Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS PERENCANAAN DAN

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN


PADA KANTOR KECAMATAN ULUMANDA

PROPOSAL

Oleh:

SRIWAHYUNI FADLI
STAMBUK: 312200036

YAYASAN PENDIDIKAN MANDAR


SEKOLAH TINGGI ILMU YAPMAN
MAJENE
2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT


atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada
hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan
skripsi yang berjudul “Analisis Perencanaan dana Pengelolaan
Administrasi Keuangan Pada Kantor Kecamatan ulumanda”.
Proposal yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Stie Yapman Majene. Teristimewa dan terutama penulis
sampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua penulis ibu Sitti Hajar
yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang
dan doa tulus tanpa pamrih, dan saudara- saudaraku tercinta yang
senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini.
Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan
doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis
menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari barbagai pihak.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih
banyak disampaikan dengan hormat kepada :
1. Ibu Dr. Wahyuni.S. S.pd,I., M.pd Selaku Ketua Yayasan Stie
Yapman Majene.
2. Bapak Ramli Sahur SE.,MM., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Stie Yapman Majene.
3. Ibu Hj Sri Indira hartawati SE.,MM selaku pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.Ibu Asma S.pd., M.pd

ii
selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga proposal selesai
dengan baik.
4. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Stie
Yapman Majene yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah
5. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Stie
Yapman Majene.
6. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program
Studi Manajemen Angkatan 2020 yang selalu belajar bersama yang
tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
7. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingg penulis dapat merampungkan penulis
proposal ini akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa
Skripsi ini masih sangat jauh dri kesempurnaan oleh karena itu,
kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman,
penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritiknnya demi
kesempurnaan proposal ini.
Mudah-mudahan proposal yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater
Kampus Biru STIE Yapman Majene.
Billahi Fii Sbilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Majene ,18 November 2023

Penulis

iii
SAMPUL..............................................................................................i
KATA PENGATAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................3
C. Tujuan Penelitian...................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................3
E. Batasan masalah...................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................5
A. Manjemen Keuangan............................................................5
B. Laporan Keuangan................................................................6
C. Administrasi Keuangan........................................................11
D. Anggaran.............................................................................12
E. Siklus Pengelolaan Keuangan Kecamatan..........................17
F. Besaran Anggaran Kecamatan...........................................18
G. Tinjauan Empiris..................................................................22
H. Kerangka Pikir............................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN......................................................25
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN..................................25
B. Jenis dan sumber data.........................................................26
C. Populasi dan sample............................................................26
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................27
E. Teknik Analisis.....................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................28

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu fokus utama ilmu manajemen adalah manajemen


keuangan. Banyak orang percaya bahwa departemen keuangan sendiri
bertanggung jawab atas manajemen keuangan dan hanya terdiri dari
pencatatan uang dalam akuntansi. Itu asumsi yang salah. Manajemen
keuangan mencakup lebih banyak. Itu anggapan yang keliru, manajemen
keuangan lebih luas dari itu. Dalam upaya memperoleh, mendistribusikan,
dan memanfaatkan keuangan organisasi secara efektif dan efisien,
manajemen keuangan merupakan kegiatan organisasi untuk mengatur
segala bentuk rencana pengeluaran anggaran. Tujuan utamanya adalah
untuk mengoptimalkan nilai perusahaan atau menambah nilai aset yang
dimiliki oleh pemegang saham.
Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu
bagian yang mengalami perubahan mendasar dengan
diterapkannya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
pemerintah daerah dan undang-undang No. 33 tahun 2004
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Kedua undang-undang tersebut
telah memberikan wewenang lebih luas kepada
pemerintah daerah. Kewenangan yang dimaksud antara
lain adalah keleluasaan dalam mobilisasi sumber dana,
menentukan arah, tujuan dan target penggunaan
anggaran.
Memahami pengelolaan anggaran dana secara rutin sangat penting
untuk menyelesaikan masalah pengelolaan keuangan daerah. Dalam hal
1
ini, program dan kebijakan ketenagakerjaan pemerintah mengambil
bentuk pengeluaran, tetapi mereka juga disertai dengan rencana
pendapatan yang seharusnya membayarnya.
Setiap pengeluaran dan pendapatan pemerintah
daerah untuk tahun anggaran yang berlaku, apakah itu
dalam bentuk uang tunai, produk, atau jasa, harus
direncanakan dalam dana reguler. Landasan hukum harus
mendukung proses penganggaran untuk penerimaan dan
penggunaan pembayaran rutin. Anggaran Belanja Daerah
diprioritaskan untuk melaksanakan kewajiban
Pemerintahan Daerah sebagaimana ditetapkan dalam
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam rangka
usaha mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
dalam penyelenggaraan Negara, pengelolaan keuangan
Negara harus dilaksanakan secara profesional, terbuka,
dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang
ditetapkan didalam Undang-undang Dasar 1945. Alur
Pengelolaan Keuangan Daerah meliputi tahap persiapan
dan penyusunan anggaran, tahap ratifikasi, tahap
implementasi, dan tahap pelaporan dan evaluasi.
Pemerintah telah memberikan kewenangan kepada
perangkat kabupaten/kota, atau kecamatan, untuk
menangani keuangannya. Kantor Distrik Ulumanda harus
melakukan manajemen keuangan agar anggaran yang
akan ditetapkan untuk mencakup semua kebutuhan
program dan agar realisasi program sesuai dengan
anggaran yang disetujui. Adapun rencana belanja yang
sudah termasuk dalam daftar anggaran Kantor Kecamatan
Ulumanda adalah belanja pegawai, belanja barang dan
jasa, dan belanja modal Tahap perencanaan siklus

2
pengelolaan keuangan kecamatan terdiri dari: pembuatan
rencana strategis kecamatan (yang memiliki durasi lima
tahun), pelaksanaan Musrembang tingkat kecamatan, dan
pembuatan rencana kecamatan (yang memiliki durasi satu
tahun). Pembentukan anggaran daerah, yang terdiri dari
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan
daerah, berlangsung selama tahap penganggaran.
Administrasi Pendapatan dan Administrasi Pengeluaran
merupakan bagian dari tahap Administrasi Keuangan
Kabupaten. tahap Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran, serta tahap Evaluasi Kepala
Daerah untuk mengetahui tingkat kemajuan yang dicapai
antara perencanaan dan pencapaian. Adapun anggaran
Kecamatan ulumanda pada tahun 2023 adalah Rp
1.431.592.598.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis
bermaksud melakukan penelitian, dengan judul penelitian
“Analisis rencana Pengelolaan Administrasi Keuangan
dan Anggaran pada Kantor Kecamatan Ulumanda”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan uraian dari latar belakang diatas
maka permasalahan dapat disimpukan yaitu :
1. Bagaimana perencanaan pengelolaan administrasi keuangan pada
kantor Kecamatan ulumanda ?
2. Bagaimana penganggaran pengelolaan administrasi keuangan
pada kantor Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene ?
3. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan pada
kantor Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene?
4. Bagaimana pelaporan pengelolaan administrasi keuangan pada
kantor Kecamatan Majene Kabupaten Majene?

3
5. Bagaimana pertanggungjawaban pengelolaan administrasi
keuangan pada kantor Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarakan rumusan permasalahan, maka tujuan
dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk menganalisis
perencanaan dan pengelolaan administasi keungan pada
kantor kecamatan ulumanda.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarakan dari tujuan penelitian, maka manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan dan kontribusi yang diharapkan dapat
membantu proses pembelajaran, pengembangan dan
pengaplikasian yang berhubungan dengan Manajemen Keuangan.
2. Sebagai bahan rujukan pribadi dan peneliti yang lain dalam
pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya serta bahan
pertimbangan bagi organisasi pemerintahan atau instansi lain.

E. Batasan Masalah

Tujuan dari lingkup pembahasan ini adalah agar pembahasan dalam


permasalahan lebih sistematis dan terarah. Adapun batasan – batasan
masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini yaitu:
1. Objek yang ditinjau adalah kantor kecamatan ulumanda.
2. Responden(penjawab) adalah staf kantor kecamatan ulumanda.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Kasmir (2010:5) Semua tindakan yang berkaitan


dengan akuisisi, pendanaan, dan pengelolaan aset dengan
beberapa tujuan menyeluruh termasuk dalam definisi
manajemen keuangan. Selain itu, Sutrisno (2012: 3)
menjelaskan bahwa manajemen keuangan mencakup
semua operasi bisnis yang terkait dengan perolehan dana
bagi perusahaan dengan biaya minimal serta upaya untuk
menggunakan dan mendistribusikan dana tersebut secara
efektif.

5
Menurut Muslich (2000:1), manajemen keuangan
adalah pemeriksaan strategi manajemen operasional
organisasi dalam kaitannya dengan kerangka teoritisnya
dalam lingkungan yang dinamis dan tidak pasti.
melihat dari uraian yang diberikan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan
mencakup seluruh operasi bisnis, yang bertujuan
memaksimalkan nilai pemegang saham melalui
pengelolaan dana yang optimal. Ini memerlukan
peningkatan nilai pasar perusahaan, yang berfungsi
sebagai ukuran nilai tujuan bisnis kepada publik, dan
berfokus pada kelangsungan hidup perusahaan.
Sutrisno (2012: 5) membedakan tiga jenis
keputusan manajemen keuangan, keputusan
pembiayaan, keputusan manajemen aset, dan keputusan
investasi. Untuk menghasilkan uang, ketiga keputusan
keuangan dipraktikkan dalam operasi sehari-hari.
diantisipasi bahwa laba akan meningkatkan nilai
perusahaan dengan nilai yang lebih tinggi akan memiliki
harga saham yang lebih tinggi. agar kewajiban kepada
pemegang saham dapat dipenuhi dengan tepat. Selain
kenaikan pengembalian saham perusahaan.Keputusan
Investasi (Investment Decision) Memilih aset mana yang
akan dikelola perusahaan dikenal sebagai investasi. dari
ketiga fungsi tersebut, keputusan investasi ini adalah
yang paling krusial. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
pilihan yang dibuat mengenai investasi ini memiliki
dampak langsung pada arus kas masa depan
perusahaan dan profitabilitas investasi. Kemampuan
bisnis untuk merealisasikan keuntungan dari investasi
dikenal sebagai laba atas investasi.

6
a. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Pilihan pendanaan didasarkan pada dua faktor.
Pilihan di mana menemukan uang yang dibutuhkan untuk
membiayai investasi datang lebih dulu. Kombinasi modal
sendiri, utang jangka panjang, dan utang jangka pendek
dapat digunakan untuk membiayai investasi. Kedua,
penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang
terbaik atau sering disebut dengan struktur modal
optimum. Karena itu perlu ditetapkan apakah perusahaan
akan menggunakan sumber dana eksternal yang berasal
dari utang dengan menerbitkan saham baru sehingga
beban biaya modal yang ditanggung perusahaan akan
lebih minimal.
b. Keputusan Pengelolaan Aset (Asset Management Decision)
Manajer keuangan memiliki kewajiban untuk menangani aset agar
lancar dan lebih hati-hati dalam pengelolaan asset tersebut. Dalam
pengelolaan asset tersebut manajer juga dapat bekerja sama dengan baik
terhadap semua staf agar dapat diperoleh pendanaan yang tepat dan
dapat dikelolah secara efisien.
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan


informasi keuangan suatu entitas bisnis atau organisasi
selama periode tertentu. Kemudian, laporan keuangan,
menggambarkan keadaan keuangan dan kinerja
operasional perusahaan pada saat tertentu. Jenis laporan
keuangan yang umum dikenali meliputi laporan arus kas,
neraca, laporan laba rugi, hasil operasi, laporan
perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan.
Menggambar dari penjelasan sebelumnya, laporan keuangan
dapatdipahami sebagai laporan yang dirilis oleh bisnis untuk memberikan
7
semua data keuangan yang relevan yang dapat digunakan bisnis untuk
tujuan penilaian dan untuk disajikan kepada pihak eksternal — investor,
dalam hal ini — sebagai leverage untuk investasi aset mereka.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut buku standar
akuntansi keuangan antara lain:
a. Membantu banyak pengguna (stakeholder) dalam mengambil
keputusan keuangan dengan memberikan informasi tentang kinerja
keuangan suatu perusahaan dan perubahan posisi keuangan.

b. Laporan keuangan dirancang untuk memenuhi persyaratan


sebagian besar pengguna, dan mereka biasanya menunjukkan
bagaimana peristiwa sebelumnya telah mempengaruhi keuangan.
c. Laporan keuangan juga menampilkan tindakan yang diambil oleh
manajemen dan aset yang dipercayakan kepadanya.
d. Memberikan rincian tentang jenis dan jumlah modal dan kewajiban
yang dimiliki bisnis saat ini.
e. Berikan rincian mengenai manajemen kinerja perusahaan selama
periode waktu tertentu.
f. Berikan informasi yang akurat tentang perubahan bersih dalam
kekayaan yang disebabkan oleh operasi bisnis.
3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Akibatnya, berikan informasi yang akurat mengenai perubahan
bersih dalam kekayaan. Dalam praktiknya, neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan adalah lima bentuk laporan keuangan yang biasanya disusun,
menurut Kasmir (2008: 28).
a. Neraca
Laporan yang menampilkan situasi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu disebut (neraca). Ini menunjukkan bahwa
kuantitas dan jenis aset dan kewajiban perusahaan (kewajiban dan
ekuitas) membentuk posisi keuangannya.
8
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang
menunjukkan hasil operasi bisnis selama periode waktu tertentu.
Jumlah pendapatan dan sumber pendapatan ditunjukkan dalam
laporan laba rugi ini. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan
jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Kemudian,
ini juga menunjukkan total dan variasi biaya yang dikeluarkan selama
jangka waktu tertentu. Perbedaan antara jumlah pendapatan dan
biaya-biaya ini dikenal sebagai laba rugi. Laporan Perubahan Modal
Jumlah dan jenis modal yang dimiliki saat ini tercantum dalam
laporan perubahan modal. Penyebab perubahan modal perusahaan
serta perubahan modal kemudian dijelaskan dalam laporan ini.
Laporan Arus Kas Setiap informasi yang berkaitan dengan operasi
perusahaan, apakah mereka secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi arus kas, ditampilkan dalam laporan arus kas. Arus
kas masuk dan keluar untuk periode waktu tertentu ditunjukkan pada
laporan kas. Uang yang masuk ke bisnis, seperti penjualan atau
penerimaan lainnya, disebut sebagai arus kas masuk. Di sisi lain,
arus kas keluar mencakup berbagai biaya, termasuk pembayaran
biaya operasi.
c. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan yang menawarkan informasi dalam hal laporan
keuangan tertentu meminta penjelasan disebut catatan atas laporan
keuangan. Ini menyiratkan bahwa untuk membuat elemen atau nilai
tertentu dalam laporan keuangan jelas, mereka kadang-kadang perlu
dijelaskan terlebih dahulu.
4. Sifat Laporan Keuangan
laporan keuangan memiliki dua sifat yaitu:
a. Laporan keuangan bersifat historis, yang berarti bahwa
mereka dirakit dan diproduksi menggunakan data dari masa
lalu atau dari masa kini. Bersifat menyeluruh, artinya laporan

9
keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
5. Pengguna Laporan Keuangan
laporan keuangan memberikan pemahaman umum
kepada para pihak baik di dalam maupun di luar
perusahaan tentang keadaan bisnis. Pengguna informasi
keuangan terbagi dalam dua kategori utama berdasarkan
keputusan yang mereka buat: pengguna internal dan
pengguna eksternal. Tujuan laporan keuangan adalah
untuk memenuhi tuntutan pemangku kepentingan internal
dan eksternal, terutama eksekutif perusahaan yang perlu
mengelola organisasi mereka untuk mencapai tujuan
secara efektif. Kebutuhan pemerintah, kreditur,
pemegang saham, dan pihak lain yang membutuhkan
dipenuhi oleh pihak eksternal. Adapun pihak-pihak yang
berkepentingan dalam perusahaan yaitu:
a. Pemilik perusahaan
Sangat tertarik pada laporan keuangan perusahaan,
terutama bagi mereka yang manajemennya
didelegasikan kepada orang lain, seperti perusahaan,
karena laporan ini akan memungkinkan pemilik bisnis
untuk mengevaluasi kinerja manajer dalam memimpin
organisasi, dan keberhasilan individu biasanya diukur
dengan keuntungan yang dibuat oleh bisnis.Manager
atau pimpinan perusahaan.
Manajer dan pemimpin akan lebih siap untuk
membuat keputusan yang bijaksana, meningkatkan
sistem pengawasan mereka, dan menetapkan kebijakan
yang lebih sesuai jika mereka mengetahui situasi
keuangan perusahaan dari periode sebelumnya. Bagi
manajemen, faktor yang paling penting adalah laba yang

10
relatif tinggi, budaya kerja yang efektif, aset aman yang
terpelihara dengan baik, struktur modal yang sehat, dan
rencana masa depan yang solid untuk bisnis, yang
mencakup aspek keuangan dan operasional. Para
investor (penanam modal jangka panjang).
Laporan keuangan perusahaan tempat mereka
berinvestasi sangat menarik bagi bankir dan kreditor
lainnya, atau mereka diperlukan. Mereka ingin tahu
tentang situasi keuangan jangka pendek perusahaan,
jaminan investasi, dan potensi keuntungan di masa
depan serta perkembangannya yang berkelanjutan.
a. Para kreditur dan bankers
Penting untuk memastikan posisi keuangan perusahaan yang
bersangkutan sebelum memutuskan apakah akan mengabulkan atau
menolak permintaan kredit. Pemeriksaan laporan keuangan perusahaan
akan mengungkapkan status atau posisi keuangan perusahaan yang
meminta kredit. Baik kreditor jangka panjang maupun jangka pendek akan
melaksanakan tugas ini.
Selain sangat tertarik dengan laporan keuangan
perusahaan, biro pusat statistik memainkan peran
penting dalam menentukan jumlah pajak yang harus
dibayar perusahaan. Departemen Perdagangan, Industri,
dan Tenaga Kerja berfungsi sebagai dasar untuk
perencanaan pemerintah. Karena sifat umum dari
informasi yang diberikan dalam laporan keuangan, tidak
semua kebutuhan informasi pihak dapat dipenuhi
sepenuhnya. Akibatnya, semua orang dapat memahami
bahwa manajemen memiliki kewajiban untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang
dinyatakan..
6. Keterbatasan Laporan Keuangan

11
ada 5 keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki
perusahaan yaitu:
a. sebuah Laporan keuangan disusun dengan menggunakan data
historis, yang berasal dari data sebelumnya.
b. Laporan keuangan diungkapkan kepada masyarakat umum, bukan
hanya untuk memilih pihak.
c. Beberapa perkiraan dan pertimbangan terkait erat dengan proses
persiapan.
d. Ketika menghadapi keadaan yang tidak pasti, laporan keuangan
mengambil sikap konservatif.
e. Laporan keuangan selalu mempertimbangkan peristiwa dari
perspektif ekonomi dan bukan hanya perspektif formal.
C. Administrasi Keuangan
1. Administrasi
administrasi adalah sebagai kelompok koperasi
berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Menurut
Siagian administrasi adalah sebagai keseluruhan proses
dua orang atau lebih yang bekerja sama secara rasional
menuju tujuan yang telah ditentukan. Menggambar dari
sudut pandang sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
administrasi mencakup semua aspek kolaborasi
kelompok, yang melibatkan dua atau lebih individu yang
bekerja menuju tujuan bersama.
2. Administrasi Keuangan
Dalam arti terbatas, administrasi keuangan adalah
pengumpulan metodis dan dokumentasi data dan
informasi dengan tujuan menyediakan informasi dan
memudahkan perolehannya secara keseluruhan dan
dalam hubungannya satu sama lain. Oleh karena itu,
akan lebih akurat untuk merujuk pada administrasi
keuangan dalam arti terbatas sebagai administrasi

12
(pekerjaan administrasi, pekerjaan kantor). Namun,
dalam arti luas, administrasi keuangan benar-benar
mengacu pada tindakan kooperatif yang diambil oleh
individu atau kelompok individu untuk mencapai tujuan
yang dimaksud. Oleh karena itu, menggunakan istilah
"administrasi keuangan" dalam arti sempit "administrasi"
(pekerjaan administrasi, pekerjaan kantor) akan lebih
akurat. Namun, administrasi keuangan sebenarnya
merujuk, secara umum, pada tindakan kolaboratif yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang dimaksudkan.
3. Ruang Lingkup Administrasi Keuangan
ruang lingkup administrasi keuangan terdiri dari:
a. Administrasi Keuangan Tahunan
Administrasi keuangan tahunan adalah pembukuan
atau akuntansi (controler) yang mempunyai fungsi pokok
(recording) dan membuat laporan (reporting) tentang
informasi keuangan suatu perusahaan dalam periode
tahunan.
b. Administrasi Keuangan Bulanan
Administrasi keuangan bulanan adalah proses penyedapan atau
akuntansi (controller), yang memiliki fungsi utama mencatat dan
melaporkan informasi keuangan tentang informasi keuangan suatu
perusahaan untuk setiap bulannya.
4. Masalah Administrasi Keuangan
masalah administrasi keuangan terbagi menjadi :
a. Laporan keuangan bulanan atau berkala sering tertunda;
b. Karena volume transaksi keuangan yang melibatkan pendapatan
dan pengeluaran, bukti penerimaan atau obligasi keuangan salah
tempat.
c. Perilaku birokrasi yang mengakibatkan layanan di bawah standar.

13
D. Anggaran
1. Definisi Anggaran
Rudianto (2009:15) mendefinisikan anggaran
sebagai rencana kerja masa depan suatu organisasi yang
dilaksanakan dalam bentuk formal, kuantitatif, dan
sistematis. anggaran pada dasarnya adalah jadwal kerja
organisasi di masa depan. penganggaran adalah proses
membuat rencana keuangan. Rencana kerja perusahaan
dinyatakan sebagai serangkaian angka yang mewakili
tujuannya untuk pencapaian. tujuan penulisan tujuan
dalam bentuk numerik adalah untuk memfasilitasi
pemahaman anggota tentang tujuan yang ingin dicapai
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Rencana kerja
adalah tujuan resmi perusahaan bahwa masing-masing
dan setiap anggota organisasi dituntut untuk mengejar
dan mencapai. Anggaran perusahaan tidak terlalu
menguntungkan jika tidak diupayakan secara serius
untuk dicapai. organisasi perlu mengambil langkah-
langkah proaktif untuk melaksanakan kegiatan yang
direncanakan anggaran. Selain itu, anggaran perlu dibuat
jelas dan dapat diakses oleh setiap karyawan di
perusahaan jika ingin menjadi tujuan yang diharapkan
untuk mereka penuhi. Selain itu, anggaran harus
disiapkan dalam urutan logis untuk memfasilitasi
pemahaman tentang tujuan perusahaan dan hubungan
antara berbagai komponen rencana kerja di antara
anggota organisasi.
2. Ciri-ciri anggaran
Setiap rencana kerja organisasi dapat disebut
sebagai anggaran. Karena anggaran memiliki beberapa
ciri khusus yang membedakannya dengan sekedar

14
rencana, antara lain:
a. Dinyatakan dalam jumlah moneter. Unit kuantitatif lainnya, seperti
unit, juga dapat digunakan untuk mendukung penulisan dalam unit
moneter. Tujuan penyusunan rencana kerja dalam satuan moneter
adalah untuk mempermudah membaca dan memahami rencana
tersebut. Anggota organisasi akan merasa sulit untuk membaca
atau memahami rencana kerja yang disajikan sebagai cerita
panjang. Akibatnya, anggaran perlu dibuat dalam format keuangan
kuantitatif yang jelas.
b. Biasanya, ini mencakup satu tahun. Ini tidak menghalangi
persiapan anggaran untuk jangka waktu yang lebih panjang, seperti
lima tahun, atau untuk yang lebih pendek, seperti tiga bulan.
Rencana kerja akan memiliki batasan berkat keterbatasan waktu
yang dikenakan pada penyusunan anggaran.
c. Menjaga dedikasi manajemen untuk mencapai tujuan, manajemen
organisasi dan semua anggotanya harus bekerja bersama-sama
dengan anggaran. Penganggaran tidak akan banyak membantu
perusahaan jika manajemen tidak melakukan upaya yang signifikan
untuk mewujudkannya. akibatnya, untuk menjamin bahwa anggaran
itu realistis, perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat
sumber daya yang dimilikinya. usulan anggaran disetujui oleh
pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran. Anggaran tidak
dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa
persetujuan dari atasan pihak penyusun
d. Anggaran pada umumnya mempunyai komitmen terhadap
manajemen, dan manajer tentunya akan setuju untuk menerima
tanggung jawab guna mencapai tujuan anggaran tersebut.
organisasi dapat mengubah anggaran jika keadaan baik internal
maupun eksternal menuntutnya, karena berpegang teguh pada
rencana awal akan membuatnya tidak relevan dalam konteks saat
ini. Jika ada variasi dalam pelaksanaannya, alasannya perlu

15
diperiksa. Karena ada kemungkinan besar penyimpangan ini akan
terulang kembali di masa depan jika analisis yang lebih menyeluruh
tidak dilakukan. tujuan dari analisis penyimpangan adalah untuk
mengidentifikasi alasan di balik penyimpangan tersebut,
mencegahnya terjadi lagi, dan membuat persiapan anggaran di
masa depan lebih relevan dengan keadaan saat ini.
3. Fungsi anggaran
Secara umum seluruh fungsi di dalam suatu
organisasi dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi
pokok, yaitu:
a) Planning (Perencanaan)
Tetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek,
target yang harus dipenuhi, taktik yang akan digunakan,
dan sebagainya dalam fungsi ini. Peran ini terkait dengan
semua tujuan dan output masa depan yang ingin dicapai
perusahaan. Ini termasuk memutuskan apa yang perlu
diproduksi, bagaimana memproduksinya, sumber daya
apa yang dibutuhkan, bagaimana memasarkannya, dan
sebagainya.Organizing (Pengorganisasian) Setelah
segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai
perusahaan di masa depan telah ditetapkan, maka
perusahaan harus mencari sumber daya yang dibutuhkan
untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan
tersebut. dimulai dari upaya memperoleh bahan baku,
mencari mesin yang dibutuhkan untuk mengelola bahan
tersebut, bangunan yang dibutuhkan untuk mengelola
produk tersebut, mencari tenaga kerja beserta dengan
kualifikasi yang dibutuhkan, mencari modal yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang
direncanakan dan sebagainya.
b) Actuating (Menggerakkan)

16
Setelah memperoleh sumber daya yang diperlukan,
tugas manajemen yang ada melibatkan pengawasan dan
pengendalian semua sumber daya perusahaan yang ada
untuk memastikan pemanfaatan optimal mereka sejalan
dengan peran yang ditunjuk. untuk mencapai tujuan
perusahaan, semua sumber daya yang tersedia harus
diarahkan dan dikoordinasikan satu sama lain.Controlling
(Pengendalian).
Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa
setiap sumber daya telah beroperasi sesuai dengan
rencana yang telah dibuat perusahaan untuk menjamin
bahwa tujuan keseluruhan perusahaan dapat dicapai,
setelah sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
telah diperoleh dan diinstruksikan untuk menjalankan
fungsinya masing-masing. peran ini terkait erat dengan
upaya untuk menjamin bahwa semua sumber daya
organisasi telah beroperasi secara efektif dan efisien.
Keempat fungsi manajemen dan fungsi anggaran ini
terkait erat. bersama-sama, keempat fungsi ini mewakili
kesatuan fungsi yang saling terkait. selain itu, ada fungsi
terintegrasi antara anggaran dan keempat fungsi ini.
berkaitan dengan keempat fungsi utama manajemen
tersebut, anggaran memiliki dua fungsi utama, yaitu
sebagai berikut:
1) Alat Perencana
Anggaran adalah rencana kerja yang berfungsi sebagai
panduan bagi anggota organisasi untuk mengikuti ketika bertindak
sebagai bagian dari fungsi perencanaan. anggaran adalah rencana
yang ingin dicapai. Anggaran organisasi menguraikan tujuan dan
pedoman yang harus dipenuhi setiap departemen dalam jangka
waktu tertentu. tanpa anggaran, bisnis tidak memiliki arah dan tujuan

17
terikat waktu yang perlu diselesaikan. Karena itu dalam fungsi
perencanaan, anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling
terkait satu dengan lainnya, yaitu:
a) Berikan setiap anggota organisasi pendekatan yang terfokus
dan komprehensif.
b) Membangun budaya dalam organisasi yang mendorong
pencapaian laba operasi sebagai tujuan bersama.
c) Memotivasi setiap individu dalam kelompok untuk membuat
komitmen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada
kegiatan yang paling menguntungkan.
2) Mempromosikan pencapaian tolok ukur yang tinggi untuk setiap
individu dalam pendirian.
a) Alat Pengendalian
Anggaran adalah alat yang berguna dalam fungsi kontrol
karena membantu menentukan apakah operasi masing-masing
departemen mengikuti rencana atau tidak. dalam hal ini, anggaran
berfungsi sebagai patokan atau standar untuk manajemen. anggaran
biasanya digunakan untuk mengevaluasi apakah operasi masing-
masing departemen manajemen dilakukan sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Dapat ditentukan bahwa komponen manajemen
telah secara efektif menyelesaikan rencana yang ditetapkan jika
realisasi implementasi masing-masing komponen melebihi anggaran.
Mengingat bahwa itu milik fungsi kontrol, anggaran memiliki
beberapa manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu:
1) Berfungsi sebagai model atau pedoman untuk operasi
organisasi
2) Menawarkan kesempatan untuk pemeriksaan metodis dan
penilaian semua aspek atau aspek perusahaan
3) Mendesak manajemen untuk meninjau masalah yang dihadapi
sesegera mungkin.

18
Anggaran, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, memiliki manfaat dan fungsi yang terintegrasi
dan berkaitan satu sama lain sebagai alat perencanaan
dan pengendalian. Manfaat yang dikombinasikan
meningkatkan satu sama lain.
E. Faktor yang Mempengaruhi dalam Penyusunan Anggaran
Di dalam proses penyusunan anggaran terdapat
berbagai pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Mengabaikan berbagai faktor eksternal dan internal di
dalam proses penyusunan anggaran merupakan jaminan
kegagalan realisasi anggaran di dalam perusahaan
Akibatnya, saat membuat anggaran, faktor internal dan
eksternal yang relevan harus diperhitungkan. Beberapa
pertimbangan yang menyangkut motivasi berkaitan
dengan penyusunan anggaran, antara lain:
a. Tingkat kesulitan
Pelaksana anggaran yang menganggap anggaran
terlalu menantang tidak akan termotivasi untuk
melihatnya. anggaran yang terlalu sederhana untuk
dicapai dapat menyebabkan pelaksana anggaran tidak
memberikan upaya terbaik mereka karena mereka tidak
akan termotivasi. akibatnya, anggaran perlu dibuat
dengan cara yang paling ideal dan praktis. ketika
anggaran realistis, itu dibuat ke tingkat yang dapat
dicapai bisnis dengan sumber daya yang tersedia.
b. Partisipasi Manajemen Puncak
Anggaran harus ditinjau dan disetujui oleh
manajemen puncak. mengajukan anggaran yang mudah
dicapai dapat menjadi hal yang menarik bagi pelaksana
anggaran yang tidak berpartisipasi aktif dalam proses
ratifikasi.Keadilan

19
Pelaksana anggaran harus berpikir anggaran itu adil
agar efektif. Ini menunjukkan bahwa pelaksana anggaran
membuat proposal anggaran, dan bahwa sistem anggaran
biasanya merupakan sistem bottom-up. Jika manajemen
senior memodifikasi anggaran, perlu dibujuk alasan di balik
modifikasi. selain itu, semua pelaksana anggaran harus
berada pada tingkat kesulitan yang sama untuk mencegah
kecemburuan antara berbagai bagian pelaksana
anggaran. kesulitan departemen anggaran.

Departemen anggaran diharuskan untuk melakukan


analisis menyeluruh terhadap anggaran, memastikan
bahwa anggaran telah disiapkan dengan benar, dan
memastikan bahwa data yang dikandungnya akurat.
misalnya, departemen anggaran memastikan tidak ada
terlalu banyak kelonggaran dalam anggaran yang
disiapkan.struktur Organisasi
Mereka yang menerapkan anggaran dalam
organisasi yang sangat terstruktur biasanya memiliki
tingkat kepuasan yang lebih tinggi, merasakan lebih
banyak pengaruh, dan berpartisipasi lebih banyak dalam
perencanaan anggaran.
Untuk melaksanakan rencana kerja perusahaan,
manajemen perlu mempertimbangkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Anggota organisasi akan menjadi
lebih jengkel jika kemampuan persiapan anggaran dan
sumber daya perusahaan diabaikan, karena jumlah yang
dianggarkan terlalu ambisius.
F. Siklus Pengelolaan Keuangan Kecamatan
Dikutip dari penyusunan program kerja dan kegiatan
kecamatan sebagai dasar dalam menyusun anggaran
mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang merupakan
20
penjabaran dari kewenangan atribut (Pasal 126 UU
Nomor 32 Tahun 2004) dan kewenangan delegatif yang
diberikan oleh Kepala Daerah. Penyusunan anggaran
kecamatan mekanismenya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang
Permintaan anggaran dari satuan kerja pemerintah daerah,
selanjutnya Camat menyusun RKA SKPD Kecamatan.
2. SE KDH berisi tentang jumlah anggaran sementara, petunjuk teknis
(juknis) pengisian RKA SKPD dan Lampiran Keputusan Kepala
Daerah tentang Harga Satuan Barang dan Jasa.
Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tetang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dimaksud
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah “keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah”. berdasarkan definisi
tersebut, dikaitkan dengan pengelolaan keuangan
kecamatan.
Secara garis besar, siklus pengelolaan keuangan
kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan, pada siklus ini berisi:
a) Pelaksanaan Musrembang (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan) tingkat kecamatan.
b) Penyusunan Renstra Kecamatan (periode 5 tahunan),
c) Penyusunan Renja Kecamatan (periode 1 tahunan).
2. Penganggaran pada siklus ini berisi penyusunan Anggaran
Kecamatan yang terdiri dari:
a) Pendapatan Kecamatan
Semua komponen pendapatan asli daerah yang ditugaskan ke
kecamatan untuk dikumpulkan disebut sebagai pendapatan
kecamatan.

21
b) Belanja Kecamatan
Belanja Kecamatan terdiri atas Belanja Tidak Langsung (BTL)
dan Belanja Langsung (BL).
1) Belanja Tidak Langsung adalah belanja (pengeluaran) yang
tidak dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya
program/kegiatan. Belanja tidak langsung terdiri dari:
a) Belanja pegawai
b) Belanja bunga
c) Belanja subsidi
d) Belanja hibah
e) Belanja bantuan sosial
f) Belanja bagi hasil
g) Belanja bantuan keuangan
h) Belanja tidak terduga
2) Belanja Langsung adalah belanja (pengeluaran) yang
dipengaruhi oleh adanya program/kegiatan. Belanja langsung
terdiri dari:
a) Belanja pegawai
b) Belanja barang dan jasa
c) Belanja modal
3. Pembiayaan Kecamatan
a) Pembiayaan adalah selisih antara pendapatan dengan belanja
b) Pendapatan ˃ Belanja = surplus
c) Pendapatan ˂ Belanja = devisit
Tidak disarankan jika anggaran kecamatan mengalami defisit,
kecuali biaya mendesak atau darurat seperti menanggapi wabah
penyakit atau bencana alam.
4. Penatausahaan Keuangan Kecamatan
a) Penatausahaan Penerimaan
Melalui laporan pertanggungjawaban pendapatan, Bendahara
Daerah wajib melaporkan uang yang diterima yang menjadi

22
pertanggungjawabannya.
b) Penatausahaan Pengeluaran
Bendahara Daerah diminta untuk menyerahkan laporan
pertanggungjawaban pengeluaran yang merinci bagaimana dana di
bawah yurisdiksinya digunakan.
Pelaporan dan Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
camat wajib menyusun laporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pada akhir tahun anggaran, yang kemudian
akan disampaikan kepada kepala daerah. Kepala daerah melakukan
evaluasi untuk mengetahui tingkat kemajuan yang dicapai antara
perencanaan dan pencapaian.
Besaran anggaran kecamatan Sebagaimana tertuang dalam
buku Pengelolaan Keuangan daerah Saat ini, pemerintah daerah
memiliki praktik pemberian anggaran kecamatan berdasarkan
kebijakan daripada kebutuhan aktual. Khusus untuk belanja
langsung (BL), anggaran kecamatan didistribusikan "seragam,"
sedangkan jumlah yang dialokasikan untuk pengeluaran tidak
langsung (BTL) bervariasi berdasarkan jumlah karyawan di setiap
kecamatan. Kuantitas BL memiliki dampak yang signifikan terhadap
operasi kecamatan. tidak diragukan lagi ada banyak program dan
kegiatan kecamatan, semakin tinggi jumlah BL kecamatan. Di sisi
lain, BL kecamatan yang lebih kecil menunjukkan bahwa operasinya
juga lebih terbatas, yang menghasilkan tingkat pengangguran yang
tinggi di antara tenaga kerjanya. karena dipandang hanya sebagai
rutinitas, kecamatan sulit menggambarkan program dan kegiatan
mereka. program dan kegiatan di kecamatan biasanya tidak
ditentukan oleh jenis wewenang, seperti wewenang yang
didelegasikan atau atribut.
Mengikuti kewenangan, setiap jenis kebutuhan kecamatan
menentukan bagaimana struktur organisasi dan personil diatur dalam
BTL. Tipe A: Jika pemerintah daerah menerapkan typolohi

23
kecamatan, mengakibatkan Distrik Tipe A, B, dan C, niscaya akan
ada BTL yang besar karena jumlah personelnya lebih banyak dari
jumlah kecmatan dengan tipe B dan C.
Bagaimana agar Belanja Langsung Kecamatan besar?
Uang beroperasi berdasarkan prinsip fungsi. Pertama-tama
perlu diperhatikan urusan dan kewenangan kecamatan agar dapat
beroperasi secara efektif.
Ada 2 (dua) sumber kewenangan kecamatan yaitu:
a. Kewenangan atributif
Menurut aturan dan hukum yang mengaturnya, otoritas
atribusi adalah kekuatan bawaan. Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2008, pemerintah umum bertanggung jawab atas
kewenangan atributif ini.
b. Kewenangan delegatif.
Kewenangan delegatif merupakan kewenangan yang
dilimpahkan dari bupati kepada camat.
G. Tinjauan Empiris
Dalam sistem pembuatan laporan keuangan satuan kerja perangkat
daerah (skpd) pada lembaga inspektorat kabupaten majene hasil studi
menunjukkan sistem pembuatan laporankeuangan SKPD yang dilakukan
oleh inspektorat kabupaten majene dalam proses penyusunan laporan
keuangan pada pejabat pengelola keuangan (PPK-SKPD) sudah
menerapkan sesuai dengan Undang- undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 56, PP 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bab IX Pertanggung
Jawaban Pelaksanaan APBD pasal 99
1. dalam analisis proses perencanaan dan penganggaran APBD (Studi
Kasus pada Pemerintah Kabupaten Boolang Mongondow) hasil
penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan penganggaran
APBD di pemerintah kabupaten bolaang mongondow belum
mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada serta belum

24
memaksimalkan transparansi dan keterlibatan masyarakat dalam hal
ini pendekatan bottom up dan top down belum berjalan secara
optimal.
2. analisis pengukuran kinerja pengelolaan keuangan pemerintah
kabupten simalungun. temuan penelitian menunjukkan bahwa,
dengan pengecualian indikator tertentu di bidang kerangka legislatif
daerah pada indikator keberadaan kerangka legislatif daerah yang
komprehensif sebagaimana disyaratkan oleh kerangka hukum
nasional mengenai pengelolaan keuangan daerah, kinerja
pemerintah kabupaten simalungun dalam pengelolaan keuangan
relatif baik. indikator ini hanya mencapai skor sebesar 75% dan
dinilai kurang efektif.
analisis penyusunan anggaran pada dinas pendapatan
pengelolaan keuangan dan aset daerah kota majene tahun anggaran
2023. penelitian ini bertujuan untuk memastikan prosedur
penganggaran dinas keuangan dan aset daerah kota majene sesuai
dengan peraturan menteri dalam negeri No. 27 Tahun 2013. metode
deskriptif adalah salah satu yang diterapkan. hasil temuan
menunjukkan bahwa peraturan menteri dalam negeri nomor 27 tahun
2013 tentang pedoman penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja daerah tahun anggaran 2023 diikuti dalam proses
penyusunan anggaran di kantor pendapatan pengelolaan keuangan
dan aset kota majene. evaluasi laporan penyusunan anggaran dan
realisasi badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa
provinsi sulawesi barat. metode deskriptif digunakan dalam
penelitian ini. temuan menunjukkan bahwa prosedur penganggaran
badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa kota majene
didasarkan pada undang-undang yang relevan. anggaran untuk
tahun 2021 adalah 95,30% terealisasi.
H. Kerangka Pikir
Bupati telah memberikan kewenangan kepada

25
Kantor Kecamatan ulumanda kabupaten majene untuk
mengawasi pengelolaan keuangan kecamatan. APBD
(provinsi dan kabupaten/kota) menyediakan dana untuk
kecamatan. Kecamatan merencanakan dan menyiapkan
anggaran untuk operasi selama satu tahun. tahun
anggaran APBD dimulai pada tanggal 1 Januari dan
berakhir pada tanggal 31 Desember tahun yang
bersangkutan, sama seperti tahun anggaran APBN. Agar
pengelolaan, pengendalian, dan pengawasan keuangan
dapat dilaksanakan sesuai dengan timeline ini.
Pendekatan kinerja, sistem penganggaran yang
mengutamakan hasil kerja atau output dari perencanaan
alokasi biaya atau input yang diputuskan, digunakan
untuk menyusun dana rutin. Untuk setiap sumber
pendapatan, jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam
APBD adalah perkiraan yang terukur secara logis yang
dapat dipenuhi.

Kantor Kecamatan
Ulumanda

PAD

Belanja Belanja Tidak


Langsung Langsung

Administrasi Keuangan

Pertanggung jawaban,
Efisiensi,
Efektivitas dalam pengadaan,
serta
Efektivitas dalam penggunaan
dana 26
Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


1. Pengelolaan Administrasi Keuangan pada Kantor
Kecamatan ulumanda sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
2. Pengelolaan Administrasi Keuangan pada Kantor
Kecamatan ulumanda tidak sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor kecamatan ulumanda,


kabupaten majene, provinsi Sulawesi barat, jln. Poros
salutambung-urekang.

Gambar 3.1 Peta Lokasi kantor camat ulumanda


(Sumber: goggle Maps)

27
2. Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian waktu yang digunakan untuk


mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan
penelitian ini direncanakan selama kurang lebih dua bulan pada
bulan November-Desember 2023

B. Jenis dan sumber data

a) Jenis penelitian

Jenis penelitiannya adalah kualitatif deskriptif yaitu


menguraikan dan menjelaskan fakta empiris yang berkaitan dengan
Pengelolaan Administrasi Keuangan Pada Kantor Kecamatan
ulumanda.
b) Sumber Data

a) Data Primer adalah data berupa dokumen-dokumen


keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis
pengelolaan administrasi keuangan.
b) Data sekunder yaitu berupa buku-buku literatur dan jurnal-
jurnal penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.
C. Populasi Dan Sample
1. populasi

28
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Kabupaten majene terdiri dari beberapa kecamatan
yaitu:
a) Kecamatan banggae
b) Kecamatan banggae timur
c) Kecamatan pamboang
d) Kecamatan sendana
e) Kecamatan tammerodo sendana
f) Kecamatan tubo sendana
g) Kecamatan ulumanda
h) Kecamatan malunda

2. Sampel

Sampel mempunyai arti yaitu suatu bagian dari keseluruhan,


serta karkteristik yang dimiliki sebuah populasi. Sampel merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Adapun sampel yang digunakan dala penelitian ini adalah kantor
kecamatan ulumanda.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data informasi yang diperlukan
dalam penelitian ini, maka digunakan tekhnik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara langsung, yaitu dengan melakukan percakapan
langsung serta tanya jawab dengan pihak kantor kecamatan
ulumanda.
2. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berupa
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi
keuangan pada kantor kecamatan ulumanda.
29
3. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab dengan Camat dan Pegawai Kantor Kecamatan guna
memperoleh keterangan tentang data yang diperlukan Instrumen
Penelitian yang digunakan adalah Wawancara terstruktur yaitu
wawancara mendalam tentang penelitian, sesuai dengan pedoman
wawancara.
E. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis deskriptif, yaitu dengan langkah
mengumpulkan dan menyaring keterangan-keterangan
yang diperoleh secara menyeluruh dan detail, kemudian
diuraikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Harahap.2003.Teori Akuntansi Laporan Keuangan.Jakarta : Bumi

Aksara. Harahap et al.,2009.Analisis Kritis Atas Laporan

Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hartijo et al.,2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Harmono.2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced


Score card Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta :
Bumi Aksara.

Muslich.2000. manajemen Keuangan Modern Analisis,.


Ikatan Akuntansi Indonesia. (2019). PSAK No. 1 tentang Laporan
Keuangan-edisi revisi 2019. Jakarta: Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Kieso. D.E., W. J. (2018). Intermediate Accounting IFRS 3rd Edition.


30
Hoboken: John Wiley & Sons.

Resmi, S. (2017). Perpajakan Teori & Kasus. Jakarta: Salemba


Empat.

Romney. M.B., S. P. (2018). Accounting Information System 14th


Edition. London: Pearson.

Weygandt. J.J., K. D. (2019). Financial Accounting IFRS 4th Edition.


Hoboken: John Wiley & Sons.

31

Anda mungkin juga menyukai