Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI KECAMATAN

Dosen: Yulinda Devi Pramita, S.E.,M.Sc.,Ak.

Mata Kuliah:

Akuntansi sektor Publik

Kelas:

Akuntansi 17A

Disusun oleh:

1. Abyan Hernanda (17.0102.0022)


2. Peggi Ardelia C (17.0102.0027)
3. Ajeng Sekar K (17.0102.0054)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Akuntansi Sektor
Publik”. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai “Akuntansi
Kecamatan”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
baik, masih ada kekurangan diberbagai sisi, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangu dari pembaca guna memotivasi dan perbaikan diri
dikesempatan berikutnya.

Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Magelang, 19 Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
BAB 1..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
A. Dokumen Perencanaan kecamatan...................................................................................5
B. Penganggaran kecamatan.................................................................................................6
C. Realisasi Program Kecamatan..........................................................................................8
D. Pelaporan Kecamatan.....................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didasari oleh sifat demokratis yang diemban oleh sebuah negara, maka
dirasa akan sangat penting adanya akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik
menjadi salah satu poin penting dalam pembangunan sebuah negara, karena
dengan adanya pengelolaan organisasi publik maka akan ada pula proses
pertanggung jawaban publik. Proses inilah yang menentukan penilaian
keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya untuk
menyampaikan informasi keuangan kepada publik secara benar dan bertanggung
jawab. Dengan adanya informasi keuangan kepada publik ini, memungkinkan
bagi publik untuk menilai pertanggung jawaban pemerintah atas seluruh
aktivitas yang telah dilakukan, bukan hanya aktivitas keuangan saja akan tetapi
menekankan bahwa laporan keuangan pemerintah harus dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan para penggunanya dalam pembuatan keputusan
ekonomi, sosial dan politik.

Dalam menghadapi akuntabilitas tersebut pemerintah perlu


memperhatikan beberapa hal, yaitu seperti anggaran, pengendalian akuntansi,
efektivitas pelaksanaan anggaran dan sistem pelaporan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perencanaan kecamatan dan desa?
2. Bagaimana kecamatan dan desa?
3. Apa Realisasi program kecamatan dan desa?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai standard
nilai tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dan selanjutnya adalah untuk
memaparkan materi yang berkaitan dengan “Akuntansi Sektor Publik
Kecamatan ”

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dokumen Perencanaan kecamatan


1. Definisi Dokumen Perencanaan Kecamatan

Dokumen Perencanaan adalah dokumen pedoman dan petunjuk


pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi,
dan ukuran yang sesuai bagi masing-masing jangka waktu.

Komponen dalam proses:

1) Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan


dalam rangka nasional di tingkat Kecamatan dan Desa
2) Masalah strategi termasuk penanganan kebijakan secara operasional
yang akan mewarnai proses pelaksanaan perencanaan Kecamatan dan
Desa, sehingga perlu ketepatan dalam pelaksanaan perencanaan
kecamatan dan desa .

2. Manfaat Dokumen Perencanaan Kecamatan


Seperti dokumen perencanaan program, kegiatan, dan anggaran
pembangunan, adalah menjelaskan sejauh mana rencana strategis serta
rencana operasional Kecamatan dan Desa, evaluasi terhadap hasil dan
dampak penyelenggaraan berbagai program pembangunan.

3. Dokumen Tata Ruang


“Tata ruang disebut sebagai struktur ruang dan pola ruang. Sedangkan
struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman serta sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat secara hierarki memiliki hubungan fungsional. Pola
ruang adalah distribusi peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Jadi, yang
disebut rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.

5
4. Dokumen Perencanaan Tata ruang
Penetapan peraturan zonasi kabupaten/kota dapat dilakukan bersamaan
dengan penetapan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota atau dengan
rencana rinci ruang kabupaten/kota, yaitu lampiran yang tidak terpisahkan
dari dokumen tata ruang tersebut.
5. Rencana Tata Ruang
Pengertian Rencana Tata Ruang pada dasarnya merupakan bentuk
interversi agar interaksi manusia/makhluk hidup dalam aktivitas sosial-
ekonomi dan aktivitas lainnnya dengan lingkungannya dapat berjalan
selaras, serasi, dan seimbang.
6. Kebijakan Penataan Ruang
Ruang mengandung arti wadah yang meliputi ruang daratan, lautam, dan
udara sebagai suatu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup
lainnya serta melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Ruang ini terbatas dan jumlahnya relatif tetap.

B. Penganggaran kecamatan
1. Teori penganggaran kecamatan
1) Pengertian Anggaran Kecamatan
Merupakan keseluruhan anggaran yang diarahkan pada
pemenuhan kebutuhan kecamatan, masyarakat umum, dan semua hal
yang menunjang operasional organisasi kecamatan. Kebutuhan
tentang anggaran dalam organisasi kecamatan digunakan untuk
membiayai setiap kegiatan.
2) Tujuan Anggaran Kecamatan
Yaitu untuk memenuhi anggaran kebutuhan pelaksana
program dan sekretariat kantor agar kualitas hidup masyarakat
kecamatan tercapai.
3) Prinsip penganggaran kecamatan
 Demokratis
Mengandung makna bahwa anggaran kecamatan baik
yang berkaitan dengan penerimaan maupun yang berkaitan

6
dengan pengeluaran, haruslah ditetapkan melalui proses yang
mengikutsertakan sebanyak mungkin unsur masyarakat.
 Adil
Bahwa anggaran kecamatan haruslah diarahkan secara
optimum bagi kepentingan orang banyak dan secara
proposional dialokasikan bagi semua kelompok masyarakat
sesuai kebutuhannya.
 Transparan
Proses perencanaan, pelaksanaan, serta
pertanggungjawaban anggaran kecamatan harus diketahui
oleh masyarakat.
 Akuntabel
Bahwa pengelolaan keuangan organisasi kecamatan harus
dapat dipertanggungjawabkan setiap saat secara internal atau
eksternal pad masyarakat.
2. Sistem Penganggaran kecamatan
a. Sistem penerimaan kas
 dari pemerintah diatasnya, meliputi dari anggaran rutin
daerah, subsidi, dan alokasi umum
 dari nonpemerintah, meliputi sumbangan masyarakat,
lembaga/organisasi nonpemerintah dalam negeri /
internasional
b. Sistem pengeluaran kas, meliputi kegiatan menerima, menyimpan,
menyetor, membayar, menyerahkan, dan mempertanggungjawabkan
pengeluaran uang yang yang berada dalam pengelolaan kecamatan.
c. Sistem kas kecil, adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak mungkin dilakukan
menggunakan cek
3. Siklus Penganggaran Kecamatan
1) Skedul pembuatan anggaran, sebagai penentuan aktu pelaksanaan
pembuatan anggaran dari awal hingga batas waktu akhir penyelesaian
anggaran

7
2) Penentuan danayang dianggarkan, sebelumnya harus menentukan
daftar kegiatan yang akan dilaksanakan
3) Pengajuan, menunjukkan pendanaan yang diperlukan untuk menutupi
biaya operasinal dan belanja modal kegiatan.
4) Menyesuaikan kebutuhan dengan sumber daya, pemerintah daerah
akan mengkaji kapasitas keuangan organisasi dengan memperhatikan
kondisi seperti persediaan dana pada kas daerah maupun persediaan
lainnya.
5) Persetujuan anggaran, setelah anggaran selesai dibuat dan di usulkan,
anggaran dapat diajukan ke struktur pemerintah diatasnya yang
berwenang untuk mendapatkan persetujuan.

C. Realisasi Program Kecamatan


1. Teori realisasi program kecamatan
1) Pengertian realisasi program kecamatan
Realisasi program merupakan proses pelaksanaan segala
sesuatu yang telah direncanakan dan dianggarkan oleh organisasi
publik, termasuk dalam hal ini organisasi kecamatan.
Pelaksanaan anggaran dalam sebuah program adalah proses
dimana sumber daya keuangan tersedia untuk agen yang
diarahkan dan dikendalikan demi mencapai tujuan serta objek
anggaran yang telah disetujui. Proses ini melibatkan kepatuhan
terhadap persyaratan legal maupun administrasi.
2) Faktor pengembangan peradaban
program kecamatan dilaksanakan dalam rangka
menciptakan masyarakat dan lingkungan yang berkembang ke
arah kualitas kehidupan yang lebih baik. Perkembangan sebuah
wilayah atau peradaban kecamatan bergantung pada potensi yang
dimilikinya. Potensi kecamatan adalah sumber daya yang terdapat
di suatu kecamatan yang dapat dikembangkan dan diaktifkan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, termasuk
keadaan alam (cenderung bersifat tetap), manusia (cenderung
berubah dan berkembang), dan hasil kerja manusianya.

8
3) Realisasi program sebagai jenis aktivitas organisasi pelayanan
kecamatan dengan partisipasi masyarakat
 Perencanaan masyarakat
Analisis situasi baik secara internal maupun eksternal
yang digunakan dalam hal ini adalah analisis SWOT yang
meliputi:
a) Strength (kekuatan) adalah bagian dari analisis
internal
b) Weakness ( kelemahan) adalah bagian dari analisis
internal
c) Opportunity (peluang) adalah bagian dari analisis
eksternal
d) Treat ( ancaman) adalah bagaian dari analisis
eksternal.
 Penjadwalan program dan kegiatan desa serta koordinasi
kecamatan
a) Kegiatan kantor yaitu serangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan operasional sehari-hari
oraganisasi kecamatan dan desa.
b) Kegiatan pelayanan yaitu serangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan organisasi kecamatan
dan desa atas kebutuhan warga masyarakat yang ada.
 Pengendalian kualitas pelayanan kecamatan dan desa

Pengendalian kualitas yang fokus pada pencegahan


permasalahan kualitas yaitu pada implikasi biaya dari kualitas
yang rendah. Tahap pertama yang harus dilakukan pengelola
organisasi adalah menggunakan resep yang diadopsi dari
pengendalian kualitas total (TQC). Ke dua aspek penting
TQC dapat diuji melalui prosedur statistik untuk menentukan
apakah sejumlah barang memenuhi persyaratan dan menjaga
kualitasnya selama proses realisasi program.

9
 Keuangan kecamatan dan desa

Time value of money

Konsep penting dari beberapa teknik analisis


keuangan adalah bahwa satu rupiah di tangan pada hari ini
bernilai lebih dari satu rupiah yang diterima di masa depan.
Satu rupiah pada hari ini dapat diinvestasikan untuk
memperoleh keuntungan, sehingga melebihi satu rupiah yang
didapatkan pada masa yang akan datang.

a. Nilai masa depan investasi

Untuk menghitung nilai masa depan investasi


pertama perlihatkan suku bunga dan periode waktu dalam
unit waktu yang sama dengan investasi yang dimasukkan.

b. Nilai sekarang dari jumlah di masa depan

Jumlah yang diinvestasikan pada saat ini, yang


diasumsikan pada suku bunga tertentu di masa depan.

 Pelayanan administrasi dan kependudukan di kantor


kecamatan dan desa

Contoh pelayanan administrasi dan kependudukan

 Pemberian layanan pembuatan KTP


 Pemberian layanan pembuatan akta kelahiran/
kematian.
 Pendekatan dalam realisasi program kecamatan dan desa
a) Realisasi program sebagai fungsi
b) Realisasi program sebagai peningkatan kesejahteraan
c) Realisasi program sebagai seperangkat keputusan

2. Sistem realisasi program kecamatan dan desa


1) Pengertian program pelayanan kecamatan dan desa

10
1. Realisasi atau implementasi kebijakan kecamatan dan desa
2. Terjadinya dalam waktu yang relatif lama bukan kegiatan
tunggal tetapi jamak dan berkesinambungan
3. Terjadinya dalam organisasi kecamatan dan desa yang
melibatkan sekelompok orang.
2) Kualitas organisasi kecamatan dan desa
1. Efektif. 6. Diakses
2. Sesuai 7. Kontinu
3. Aman. 8. Mampu
4. Efisien. 9. Berkelanjutan.
5. Responsif

D. Pelaporan Kecamatan
1. Teori pelaporan kecamatan
1) Laporan kecamatan
Laporan publik ke masyarakat kecamatan berarti
dokumen yang berisi informasi terkait dengan pembangunan
yang dilakukan diwilayah kecamatan
2) jenis laporan publik
a. Laporan administrasi keuangan dan kependudukan
kecamatan, Tujuan yang ingin dicapai oleh administrasi
pembangunan, pendekatan sejarah perkembangan sistem
anggaran, dan pendekatan organisasi sebagai sistem
terbuka
b. Input dan output laporan administrasi keuangan dan
kependudukan kecamatan
 Penerimaan kas
 pengeluaran kas

2. Sistem pelaporan kecamatan

11
1) Langsung ke Masyarakat, seperti persentasi camat tentang hasil
yang dicapai dalam bidang pemerintah dan bidang pengelolaan
keuangan selama periode berjalan
2) Dilaporkan melalui pelaporan pemerintah daerah, dengan
mengkonsolidasi laporan kecamatandalam laporan pemerintah di
jajarannya
3) Diumumkan melalui media, dipublikasi seperti melalui media
cetak, televisi, dan radio
3. Siklus pelaporan kecamatan
Berdasarkan siklus akuntansi, siklus pelaporan keuangan kecamatan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Transaksi
2) Analisis bukti transaksi
3) mencatat data transaksi (jurnal)
4) Metode pencatatan jurnal
5) Mengelompokkan dan mengikhtiarkan data yang dicatat (posting)
6) Kertas kerja
7) penerbitan laporan keuangan

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor pendukung dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dana
kecamatan adalah partisipasi masyarakat. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
proses perencanaan pelaksanaan anggaran dana kecaatancukup tinggi. Faktor
penghambat dalam pengelolaan anggaran dana kecamatan dalam pemberdaya
masyarakatselanjutnya yaitu rendahnya swadaya masyarakat, padahal swadaya
masyarakat merupakan pendapatan asli yang sah. Kurangnya swadaya
masyarkat merupakan cerminan dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang
dinilai masih kurang sejahtera.

B. Saran
Adanya pengaturan hukum anggaran dana kecamatan, pengelolaan
anggaran kecamatan dapat optimal sehingga menunjukkan hasil yang maksimal
seperti, rendahnya kemiskinan, adanya peningkatan pendapatan asli tingkat
pendidikan yang tinggi. Juga optimalnya keswadayaan masyarakat, karena
kurangnya swadaya masyarakat merupakan cerminan dari tingkat kesejahteraan
masyarakat yang dinilai masih kurang sejahtera. Dengan peningkatan kapasitas
seluruh pemangku kepentingan dikecamatan, diharapkan terjadi perbaikan tata
kelola kecamatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2015. Akuntansi Kecamatan dan Desa. Erlangga Jakarta

Bastian, Indra. Amalia Kusuma. Etik Ipda. pengantar Manajemen Keuangan Publik di
Kecamatan dan Desa.

Ulum, Ihyaul dan Hafiez Sofyani. 2016. Akuntansi Sektor Publik. Aditya Media.
yogyakarta

Standar Akuntansi Pemerintah dan PP 71 tahun 2010

Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

14

Anda mungkin juga menyukai