tetapi bukan barang
baru lagi di tempat yang lain.Namun demikian, dimensi jarak ini telah
dijembatani oleh kemajuan teknologi informasi yang sangat dahsyat
sehingga dimensi jarak dipersempit.Implikasinya, ketika suatu penemuan
baru diperkenalkan kepada suatu masyarakat tertentu, maka dalam waktu
yang singkat, masyarakat dunia akan mengetahuinya. Dengan demikian
’kebaruan relatif lebih bersifat universal. ’Kebaruan’ terikat dengan
dimensi waktu. Artinya, kebaruan dijamannya.
Terdapat sejumlah inovasi yang menimbulkan suatu perubahan
besar seperti inovasi teknik yang besar dan merupakan hal yang luar biasa.
Namun demikian kebanyakan inovasi yang berhasil adalah jauh lebih
sederhana dan mampu memanfaatkan perubahan yang sedang
berlangsung.Inovasi yang berhasil juga pada umumnya sederhana dan
terfokus dan ditujukan pada aplikasi yang didesain khas, jelas dan cermat.
Inovasi memang lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran,
namun inovasi juga tidak perlu bersifat teknis dan juga tidak perlu berupa
benda sama sekali.
Dalam prakteknya inovasi didasari atas tahapan pengenalan,
persuasi, pengambilan keputusan,implementasi, dan konfirmasi yang
sesuai dengan kemampuan mengadopsi baik aktif (innovator, early
adopter, dan early majority) dan pasif (late majority dan laggard)
(Virdianasari, 2021). Jika dilihat dari kecepatan perubahan dalam proses
inovasi, ada dua macam inovasi yaitu inovasi radikal dan inovasi
inkremental. Inovasi radikal dilakukan dengan skala besar, dilakukan oleh
para ahli dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian
dan pengembangan. Inovasi inkremental merupakan proses penyesuaian
dan mengimplementasikan perbaikan yang berskala kecil.
Selanjutnya Hubeis (2005) mengemukakan bahwa apabila melihat
8
jenisnya, terdiri dari empat jenis inovasi yaitu penemuan, pengembangan,
duplikasi dan sintesis (Saragih, 2017). Suatu inovasi dikatakan penemuan
apabila merupakan kreasi suatu produk, jasa atau proses baru yang belum
pernah dilakukan sebelumnya. Inovasi yang efektif dimulai dari kecil. Ini
dimaksudkan bahwa sebuah inovasi tidaklah muluk-muluk dan mencoba
untuk melakukan sesuatu yang khas, karena secara umum gagasan yang
terlalu muluk seperti mengarah ke revolusi industri mungkin tidak dapat
berjalan dan sulit terwujud. Kemudian bahwa inovasi tidak perlu
mengarah pada tujuan akhir untuk menjadi sebuah bisnis besar, karena
dalam kenyataannya tak seorang pun dapat memastikan terlebih dahulu
apakah inovasi tertentu akan berakhir sebagai bisnis besar atau sebagai
sebuah prestasi yang biasa-biasa saja.
9
dan berbeda. Kreativitas adalah kemampuan untuk memahami sesuatu
yang tidak terduga, asli dan unik. Itu harus ekspresif, mengasyikkan,
dan imajinatif. Ini adalah cermin betapa indahnya seseorang dapat
berpikir dalam keadaan apa pun.
Ini bukan genetik tetapi dapat dikembangkan jika seseorang
terus belajar dan memahami hal-hal dengan persepsi langka dan
eksklusif. Kreativitas adalah kegiatan brainstorming dan mind-blogging
di mana seseorang harus berpikir di luar imajinasinya untuk membawa
sesuatu yang berharga. Ini adalah kegiatan mengungkap sesuatu yang
sebelumnya disembunyikan.
b. Definisi Inovasi
Inovasi adalah tindakan penerapan ide-ide baru yang
menciptakan beberapa nilai bagi organisasi bisnis, pemerintah, dan
masyarakat juga. Cara melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih
cerdas adalah inovasi. Ini bisa menjadi pengantar dari:
1) Teknologi baru.
2) Lini produk atau segmen baru.
3) Metode produksi baru.
4) Peningkatan pada produk yang ada.
Inovasi terkait erat dengan kreativitas, yaitu menerapkan ide-ide
kreatif ke dalam tindakan merupakan inovasi, yang konsekuensinya
harus positif. Ini adalah proses melakukan sesuatu yang lebih baik
untuk pertama kalinya, yang sebelumnya tidak dilakukan oleh entitas
mana pun. Ini juga dapat disebut sebagai perubahan yang dapat
membawa keunggulan baru pada kinerja dan produktivitas perusahaan.
Ini adalah dua jenis yaitu evolusi dan revolusioner.
c. Perbedaan Kunci Antara Kreativitas dan Inovasi
Berikut ini adalah perbedaan utama antara Kreativitas dan Inovasi:
1) Kualitas memikirkan ide-ide baru dan mewujudkannya adalah
kreativitas. Tindakan mengeksekusi ide-ide kreatif ke dalam
praktik adalah inovasi.
10
2) Kreativitas adalah proses imajinatif karena bertentangan dengan
inovasi adalah proses yang produktif.
3) Kreativitas tidak pernah bisa diukur, tetapi Inovasi dapat diukur.
4) Kreativitas terkait dengan generasi ide yang baru dan unik.
Sebaliknya, Inovasi terkait dengan memperkenalkan sesuatu yang
lebih baik ke pasar.
5) Kreativitas tidak membutuhkan uang. Di sisi lain, inovasi
membutuhkan uang.
6) Tidak ada risiko yang terlibat dalam kreativitas, sedangkan risiko
selalu melekat pada inovasi.
11
6. Fotografi: Fotografer yang menyediakan layanan pemotretan untuk
pernikahan, acara, portofolio, atau fotografi komersial.
7. Penulisan Kreatif: Penulis, penyair, atau skenario yang menciptakan
karya sastra, puisi, naskah, atau konten kreatif untuk buku, majalah,
situs web, atau media lainnya.
8. Industri Game: Pengembang permainan video dan perusahaan
pengembangan game yang menciptakan permainan video untuk
konsol, PC, dan perangkat mobile.
9. Desain Interior dan Arsitektur: Desainer interior dan arsitek yang
merancang ruang dalam, bangunan, atau lingkungan dengan elemen-
elemen kreatif yang unik.
10. Gastronomi Kreatif: Koki atau pengusaha kuliner yang menciptakan
hidangan, kue, minuman, atau makanan unik dengan presentasi yang
kreatif dan inovatif.
Bisnis-bisnis kreatif ini terus berkembang seiring dengan
perubahan tren dan teknologi, menciptakan peluang baru bagi individu
yang memiliki kreativitas dan bakat untuk menuangkan ide-ide mereka ke
dalam bentuk produk atau layanan yang menarik dan inovatif.
Kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang sangat penting dalam
kewirausahaan. Kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memproduksi ide-ide baru dan orisinal, sedangkan inovasi merujuk pada
pengembangan ide-ide baru tersebut menjadi produk, layanan, atau proses
yang bernilai bagi pelanggan dan masyarakat. Kreativitas dan inovasi
memainkan peran penting dalam menciptakan peluang bisnis baru,
meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan
(Tayibnapis et al., 2019).
Kreativitas dan inovasi memiliki peran penting dalam kewirausahaan.
Para wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan ide-ide
12
baru dan kreatif serta mengubah ide- ide tersebut menjadi produk atau layanan
yang dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen atau pengguna. Dalam
era digital dan kompetitif seperti Society 5.0, kreativitas dan inovasi menjadi
kunci untuk bertahan dan tumbuh dalam bisnis. Kreativitas dan inovasi
merupakan hal yang penting dalam kewirausahaan karena dapat membantu
para wirausahawan untuk mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan
nilai tambah bagi pelanggan. Berikut ini adalah beberapa definisi kreativitas
dan inovasi kewirausahaan menurut para ahli:
1. Menurut Drucker (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi lebih
bermanfaat.
2. Menurut Amabile (1996), kreativitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan ide-ide baru dan orisinal, sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk mengubah ide-ide tersebut menjadi produk, layanan,
atau proses baru yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
3. Menurut Lumpkin dan Dess (1996), kreativitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan ide-ide baru dan orisinal yang dapat diimplementasikan
dalam bisnis, sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk
mengimplementasikan ide-ide tersebut secara efektif dan efisien.
4. Menurut Schumpeter (1934), kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang
sangat penting dalam kewirausahaan, karena kreativitas memungkinkan
terciptanya ide-ide baru, sementara inovasi memungkinkan ide-ide tersebut
diimplementasikan dan diubah menjadi bisnis yang sukses.
5. Menurut Amabile (1988), kreativitas adalah "proses produksi ide-ide baru
dan bernilai yang dihasilkan melalui interaksi antara pemikiran kreatif dan
pengetahuan yang relevan" Sedangkan menurut West dan Farr (1990),
inovasi adalah "proses pengembangan, penerapan, dan komersialisasi
produk atau proses baru atau yang signifikan secara lebih umum"
6. Para ahli lainnya, seperti Schumpeter (1934) dan Drucker (1985), juga
menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan.
13
Schumpeter memandang kewirausahaan sebagai proses kreatif yang
melibatkan pengembangan dan penggunaan penemuan baru, sedangkan
Drucker mengemukakan bahwa kewirausahaan membutuhkan
"pengembangan produk, pelayanan, dan proses baru yang mengubah
eksisting".
14
yang kreatif untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
Inovasi memungkinkan penerapan solusi-solusi ini ke dalam operasi
bisnis, mengatasi hambatan, dan meningkatkan efisiensi.
5. Fleksibilitas dan Responsif terhadap Perubahan: Perusahaan yang
mempraktikkan manajemen kreativitas dan inovasi cenderung lebih
fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar, teknologi, atau
persyaratan pelanggan. Mereka dapat dengan cepat mengadaptasi produk,
layanan, atau strategi bisnis mereka sesuai dengan perubahan lingkungan.
6. Pengembangan Budaya Inovasi: Manajemen kreativitas dan inovasi
membantu membangun budaya perusahaan yang mendukung
pengembangan ide dan inovasi. Budaya ini menciptakan lingkungan di
mana karyawan merasa didorong untuk berkontribusi dengan ide-ide
kreatif mereka, memperkuat fondasi untuk pertumbuhan bisnis jangka
panjang.
7. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Kreativitas dapat diterapkan
untuk menghasilkan ide-ide yang meningkatkan efisiensi operasional,
sementara inovasi dapat menghasilkan perubahan proses atau teknologi
yang meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya.
15
ini dilakukan untuk mendapatkan pelanggan yang banyak, dan juga agar
mendapatkan pesanan yang tinggi sehinga meningkatkan pendapatan yang
di harapkan oleh para pelaku usaha. Kreativitas menjadi sangat penting
untuk menciptakan keunggulan kompetittif dan kelangsungan hidup bisnis,
kreativitas menjadi dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju keberhasilan usaha yang sukses, hal inilah yang menjadi hubungan
kuat antara kreativitas terhadap keberhasilan usaha tersebut dan juga.
16
menghadirkan produk yang menonjol di pasar mebel yang
kompetitif.
3. Customization: perusahaan ini memungkinkan pelanggan untuk
menyesuaikan produk mereka. Ini menciptakan nilai tambah bagi
pelanggan dan menunjukkan inovasi dalam memberikan
pengalaman yang personal.
4. Penggunaan Teknologi: Perusahaan ini menggunakan teknologi
CAD (Computer-Aided Design) untuk merancang produk mereka,
memungkinkan perubahan cepat dalam desain berdasarkan
permintaan pelanggan. Hal ini mencerminkan inovasi dalam proses
desain.
5. Kemitraan Dengan Artis Lokal: bisnis mebel ini bermitra dengan
seniman lokal untuk menciptakan produk-produk eksklusif yang
menggabungkan seni dan fungsi dalam mebel. Ini adalah contoh
kolaborasi kreatif yang mendukung inovasi.
6. Pendekatan Berkelanjutan: Perusahaan ini terus mengembangkan
cara-cara baru untuk mengurangi limbah dan dampak lingkungan
mereka. Misalnya, mereka menciptakan program daur ulang mebel
mereka yang sudah tidak digunakan oleh pelanggan. Ini adalah
contoh inovasi dalam praktik bisnis berkelanjutan.
7. Menggunakan Media Sosial: perusahaan mebel ini tidak hanya
memasarkan produknya lewat offline store mereka juga aktif di
media sosial untuk mempromosikan produk dan terlibat dengan
pelanggan Ini adalah contoh kreativitas dalam pemasaran dan
inovasi dalam mencapai pelanggan baru.
8. Evaluasi dan Perbaikan Terus-Menerus: Perusahaan ini secara
teratur mengevaluasi produk mereka, mendengarkan umpan balik
pelanggan, dan melakukan perbaikan. Ini mencerminkan komitmen
terhadap perbaikan terus-menerus dan inovasi.
17
Dengan demikian perusahaan mebel yang ada di Kabupaten
Batanghari sudah menerapkan konsep kreativitas dan inovasi dengan baik
dan sukses. Mereka menciptakan produk unik yang ramah lingkungan,
berfokus pada customisasi,berkolaborasi dengan seniman, dan
mengintegrasikan teknologi dalam proses bisnis mereka. Pendekatan ini
membantu mereka membedakan diri di pasar mebel dan mencapai
kesuksesan yang berkelanjutan. Dan salah satu produk/kerajinan yang
berbahan dasar kayu ada di perusahaan ini beraneka ragam yaitu seperti
Mebel,furniture,petik emas,aneka perabot,konsen,dll.
18
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
19
custumization,penggunaan teknologi, kemitraan dengan artis lokal, pendekatan
berkelanjutan, menggunakan media sosial, evaluasi dan perbaikan.
3.2. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21