Anda di halaman 1dari 10

Konsep Distribusi dalam Islam

Marabona Munthe, M.E. Sy. 71

KONSEP DISTRIBUSI DALAM ISLAM donesia yang menderita gizi buruk. Merebaknya kasus busung lapar
jelas bukan disebabkan oleh minimnya persediaan pangan. Bukti-
Marabona Munthe, M.E. Sy nya, pada saat yang sama banyak orang mengalami obesitas karena
Praktisi Akademis Ekonom Syariah serta Dosen Tetap kelebihan lemak dan kalori. Bukti lainnya, kasus busung lapar juga
STEI Iqra Annisa Pekanbaru terjadi di beberapa daerah yang dikenal sebagai lumbung padi, sep-
erti NTB. Di Provinsi tersebut, ada sekitar 49.000 anak balita yang
Abstrak menderita busung lapar. Realitas itu menjadi bukti nyata bahwa
Sistem pendistribusian dalam sistem ekonomi kapitalis mendorong
kelaparan bukan disebabkan oleh minimnya alat pemuas kebutu-
ketidakadilan dan ketimpangan pendapatan dalam masyarakat men-
imbulkan konflik dan menciptakan kemiskinan yang permanen bagi han, namun karena buruknya distribusi.
warga masyarakat. Dengan kebobrokan tersebut maka sudah seha- Demikian pula kehidupan mengenaskan yang dialami 39,1
rusnya untuk ditinggalkan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam juta jiwa penduduk Indonesia yang tergolong miskin.. Penghasilan
yang mengedepankan nilai kebebasan dalam bertindak dan berbuat mereka hanya Rp 152 ribu per kapita per bulan atau sekitar Rp 5
dengan dilandasi oleh ajaran agama serta nilai keadilan dalam kepe-
ribu per hari (hasil survei Badan Pusat Statistik akhir tahun 2012).
milikan.
Dengan penghasilan sebesar itu, amat sulit bagi mereka memenuhi
Key words : konsep distribusi, Islam aneka kebutuhan. Kalaupun bisa memenuhinya, tentu dengan ser-
ba minim. Makan nasi aking, pakaiannya lusuh dan kumal, tinggal
A. Pendahuluan di gubuk reot dan kumuh, dan tidak bisa mengenyam pendidikan.
Islam sebagai system hidup (way of life) dan merupakan agama Realitas itu terjadi bukan disebabkan karena sedikitnya kekayaan.
yang universal sebab memuat segala aspek kehidupan baik yang Namun sebagian besar kekayaan itu dikuasai segelintir konglomer-
terkait dengan aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya. Seiring at. Sukanto Tanoto (Bos Grup Raja Garuda Mas) yang dinobatkan
dengan maju pesatnya kajian tentang ekonomi islam dengan meng- Majalah Forbes Asia sebagai orang Indonesia terkaya di Indonesia,
gunakan pendekatan filsafat dan sebagainya mendorong kepada misalnya, memiliki kekayaan bersih 2,8 US dollar miliar atau sekitar
terbentuknya suatu ilmu ekonomi berbasis keislaman yang terfokus Rp 25,2 triliun Atau Rachman Halim, pemilik Gudang Garam. Dia
untuk mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami memiliki kekayaan sebesar 1,90 US dollar miliar (tempointeraktif.
oleh nilai-nilai Islam. com 06/09/2010).
Adapun bidang kajian yang terpenting dalam perekonomian Beberapa fakta di atas menunjukkan, problem utama dalam
adalah bidang distribusi. Distribusi menjadi posisi penting dari teori ekonomi sesungguhnya adalah masalah distribusi kekayaan. Oleh
ekonomi mikro baik dalam system ekonomi Islam maupun kapitalis karena itu, kelaparan dan kemiskinan tidak bisa di atasi hanya
sebab pembahasan dalam bidang distribusi ini tidak hanya berkaitan dengan melimpahnya jumlah kekayaan. Akan tetapi harus ada se-
dengan aspek ekonomi belaka tetapi juga aspek social dan politik buah sistem ekonomi yang mengatur distribusi kekayaan hingga ter-
sehingga menjadi perhatian bagi aliran pemikir ekonomi Islam dan penuhinya kebutuhan tiap-tiap orang-orang. Mereka yang terlanjur
konvensional sampai saat ini.1 menguasai sumber daya semakin giat mengakumulasikan aset dalam
Kasus busung lapar yang mencuat dua tahun silam bisa men- genggamannya. Sementara mereka yang mengalami kesulitan men-
jadi salah contohnya. Sebagaimana disitir Menkes Siti Fadilah Su- gakses sumber daya, semakin tidak berdaya.
pari, ada sekitar 1,67 juta anak-anak di bawah usia lima tahun di In- Ini sungguh bertentangan dengan firman Allah, dalam surat
al-Hasyr (59) ayat 7, “ Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara
1 Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam (Suatu Pengantar), (Yogyakarta: Ekonisia orang orang kaya saja di antara kamu.” Para ahli tafsir sepanjang seja-
UII, 2004), hlm. 234
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
72 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 73

rah Islam telah memberikan penjelasan yang panjang lebar tentang bebasan beraqidah, kebebasan berpendapat, kebebasan kepemilikan
aplikasi ayat ini dalam perekonomian. Oleh karenanya menanggapi dan kebebasan perilaku. Di bawah nilai-nilai kebebasan kepemilikan
kenyataan tersebut di dalam paper ini akan dibahas “Konsep Distri- inilah, dibangun pemikiran cabang sistem ekonomi kapitalis, artinya
busi dalam Islam”. kapitalisme telah memandang bahwasanya manusia hidup di dunia
ini bebas untuk mengatur kehidupannya dan tidak boleh dicampu-
B. Pembahasan ri oleh agama. Agama hanya boleh hidup di gereja atau di masjid-­
a. Prinsip-prinsip Distribusi dalam Islam masjid saja.4
Kapitalisme tumbuh dan berkembang dari Inggris pada abad ke- Dengan demikian, segala aturan kehidupan masyarakat, terma-
18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara sebagai suk di bidang ekonomi, tidaklah diambil dari agama tetapi sepenuh-
akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja yang pada akhirnya nya diserahkan kepada manusia, apa yang dipandang memberikan
aliran ini merambah ke segala bidang termasuk bidang ekonomi. manfaat. Dengan azas manfaat (naf’iyyah) ini, yang baik adalah yang
Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan memberikan kemanfaatan material sebesar-besarnya kepada manusia
Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya yang berjudul An In- dan yang buruk adalah yang sebaliknya. Sehingga kebahagiaan di du-
quiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Pada dasarnya nia ini tidak lain adalah terpenuhinya segala kebutuhan yang bersifat
isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah laku materi, baik itu materi yang dapat diindera dan dirasakan (barang)
ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi maupun yang tidak dapat diindera tetapi dapat dirasakan (jasa).
sistem ekonomi dan pada akhirnya mengakar menjadi ideologi yang Berkaitan dengan masalah distribusi, system kapitalisme
mencerminkan suatu gaya hidup (way of life).2 menggunakan asas bahwa penyelesaian kemiskinan dan kekurangan
Landasan atau system nilai (value based) yang membentuk kap- dalam suatu negara dengan cara meningkatkan produksi dalam neg-
italisme adalah sekulerisme dan materialisme, yang mana sekuler- eri dan memberikan kebebasan bagi penduduk untuk mengambil
isme berusaha untuk memisakan ilmu pengetahuan dari agama dan hasil produksi (kekayaan) sebanyak yang mereka produksi untuk
bahkan mengabaikan dimensi normatif atau moral yang berdampak negara. Dengan terpecahkannya kemiskinan dalam negeri, maka ter-
kepada hilangnya kesakralan koektif (yang diperankan oleh agama) pecah pula masalah kemiskinan individu sebab perhatian mereka
yang dapat digunakan untuk menjamin penerimaan keputusan eko- pada produksi yang dapat memecah masalah kemiskinan pada mer-
nomi sosial. Sedangkan paham materialisme cendrung mendorong eka. Maka solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan
orang untuk memiliki pemahaman yang parsial tentang kehidupan masyarakat adalah dengan meningkatkan produksi.5
dengan menganggap materi adalah segalahnya baginya.3 Dengan demikian ekonomi hanya difokuskan pada penyedi-
System ekonomi yang berkembang dikalangan kaum kapitalis aan alat yang memuaskan kebutuhan masyarakat secara makro den-
adalah implementasi dari nilai-nilai sekularisme yang mendasari ide- gan cara menaikkan tingkat produksi dan meningkatkan pendapa-
ology mereka. Sekularisme merupakan asas ideologi ini, sekaligus tan nasional (national income), sebab dengan banyaknya pendapatan
menjadi kaidah berpikir dan kepemimpinan berpikir. Demi keutu- nasional maka seketika itu terjadilah pendistribusian pendapatan
han dan kelanjutan sekularisme, maka dalam ideologi kapitalisme dengan cara membertikan kebebasan memiliki dan kebebasan berusaha
harus menjamin dan mempertahankan kebebasan individu, yaitu ke- bagi semua individu masyarakat sehingga setiap individu dibiarkan

2 Achyar Eldine, ”Prinsip-prinsip Ekonomi Islam”, dikutip dari http://www.uika- 4 Rizki S. Saputro, “Sekelumit tentang Kapitalisme Global, Permasalahan dan Solusi”,
bogor.ac.id/jur07.htm dikutip dari http://72.14.235.104:gemapembebasan. 28 Juli 2006
3 M.B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta : Ekonisia 5 Abdurrahman Al-Maliki, Politik Ekonomi Islam, alih bahasa: Ibnu Sholah, (Bang-
UII, 2003), hlm. 34 il : Al-Izzah, 2001), hlm. 12
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
74 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 75

bebas memperoleh kekayaan sejumlah yang dia mampu sesuai den- merupakan pemahaman yang salah, sebab manusia selain memi-
gan faktor-faktor produksi yang dimilikinya dan memberikan kekay- liki dimensi material juga memiliki dimensi non material (spiritual).
aannya kepada para ahli waris secara mutlak apabila mereka mening- Dalam realitanya tampak sekali bahwa paham materialisme mem-
gal dunia. bawa kehidupan manusia kepada kekayaan, kesenangan dan kenik-
Asas distribusi yang diterapkan oleh sistem kapitalis ini pada matan fisik belaka dengan mengabaikan dimensi non materi.
akhirnya berdampak pada realita bahwa yang menjadi penguasa Dalam ekonomi yang berbasis islam kedua dimensi tersebut
sebenarnya adalah para kapitalis (pemilik modal dan konglomerat), (material dan non material) ter-cover didalamnya sebagaimana tercer-
oleh karena itu hal yang wajar kalau kebijakan-kebijakan yang dike- min dari nilai dasar (value based) yang dimilikinya, yaitu ketuhidan,
luarkan oleh pemerintah selalu berpihak kepada para pemilik modal keseimbangan, kebebasan kehendak dan betanggung jawab (menurut
atau konglomerat dan selalu mengorbankan kepentingan rakyat syed Nawab Heidar Naqvy).8 Ketauhidan berfungsi untuk membe-
sehingga terjadilah ketimpangan (ketidakadilan) pendistribusian dakan sang khaliq dan makhluknya yang diikuti dengan penyerahan
pendapatan dan kakayaan. tanpa syarat oleh setiap makhluk terhadap kehendak-Nya serta mem-
Berbeda dengan ilmu ekonomi kapitalis, ilmu ekonomi Islam berikan suatu perspektif yang pasti yang menjamin proses pencarian
merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah- kebenaran oleh manusia yang pasti tercapai sepanjang menggunakan
masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Dr. petunjuk Allah. Keseimbangan merupakan dimensi horisontal dari
Muhammad bin Abdullah al-Arabi mendefinisikan ekonomi islam islam yang dalam perspektif yang lebih praktis meliputi keseimban-
sebagai kumpulan prinsip-prinsip umum tentang ekonomi yang kita gan jasmani-ruhani, material-non material, individu dan social. Se-
ambil dari al-qur’an, sunnah dan pondasi ekonomi yang kita bangun dangkan yang dimaksud dengan kebebasan kehendak disini adalah
atas dasar pokok-pokok itu dengan mempertimbangkan kondisi ling- kebebasan yang dibingkai dengan tauhid, artinya manusia bebas ti-
kungan dan waktu.6 Jadi sangat jelas bahwa ekonomi islam terkait dak sebebas-bebasnya tetapi terikat dengan batasan-batasan yang di-
dan mempunya hubungan yang erat dengan agama yang membeda- berikan oleh Allah. Dan tanggung jawab merupakan konsekuensi
kannya dari sistem ekonomi kapitalis. logis dari adanya kebebasan yang tidak hanya mencakup seluruh per-
Ilmu ekonomi islam berkembang secara bertahap sebagai suatu buatan di dunia dan akhirat saja tetapi juga terhadap lingkungan di
bidang ilmu interdisipliner yang menjadi bahan kajian para fuqaha, sekitarnya.9
mufassir, sosiolog dan politikus, diantaranya Abu Yusuf, Yahya bin Berkenaan dengan teori distribusi, dalam ekonomi kapitalis
Umar, Ibnu Khaldun dan lainnya. Konsep ekonomi para cendiki- dilakukan dengan cara memberikan kebebasan memiliki dan ke-
awan muslim tersebut berakar pada hukum islam yang bersumber bebasan berusaha bagi semua individu masyarakat, sehingga setiap
dari al-qur’an dan hadits sehingga ia sebagai hasil interpretasi dari individu masyarakat bebas memperoleh kekayaan sejumlah yang ia
berbagai ajaran islam yang bersifat abadi dan universal, mengandung mampu dan sesuai dengan faktor produksi yang dimilikinya dengan
sejumlah perintah serta mendorong umatnya untuk mempergunak- tidak memperhatikan apakah pendistribusian tersebut merata di-
an kekuatan akal pikirannya.7 rasakan oleh semua individu masyarakat atau hanya bagi sebagian
Islam memandang pemahaman bahwa materi adalah segala­ ­saja.10 Teori yang diterapkan oleh system kapitalis ini adalah salah
nya bagi kehidupan sebagaimana menurut kaum kapitalisme adalah
8 Syed Nawab Haider Naqvi, Ethics and Economics An Islamic Synthesis, (London:
6 Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, Ekonomi Islam (Prinsif, Dasar dan Tujuan), alih
The Islamic Foundation, 1981), hlm. 21
bahasa: M. Irfan Syofwani, (Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004), hlm. 14
9 M.B. Hendrie Anto, Op. Cit, hlm. 34
7 Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2004), hlm. VI 10 Abdurrahman Al-Maliki, Op. Cit, hlm. 14
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
76 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 77

dan dalam pandangan ekonomi islam adalah dzalim sebab apabila Islam.13
teori tersebut diterapkan maka berimplikasi pada penumpukan Ketidakadilan tersebut juga tergambar dalam pemanfaatan ke-
kekayaan pada sebagian pihak dan ketidakmampuan di pihak yang majuan teknik yang dicapai oleh ilmu pengetahuan hanya bisa dinik-
lain. mati oleh masyarakat yang relatif kaya, yang pendapatannya melebihi
Sistem ekonomi yang berbasis Islam menghandaki bahwa batas pendapatan untuk hidup sehari-hari sedangkan mereka yang
dalam hal pendistribusian harus berdasarkan dua sendi, yaitu sendi hidup sekedar cukup untuk makan sehari-hari terpaksa harus tetap
kebebasan dan keadilan kepemilikan.11 Kebebasan disini adalah kebe- menderita kemiskinan abadi, karena hanya dengan mengurangi kon-
basan dalam bertindak yang di bingkai oleh nilai-nilai agama dan sumsi hari ini ia dapat menyediakan hasil yang kian bertambah bagi
keadilan tidak seperti pemahaman kaum kapitalis yang menyatakan- hari esok, dan kita tidak bisa berbuat demikian kecuali bila pendapa-
nya sebagai tindakan membebaskan manusia untuk berbuat dan tan kita sekarang ini bersisa sedikit di atas keperluan hidup sehari-
bertindak tanpa campur tangan pihak mana pun, tetapi sebagai kes- hari.
eimbangan antara individu dengan unsur materi dan spiritual yang Sistem ekonomi islam sangat melindungi kepentingan setiap
dimilikinya, keseimbangan antara individu dan masyarakat serta warganya baik yang kaya maupun yang miskin dengan memberikan
antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Keberadilan tanggung jawab moral terhadap si kaya untuk memperhatikan si
dalam pendistribusian ini tercermin dari larangan dalam al-Qur’an miskin. Islam mengakui sistem hak milik pribadi secara terbatas, se-
agar supaya harta kekayaan tidak diperbolehkan menjadi barang tiap usaha apa saja yang mengarah ke penumpukan kekayaan yang
dagangan yang hanya beredar diantara orang-orang kaya saja, akan tidak layak dalam tangan segelintir orang dikutuk. Al-Qur’an me-
tetapi diharapkan dapat memberi kontribusi kepada kesejahteraan nyatakan agar si kaya mengeluarkan sebagian dari rezekinya untuk
masyarakat sebagai suatu keseluruhan (59:7).12 kesejahteraan masyarakat, baik dengan jalan zakat, sadaqaah, hibah,
Dalam sistem ekonomi kapitalis bahwa kemiskinan dapat wasiat dan sebagainya, sebab kekayaan harus tersebar dengan baik.
diselesaikan dengan cara menaikkan tingkat produksi dan menin- Islam memang tidak mengharuskan persamaan dalam kepemi-
gkatkan pendapatan nasional (national income) adalah teori yang ti- likan kekayaan, namun Islam tidak membiarkan buruknya distribusi
dak dapat dibenarkan dan bahkan kemiskinan menjadi salah satu kekayaan. Islam memandang individu sebagai manusia yang harus
produk dari sistem ekonomi kapitalistik yang melahirkan pola distri- dipenuhi kebutuhan-kebutuhan primernya secara menyeluruh. Seb-
busi kekayaan secara tidak adil. Fakta empirik menunjukkan, bahwa agai buktinya, banyak sekali ayat al-Quran dan al-Hadits yang memer-
bukan karena tidak ada makanan yang membuat rakyat menderita intahkan manusia menginfakkan harta dan memberi makan orang-
kelaparan melainkan buruknya distribusi makanan (Ismail Yusanto). orang fakir, miskin, dan kekurangan, seperti dalam QS al-Hajj [22]:
Mustafa E Nasution pun menjelaskan bahwa berbagai krisis yang 28; al-Baqarah [2]: 177, 184, 215; al-Insan [76): 8, al-Fajr (90):13-14;
melanda perekonomian dunia yang menyangkut sistem ekonomi dan al-Maidah [5]: 89. Al-Quran menyatakan bahwa dalam setiap
kapitalis dewasa ini telah memperburuk tingkat kemiskinan serta harta terdapat hak bagi orang miskin. Allah Swt berfirman:
pola pembagian pendapatan di dalam perekonomian negara-negara ‫سائِ ِل َوا ْل َم ْح ُر ْو ِم‬ ٌّ ‫َوفِي أَ ْم َوالِ ِه ْم َح‬
‫ق لِل ه‬
yang ada, lebih-lebih lagi keadaan perekonomian di negara-negara
Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin
yang meminta dan orang miskin yang tidak َ mendapat bahagian. (Qs. al-
‫اء ِم ْن ُك ْم‬ ْ ‫ي الَ يَ ُك ْونُ د ُْولَةً بَ ْي َن ْاْل‬
ِ َ‫غنِي‬ ْ ‫َك‬
11 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, alih bahasa: Zainal Arifin, Lc Dzariyat [51]:19).
dan Dra. Dahlia Husin, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001)
12 Zainuddin Ahmad, Al-Qur’an: Kemiskinan dan Pemerataan Pendapatan, (Yogya- 13 M Iman Indrakusumah, “Zakat dan Sistem Ekonomi Islam” dikutip dari www.
karta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1998), hlm. 7 ‫ض ِم ْن ُك ْم‬
ٍ ‫ارةً عَنْ ت ََرا‬ َ ‫ ِل إِ هال أَنْ تَ ُك ْو‬26
َ ‫ن تِ َج‬republika.co.id/ ‫اط‬
ِ Nopember ‫يَا أَ ُّي َها اله ِذ ْي َن آ َمنُ ْوا َال تَأْ ُكلُ ْوا أَ ْم َوالَ ُك ْم‬
َ‫بَ ْينَ ُك ْم بِا ْلب‬2004
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
78 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 79

Rasulullah Saw juga memberikan ancaman keras bagi orang I­ slam (QS al-Taubah [9]: 34). Sebagai alat tukar (medium of exchange)
yang tidak peduli nasib orang miskin dan kelaparan. Rasulullah Saw: antara harta satu dengan harta lainnya, antara harta dengan tena-
“Tidak beriman kepada-Ku, seseorang yang tidur malam hari dalam ga, dan antara tenaga satu dengan harta lainnya, uang memiliki
keadaan kenyang, sementara dia mengetahui tetangganya kelaparan.” kedudukan amat strategis. Karenanya jika uang itu ditarik dari
Islam mencegah berputarnya harta
‫ َوا ْل َم ْح ُر ْو ِم‬kekayaan
‫سائِ ِل‬ ٌّ hanya
‫ق لِل ه‬ ‫ ِه ْم َح‬di
ِ ‫َوفِي أَ ْم‬
‫ َوال‬kalangan pasar dan tidak diperoleh manusia, maka tidak akan berlangsung
orang-orang kaya, sementara kelompok lainnya tidak memperoleh pertukaran, dan roda ekonomi pun akan terhenti.
bagian. Allah Swt berfirman: Pematokan harga (al-tasy’îr) yang biasanya dilakukan pemer-
‫اء ِم ْن ُك ْم‬ِ َ‫غنِي‬ْ َ‫ي الَ يَ ُك ْونُ د ُْولَةً بَ ْي َن ْاْل‬ ْ ‫َك‬
intah dikatagorikan sebagai kezhaliman sehingga tidak boleh dik-
erjakan. Pematokan harga jelas merusak kaidah ‘an tarâdh[in] (yang
Artinya:”Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang- dilakukan secara sukarela) antara pembeli dan penjual. Harga ti-
orang kaya saja di antara kamu.” (Qs. al-Hasyr [59]: 7). dak terlahir dari kesepakatan dan kerelaan pembeli dan penjual,
‫ارةً عَنْ ت ََراض‬ ِ َ‫يَا أَيُّ َها اله ِذ ْي َن آ َمنُ ْوا َال تَأْ ُكلُ ْوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِا ْلب‬
َ ‫اط ِل إِ هال أَنْ تَ ُك ْو َن تِ َج‬ namun oleh pihak lain. Padahal, merekalah yang paling tahu bera-
C. Makna Distribusi dan Urgensinya pa seharusnya berapa harga barang itu dibeli atau diual. Karena
Pada dasarnya Islam memilki dua sistem distribusi utama, yak- tidak didasarkan pada kemaslahatan meraka, sangat berpotensi
ni: distribusi secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar serta merugikan salah satu atau kedua belah pihak. Tidak mengher-
sistem distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyara- ankan jika kebijakan pematokan harga ini rawan memunculkan
kat. ‫سائِ ِل َوا ْل َم ْح ُر ْو ِم‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ٌّ
‫ْ َ ِ ِْ َ ِ ه‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ َ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ف‬‫و‬
ِ َ ‘pasar gelap atau ilegal’.
1. Sistem distribusi yang berlangsung melalui proses ekonomi (Me- Demikian pula praktik penipuan, baik penipuan pada ko-
kanisme Pasar) ‫م‬ ِ ‫و‬ْ ‫ر‬ُ ‫ح‬ْ ‫م‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ل‬ِ ِ ‫ئ‬ ‫ا‬‫س‬‫ه‬ ‫ل‬ِ ‫ل‬ ‫ق‬
ٌّ ‫ح‬
َ ‫م‬ِْ ‫ه‬ ِ
moditas ‫ل‬‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ي أَ ْم‬
dan ِ‫ َوف‬alat pembayarnya (al-tadlîs) maupun penipuan pada
Yakni mekanisme yang ‫ ْن ُك ْم‬dihasilkan
‫اء ِم‬ِ َ‫غنِي‬ْ َ‫ ْاْل‬dari ً‫نُ د ُْولَة‬tukar-menu-
‫ بَ ْي َن‬proses ‫ي الَ يَ ُك ْو‬ ْ ‫َك‬ harga (al-ghabn al-fâhisy). Praktik curang itu juga akan mencipat-
kar dari para pemilik barang dan jasa. Mekanisme ini diterangkan kan deviasi harga. Pada umumnya, seseorang bersedia melakukan
dalam firman Allah Swt: ‫اء ِم ْن ُك ْم‬ِ َ‫غنِي‬ ْ َ‫د ُْولَةً بَ ْي َن ْاْل‬pertukaran
ُ‫ي الَ يَ ُك ْون‬ ‫َك‬
ْ barang dan jasa karena ada unsur kesetaraan. Seorang
ِ َ‫يَا أَ ُّي َها اله ِذ ْي َن آ َمنُ ْوا َال تَأْ ُكلُ ْوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِا ْلب‬
َ ‫اط ِل إِ هال أَنْ تَ ُك ْو َن تِ َج‬
‫ارةً عَنْ ت ََراض‬ pembeli bersedia membeli harga mahal jika komoditasnya bagi.
Sebaliknya, dia hanya mau membeli barang yang buruk dengan
‫ض ِم ْن ُك ْم‬ ٍ ‫ارةً عَنْ ت ََرا‬ َ ْ َ ْ
ِ َ‫ آ َمنُ ْوا َال تَأ ُكلُ ْوا أ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِالب‬murah.
َ ‫اط ِل إِ هال أنْ تَ ُك ْو َن تِ َج‬ ُّ‫ يَا أَي‬praktik al-tadlîs -- yakni menutupi keburukan atau
‫ َها اله ِذ ْي َن‬Akibat
cacat pada komoditas; serta menampakkannya seolah-olah baik—
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling membuat pembeli tertipu. Barang yang seharusnya berharga mu-
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan rah itu melonjak harganya karena ketidaktahuan pembeli.
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.” (Qs. Hal ini juga berkaitan dengan al-ghabn al-fâhisy (penipuan
al-Nisa’ [4]: 29). harga). Pembeli atau penjual memanfatkan ketidaktahuan lawan
Tidak sekadar diizinkan, Islam juga menetapakan berbagai transaksinya dengan harga yang terlalu murah atau terlalu mahal.
hukum yang mengatur mekanisme ini. Berbagai tindakan yang Semua praktik tersebut jelas dapat mengakibatkan deviasi harga.
dapat mengakibatkan deviasi harga dan merugikan para pelaku Berbagai hukum Islam tersebut jika dipraktikkan akan men-
jual-beli dilarang. Islam melarang praktik penimbunan barang ciptakan pasar yang benar-benar bersih. Kompetisi yang sehat dan
(al-ihtikâr), sebuah praktik curang yang dapat menggelembungkan fair akan mewarnai mekanisme pasar. Para produsen dan penjual
harga dan merugikan masyarakat. yang menginginkan barangnya berharga mahal akan kreatif mem-
Demikian pula penimbunan emas dan perak atau alat tu- produksi dan menjual barang yang benar-benar berkualitas. Bu-
kar yang berlaku di tengah masyarakat. Tindakan itu diharamkan
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
80 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 81

kan dengan jalan menimbun, menipu, atau menutut pemerintah pembayaran zakat itu tidak harus menanti kesadaran orang-per
mematok tinggi harga barangnya. orang. Negara juga harus pro aktif mengambilnya dari kaum
Kendati telah tercipta pasar yang bersih dan fair, tetap saja Muslim (QS al-Taubah [9]: 103), sebagaiman ayang dilakukan
ada orang-orang yang tidak mampu bersaing dan tersingkir dari Khalifah Abu Bakar dahulu. Beliau pernah memerangi orang
mekanisme pasar itu. Hal itu bisa terjadi karena berbagai sebab, yang menolak untuk membayar zakat.
seperti cacat fisik maupun non-fisik, tidak memiliki ketrampilan Selain zakat yang diwajibkan, ada juga infak dan sedekah
dan keahlian, tidak memiliki cukup modal, tertimpa musibah, yang disunnahkan. Pemberian itu dilakukan tanpa mengharap
dan sebagainya. Karena mereka tidak bisa ‘menjual’ sesuatu yang pengembalian. Demikian pula hibah, hadiah, dan wasiat. Pem-
dimilikinya, maka mereka pun tidak memperoleh pendapatan. berian harta kepada orang lain itu juga sangat dianjurkan. Pem-
Padahal mereka tetap memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. bagian harta waris juga dapat dimasukkan dalam mekanisme
Dari manakah mereka memperoleh pendapatan? nonpasar.
Termasuk dalam bahasan ini meliputi gaji bagi para pekerja; b) Warisan
biaya sewa tanah serta alat produksi lainnya; profit atau keuntun- Dengan warisan, Islam hendak memastikan bahwa aset
gan untuk pihak yang menjalankan usaha atau yang melakukan dan kekuatan ekonomi tidak boleh terpusat pada seseorang
perdagangan melalui mekanisme mudharabah, maupun profit saja betapapun kayanya dia. Jika si bapak meninggal maka
sharing untuk modal dana melalui mekanisme musyarakah. Per- anak, istri, ibu, bapak, kakek, dan kerabat lainnya akan ke-
bedaannya dengan sistem kapitalis adalah tidak adanya unsur in- bagian peninggalannya. Sistem distribusinya pun sudah diatur
terest (bunga) sebagai imbalan uang dan diganti dengan bagi hasil. secara sistematis dan kompleks dalam disiplin ilmu faraidh,
2. Distribusi yang lebih bernuansa sosial kemasyarakatan (Me- yang tiada taranya dalam agama atau sistem ekonomi lain. Un-
kanisme Non Pasar) tuk memastikan keseimbangan famili non-famili Islam juga
Yakni sebuah mekanisme yang tidak dihasilkan dari tran- melengkapinya dengan wasiat yang boleh diberikan kepada
saksi pertukaran barang dan jasa. Mekanisme itu berupa aliran non famili dengan catatan tidak lebih dari 1/3. Ini pun untuk
barang dan jasa dari satu pihak kepada pihak lain tanpa meminta memproteksi kepentingan ahli waris juga.
timbal balik. c) Wakaf
Bentuk-bentuk mekanisme non pasar ini antara lain: Bentuk dan caranya bisa sangat banyak sekali, dari mu-
a) Zakat Infak dan Shadaqah lai gedung, uang tunai, buku, tanah, bahan bangunan, kenda-
Mekanisme inilah yang dilakukan kepada orang-orang raan, saham serta aset-aset produktif lainnya. Berbeda dengan
lemah, miskin, dan kekurangan. Islam menciptakannya untuk yang lainnya, waqaf tidak dibatasi oleh kaya miskin atau per-
memastikan keseimbangan pendapatan di masyarakat. karena talian darah serta kekerabatan. Waqaf adalah fasilitas umum
tidak semua orang mampu terlibat dalam proses ekonomi siapapun boleh menikmatinya. Subhanallah Maha Agung Al-
karena yatim piatu atau jompo dan cacat tubuh, Islam memas- lah dengan sistemnya.
tikan distribusi ekonomi bagi mereka dalam bentuk zakat in- Bukan hanya individu. Mekanisme nonpasar bisa juga dilaku-
faq dan shadaqah. kan oleh negara. Negara bisa memberikan tanah kepada warganya.
Islam mewajibkan orang kaya yang hartanya mencapai Dalam istilah fiqh, kebijakan itu dikenal dengan iqthâ’. Dengan
nishab untuk membayar zakat. Harta itu disalurkan kepada demikian, Islam tidak menjadikan mekanisme pasar sebagai satu-
delapan golongan. Sebagian besar adalah untuk orang-orang satunya mekanisme dalam distribusi kekayaan. Dengan adanya dua
yang miskin dan membutuhkan perotolongan. Patut dicatat, mekanisme inilah Islam menjamin terpenuhinya kebutuhan primer
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
82 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 83

setiap warganya. keseimbangan pendapatan di masyarakat seperti zakat infak sha-


daqah dan wakaf. Instrumen ini dikedepankan dalam agar tercip-
D. Konsep Moral dan Etika dalam Sistem Distribusi ta keseimbangan dalam perekonomian, karena tidak semua orang
Agar konsep ini dapat diimplementasikan secara nyata dalam mampu terlibat dalam proses ekonomi akibat cacat, jompo atau ya-
sistem pendistribusian, perlu dilakukan beberapa hal yaitu: tim piatu. Oleh karenanya Allah itu melibatgandakan pahala orang
1. Mengubah pola pikir (mindset) dan pembelajaran islam, dari yang menginfakkan hartanya dijalan Allah.
yang terfokus pada tujuan materialistis kepada tujuan kesejahter- Dalam bahasan normatif di atas, akses etika ekonomi untuk
aan umum berbasis pembagian sumber daya dan resiko yang pembahasan mekanisme distribusi pendapatan atas hak kepeme-
berkeadilan, untuk mencapai kemanfaatan yang lebih besar. likan materi/ kekayaan dalam Islam mencerminkan beberapa hal
2. Keluar dari ketergantungan pihak lain. Hidup diatas kemam- berikut:
puan pribadi maupun sebagai bangsa, melaksanakan kewajiban a) Pemberlakuan hak kepemilikan individu pada suatu benda,
financial sebagaimana yang ditunjukkan al-Qur’an.14 tidak menutupi sepenuhnya akan adanya hak yang sama bagi
Nilai-nilai moral dalam bidang distribusi menurut Yusuf Qard- orang lain
hawi antara lain: b) Negara mempunyai otoritas kepemilikan atas kepemilikan indi-
a) Nilai kebebasan dan landasan keyakinan kepadanya vidu yang tidak bertanggung jawab terhadap hak miliknya
Seeorang yang beriman kepada Allah SWT tidak akan meram- c) Dalam hak kepemilikan berlaku sistematika konsep takaful
pas kebebasan individu, tidak memperdayainya, tetapi menghor- (jaminan sosial)
mati fitrah dan menjaga kemuliaan. d) Hak milik umum dapat menjadi hak milik pribadi
b) Hak milik pribadi adalah fenomena kebebasan yang pertama e) Konsep hak kepemilikan dapat meringankan sejumlah kon-
Kebebasan menentukan bahwa setiap orang harus menanggung sekuensi hukum syari’ah (hudud)
rsiko dari apa yang dilakukannya dan mendapatkan keuntungan f) Konsep kongsi merujuk kepada sistem bagi hasil sesuai dengan
dari apa yang diusahakannya kesepakatan
c) Warisan termasuk hak milik yang paling menonjol g) Ada hak kepemilikan orang lain dalam hak kepemilikan harta.16
Didalam warisan terdapat pemeliharaan mashlahat individu, ke- Kebutuhan merupakan alasan untuk mencapai pendapatan
luarga dan masyarakat. minimum. Kecukupan memenuihi standar hidup yang baik meru-
d) Nilai-nilai keadilan pakan hal yang paling mendasar dalam sistem distribusi-redistribusi
Yaitu sikap senantiasa dalam pertengahan. Diantara prinsip ke- kekayaan. Walaupun setiap individu berusaha mencapai tingkat me-
adilan adalah: mapan materi, tetap saja secara sunatullah selalu ada pihak yang sur-
1) Membedakan manusia sesuai dengan keahlian dan usahanya plus dan pihak yang defisit. Karena ketidakseimbangan materi pada
2) Pemerataan kesempatan prinsipnya menciptakan keseimbagan dalam kehidupan.
3) Memenuhi hak-hak pekerja Agar ketidakseimbangan ini tidak menimbulkan persoalan sos-
4) Takaful (kesetiakawanan yang menyeluruh) ial, Islam dengan konsep moral dan etikanya yang tinggi dan melalui
5) Mendekatkan jurang perbedaan antara manusia15 syari’atnya (Zakat infak shadaqah dan lain sebagainya) menjadikan
Islam menciptakan beberapa instrumen untuk memastikan hubungan antara si defisit dan si surplus tersebut memiliki hubun-
gan saling ketergantungan sehingga menciptakan keharmonisan.
14 Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Kencana Pre-
nada Media Group, Cetakan Kedua, Jakarta, 2007, hal 120.
16 Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Kencana Pre-
15 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, hlm.252. nada Media Group, Cetakan Kedua, Jakarta, 2007, hal 120
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
84 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 85

Inilah yang disebut keseimbangan. Kemiskinan memang tidak bo- anak-anak dan istri. Pada kondisi perekonomian bagaimana-
leh diberantas namun Islam mengarahkan agar orang miskin dapat pun, nafaqah tetap harus diberikan.
hidup secara layak. b. Zakat: merupakan kewajiban muslim menyisihkan harta yang
Menjadi fokus dalam sistem distribusi Islam bukan pada Out- dimilikinya untuk didistribusikan kepada mustahik delapan
put namun proses distribusi itu sendiri. Jika pasar mengalami kega- asnaf. Dua macam instrumen zakat baik zakat mal maupun
galan (failure), maka konsep fastabiqul khairat mengarahkan semua zakat fitrah memiliki mekanisme dan perhitungan yang sudah
pelaku pasar dan perangkat kebijakan kepada proses redistribusi diatur dalam syari’at Islam.
pendapatan. c. Udhiyah: merupakan kurban yang dilakukan pada hari raya
idul adha
E. Distribusi Pendapatan Negara dalam Ekonomi Islam d. Warisan: pembagian aset kepemilikan kepada orang yang dit-
Sistem distribusi dalam ekonomi Islam memiliki andil bersama inggalkan setelah pemilik harta meninggal dunia. Pembagi-
sistem politik syari’ah lainnya dalam merealisasikan tujuan umum annya juga diatur menurut hukum syari’at Islam
syari’at Islam, distribusi keuangan kelompokkan kepada: e. Musa’adah: yaitu memberikan bantuan kepada orang lain yang
a. Dakwah dan Penyebaran Islam mengalami musibah
b. Pengelolaan Sumber daya yang dikuasai negara f. Jiwar: yaitu bentuan yang diberikan berkaitan dengan urusan
c. Pembayaran Gaji Pegawai Pemerintahan bertetangga
d. Pengembangan Ilmu Pengetahuan g. Diyafah: yaitu pemberian yang berkaitan dengan menghormati
e. Pembangunan Infastruktur tamu dalam bentuk penjamuan hadiah dan sebagainya.
f. Pembangunan Armada Perang dan Kemanan h. Distribusi pendapatan dalam terminologi shadaqah nafilah
g. Penyediaan Layanan Kesejahteraan Sosial17 (sunnah), antara lain:
i. infak : Shadaqah yang diberikan jika kondisi keuangan sudah
F. Distribusi Pendapatan dalam konteks Rumah Tangga berada diatas nisab. Jadi seorang muslim dituntut untuk ter-
Distribusi pendapatan dalam rumah tangga tidak terlepas dari lebih dahulu memenuhi instrumen zakat.
beberapa terminologi yang pertama, terminologi shadaqah. Dalam j. Akikah: yaitu memotong seekor kambing bila lahir anak
konteks terminologi al-Qur’an, shadaqah dipahami dalam dua as- perempuan dan dua ekor kambing apabila lahir seorang anak
pek, yaitu: shadaqah wajibah dan shadaqah nafilah (sunnah). Kedua, laki-laki.
terminologi hudud (hukuman). Konsep ini bersifat aksidental, dan k. Wakaf: yaitu memberikan bantuan atas kepemilikannya untuk
merupakan konsekuensi dari sebuah tindakan. Nampak jelas, ajaran kepentingan dan kesejahteraan umum, aset yang diberikan
Islam memberikan sinyalemen bahwa dengan menolong orang lain dapat berupa kebendaan maupun uang tunai.
berarti menolong diri sendiri. l. Wasiat: yaitu memberian harta kepada orang lain (maksimal
1. Distribusi pendapatan dalam terminologi shadaqah wajibah, antara 1/3 harta) yang didistribusikan oleh orang yang berwasiat
lain: setelah ia meninggal dunia.
a. Nafaqah, merupakan kewajiban tanpa syarat dengan menye- 2. Distribusi pendapatan dalam terminologi hudud, antara lain:
diakan semua kebutuhan pada orang-orang terdekat, yakni a. Kafarat: yaitu tembusan atas dosa yang dilakukan seorang mus-
lim. Misalnya memberi makan 60 orang fakir miskin dikarena-
17 Jabariah bin Ahmad Al- Haritsi, Al-Fiqh Al-Iqtishadi li Amiril Mukminin Umar Ibn kan melakukan hubungan suami istri disiang hari pada bulan
Al-Khatab, Terjemahan H. Asmuni Solihin Zamakashi, LC, Khalifa, Jakarta Ramadhan.
2006, hal.216-218.
Jurnal Syariah Konsep Distribusi dalam Islam
86 Vol. 2, No. 1, April 2014 Marabona Munthe, M.E. Sy. 87

b. Dam/Diyat: yaitu tembusan atas tidak dilakukannya suatu menimbulkan konflik dan menciptakan kemiskinan yang permanen
syarat dalam pelaksanaan ibadah. Misalnya seekor kambing bagi warga masyarakat. Dengan kebobrokan tersebut maka sudah
karena meninggalkan puasa tiga hari pada saat melaksanakan seharusnya untuk ditinggalkan dan diganti dengan system ekonomi
ibadah haji. islam yang mengedepankan nilai kebebasan dalam bertindak dan
c. Nudzur: yaitu perbuatan untuk menafkahkan atau mengor- berbuat dengan dilandasi oleh ajaran agama serta nilai keadilan
bankan sebagian harta yang dimilikinya untuk mendapatkan dalam kepemilikan.
keridhaan Allah SWT.18
Berbeda dengan konsep ekonomi lainnya, Ekonomi Islam men-
genal skala prioritas yang ketat. Bahkan berkaitan dengan kewajiban
DAFTAR PUSTAKA
zakat, ajaran Islam memberikan sejumlah karakteristik khusus pada
aset wajib zakat. Dari sejumlah aset yang dimiliki yang harus dipri-
oritaskan pertama kali adalah kebutuhan keluarga, kemudian bila Abdurrahman Al-Maliki, Politik Ekonomi Islam, alih bahasa: Ibnu
masih surplus didahulukan membayar hutang, kemudian membayar Sholah, (Bangil : Al-Izzah, 2001).
baru kewajiban zakat. Sedangkan untuk instrumen shadaqah nafilah Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, Ekonomi Islam (Prinsif, Dasar dan
dapat dilakukan setelah terpenuhinya kewajiban zakat. Pelaksanaan Tujuan), alih bahasa: M. Irfan Syofwani, (Yogyakarta: Magistra
sepenuhnya diserahkan kepada pribadi muslim itu sendiri. Tidak Insania Press, 2004)
ada peran pemerintah secara langsung untuk memaksa umat Islam Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta:
untuk melaksanakannya, namun secara tidak langsung pemerintah Rajawali Pers, 2004)
berkewajiban melakukan pembinaan keagamaan masyarakatnya. Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam (Suatu Pengantar), (Yogyakarta:
Ekonisia UII, 2004)
Jabariah bin Ahmad Al- Haritsi, Al-Fiqh Al-Iqtishadi li Amiril Muk-
G. Penutup
minin Umar Ibn Al-Khatab, Terjemahan H. Asmuni Solihin Za-
Sistem ekonomi yang berkembang dikalangan kaum kapitalis
makashi, LC, Khalifa, Jakarta 2006
adalah implementasi dari nilai-nilai sekularisme yang mendasari ide-
M.B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta :
ologi mereka. Sekularisme merupakan asas ideologi ini, sekaligus
Ekonisia UII, 2003)
menjadi kaidah berpikir dan kepemimpinan berpikir. Demi keutu-
M Iman Indrakusumah, “Zakat dan Sistem Ekonomi Islam” di-
han dan kelanjutan sekularisme, maka dalam ideologi kapitalisme
kutip dari www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.
harus menjamin dan mempertahankan kebebasan individu, yaitu ke-
asp?mid=5&id=179342&kat_id=105&kat_id1=147&kat_
bebasan beraqidah, kebebasan berpendapat, kebebasan kepemilikan
id2=291 26 Nopember 2004
dan kebebasan perilaku. Di bawah nilai-nilai kebebasan kepemilikan
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,
inilah, dibangun pemikiran cabang sistem ekonomi kapitalis, artinya
Kencana Prenada Media Group, Cetakan Kedua, Jakarta, 2007
kapitalisme telah memandang bahwasanya manusia hidup di dunia
Rizki S. Saputro, “Sekelumit tentang Kapitalisme Global, Permasalahan dan
ini bebas untuk mengatur kehidupannya dan tidak boleh dicampuri
Solusi”, dikutip dari http://72.14.ccc235.104:gemapembebasan.
oleh agama. Agama hanya boleh hidup di gereja atau di masjid-mas-
or.id/%3Fpilih%3Dlihat%26
jid saja.
Syed Nawab Haider Naqvi, Ethics and Economics An Islamic Synthesis,
Sistem pendistribusian dalam system ekonomi kapitalis mendo-
(London: The Islamic Foundation, 1981)
rong ketidakadilan dan ketimpangan pendapatan dalam masyarakat
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, alih bahasa: Zainal
18 Mustafa Edwin Nasution dkk, Op.Cit , hal 137-140.
Jurnal Syariah
88 Vol. 2, No. 1, April 2014

Arifin, Lc dan Dra. Dahlia Husin, (Jakarta: Gema Insani Press,


2001)
Zainuddin Ahmad, Al-Qur’an: Kemiskinan dan Pemerataan ­Pendapatan,
(Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1998)

Anda mungkin juga menyukai